Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN CANGKANG KEPITING DALAM PEMBUATAN KITOSAN


SEBAGAI SHAMPOO ANTI RONTOK
(Scylla Shampoo)

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

DIUSULKAN OLEH

Lina Nurhayati; 4313420010; 2020


Haritsa Fasichun Nissa; 4313420022; 2020
Erika Wuryaningsih; 4313420026; 2020

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


KOTA SEMARANG
2022
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 4

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 6

1.3. Tujuan Program ............................................................................................................ 6

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 6

BAB 2 ........................................................................................................................................ 7

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ......................................................................... 7

2.1 Gambaran Umum Produk............................................................................................ 7

2.2 Perencanaan Pemasaran................................................................................................ 7

2.3 Analisis Usaha................................................................................................................ 8

BAB 3 ...................................................................................................................................... 11

METODE PELAKSANAAN ................................................................................................ 11

3.1. Lokasi produksi ........................................................................................................... 11

3.2. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 11

3.3. Proses Pembuatan ....................................................................................................... 11

3.3.1. Tahap persiapan Bahan Baku ............................................................................. 11

3.3.2. Tahap Pembuatan Kitin ....................................................................................... 12

3.3.3. Tahap Pembuatan Kitosan .................................................................................. 12

3.3.4. Tahap Pembuatan Shampo anti rontok dari kitosan Cangkang kepiting ...... 13

3.3.5. Pengemasan ........................................................................................................... 13

3.4. Keberlanjutan Usaha ................................................................................................. 14

3.5. Evaluasi Program Kerja ............................................................................................. 14

3.5.1. Sisi Ketenagakerjaan ............................................................................................ 14


3.5.2. Sisi Kesehatan ....................................................................................................... 14

BAB 4 ...................................................................................................................................... 15

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................................. 15

4.1. Anggaran Biaya ........................................................................................................... 15

4.2. Jadwal Kegiatan .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

LAMPIRAN............................................................................................................................ 18

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing ...................... 18


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kepiting merupakan salah satu golongan Crustaceae yang memiliki peranan
penting dalam ekspor perikanan Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun
2017, Indonesia menjadi negara pengekspor kepiting yang semakin meningkat tiap
tahunnya dengan jumlah ekspor kepiting pada tahun 2015 mencapai 110.000 Ton.
Komponen yang terdapat dalam limbah cangkang kepiting antara lain protein
15,6-23,9%, kalsium karbonat 53,7-78,4%, kitin 18,7-32,2% dan air 3-5%, kandungan
tersebut tergantung pada jenis dan tempat hidup kepiting (Marganov, 2003; Wicaksono,
B.N dan Tamzysi, C, 2010). Kandungan limbah cangkang kepiting termasuk pada
golongan kalsium karbonat (CaCO3) (Sulaeman, 1995 dalam Hastuti, 2012). Berdasarkan
penelitian Yanuar et.al., (2009) dalam Hastuti (2012), kelarutan Ca akan semakin tinggi
pada kondisi pH rendah (asam).
Pada cangkang kepiting juga memiliki senyawa Kitosan yang merupakan salah
satu polimer rantai panjang dengan molekul (C8H11NO4)n dihasilkan dari kitin dengan
cara menghilangkan gugus asetil (CH3-CO) dengan atom hidrogen (H) menjadi gugus
amina (NH2) (Rathke dan Hudson, 1994 dalam Smith, 2005). Kitosan merupakan polimer
rantai panjang yang disusun oleh monomer-monomer glukosamin (2-amino-2-deoksi-D-
glukosa). Biopolimer ini disusun oleh dua jenis amino yaitu glukosamin (2-amino-2-
deoksiD-glukosa, 70-80%) dan N-asetilglukosamin (2-asetamino-2deoksi-D-glukosa, 20-
30%) (Goosen, 1997).
Kitosan merupakan turunan yang paling sederhana dari kitin, tidak seperti
polisakarida kehadiran gugus amino bermuatan positif menyebabkan molekul dapat
mengikat muatan negatif permukaan melalui ikatan ionik atau hidrogen (Muzzarelli, 1997;
Rha, 1984; Shahidi, 1995), sehingga kitosan memiliki sifat kimia linier polyamine (poly
D-glucosamine), gugus amino yang reaktif, gugus hidroksi yang reaktif. Kitosan
berbentuk spesifik dan mengandung gugus amino dalam rantai panjangnya. Kitosan adalah
polisakarida yang unik, karena polimer ini mempunyai gugus amin bermuatan positif,
sedangkan polisakarida lain umumnya bersifat netral atau bermuatan negatif (Angka dan
Suhartono, 2000). Gugus amin kitosan dapat berinteraksi dengan muatan negatif suatu
molekul seperti protein dan polimer yang lain (Goosen, 1997). Kitosan mempunyai rantai
yang lebih pendek daripada rantai kitin (Thariq, 2016).
Di bidang kosmetik, kitosan dapat digunakan sebagai campuran produk
perawatan kulit dan rambut. Selain itu, karena kitosan memiliki permeabilitas oksigen
yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai kontak lensa (Guibal, et al. 1997).
Di indonesia sendiri, permasalahan rambut lebih tinggi dibandingkan dengan
negara lainnya karena pengaruh iklim tropis, polusi, kebiasaan hidup yang dapat
mempengaruhi permasalahan kulit kepala selaku media pertumbuhan rambut. Rambut
yang rontok hingga sampai saat ini masih menjadi salah satu penyebab berkurangnya
kepercayaan diri dan dapat membuat kebanyakan kaum hawa merasa tidak nyaman.
Masalah rambut berawal dari akarnya yaitu kulit kepala. Untuk mengatasi hal tersebut,
maka penggunaan shampo merupakan solusi pertama. Shampo merupakan sediaan
kosmetika yang digunakan untuk membersihkan rambut, sehingga rambut dan kulit kepala
menjadi bersih, dan sedapat mungkin lembut, mudah diatur, dan berkilau (Faizatun,dkk.,
2008). Shampo pada umumnya dapat digunakan untuk membersihkan kulit kepala dan
rambut. Penggunaan shampo ini dimaksudkan untuk mengeramas rambut, dan
membersihkan kulit kepala sehingga rambut sedapat mungkin menjadi bersih, lembut,
mudah diatur dan mengkilap (Wilkinson, 1962).
Bahan penyusun shampo terdiri atas dua komponen utama, yaitu bahan utama
dan bahan tambahan. Bahan utama merupakan bahan dasar shampo yang biasanya
berfungsi untuk membentuk busa dan sebagai pembersih (surfaktan/ deterjen). Surfaktan
merupakan kunci dari pembersih rambut, karena struktur molekulnya terdiri dari bagian
hidrofilik dan lipofilik, memiliki kemampuan menurunkan tegangan permukaan antara air
dan kotoran, sehingga kotoran tersuspensi ke dalam fase air.
Penggunaan bahan alami sebagai alternatif untuk mengatasi dan mengobati
masalah kulit kepala dengan shampo tanpa menimbulkan efek samping dari bahan kimiawi
adalah dengan menggunakan bahan tradisional yang didapat dari alam sekitar yang
diyakini dapat mengatasi rambut rontok dan menguatkan rambut dari akar nya, Salah
satunya dengan penggunaan shampo yang memiliki bahan tambahan cangkang kepiting
(Brachyura) yang memiliki kandungan senyawa kitosan yang bermanfaat untuk
menguatkan rambut dan mencegah rambut rontok.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan produk scylla shampoo ?
2. Manfaat apa sajakah yang terdapat pada cangkang kepiting tersebut?
3. Bagaimana peluang shampoo cangkang kepiting (scylla shampoo) dapat bersaing
dengan produk sejenis nya di dalam pangsa pasar?
4. Bagaimana cara memasarkan dan memperoleh keuntungan pada produk “scylla
shampoo” ?

1.3. Tujuan Program


Tujuan pembuatan shampo cangkang kepiting (Scylla Shampoo) adalah :
1. Dapat membuat shampo dari bahan limbah kepiting
2. Memingkatkan daya tarik masyarakat terhadap shampo berbahan dasar alami
3. Melakukan promosi sehingga scylla shampoo berpeluang pada pasaran
4. Memasarkan produk scylla shampoo sehingga mendapatkan keuntungan.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat pembuatan scylloa shampoo adalah :
1. Mengembangkan sebuah gagasan ide kreatif dan inovatif khususnya dalam bidang
kewirausahaan,
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya shampoo berbahan dasar
alami, contohnya cangkang kepiting.
3. Memanfaatkan limbah cangkang kepiting sebagai bahan dasar shampo
4. Membuat produk shampo yang berpotensi untuk mengatasi rambut rontok.
BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Umum Produk


Rambut rontok merupakan permasalah umum yang hampir dialami oleh semua
kalangan masyarakat. Seperti yang kita ketahui, pembuatan shampoo yang ada dipasaran
seringkali menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatan nya, tentu saja hal itu akan
berpengaruh pada efek samping yang akan ditimbulkan kedepan. Oleh karena itu, kami
menciptakan inovasi pembuatan Scylla shampoo dengan menggunakan cangkang
kepiting. Dimana cangkang kepiting tersebut memiliki kandungan kitosan yang berkhasiat
dalam mengatasi permasalahan rambut rontok.
Keuntungan dari produk Scylla shampo yang akan kami buat adalah 1. Bahan
baku yang digunakan adalah cangkang kepiting yang aman jika digunakan; 2. Bahan yang
digunakan mudah didapatkan dan murah; 3. Dapat mengatasi permasalahan rambut
rontok; 4. Aman dari efek samping karena tidak menggunakan bahan kimia dalam
pembuatannya; 5. Pembuatan produk ini dapat membantu mengurangi banyaknya limbah
cangkang kepiting yang berpotensi dalam pencemaran lingkungan.
Banyaknya produk shampo anti rontok dipasaran akan menimbulkan persaingan
yang ketat dalam memasarkan produk shampo yang kami buat. Maka, solusi yang akan
dilakukan adalah dengan menggunakan kemasan yang menarik dan unik namun tetap
dengan budget yang rendah. Pengemasan yang digunakan untuk produk Scylla shampoo
ini adalah dengan menggunakan wadah botol plastik berukuran 100 mL. Dengan demikian
akan tetap mempermudah dalam pemakaian, serta dapat tetap menjaga kualitas dan
kandungan dari produk.

2.2 Perencanaan Pemasaran


Penyebaran Informasi dan Publikasi mengenai produk kepada masyarakat akan
dilakukan dengan mempromosikan melalui media sosial.
2.3 Analisis Usaha
Analisis Keuangan

Jenis Biaya & Iuran Volume Satuan Harga Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)

Blender 1 Buah 350.000 350.000

Timbangan analitik 1 Buah 600.000 600.000

Kompor listrik 1 Buah 240.000 240.000

Gelas ukur 4 Buah 50.000 200.000

Gelas beaker 4 Buah 50.000 200.000

Erlenmeyer 4 Buah 50.000 200.000

Sendok tanduk 3 Buah 25.000 75.000

Sendok takar 3 Buah 10.000 30.000

Mortir 2 Buah 150.000 300.000

Penyaringan 2 Buah 10.000 20.000

Pisau 3 Buah 5.000 15.000

Spatula 2 Buah 10.000 20.000

Baskom 3 Buah 15.000 45.000

Gunting 3 Buah 5.000 15.000

Total Fix Cost (FC) 2.310.000

Variable Cost (VC)

Cangkang Kepiting 20 Kg 7.500 150.000

HCl 10 liter 30.000 300.000


NaOH 15 liter 20.000 300.000

Cetyl alcohol 2 kg 55.000 110.000

Mg Stearat 5 kg 90.000 450.000

Methylparaben 15 gram 3.500 7.000

Oleum rosae 100 ml 8.500 85.000

PEG 400 3 kg 90.000 270.000

Sodium lauryl sulfate 4 kg 55.000 220.000

Propilen glikol 3,5 kg 38.000 133.000

Propil paraben 8 gram 4.000 4.000

NaCl 2 Kg 20.000 40.000

Olive oil 6,5 Liter 55.000 357.500

Kemasan Botol 100 mL 500 Buah 4.000 2.000.000

Stiker 500 Buah 500 250.000

Total Variabel Cost 4.676.500

Pendapatan (P) = 500 pack x 20.000 10.000.000

keuntungan/ 3 bulan = P -(FC+VC) 3.013.500


= 10.000.000 - (2.310.000 + 4.676.500)
= 3.013.500

keuntungan/ tahun = 3.013.500 x 4 12.054.000

a. Biaya Produksi
Total biaya produksi = Fix Cost (FC) + Variable Cost (VC)
= Rp. 2.310.000 + Rp. 4.676.500
= Rp. 6.986.500
b. Perencanaan Harga Pokok Penjualan
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Harga Pokok Penjualan (HPP)/ botol = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑅𝑝.6.986.500
= 500

= Rp. 13.973
c. Analisis Break Event Point (BEP)
𝐹𝐶
BEP/ unit = 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑉𝐶/𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑅𝑝.2.310.000
= 𝑅𝑝.20.000−𝑅𝑝.9.200
𝑅𝑝.2.310.000
= 𝑅𝑝.10.800

= 214 unit
d. Analisi Keuangan Per Tahun
Harga jual = Rp. 20.000

Keterangan Analisis Jumlah

Total penjualan/ tahun = harga jual x jumlah x 4 bulan Rp. 40.000.000


= Rp. 20.000 x 500 packs x 4

Biaya produksi/ tahun = Biaya produksi/ bulan x 4 bulan Rp. 27.946.000


= Rp. 6.986.500 x 4

Keuntungan/ tahun = (total penjualan/ tahun - biaya produksi/ Rp. 12.054.000


tahun)
= (Rp. 40.000.000 - Rp. 27.946.000)

e. Payback Periode (PBP)


𝐹𝐶 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑝.2.310.000 + 𝑅𝑝.6.986.500
= 𝑅𝑝.12.054.000
𝑅𝑝.9.296.500
= 𝑅𝑝.12.054.000

= 0,8
Artinya balik modal kurang lebih 0,8 bulan
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1. Lokasi produksi


Lokasi produksi berada di Laboratorium Farmasetika dan Laboratorium Kimia
Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam pembuatan Kitosan dari cangkang kepiting yaitu
beaker glass erlenmeyer, pipet ukur, pipet volume, corong, labu pemanas, labu ukur,
timbangan digital, gelas ukur, kertas pH, kompor listrik, saringan 0,25 mm, oven,
desikator, kertas saring, bola hisap, neraca analitik, penangas minyak, hot plate, alat
sentrifugasi, alat pengaduk, termometer, magnetic stirer. peralatan instrumen yang
digunakan adalah spektrofotometer Fourier Transform Inframerah (FTIR).
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan shampo anti rontok dari
cangkang kepiting yaitu batang pengaduk, beaker glass, cawan porselin, gelas ukur, hot
plate, pipet tetes, pH universal, piknometer, timbangan analitik, kemasan shampo.
Bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kitosan dari cangkang kepiting
yaitu Cangkang kepiting, HCl 1,25%, aquades dan NaOH. Untuk bahan bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan shampoo yaitu Cetyl alcohol, Mg Stearat, Methylparaben,
NaCl, Olive oil, Oleum rosae, PEG 400, Sodium lauryl sulfate, Propilen glikol, Propil
paraben, dan aquadest.

3.3. Proses Pembuatan


Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu yang pertama tahap persiapan
bahan baku, tahap kedua pembuatan kitin, yang ketiga tahap pembuatan kitosan dan yang
keempat adalah tahap pembuatan shampoo.
3.3.1. Tahap persiapan Bahan Baku
Disiapkan cangkang kepiting yang telah dicuci dengan air mineral,
kemudian cangkang kepiting dioven pada suhu 100 °C selama 2 jam hingga kering
(99%). Cangkang kepiting yang telah kering kemudian dihaluskan sampai
berbentuk serbuk atau bubuk.
3.3.2. Tahap Pembuatan Kitin
3.3.2.1. Deproteinasi
Sampel yang telah halus kemudian dilarutkan menggunakan larutan
NaOH sebanyak 100 ml dan diaduk selama 2 jam. Proses ini dilakukan pada
suhu 65 °C. Kemudian disaring menggunakan kertas saring dan dicuci bersih
untuk diambil endapannya.
3.3.2.2. Demineralisasi
Untuk menghilangkan mineralnya ditambahkan HCl sebanyak 100 ml
kedalam beaker glass kemudian direndam pada suhu 25-30 °C (suhu kamar)
selama 120 menit. Hasil yang didapatkan dari perendaman kemudian
disaring menggunakan penyaring Buchner yang telah diberi kertas saring.
Kemudian dicuci dengan aquadest hingga pH netral. Padatan yang diperoleh
kemudian dikeringkan kembali pada suhu 250C- 300C.

3.3.3. Tahap Pembuatan Kitosan


Kitin yang telah didapatkan ditimbang sebanyak 10 gr dan dimasukkan
ke dalam beaker glass. Tambahkan 50 ml NaOH 20 %, dipanaskan pada suhu 100
0C sambil diaduk selama 1;1,5; 2; 2,5 jam. Kemudian diulangi untuk konsentrasi
30 %, 40 % dengan berat kitin, suhu dan lama waktu pemanasan tetap. Larutan
kitin disaring dan dicuci sampai pH netral. Keringkan pada suhu 250C -300C (suhu
kamar). Kitosan yang dihasilkan ditimbang, dianalisis kadar air, rendemen dan
derajat deasetilen. Selanjutnya kitosan yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan FTIR untuk mengetahui Derajat Deasetilasi (DD).
Derajat destilasi ditentukan untuk mengetahui seberapa besar kithin
yang sudah berubah menjadi khitosan. Untuk menentukan DD digunakan metode
garis oleh Moore dan Robert, seperti ditunjukkan dalam persamaan (1). (Hanafi
dkk, 1999)
3.3.4. Tahap Pembuatan Shampo anti rontok dari kitosan Cangkang kepiting
3.3.4.1. Pembuatan Gel kitosan
Pertama tama kitosan dilarutkan ke dalam asam asetat yang kemudian
di mixer selama 60 menit menggunakan magnetic stirer. Setelah itu
ditambahkan tetes demi tetes emulsifier (tween 80) 0,2%. Kemudian
didiamkan selama 30 menit. setelah 30 menit, tambahkan tripoliphospat
0,1% dan didiamkan kembali selama 30 menit.
3.3.4.2. Pembuatan Produk Shampoo
Timbang sesuai formula bahan bahan yang dibutuhkan dengan
menggunakan timbangan analitik. Kemudian larutkan metil paraben dan
propil paraben dengan propilen glikol. Buat fase air dengan memanaskan
aquadest pada suhu 600C. Larutkan SLS, PEG 400, NaCl ke dalam aquadest
suhu 600C. Kemudian masukkan campuran metil paraben dan propil
paraben ke dalam fase air. Buat fase minyak dengan cara mencampurkan
Mg stearat, cetyl alcohol, dan olive oil yang dilebur pada suhu 600C. Setelah
itu, campurkan fase minyak ke dalam fase air dan dihomogenkan pada suhu
600C. Setelah homogen, tambahkan oleum rosae secukupnya. Setelah itu
masukkan shampo ke dalam wadah yang telah disediakan.

3.3.5. Pengemasan
Produk shampoo yang telah jadi kemudian dikemas ke dalam wadah
botol yang tiap kemasan botol sebesar 100 ml. Botol kemudian diberi label etiket
pada bagian luarnya dimana etiket ini berisikan tentang informasi lengkap mengenai
produk yang dihasilkan yaitu “scylla shampoo”.

3.4. Keberlanjutan Usaha


Apabila kegiatan ini telah berjalan selama kurang lebih satu tahun, maka kami
nantinya akan melakukan kerja sama dengan beberapa industri farmasi terutama kosmetik
mulai dari tingkatan terkecil sampai besar untuk memproduksi dan memasarkan produk
shampoo “scylla shampoo” ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.

3.5. Evaluasi Program Kerja


3.5.1. Sisi Ketenagakerjaan
Usaha ini dilakukan dan dijalankan oleh mahasiswa, dengan demikian
mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dalam berwirausaha dan dapat
melakukan manajemen waktu dan usaha serta dapat menguasai strategi pemasaran
yang tepat untuk meningkatkan penjualan.
3.5.2. Sisi Kesehatan
Usaha ini didirikan dengan tujuan untuk menciptakan sebuah inovasi produk
shampo yang berguna untuk mengatasi permasalahan pada kesehatan kulit kepala
terutama masalah rambut rontok sehingga kesehatan dari kulit kepala dapat terjaga.
BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. perlengkapan yang dibutuhkan 2.310.000

2. Bahan Habis Pakai 4.676.500

3. Perjalanan 1.000.000

4. Lain - Lain 1.000.000

Total 8.986.500

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan

4 5 6 7 8

1. Studi literatur

2. Penyiapan alat,
bahan, dan
survey
lapangan

3. Pengekstrakan
kitosan dari
cangkang
kepiting
4. Pembuatan gel
kitosan

5. Analisis
ekstrak

6. Pembuatan
produk
shampoo

7. Pengujian
produk
shampoo

8. Analisis
shampoo

9. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Angendari, M. D. 2012. Rambut Indah dan Cantik dengan Kosmetika Tradisional. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 9(1).
Bastaman, S. 1989. Studies on Degradation and Extraction of Chitin and Chitosan from Prawn
Shell. Thesis. The Departemen of Mechanical, Manufacturing, Aeronautical and
Chemical Engeneering. The Queen, s University
Depkes RI .1985. Formulasi Kosmetika Indonesia DEPKES R.I. Kota penerbit: Jakarta Nomor
klasifikasi 615.4
Henny Krissetiana, 2007, Kitin dan Kitosan, Aplikasi Kitin di Bidang Indutri, Jakarta.
Hirano, S.et al, 1987, Chemical Modification of Chitin and Chitosan, and their Novel
Application. In: Industrial Polysaccharides. Yalpani, M.(Ed). Elsivier, Amterdam,
pp.163-164
jalaluddin, Nasrul, syafrina. (2016). Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Jurnal Teknologi Kimia
Unimal, 2(November), 85–100.
Muhammad Makin Ibnu Hajar, 1987, Spektrokospi Infra Merah, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Musyaffaq, D. S., Mukti, E. P., Pramudita, A. E., Widawan, A. P. C., & Safitri, A. (2021).
Shampo Semangi Untuk Menghilangkan Ketombe Dan Mengatasi Rambut
Rontok.
Sudirman Habibie, 1996, Penelitian Chitosan di Indonesia, Majalah BPPT, No. XXVI, pp,17-
23, Direktorat Pengkajian Industri Pengolahan dan Rekayasa.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Haritsa Fasichun Nissa
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Farmasi
4. NIM 4313420022
5. Tempat dan Tanggal lahir Sragen, 05 April 2002
6. E-mail haritsafn@students.unnes.ac.id
7. Nomor telepon 0812-4609-3148

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S1
Nama SDIT MTA SMP Negeri 1 SMA Negeri UNNES
Instansi Gemolong Gemolong 1 Gemolong
Jurusan - - IPA Kimia
Tahun 2007-2014 2014-2017 2017-2020 2020
masuk-lulus

2. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Erika Wuryaningsih
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Farmasi
4. NIM 4313420026
5. Tempat dan Tanggal lahir Temanggung, 23 Mei 2002
6. E-mail Erikawr111@students.unnes.ac.id
7. Nomor telepon 0882-2501-8694
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S1
Nama SD Negeri 1 SMP Negeri 2 SMA Negeri UNNES
Instansi Purbosari Ngadirejo 1 Parakan
Jurusan - - IPA Kimia
Tahun 2007-2014 2014-2017 2017-2020 2020
masuk-lulus

3. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Lina Nurhayati
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Farmasi
4. NIM 4313420010
5. Tempat dan Tanggal lahir Buga, 13 Agustus 2001
6. E-mail Nurhayatilina13082001@gmail.com
7. Nomor telepon 0822-9046-5511

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S1
Nama SD Negeri 2 SMP Negeri SMA Negeri UNNES
Instansi Buga 2 Buga 3 Tolitoli
Jurusan - - IPA Kimia
Tahun 2007-2014 2014-2017 2017-2020 2020
masuk-lulus
4. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dante Alighiri, S. Si., M. Sc.
2. Jenis Kelamin Laki laki
3. Program Studi Farmasi
4. NIM 198506102015041003
5. Tempat dan Tanggal lahir
6. E-mail dante_alighiri@mail.unnes.ac.id
7. Nomor telepon 0878-7007-5192

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas -
Negeri Semarang Gadjah Mada
Jurusan/Prodi -
Tahun Masuk- -
Lulus
Judul Skripsi / -
Tesis / Disertasi
Nama -
Pembimbing /
Promotor

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan / Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib / Pilihan SKS

Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Pengabdian Penyandang Dana Tahun
Kepada Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai