Anda di halaman 1dari 20

Instrumen Kompetensi Sikap

Indikator Penilaian Sikap


 Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif

 Tanggung jawab
1) Melaksanakan tugas individu dengan baik
2) Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3) Mengembalikan barang yang dipinjam
4) Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

 Santun
1) Berinetraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Format Penilaian Sikap (diisi dengan tanda () ceklis)

NO ASPEK PERILAKU YANG NILAI


DINILAI
1 2 3 4

1 Disiplin

2 Tanggungjawab

3 Santun

Keterangan :
1 = Jika satu indikator terlihat
1 = Jika dua indikator terlihat
2 = Jika tiga indikator terlihat
3 = Jika empat indikator terlihat
ASPEK PERILAKU YANG DINILAI
NO NAMA SKOR
DISIPLIN TANGGUNG SANTUN
SISWA
JAWAB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kategori nilai sikap :


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

Jakarta, Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMK Jakarta Pusat 1 Guru Mata Pelajaran,

Lilik Bintoro TP SH MM Visca Fitria Sari, S.Pd


Instrumen Penilaian Pengetahuan
Tabel Kisi-kisi, Soal pengetahuan, Kunci Jawaban dan Cara pengolahan Nilai
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Keuangan

Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
3.4 Menerapkan 3.4.1. Menjelaskan Peserta didik mampu Essai 1. Apa yang dimaksud dengan penerimaan
Penerimaan pengertian menjelaskan pengertian anggaran ?
Anggaran penerimaan penerimaan anggaran
anggaran
3.4.2. Menguraikan Peserta didik menguraikan 2. Sebutkan dan jelaskan secara ringkas fungsi
fungsi fungsi penerimaan penerimaan anggaran!
penerimaan anggaran
anggaran

3.4.3. Mengidentifikasi Peserta didik mempu 3. Sebutkan jenis-jenis penerimaan anggaran!


jenis-jenis mendefinisikan macam-
penerimaan macam penggunaan
anggaran
anggaran

3.4.4. Mengemukakan Peserta didik mampu 4. Sebutkan dan jelaskan prosedur dalam
prosedur menyebutkan prosedur penerimaan anggaran!
penerimaan dalam penggunaan
anggaran
anggaran
Peserta didik mampu 5. Sebutkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
menyebukan dokumen- dalam penggunaan anggaran!
dokumen yang diperlukan
dalam penggunaan
anggaran
Kunci Jawaban :
1. Penerimaan anggaran adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan
kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan
bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan atau suatu kesatuan untuk
mengumpulkan dan mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk
menangani penerimaan perusahaan.
Penerimaan anggaran adalah anggaran yang diterima perusahaan baik yang
berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat
segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan
tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas
perusahaan.

2. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah :
A. Fungsi Penjualan. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi
faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli
untuk kepentingan pembayaran ke fungsi kas.
B. Fungsi Kas. Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
C. Fungsi Gudang. Fungsi ini bertanggung jawab menyiapkan barang yang
disimpan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke funsi
pengiriman.
D. Fungsi Pengiriman. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus
barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada
pembeli.
E. Fungsi Akuntansi. Bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan
dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
a. Fungsi Sekretariat. Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi
sekretariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat
pemberitahuan (remintance ad-vice) melalaui pos dari para debitur
perusahaan.bertugas untuk membuat daftar surat pemberitahuan yang
diterima bersama cek dari para debitur.
b. Fungsi Penagihan. Jika perusahaan melakukan penagihan piutang
langsung langsung kepada debitur melalui penagihan perusahaan, fungsi
penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada
debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat
oleh fungsi akuntansi.
c. Fungsi Kas. Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari
fungsi sekretariat(jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan
melalaui penagih perusahaan). Fungsi kas bertanggung jawab untuk
penyetoran kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke
bank dalam jumlah penuh.
d. Fungsi Akuntansi. Bertanggung jawab atas pencataan penerimaan kas
dari piutang kedalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang
kedalam kartu piutang.
e. Fungsi Pemeriksa Intern. Fungsi ini bertanggung jawab dalam
pelaksanaan perhitungan kas yang ada ditangan fungsi kas secara
periodik. Disamping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab dalam
melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
disenggarakan oleh fungsi akuntansi.

3. Jenis-Jenis Anggaran
a) Anggaran Penjualan
Anggaran jenis ini mengenai segala rencana penjualan selama periode yang di
tentukan yang akan di nyatakan dengan satuan uang dan juga kuantitas
penjualan. Anggaran jensi ini bisa di susun berdasarkan kepada proyeksi
penjualan yang akan di berikan oleh perusaan. Anggaran perusahaan
merupakan suatu anggaran yang bisa menjelaskan terperinci mengenai
penjualan perusahaan di masa yang akan datang.
b) Anggaran Produksi
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai segala rencana unit yang akan di
produksi selama periode anggaran. Dalam taksiran produksi ini di tentukan
berdasarkan rencana dari penjualan atau persediaan yang sudah di rencanakan.
Anggaran ini adalah dasar dari biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya bahan
baku, dan biaya pabrik.
c) Anggaran Biaya Bahan Baku
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai segala macam taksiran mengenai
bahan baku yang di perlukan di dalam proses produksi dengan menyatakan suatu
kuantitas bahan baku dan satuan uang. Dari anggaran ini akan bisa di ketahui
pembelian bahan baku yang akan di pakai sebagai dasar dari penyusunan
anggaran kas dan laba rugi.
d) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran jenis ini mengenai suatu taksiran tentang biaya tenaga kerja selama
beberapa periode anggaran yang akan di pakai menjadi dasar dari penyusunan
anggaran kas dan juga laba rugi. Pada umumnya penyusunan ini adalah
suatu perhitungan biaya kerja yang di kenal dengan dua macam perhitungan
seperti upah per unit dan upah perjam.
e) Anggaran Overhead Pabrik
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai biaya overhead pabrik selama
beberapa periode anggaran yang di pakai dalam penyusunan anggaran kas dan
labarugi.
f) Anggaran Persediaan
Jenis Anggaran yang satu ini yaitu mengenai persediaan yang di punyai
perusahaan di dalam suatu periode tentu denga perencanaan terperinci dan jelas.
g) Anggaran Biaya Produksi
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai biaya pemasaran dan anggaran
biaya administrasi yang umum tentang taksiran biaya pemasan, biaya
administrasi dan juga biaya umum.
h) Anggaran Program
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai anggaran operasi yang berdasar
segala program utama perusahaan yang berjenis atau keluarga produk seperti
program penelitian serta pengembangan.
i) Anggaran Pertanggung Jawaban
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai anggaran operasi yang disusun
berdasarkan kepada pusat tanggung jawab yang terdapat di sautu perusahaan.
j) Anggaran Pengeluaran Modal
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai anggaran perencanaan perubahan
aktiva tetap suatu perusahaan selama periode tertentu anggaran.
k) Anggaran Kas
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai sumber dan penggunaan kas di
dalam periode tertentu. Anggaran ini tersusun dari berbagai anggaran operasi
dan juga pengeluaran modal dengan dasar penyusunan anggaran neraca.
l) Anggaran Rugi-Laba
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai laba rugi yang di dapat perusahaan
selama periode yang di tentukan. Anggaran ini di pakai untuk dasar penyusunan
neraca.
m) Anggaran Neraca
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai suatu rencana tentang posisi
keuangan seperti aktiva, modal, dan juga utang yang di punyai oleh perusahaan
dari awal hingga akhir periode.
n) Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Jenis anggaran yang satu ini yaitu mengenai rencana perubahan aktiva, utang,
dan modal perusahaan selama periode yang di tetapkan.

4. Prosedur penerimaan anggaran sistem penerimaan kas dari penjualan tunai


dibagi menjadi tiga prosedur berikut ini :
a. Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale
Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan
pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke
kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam Over-the Counter
Sale ini,perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check),atau
pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card,sebelum barang
diserahkan kepada pembeli. Penerimaan kas dari Over-the Counter Sales
dilaksanakan melalui prosedur berikut ini :
a) Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di bagian
penjualan .
b) Bagian Kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa
uangtunai, cek pribadi (personal check), atau kartu kredit.
c) Bagian Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk
menyerahkanbarang kepada pembeli.
d) Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
e) Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.
f) Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.
g) Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal
penerimaan kas.
Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual (bank yang
penjualmemiliki rekening giro di dalamnya) kemudian akan mengurus check
clearing tersebut ke bank pembeli (bank yang pembeli memiliki rekening giro
di dalamnya). Jika kas yang diterima berupa kartu kredit, bank penjual
yangmerupakan penerbit kartu kredit langsung menambah saldo rekening giro
penjualsetelah dikurangi dengan credit card fee (yang berkisar 2,5% sampai
dengan 4%).Bank penerbit kartu kredit inilah yang secara periodik melakukan
penagihankepada pemegang kartu kredit.

b. Penerimaan Kas dari COD Sales


Cash-on-delivery sales (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan
kantor pos, peruahaan angkut umum, atau angkutab sendiri dalam penyederhanaan
penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan sarana untuk
memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang
bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.
COD sales melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:
f. Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui kantor pos
g. Penjual mengirim barang melaui kantor pos pengirim dengan cara
mengirim dengan cara mengisiformulir COD sales di kantor pos
h. Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD sales sesuai
dengan intruksi penjual kepada kantor pos penerima
i. Kantor pos penerima, pada saat diterimanya barang dan formulir COD
sales memberitahukan kepada pembeli tentang diterimanya kiriman
barang COD sales.
j. Pembeli membawa surat pangilan ke kantor pos penerima dan
melakukan pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD
sales. Kantor pos menerima penyerahan barang kepada pembeli, dengan
diterimanya kas dari pembeli.
k. Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengirim bahwa COD
sales telah dilaksanakan
l. Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD sales telah
selesai dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang
diterima diterima dari pembeli
Jika lokasi pembeli berada di kota yang sama dengan lokasi perusahaan,
penyerahan barang biasanya dilaksanakan sendiri oleh fungsi pengiriman
perusahaan.

c. Penerimaan Kas dari Credit Cerd Sale


Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun
merupakan salah satu pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi
penjual. Credit card dapat dapat merupakan sarana bagi pembeli, baik dalam
over-the-counter sale maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya
dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum. Dalam over-the-counter
sale , pembeli datang ke perusahaan, melakukan pembayaran ke kasir dengan
angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli
memberikan persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran
harga barang, sehingga memungkinkan perusahaan melakukan penagihan kepada
bank atau perusahaan penerbit kartu kredit.
Kartu ktedit dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:
1. Kartu kredit bank (bank card).
2. Kartu kredit perusahaan (company card).
3. Kartu kredit bepergian dan hiburan (travel and entertaiment card).

Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara :


- Melalui penagih perusahaan,
- Melalui pos, dan
- Melalui Lock-Box collection plan
Diantara berbagai cara penagihan piutang tersebut, penerimaan kas dari
piutang seharusnya mewajibkan debitur melakukan pembayaran dengan
menggunakan cek atas nama, yang secara jelas mencantumkan nama
perusahaan yang berhak menerima pembayaran diatas cek. Dengan cek atas
nama ini, perusahaan akan terjamin menerima kas dari debitur, sehingga kecil
kemungkinan orang yang tidak berhak dapat menguangkan cek yang diterima
dari debitur untuk kepentingan pribadinya.

A. Sistem Peneriamaan Kas Dari Piutang Melalui Penagih Perusahaan


Penerimaan kas dari piutang m bagian melalui penagih perusahaan dilaksanaan
dengan prosedur :
1. Bagian piutang memberikan daftar yang sudah saatnya ditagih kepada
bagian penagih
2. Bagian penagih mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan
perusahaaan untuk melakukan penagihan kepada debitur
3. Bagian penagih menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan kepada
debitur
4. Bagian penagih menyerahkan cek kepada bagian kasa
5. Bagian penagih menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang
untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang
6. Bagian kasa mengirim kuitansi cek tersebut sebagai tanda penerimaan kas
kepada debitur
7. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut
dilakukan endorsement oleh pejabar yang berwenang.
8. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut kepada debitur.

B. Sistem Penerimaan Kas Dari Piutang Melalui Pos


Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan
prosedur berikut ini:
1. Bagian Penagih mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada
transaksi penjualan kredit terjadi.
2. Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahuaan
melalui pos.
3. Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari
debitur.
4. Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa.
5. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian
piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang.
6. Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda penerima
pembayaran dari debitur.

C. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Lock-Box-Collection Plan


1. Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada
saat transaksi penjualan kredit terjadi.
2. Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh tempo
dengan mengirim cek dan surat pemberitahuan ke PO Box di kota terdekat
3. Bank membuka PO Box dan mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan
yang diterima oleh perusahaan.
4. Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan
surat pemberitahuan dikirim oleh ke bank ke bagian sekretariat.
5. Bank mengurus chack clearing.
6. Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian
piutang untuk mengkredit rekening membantu piutang debitur yang
bersangkutan.
7. Bagian sekretariat menyerahkkan daftar surat pemberitahuan ke bagian
kasa.
8. Bagian kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke bagian jurnak
untuk dicatat di dalam jurnal penerimaan kas.
4 Dokumen-dokumen penerimaan anggaran :
A. Dokumen yang digunakan dari sistem penerimaan kas penjualan tunai
adalah :
1. Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam sebagai informasi yang diperlukan
oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
2. Pita Register Kas (cas register tape)
Dokumen ini dihasilkan oleh fungi kas dengan cara mengoperasikan mesin
register. Pita register ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan
oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai
yang dicatat dalam jurnal penjualan.
3. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
ktedit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi
anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang atu jasa,
dokumen ini di isi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih
uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi
penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu ktedit.
4. Bill of lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan
barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh
fungsi pengiriman dalam penjulan COD yang penyerahan barangnya
dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.
5. Faktur penjulan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD
6. Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi ksa sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang ke
bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,
bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali bank setelah ditandatangani dan dicap oleh
bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan
oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi
sebagai dokumen sumber untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari
piutang kedalam jurnal penerimaan kas.
7. Rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode. Dokumen ini digunakan oleh fungsi
akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial
untuk mencatat harga pokok yang dijual.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
1. Surat Pemberitahuan. Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu
maksud pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuaan biasanya berupa
tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek
yang dikirim oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi
perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat pemberitahuaan ini
digunakan sebagai sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam
kartu piutang. Karena surat pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti
kas keluar.
2. Daftar Surat Pemberitahuan. Merupakan 31rekapitulasi penerimaan kas yang
dibuat oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari
piutang perusahaan dilakukan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas
membuka amplop surat memisahkan surat pemberitahuan dengan cek, dan
membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari.
3. Bukti Setor Bank. Dibuat oleh fungsi ksa sebagai penyetoran kas yang diterima
dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi
kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank
sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi
kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai
dokumen sumber untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari piutang
kedalam jurnal penerimaan kas.
4. Kuitansi. dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh
perusahaan bagi para debitur yang melakukan pem penerimaan bayaran utang
mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas ini dibuat dalam sistem
perbankan yang tidak mengembalikan cancalled check kepada chack issuer.
Jika cancalled chack dikembalikan kepada chack issuer, kuitansi sebagai tanda
penerimaan kas digantikan fungsi oleh cancallad check.
Pedoman Penskoran
Butir Soal Tepat dan Seuai KJ Benar Kurang Sesuai Salah

1 20 20 15 0

2 20 20 15 0

3 20 20 15 0

4 20 20 15 0

5 20 20 15 0
Instrumen Penilaian Keterampilan
Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Keuangan

Praktek : 1. Melakukan identifikasi persiapan penerimaan anggaran sesuai dengan kaidah yang berlaku
2. Menyiapkan kelengkapan bahan dan alat penerimaan anggaran sesuai dengan kaidah yang berlaku.
3. Melakukan prosedur penerimaan anggaran sesuai dengan kaidah yang berlaku.
4. Melakukan prosedur penerimaan anggaran sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Aspek Penilaian

Pengetahuan Keterampilan Sikap


Nama Kelengkapan
No Kompetensi
Siswa Penguasaan Pemecahan Cara dan Gestur
Disiplin Kerjasama
Materi Masalah Berkomunikasi Kejelasan Tubuh
Informasi

Keterangan :
1. Skor Penilaian Pengetahuan pada Praktek Prosedur penerimaan dan pendistribusian sarana dan prasarana
a. Penguasaan Materi
50 – 41 : Siswa sangat menguasai materi dengan baik
40 – 31 : Siswa dapat menguasai materi dengan baik
30 – 21 : Siswa cukup menguasai materi dengan baik
20 – 11 : Siswa kurang menguasai materi dengan baik
10 – 0 : Siswa tidak menguasai materi dengan baik

b. Pemecahan Masalah
50 – 41 : Siswa sangat menguasai materi dengan baik
40 - 31 : Siswa dapat memecahkan masalah dengan baik
30 – 21 : Siswa cukup memecahkan masalah dengan baik
20 - 11 : Siswa kurang dapat memecahkan masalah dengan baik
10 - 0 : Siswa tidak dapat memecahkan masalah dengan baik

2. Penilaian Keterampilan pada Praktek


a) Cara berkomunikasi
50 – 41 : Siswa sangat dapat menggunakan bahasa komunikasi dengan baik
40 – 31 : Siswa dapat menggunakan bahasa komunikasi dengan baik
30 – 21 : Siswa cukup dalam menggunakan bahasa komunikasi dengan baik
20 – 11 : Siswa kurang dalam menggunakan bahasa komunikasi dengan baik
10 – 0 : Siswa tidak dapat menggunakan bahasa komunikasi dengan baik

b) Kejelasan dan kelengkapan informasi


50 – 41 : Informasi sangat jelas dan lengkap
40 – 31 : Informasi jelas dan lengkap
30 – 21 : Informasi cukup jelas dan lengkap
20 – 11 : Informasi kurang jelas dan lengkap
10 – 0 : Informasi tidak jelas dan lengkap

Anda mungkin juga menyukai