Anda di halaman 1dari 2

Fisika, Mata Pelajaran Paling Dibenci Di Dunia

Saya lulusan fisika, Universitas Negeri Surabaya. Kalau guyonan teman-teman semasa kuliah,
kami anak tidak berpendidikan. Maksudnya karena kami prodi fisika murni sementara di Unesa
ada prodi pendidikan fisika.
Empat tahun tepat saya kuliah. Kalau ditanya kenapa saya memilih jurusan fisika, jawabannya
karena saya suka. Setidaknya pertanyaan itulah yang paling sering ditanyakan para santri ketika
saya mengajar sekarang.
Pertama kali saya ulangan harian fisika di kelas 7, Alhamdulillah nilai saya sempurna. Saya ingat
betul, guru saya bernama ibu Yayuk. Orangnya masih muda dan bagi saya berkharisma karena
selalu terlihat pintar. Beliau selalu melakukan ulangan dengan sistem mencongak, artinya soal
langsung dibacakan dan kami harus cepat menjawab tanpa boleh mencoret atau menghapus.
Semoga Allah senantiasa merahmati beliau.
Saya suka fisika, bukan sombong tapi Alhamdulillah Allah memberikan saya kemudahan untuk
memahami. Nilai saya selalu sembilan saat SMP.
Hal lain yang membuat saya suka fisika adalah ketika di kelas 12. Di jaman saya masih ada
UNAS, karena saya anak IPA salah satu mata pelajaran yang diujikan adalah fisika. Saya belajar
sungguh-sungguh, karena sebetulnya saya tipe orang yang suka belajar. Mengetahui sesuatu
yang baru bagi saya menyenangkan. Pagi sampai sore belajar di sekolah termasuk bimbingan
dari sekolah. Pulang sekolah berangkat lagi ke LBB sampai isya’. Di rumah pun lanjut belajar
dengan kakak saya sampai malam. Begitu terus sampai UNAS. Alhamdulillah Allah selalu
memberi kemudahan. Nilai UN Fisika saya sempurna.
Hari ini saya seorang guru fisika. Sebelumnya tidak pernah ada cita-cita menjadi guru. Saya
belajar karena saya suka belajar. Dulu saya berfikir akan menjadi seorang ilmuwan saja.
Qodarullah Allah punya rencana yang lebih baik.
Hari ini saya seorang guru fisika di Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI. Menjadi guru
tidak pernah terbayangkan, apalagi guru di pesantren. Bagi saya setiap yang saya lakukan adalah
proses belajar. Maka menjadi guru pun harus banyak belajar, saya berusaha menikmatinya.
Saya tidak tahu harus belajar dari siapa, tapi saya selalu mencari tahu. Youtube menjadi makanan
sehari-hari, bagaimana mengajarkan fisika. Berlangganan video-video zenius selama satu tahun.
Mengikuti webminar, membeli buku-buku fisika universitas yang semasa kuliah hanya bisa
fotokopi. Setiap bulan menarget diri membaca minimal satu buku sains ringan. Tidak
ketinggalan menonton film yang berhubungan dengan fisika. Saya tidak ingin hanya sekedar
mengajar. Sekedar masuk kelas lalu keluar lagi tanpa meninggalkan kesan apapun.
Mengajar fisika di eLKISI sangat menyenangkan. Sebelum mengajar saya selalu belajar dahulu,
selain mempersiapkan materi ajar hal yang lebih penting adalah memberi wawasan kepada para
santri tentang informasi teknologi dan selalu saya hubungkan dengan fisika. Saya menganggap
santri-santri seperti adik saya sendiri. Senang sekali ketika melihat mereka antusias menyimak
cerita atau penjelasan saya. Meskipun ketika materinya sulit, saya selalu melihat wajah-wajah
bingung mereka.
Sebagian santri mengatakan bahwa fisika itu sulit, mereka selalu menghubungkan

1. pelajari konsep bukan mengahafal rumus


2. sering latihan soal, karena latihan soal menambah dan mematangkan konsep

Anda mungkin juga menyukai