Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA


PROGRAM PROFESI AKUNTAN
UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT


Dosen Koordinator : Choirunnisa Arifa, M.Sc., Ph.D.
Waktu : 120 menit
Format Ujian : TAKE HOME EXAM
Batas Waktu : Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 12.15

Nama : Syahriar Abdullah


NIM : 453637

1. Perusahaan saat ini harus fokus tidak hanya untuk mencapai Profit,
tetapi juga untuk memperhatikan People dan Planet. Tetapi,
konsekuensinya adalah terjadi peningkatan biaya perusahaan yang
akan mengurangi pencapaian laba. Benarkah demikian?
Bagaimanakah peran profesi akuntansi dalam mengatasi dilema yang
muncul seputar isu tersebut? Berikan argumen Anda.
Jawab:
Konsep Tripple Bottom Line/TBL (People, Planet, and Profit) yang dikenalkan pertama
kali oleh John Elkington pada tahun 1988 merupakan konsep bisnis dan aktivitas
ekonomi yang berbeda tetapi saling berkaitan yang memiliki 3 kriteria utama yang
menjadi tolok ukur kesuksesan suatu perusahaan yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial.
Konsekwensi dari TBL tersebut akan menyedot biaya yang sangat tinggi, ya benar sekali
terlebih lagi beberapa perusahaan yang menerapkan model CSR untuk meredam
tingginya gejolak masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan yang menerima dampak
langsung dari limbah perusahaan.
Peranan profesi akuntan dalam mengatasi dilema yang muncul seputar isu tersebut yaitu
dengan cara mengumpulkan dan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
stakeholder tentang komitmen manajemen dalam memenuhi tanggung jawabnya
tersebut, yaitu berupa laporan tahunan perusahaan (laporan keuangan dan laporan CSR)

Page 1 of 6
This study source was downloaded by 100000864801741 from CourseHero.com on 04-03-2023 02:23:17 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/72350217/UTS-Etika-Profesi-dan-Tata-Kelola-Korporat-Syahriar-Abdullah-453637docx/
yang berisi tentang tanggung jawab kepada pemegang saham (profit), tanggung jawab
kepada masyarakat (people), dan tanggung jawab lingkungan (planet).

2. Anda diminta untuk menyusun program yang bisa menjadikan


perusahaan yang Anda pimpin lebih mengedepankan etika dan
integritas dalam setiap aktivitasnya. Tentunya, perusahaan juga harus
beroperasi tanpa bertentangan dengan hukum yang berlaku. Di antara
program compliance dan program integritas, manakah yang akan
Anda pilih? Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari kedua program
tersebut, serta alasan Anda memilih salah satu untuk diterapkan pada
perusahaan Anda.
Jawab:
Program compliance Program Integritas
Kelebihan menekankan pada pencegahan tindakan 1. Membuat organisasi memiliki standar
yang melawan hukum melalui yang lebih kuat
peningkatan pemantauan dan 2. konsep etika yang disepakati oleh
pengawasan serta dengan memberikan anggota organisasi merupakan
hukuman bagi pelanggar. kekuatan utama dari organisasi. Nilai-
nilai etika akan mempertajam upaya
pencarian kesempatan, perancangan
sistem organisasi, dan proses
pengambilan keputusan yang
digunakan oleh individu dan
kelompok
Kekurangan 1. Perusahaan multinasional Implementasinya lebih kokmpleks
menghadapi perbedaan hukum dan
aturan pada masing-masing negara.
2. Terlalu menekankan kepada
pemberian ancaman deteksi dan
hukuman untuk mendorong perilaku
yang mentaati hukum
3. Program ini cenderung untuk tidak
mendorong terciptanya imajinasi
moral atau komitmen.
Menurut hemat saya program integritaslah yang saya pilih dikarenakan pendekatan
berbasis integritas ini diyakini akan membuat organisasi memiliki standar yang lebih
kuat. Jika program compliance berakar pada upaya untuk menghindari pelanggaran

Page 2 of 6
This study source was downloaded by 100000864801741 from CourseHero.com on 04-03-2023 02:23:17 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/72350217/UTS-Etika-Profesi-dan-Tata-Kelola-Korporat-Syahriar-Abdullah-453637docx/
hukum, maka organisasi yang berintegritas berbasis konsep pengelolaan sendiri (self-
governance) berdasarkan sekumpulan prinsip.

3. Kode etik terbaru yang diadopsi oleh profesi Akuntan publik adalah
adanya pengaturan yang terkait dengan aspek kepatuhan pada
peraturan perundang undangan:
a. Mengapa aspek ketidak patuhan pada regulasi dimasukkan dalam
pengaturan kode etik profesi?
Jawab:
Karena ancaman/intimidasi kepentingan pribadi terhadap kepatuhan pada prinsip
integritas dan perilaku profesional muncul pada saat Akuntan menyadari adanya
ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu aspek ketidakpatuhan harus dimasukkan dalam kode etik profesi.

b. Jelaskan apa yang harus dilakukan dalam hal akuntan publik


menemui adanya ketidakpatuhan pada regulasi, baik pada
perusahaan besar/publik maupun yang lebih kecil atau privat!
Jawab :
Menurut SEKSI 260 RESPONS ATAS KETIDAKPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN
260.1 Akuntan disyaratkan untuk mematuhi prinsip dasar etika dan menerapkan
kerangka kerja konseptual yang ditetapkan di Seksi 120 dalam
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengatasi ancaman
260.3 Akuntan mungkin menghadapi atau menyadari adanya ketidakpatuhan atau
dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ketika
melaksanakan aktivitas profesional. Seksi ini memberikan panduan kepada
Akuntan dalam menilai implikasi permasalahan dan tindakan yang mungkin
dilakukan ketika merespons ketidakpatuhan atau dugaan ketidakpatuhan
terhadap:
(a) Peraturan perundang-undangan yang secara umum memiliki dampak
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan yang material
dalam laporan keuangan organisasi tempatnya bekerja; dan

Page 3 of 6
This study source was downloaded by 100000864801741 from CourseHero.com on 04-03-2023 02:23:17 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/72350217/UTS-Etika-Profesi-dan-Tata-Kelola-Korporat-Syahriar-Abdullah-453637docx/
(b) Peraturan perundang-undangan lain yang tidak memiliki dampak
langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan organisasi tempatnya bekerja, namun kepatuhan tersebut
penting untuk aspek operasi bisnis organisasi tempatnya bekerja, untuk
dapat mempertahankan usahanya, atau untuk menghindari hukuman
yang material.

260.5-A3 Ketidakpatuhan dapat mengakibatkan denda, litigasi, atau konsekuensi lain


bagi organisasi tempatnya bekerja yang berpotensi memiliki dampak yang
material terhadap laporan keuangan. Terlebih penting, ketidakpatuhan
tersebut mungkin berdampak terhadap kepentingan publik yang lebih luas
yang berpotensi memunculkan bahaya besar bagi investor, kreditor,
karyawan, atau masyarakat umum. Untuk tujuan seksi ini, tindakan yang
menyebabkan bahaya besar tersebut adalah tindakan yang menghasilkan
dampak kerugian keuangan atau nonkeuangan yang serius bagi para pihak
tersebut. Misalnya kecurangan yang mengakibatkan kerugian keuangan
yang signifikan bagi investor, dan pelanggaran peraturan perundang-
undangan mengenai lingkungan yang membahayakan kesehatan atau
keselamatan karyawan atau publik.

c. Bagaimana jawaban pada 1b di atas dikaitkan dengan prinsip etika


Confidentiality (kerahasiaan)?
Jawab:
Prinsip kerahasiaan merupakan bentuk perlindungan kepentingan publik karena
memfasilitasi aliran informasi yang bebas dari klien atau organisasi tempatnya
bekerja kepada Akuntan dengan pemahaman bahwa informasi tersebut tidak akan
diungkapkan / dijaga kerahasiaannya kepada pihak ketiga.
Dalam memutuskan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan informasi
rahasia, Akuntan mempertimbangkan keadaan yang relevan termasuk:
a. Apakah kepentingan semua pihak dirugikan, termasuk pihak ketiga yang
kepentingannya terpengaruh, jika klien atau organisasi tempatnya bekerja
menyetujui pengungkapan informasi tersebut.

Page 4 of 6
This study source was downloaded by 100000864801741 from CourseHero.com on 04-03-2023 02:23:17 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/72350217/UTS-Etika-Profesi-dan-Tata-Kelola-Korporat-Syahriar-Abdullah-453637docx/
b. Apakah semua informasi yang relevan diketahui dan didukung bukti yang
kuat, sepanjang praktis. Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan untuk
mengungkapkan meliputi:
 Fakta tidak didukung bukti yang kuat. Informasi yang tidak lengkap.
 Kesimpulan yang tidak didukung bukti yang kuat.
 Komunikasi yang digunakan dan pihak yang dituju dalam komunikasi
tersebut.
 Apakah pihak-pihak yang dituju dalam komunikasi tersebut merupakan
penerima yang tepat.
Akuntan harus terus mematuhi prinsip kerahasiaan bahkan setelah berakhirnya
hubungan antara Akuntan dan klien atau organisasi tempatnya bekerja. Ketika
berganti pekerjaan atau memperoleh klien baru, Akuntan berhak menggunakan
pengalaman sebelumnya, tetapi tidak diperkenankan menggunakan atau
mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh atau diterima sebagai hasil dari
hubungan profesional atau bisnis.
Jika akuntan melanggar prinsip kerahasiaan maka timbul lah ketidakpatuhan
terhadap regulasi yang telah dibuat sehingga mengakibatkan sanksi terhadap akuntan
yang bersangkutan sesuai dengan perundang undanga yang ada.

4. Kasus Enron memberikan pelajaran etis mengenai skema insentif


bonus saham yang memicu skandal keuangan, jelaskan bagaimana
skema bonus stock option dan pension plan bisa membuat pimpinan
Enron (CEO, CFO, COO, Audit Committee) melakukan rekayasa
pelaporan keuangan dan akhirnya merugikan banyak pihak termasuk
karyawannya sendiri!
Jawab:
Pada tahun 1995 Enron memberikan saham senilai 10$ kepada
pimpinan yang diberikan sebagai bonus dan uang pensiunnya,
kemudian mengakibatkan pada tahun 2000 nilai saham meningkat,
menjadi 98$ dan atas dasar keserakahan (greedy) juga
mengakibatkan beberapa manajemen enron menjual saham yang
membuat investor diluar perusahaan curiga. Karena kejadian tersebut
investor berbondong bondong menjual sahamnya sehingga berakibat

Page 5 of 6
This study source was downloaded by 100000864801741 from CourseHero.com on 04-03-2023 02:23:17 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/72350217/UTS-Etika-Profesi-dan-Tata-Kelola-Korporat-Syahriar-Abdullah-453637docx/
pada nilai saham yang turun drastic menjadi 0,4$ pada tahun 2001,
kemunian berefek pada perencanaan pension yang merugi sebesar
9,6$

5. Apakah bedanya sistem tata kelola single board dan dual board
system (termasuk keunggulan masing-masing)? Berikan contoh
negara-negara yang menerapkan kedua jenis sistem tata kelola
tersebut! Bagaimana dengan Indonesia?
Jawab:
Single Board Dual Board
Keunggula Pengambilan keputusan lebih cepat Ada pemisahan antara fungsi pengawasan
n Seluruh anggota dewan mempunyai akses dan pelaksanaan
langsung kepada seluruh informasi
perusahaan sehingga mengetahui kegiatan
bisnis sehari hari perusahaan
Kelemahan Ketergantungan yang tinggi pada CEO Dewan komisaris tidak mempunyai akses
Tidak ada pemisahan antara fungsi langsung kepada seluruh informasi
pengawas dan pelaksana perusahaan sehingga tergantung pada
informasi dari dewan direktur
Contoh Negara Anglo-Saxob seperti US, UK, Negara Eropa daratan seperti jerman,
Kanada dan Australia Belanda, Indonesia

System tata Menggunakan system Tata Kelola DUAL BOARD yaitu dewan komisaris dan dewan
Kelola di direktur yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
Indonesia fungsinya masing-masing.

Page 6 of 6
This study source was downloaded by 100000864801741 from CourseHero.com on 04-03-2023 02:23:17 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/72350217/UTS-Etika-Profesi-dan-Tata-Kelola-Korporat-Syahriar-Abdullah-453637docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai