Secara sederhana kebijakan Makroprudensial merupakan penerapan prinsip kehati-hatian pada
sistem keuangan guna menjaga keseimbangan antara tujuan makroekonomi dan mikroekonomi. Dalam penerapan operasional makroprudential terdapat 4 langkah kerangka kebijakan yang dilakukan oleh BI: 1. Identifikasi prioritas resiko sistemik Poses identifikasi resiko sistemik didasarkan pada identifikasi sumber resiko dan daftar prioritas resiko. Peristiwa yang memicu atau membarengi terjadinya krisis dan karakteristik system keuangan yang dapat memperkuat dan mempercepat penyebaran shock. 2. Pengawasan dan monitoring makropudential Setelah melakukan identifikasi resiko sistemik kemudian dilakukan monitoring. Monitoring dilakukan dengan identifikasi stress, assasmen resiko dan pemberian sinyal resiko. Dari hasil Monitoring dilakukan dengan identifikasi pada suatu keadaan normal, resiko dan krisis yang mungkin akan terjadi, pengawasan pada system keuangan yang ada di Indonesia yaitu mengenai resiko likuiditas, resiko kredit, resiko pasar dan resiko permodalan dengan melihat pada indicator NPL ( Non Porforming Loan), capital adequacy ratio, utang luar negeri, alat likuit/ total aset 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan Hasil dari assasment akan disusun suatu perumusan formulasi kebijakan dan evaluasi kebijakan. Saat ini bank Indonesia mengimplementasikan beberapa instrument kebijakan makroprudential yaitu loan to value, rasio intermediasi makroprudential, penyangga likuiditas makroprudential, countercyclical buffer untuk memperkuat permodalan bank. 4. Protocol manajemen krisis Jika dalam keadaan krisis BI akan mengaktifkan PMK (protocol manajemen krisis). Landasannya UU pencegahan dan penanganan krisis system keuangannya. Kewenangan berada pada kementrian keuangan, LPS, BI dan OJK, hasilnya akan diberikan kepada presiden dan yang memutuskan krisis atau tidaknya adalah presiden
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro