BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai belahan dunia salah satuanya Indonesia masih bekerja keras
untuk mengatasi masalah kekurangan gizi, termasuk stunting atau tubuh
pendek yang menjadi permasalahan saat ini. Stunting pada anak merupakan
masalah yang cukup serius karena berkaitan dengan risiko terjadinya kesakitan
di masa yang akan datang serta sulitnya untuk mencapai perkembangan fisik
dan kognitif yang optimal. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang standar antropometri
penilaian status gizi anak, stunting atau pendek merupakan status gizi yang
didasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan skor
kurang dari -2 SD (standar deviasi) (Kemenkes, 2020).
World Health Organization (WHO) menyebut angka stunting secara
global masih mencapai 21,3 persen, angka ini masih berada di atas standar
yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20 persen. Upaya penurunan stunting baik
secara global maupun nasional, bukan tanpa alasan. Hal ini karena persoalan
stunting erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia dimasa
mendatang (WHO, 2020).
World Health Organization (WHO) mengkategorikan menjadi 5
kategori prevalensi stunting di tingkat Global yaitu sangat tinggi ≥30%, Tinggi
20-<30%, Medium 10-20%, Rendah 2,5->10%, Sangat Rendah <2,5%.
Menurut World Health Organization (WHO) stunting di berbagai benua
dengan prevalensi stunting kategori sangat tinggi diantaranya Afrika Timur
34,5%, Afrika Tengah 31,5%, Asia selatan 31,7%, dan Oceania 38,4%.
Prevalensi stunting kategori tinggi diantaranya Afrika barat 27,7%, Afrika
Selatan 29,0%, dan Asia Tenggara 24,7%. Prevalensi stunting kategori
medium diantaranya Amerika tengah 12,6%, Amerika Utara 17,6%, dan Asia
Barat 12,7%. Sedangkan prevalensi stunting kategori rendah diantaranya
Amerika Selatan 7,3%, Karibia 8,1% Asia Tengah 9,9%, Asia Timur 4,1%,
1
2
gerak yang dikontrol oleh otot-otot besar seperti pada lengan dan kaki.
Motorik halus ialah kemampuan gerak yang dikontrol oleh otot-otot kecil.
Pernyataan di atas sejalan dengan ini menyatakan bahwa Rohayati
(2021) terkait hubungan perkembangan motorik kasar dan halus dengan
stunting sudah dilakukan di Indonesia maupun luar negeri. Penelitian yang
dilakukan di Kabupaten Karawang menunjukkan bahwa 11,97% responden
berada dalam kategori pendek dan 14,96% kategori sangat pendek.
Perkembangan anak yang mengalami keterlambatan antara lain: 32,48%
motorik kasar, 7,26% motorik halus, 11,97% bahasa dan 8,97% sosialisasi.
Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara panjang badan / Usia dengan
motorik kasar dan motorik halus pada penderita stunting.
Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi dalam pernyataan Khatimah,
et.al (2020) Sulawesi Selatan tahun 2015 yang dilakukan di 24 kabupaten/kota
menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2014 sebesar
34,5%. Mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 34,1%. Kemudian
mengalami kenaikan pada tahun 2017 mencapai 34,8%. Angka ini
menunjukkan bahwa posisi Sulawesi Selatan di tahun 2017 masih belum
mencapai target MDGs.
Balita pendek atau stunting bisa diketahui bila seorang balita sudah
diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan
hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal, dan kondisi
stunting terlihat setelah balita berusia 24 bulan. Pernyataan yang di temukan
oleh Kartika, et.al (2020) bahwa terdapat hubungan stunting dengan
perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 2 - 5 tahun. Sejalan
dengan itu, pada usia balita 24 ke atas perlu pemantauan motorik kasar dan
motorik halus agar dapat terukur pertumbuhannya.
Pengambilan data awal yang dilakukan peneliti di wilayah kerja
Puskesmas Lampa Kec. Duampanua Kab. Pinrang bahwa jumlah balita usia
24 - 59 bulan tahun 2020 sebanyak 1418 balita dengan prevalensi stunting
8,4%, pada tahun 2021 jumlah balita usia 24 - 59 bulan sebanyak 1540 dengan
prevalensi stunting sebanyak 5,4%, dan di tahun 2022 jumlah balita usia 24 -
4
6
7
a. Penyebab Langsung
1) Kurang Zat gizi
Kurang zat gizi sangat penting bagi pertumbuhan.
pertumbuhan adalah peningkatan ukuran dan massa konstituen
tubuh yang merupakan salah satu hasil dari proses metabolisme.
Asupan zat gizi yang menjadi faktor risiko terjadinya stunting
dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu asupan zat gizi makro atau
makronutrien dan asupan zat gizi mikro atau mikronutrien (Candra
dan Nugraheni, 2018). Berdasarkan beberapa penelitian, asupan zat
gizi makro yang paling mempengaruhi terjadinya stunting adalah
asupan protein, sedangkan asupan zat gizi mikro yang paling
mempengaruhi kejadian stunting adalah asupan Vitamin A dan
seng (Aritonang et al., 2020).
2) Penyaki Infeksi
Menurut Beal (2018) infeksi klinis dan subklinis yang
termasuk ke dalam framework WHO antara lain penyakit diare,
kecacingan, infeksi saluran pernafasan, dan malaria. Dari beberapa
penyakit tersebut berdasarkan literatur yang ditemukan, infeksi
yang utama terkait penyebab kejadian stunting adalah infeksi
saluran pernafasan dan penyakit diare.
b. Penyebab tidak langsung
1) Faktor Ketahanan Pangan
Ketahanan Pangan adalah tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan. Masalah ketahanan pangan merupakan
penyebab tidak langsung yang mempengaruhi status gizi, dimana
ketahanan pangan keluarga akan menentukan kecukupan konsumsi
setiap anggota keluarga
10
iyang ibaik ipula, iibu idengan ipengetahuan igizi iyang ibaik iakan itahu
i2014).
b. Status iekonomi
Faktor isosial iekonomi iyang irendah imeliputi ipendidikan idan
ipendapatan iyang irendah iakan imenyebabkan iterjadinya istratifikasi
ikesehatan.
iperkembangan ianak iusia i0-6 itahun. iDenver iII ibukan imerupakan ites
ikotak ipersegi ipanjang ihorizontal iyang iberurutan imenurut iumur. iTes iini
iDenver iII.
14
iperkembangan. i
iperkembangan. i
1) Denver iII ibukan imerupakan ites iIQ idan ibukan ialat iperamal
ikemampuan iadaptif iatau iintelektual i(perkembangan) ipada imasa
isebagainya.
c. Sektor iPerkembangan iYang iDinilai iDenver iII iterdiri iatas i125 iitem
itugas iperkembangan iyang isesuai idengan iusia ianak, imulai idari iusia
itahun). i
idepan. i
idengan i6 itahun i(3) iPada iusia i0-25 ibulan, isatu igaris itegak ikecil
iadalah i1 ibulan i(4) iPada iusia isetalah i24 ibulan, isatu igaris itegak
iadalah i3 ibulan i(5) iPada ibagian idepan iterdapat i125 iitem idalam
g. Cara iPengukuran i
1) Tentukan iumur ianak ipada isaat ipemeriksaan. i
2) Tarik igaris ipada ilembar iDDST iII isesuai idengan iumur iyang itelah
iditentukan. i
17
iabnormal. i
iGagal i(F=Fail). iAnak itidak idapat imelakukan iitem idengan ibaik iatau
ianak iapa iyang iharus idilakukannya i(khusus iitem itanpa itanda iL). iTak
iketiganya i:
1) Normal ijika itidak iada iskor i“Terlambat” i(0T) idan/ iatau imaksimal
i1 i“Peringatan” i(1P). iJika ihasil iini ididapat, ilakukan ipemeriksaan
i(M). iJika ihasil iini ididapat, idilakukan iuji iulang idalam i1-2 iminggu
3) Tidak idapat idiuji ijika iterdapat isatu iatau ilebih iskor i“Terlambat”
i(1T) idan/atau idua iatau ilebih i“Peringatan” i(2P). iDalam ihal iini, iT
ikegagalan i(G). iJika ihasil iini ididapat, ilakukan iuji iulang idalam i1-
2 iminggu imendatang.
3. Motorik iKasar iBalita i
a. Pengertian iMotorik iKasar
Motorik ikasar i(gross imotor) iadalah iaspek iyang iberhubungan
idengan ikemampuan ianak imelakukan ipergerakan idan isikap itubuh
2) Kelahiran iPrematur i
Kelahiran iprematur imerupakan isalah isatu ipenyebab
iterjadinya iketerlambatan imotorik ikasar, ipada ibayi iprematur
ikasar iyang ipesat iini ianak imembutuhkan igizi iyang icukup iuntuk
4) Sistem isyaraf i
20
5) Motivasi i
Seseorang iyang imempunyai imotivasi iyang ikuat iakan
imenguasai iketerampilan imotorik itertentu ibiasanya itelah ipunya
6) Stimulus i
Dengan iadanya irangsangan, idorongan idan ikesempatan
iuntuk imengerakkan isemua ibagian itubuh iakan imempercepat
iterpisah. i
iorgan ibersilangan. i
iyang ilainnya. i
iMenuju iorgan iyang iyang ilain iseperti ileher, ibatang itubuh ilengan,
isesuai iyang iseusianya imaka ianak itersebut iakan iberjalan ilebih iawal
itubuh). i
itonus idan ikekuatan imeluas ike ibahu idan ilengan iatas, isehingga ibayi
iduduk. iUmur i6 ibulan, ibila ididudukkan idi ilantai ibayi ibisa iduduk
itungkai ibergantian, iumur i11 ibulan, ibayi ibisa iberdiri itanpa idibantu
idan imelangkah i1-2 ilangkah, iumur i12 ibulan, ibayi imulai idapat
imotorik ikasar idini. iumur i18 ibulan, ianak ibisa iberdiri isendiri idengan
isatu ikaki. iumur i2 itahun, ianak imampu imeloncat idengan ikedua ikaki
idengan itubuh irelatif ikaku. iPada iumur i2-3 itahun, ianak ibisa ijalan
isesaat ipada isatu ikaki, ipada iujung ijari ikedua ikaki i(menjinjit) idan
5) Pada iumur i4 itahun, ianak ibisa iberjalan imengikuti ilingkaran idan ibisa
imenjaga ikesimbangan idengan isatu ikaki iberada ide idepan ikaki iyang
7. Motorik iHalus i
a. Pengertian iMotorik iHalus
Motorik ihalus i(fine imotor iskills) iadalah iaspek iyang
iyaitu: i
imemanipulasi ibenda. i
i(meronce). i
idiri. i
iterpadu idan iberanjak idari itema iyang imenarik iminat ianak i(center
iof iinterest).
ipsikologis i
iperbedaan iindividual
iasa i(hope). iJika iproses iego iini itidak iterselesaikan, iindividu itersebut
iproses iini. iTetapi, ialasan iErikson icukup iberbeda idari iFreud. iErikson
ilebih iyakni iatas ipemilihan imakanan, imainan iyang idisukai, idan ijuga
imerasa iaman idan ipercaya idiri, isementara iyang itidak iberhasil iakan
E. Kerangka iTeori
Motorik iHalus
4. Tahap i4 i: iIndustry ivs iInferiority i(6-12
itahun)
5. Tahap i5 i: iIdentity ivs iRole iCunfusion i(12-18 STUNTING
itahun) (Kemenkes, i2020)
6. Tahap i6 i; iIntimac ivs iIsolation i(18-35 itahun)
7. Tahap i7 i; iGenerativity ivs iStagnation i(35-641. Sangat iPendek
itahun). i(severely istunted) i< i-3
8. Tahap i8 i: iIntegrity ivs iDespair i(65 itahun iSD
ikeatas). 2. Pendek i(stunted) i-3 iSD
is.d. i< i-2 iSD
Gambar i2.2 iSkema iKerangka iTeori iErikson i(2010); i(Kemenkes, i2018);
i(Mutiah, i2019)
32
2. Suryana, (2021) DOI: Energy Penelitian iini Anak ibalita idengan motorik ianak https://
iYulia iFitri1, iDeficiency
ihttps://doi.o iand imenggunakan iprevalensi istunting itetapi itidak jurnal.unej.ac.id/
iAndi iEka rg/10.19184/ iProtein iIntake idesain ipotong i49,4%, idan imempengaruhi
iYunianto, ams.v7i2.248 iRelated ito ilintang, idengan imempengaruhi i iasupan iprotein.
iSilvia 28 iStunting iand ijumlah isampel i81 Perkembangan iPemerintah
iWagustina, iMotor iorang. iSampel imotorik, i44,4% idiharapkan idapat
iNunung iSri iDevelopment iin iadalah ibalita iusia itersangka imerancang
iMulyani, iChildren iAged 24-59 ibulan, idipilih iperkembangan ikebijakan iyang
iSanya iAnda iUnder i5 iYears: idengan imotorik ihalus. itepat iuntuk
iLusiana iFitria iCross-Sectional imenggunakan idicurigai ipada imeningkatkan
iNur i iStudy iIn iKaway iteknik irandom iperkembangan istatus igizi idan
iXVI iDistrict, isampling. imotorik ikasar iAda ikualitas ianak
iWest iAceh iPenelitian ihubungan iyang
iDistrict idilakukan isignifikan i(p-value
i0,001 idan i
protein i(p-value i=
i0,003) iterhadap
ikejadian istunting. i
3. Citra (2020) DOI: Hubungan Penelitian iini Status igizi istunting Terdapat ihubungan https://
iKartika,1 ihttps://doi.o iStunting idengan imerupakan ianalitik ikemungkinan i5,02 ikali istunting idengan ejournal.unisba.
iYani iDewi rg/10.29313 iPerkembangan iobservasional i(IK i95%: i1,46–17,21) iperkembangan ac.id/
iSuryani,2 /jiks.v2i2.55 iMotorik iKasar imenggunakan imengalami isuspek imotorik ikasar idan
iHerry iGarna3 97 idan iHalus iAnak idesain ikasus igangguan ihalus ipada ianak
iUsia i2–5 iTahun ikontrol idengan iperkembangan imotorik iusia i2–5 itahun
idi iDesa iprosedur imatching ikasar i(p=0,013) iserta
iPanyirapan, ikemungkinan i6,28 ikali
34
imengalami istunting
ipada i2 itahun ipertama
ikehidupan iberpeluang
imemiliki iIQ inon-
verbal idibawah i89 idan
iIQ ilebih irendah i4,57
ikali idibandingkan iIQ
ianak iyang itidak
istunting
5. Florentina 2021 ISSN i161- Hubungan iAntara observasi Erdapat ihubungan Kesimpulan idalam https://
iSanggu1), 170 iStunting iDengan iperkembangan ianak iantara iusia idengan ipenelitian iini jurnalilmiahcitra
iElisabeth iPerkembangan istuntingusia i4-6 iperkembangan imotorik iadalah iterdapat bakti.ac.id/
iTantiana iMotorik iAnak itahun. iData ianak istuntingusia i4-6 ihubungan iyang
iNgura2), iUsia i4-6 iTahun idianalisis idengan itahun isignifikansi iantara
iYanuarius iDi iKabupaten imenggunakan istuntingdengan
iRicardus iNgada iTahun ianalisis iregresi iperkembangan
iNatal i2020 ilogistik imotorik ianak iusia
imultinomial i4-6 itahun idi
iKabupaten iNgada
idengan inilai ijenis
ikelamin i(X1) isig
i.010, istatus igizi
i(X2) isig i.006, idan
iusia i(X3) isig i.000
iyang iartinya
isemua ivariabel
36
6 ka 2021 ISSN: Hubungan Penelitian iini Sebanyak i31,5% Terdapat ihubungan https://
iCahyaningsih i2337-6236; iStunting iDengan imerupakan ibaduta iyang isignifikan ejournal3.undip.
iWulandari, iE-ISSN: iKeterlambatan istudipenampang imengalamistunting idan iantara istunting ac.id/
iHartanti i2622-884X iPerkembangan imelintangdengan i54 i72,2% ibaduta idengan
iSandi iPada iAnakusia isubjek iperkembangannya iketerlambatan
iWijayanti, i6-24 iBulan imenggunakanpenga idalam ikategori isuspek. iperkembangan
iNurmasari mbilan isampel iBaduta iyangstunting ipadaanakusia i6-24
iWidyastuti, iberurutanpada ianak iberisiko i9,3 ikali ibulan
iBinar iusia i6-24bulan imengalami
iPanunggaaku, iketerlambatan
iFitriyono iperkembangandibandin
iSEBUAH gkan idengan ianak
iyustaningwar iyangtidak istunting
no, iAhmad
iSyauqy
i(2021)
7. Rohayati, 2021 E-ISSN- Stunting Penelitian iini Hasil ipenelitian Disimpulkan http://
iYeni iIswari, 2477-6521 iMempengaruhi imenggunakan imenunjukkan i11,97% ibahwa imonitoring publikasi.lldikti
iSusi iHartati iPerkembangan idesain icross iresponden iberada idan iedukasi 10.id/
iMotorik iKasar, isectionaPenelitian idalam ikategori ipendek ikepada ikader
iMotorik iHalus iini imenggunakan idan i14,96% ikategori iposyandu idan
iDan iBahasa idesain icross isangat ipendek. ikeluarga isangat
iAnak iUsia i0-24 isectiona iPerkembangan ianak ipenting iagar
iBulan iyang imengalami istimulasi igizi idan
iketerlambatan iantara iperkembangan
ilain: i32,48% imotorik ianak idapat
38
10 Ardianti iPutri 2021 ISSN i2715- Kejadian iStunting Metode iyang Hasil ipenelitian Kesimpulan http://
. iUtami, 6834 iterhadap idigunakan iadalah imenunjukkan isebagian iterdapat ihubungan jkp.poltekkes-
iImtihanatun iPerkembangan iobservasional ibesar ibalita istunting iantara ikejadian mataram.ac.id/
iNajahah, i iAnak iUsia i24 i– ianalitik idengan imemiliki istunting idan itidak
Aty iSulianti, i59 iBulan ipendekatan icross iperkembangan istunting idengan
Syajaratuddur isectional. iPartisipan idicurigai/suspect iperkembangan
iFaiqah idalam ipenelitian iini iadanya iketerlambatan ianak iusia i24 i– i59
iadalah isemua ibalita i(60,6%) idan ibalita ibulan. iSehingga
iyang iberusia i24 i– itidak istunting imemiliki iperkembangan
i59 ibulan isebanyak iperkembangan inormal imotorik iterlambat
i440 ibalita i(87,9%). iHasil ianalisis idan iterhambatnya
imenggunakan iuji ichi ipertumbuhan
isquare idiperoleh inilai imental
isignifikan iyaitu i0,000
ilebih ikecil idari iα
i(0,05)
BAB iIII
KERANGKA iKONSEP, iDEFENISI iOPERASIONAL, iDAN iHIPOTESIS
inaik i2 ikali iberat ibadan ilahir idan iberat ibadan inaik i3 ikali idari iberat ibadan
ilahir ipada iumur i1 itahun idan imenjadi i4 ikali ipada iumur i2 itahun.
iPertumbuhan imulai ilambat ipada imasa ipra isekolah ikenaikan iberat ibadan
iberakhir. iBalita imerupakan imasa ipertumbuhan itubuh idan iotak iyang isangat
ipanjang iatau itinggi ibadan iyang ikurang ijika idibandingkan idengan iumur.
iKondisi iini imenunjukkan istatus igizi iyang ikurang i(malnutrisi) idalam ijangka
iwaktu iyang ilama i(kronis). iMenurut iWHO i(2017) idampak iyang iditimbulkan
ipendek idan ijangka ipanjang. iDampak ijangka ipendek iyang iakan idialami
idalam ijangka ipanjang, ianak iakan imemiliki ipostur itubuh iyang itidak ioptimal
B. Kerangka iKonsep
Pada ipenelitian iini iakan idianalisis ihubungan iantara ivariabel
iindependen idengan ivariabel idependen. iVariabel iindependen iyang iakan
iditeliti iadalah imotorik ikasar iDan imotorik ihalus. iSetiap ivariabel iindependen
iberikut: i
Motorik iKasar i
STUNTING
Motorik iHalus i
Keterangan igambar:
ii : iVariabel iIndependen
: iVariabel iDependen
1. Motorik iKasar
Motorik iKasar idalam ipenelitian iini iadalah itahapan iperkembangan
idan istimulasi imotorik ikasar idengan ipengukuran imenggunakan iDDST
Kriteria iobjektif i:
Terdiri idari ipertanyaan iyang itertera isesuai ipengukuran iDDST iII
iBayi, iDi iukur idengan imenggunakan iskala iGhutmen, iskor i1 iuntuk
1. Normal:
Jika itidak iada ipenilaian idelayed i(keterlambatan), ipaling ibanyak i1
icaution i(peringatan)
2. Suspek:
Jika iterdapat i2 iatau ilebih icaution i(peringatan), iterdapat i1 iatau ilebih
idelayed i(terlambat) iyang iterjadi ikarena ifail/kegagalan ibukan ikarena
imenolak/refuse i
2. Motorik iHalus
Motorik iKasar idalam ipenelitian iini iadalah itahapan iperkembangan
idan istimulasi imotorik ihalus idengan ipengukuran imenggunakan iDDST
Kriteria iobjektif i:
Terdiri idari ipertanyaan iyang itertera isesuai ipengukuran iDDST iII
iBayi, iDi iukur idengan imenggunakan iskala iGhutmen, iskor i1 iuntuk
1. Normal:
Jika itidak iada ipenilaian idelayed i(keterlambatan), ipaling ibanyak i1
icaution i(peringatan)
2. Suspek:
Jika iterdapat i2 iatau ilebih icaution i(peringatan), iterdapat i1 iatau ilebih
idelayed i(terlambat) iyang iterjadi ikarena ifail/kegagalan ibukan ikarena
imenolak/refuse
3. Stunting
Variabel iStunting idalam ipenelitian iini iadalah iMengukur iTinggi
ibadan ibalita idengan istandar iMENKES iRI idengan ipengukuran
Kriteria iobjektif i:
Terdiri idari ipertanyaan iyang itertera isesuai ipengukuran iZ- iScore, iDi
iukur idengan imenggunakan iskala iGhutmen, iskor i1 iuntuk isangat ipendek
b. Pendek i(stunted) ijika iresponden imendapatkan iskor i-3 iSD is.d. i< i-2
iSD
D. Hipotesis iPenelitian
Hipotesis iadalah ijawaban isementara idari irumusan imasalah iatau
ipertanyaan ipenelitian imenurut iLa iBiondo-Wood idan ihaber i(2020) ihipotesis
iadalah isuatu iperyataan iasumsi itentang ihubungan iantara idua iatau ilebih
1. Hipotesis iNol i: i
Jika itidak iada ihubungan iStunting iDengan iPerkembangan iMotorik
iKasar idan iHalus ianak iusia ibalita i24 i- i59 ibulan i
2. Hipotesis iAlternatif i:
Ada ihubungan iStunting iDengan iPerkembangan iMotorik iKasar idan
iHalus ianak iusia ibalita i24 i- i59 ibulan
BAB iIV i
METODE iPENELITIAN
2. Waktu i
Penelitian iini idilakukan idi iPuskesmas iLampa iKec. iDuampanua iKab.
iPinrang idari ibulan iJuli i– iAgustus i2022
i2018).
2. Sampel ipenelitian i
Sampel iadalah ibagian idari ijumlah idan ikarakteristik iyang idimiliki
ioleh ipopulasi itersebut i(Sugiyono, i2018). iSampel idalam ipenelitian iini
3. Tekhnik isampling i
Cara ipengambilan isampel imenggunakan itotal isampling. iDimana
idilakukan ipengambilan idari itotal iseluruh ijumlah ipopulasi i(Sugiyono,
i2018).
i(2018) iterdiri iatas i125 iitem itugas iperkembangan iyang isesuai idengan
iusia ianak iyang iterbagi imenjadi iempat isektor iyang idinilai, iyaitu
iGross iMotor i(motorik ikasar) idimana isetiap iitem isoal, ipemeriksa iwajib
Penilaian: i
F i (Fail/gagal), ijika ianak itidak imampu imelakukan iuji icoba idengan
ibaik. i
2. Z iScore
Instrumen iZ-Score iyang idiadopsi idari iPermenkes i(2020) iadalah
isuatu ialat iyang idigunakan iuntuk imenentukan ibalita istunting idengan
b. Pendek i(stunted) ijika iresponden imendapatkan iskor i-3 iSD is.d. i< i-2
iSD
46
1. Editing
Editing iadalah iupaya iuntuk imemeriksa ikembali ikebenaran idata iyang
idiperoleh iatau idikumpulkan. iEditing idapat idilakukan ipada itahap
iKuesioner iyang itelah idi iisi ioleh iresponden iakan idi icek ikembali iapakah
2. Coding isheet i
Coding imerupakan ikegiatan ipemberian ikode inumerik i(angka) iterhadap
idata iyang iterdiri iatas ikategori. iPemberian ikode iini isangat ipenting ibila
ipenelitian ikode idibuat ijuga idaftar ikode idan iartinya idalam isatu ibuku
i(code ibook) iuntuk imemudahkan ikembali imelihat ilokasi idan iarti isuatu
ikode idari isuatu ivariabel i(Hidayat, i2020). iPada itahap iini, ipeneliti
3. Data ientry i
Data ientri iadalah ikegiatan imemasukkan idata iyang itelah idikumpulkan ike
idalam imaster itabel iatau iatau idata ibase ikomputer, ikemudian imembuat
imicrosoft iexel.
4. Tabulasi i
Membuat itabel- itabel idata, isesuai idengan itujuan ipenelitian iatau iyang
idiinginkan ioleh ipeneliti i(Hidayat, i2020). iPada itahap iini, ipeneliti
ipengolahan idata istatistik iuntuk ikemudian idi iolah iuntuk imencari inilai
iperkembangan imotorik ihalus ipada ianak iusia ibalita i24 i- i59 ibulan. i
5. Analisa iData
a. Analisis iUnivariat i
Pada iAnalisis iunivariat, idata iyang idi iperoleh idari ihasil ipengumpulan
idapat idi isajikan idalam ibentuk itable idistribusi ifrekuensi, iukuran
b. Analisis iBivariat
Penelitian ianalisa ibivariat iadalah ianalisa iyang idilakukan ilebih idari
idua ivariabel. iAnalisa ibivariat iberfungsi iuntuk imengetahui ihubungan
G. Etika iPenelitian
Setelah imendapatkan ipersetujuan, ipenelitian idengan iberusaha
iMenurut iBelmont i(Polit i& iBeck, i2018) iada ilima iprinsip ietik, iyaitu i: i
1. Autonomy
Adalah imenghargai iotonomi iresponden idengan icara iinformed iconsent
iyaitu imeminta ipersetujuan ikepada icalon iresponden iuntuk ibersedia
itentang iarti, itujuan idan iprosedur ipenelitian. iPada ipenelitian iini ijuga
imengundurkan idiri. i
2. Beneficence
Bertujuan iuntuk imencegah ikerugian, iketidaknyaman idan imenjaga
ikerahasiaan idata iresponden. iPrinsip ibeneficence iterdiri: ithe iright ito
iThe iright ito iprotection ifrom iharm iand idiscomfort iadalah imenghargai
iakibat ipenelitian. iThe iright ifrom iharm iand idiscomfort ipeneliti iterapkan
ipeneliti, imaka iprinsip ietik iyang idigunakan ijuga iadalah ianonymity, iyaitu
3. Justice
Adalah imemberlakukan isemua iresponden isecara iadil idalam isetiap
itahapan ipenelitian. iJustice ipada ipenelitian iini, ipeneliti iterapkan idengan
itinggi ibadan ibalita) idan ivaribel iyang idi iukur iberkaitan idengan ihubungan
iperkembangan imotorik ikasar idan ihalus idengan ikejadian istunting ipada ibalita
iusia i24-59 ibulan idi ipuskesmas ilampa iKec. iDuampanua iKab. ipinrang. iData
ilakukan ipada itanggal i11 iJuli i2022 isampai idengan i6 iAgustus i2022, idengan
A. Analisa iUnivariat
Analisa iunivariat ibertujuan iuntuk imemberikan igambaran ikarakteristik
itiap-tiap ivariabel iyang iditeliti, iyaitu iusia ibalita, iberat ibadan ibalita idan
Tabel i5.1
Distribusi iFrekuensi iBerdasarkan iKarakteristik iResponden i
Di iPuskesmas iLampa iKec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Usia iBalita n %
24 i– i36 ibulan 9 20,5
37 i– i48 ibulan 16 29,5
49 i– i59 ibulan 19 50 i
i i i i i i i iTotal 44 100
iberdasarkan iusia ibalita iyaitu iusia i24 i– i36 ibulan isebanyak i9 iresponden
i(20,5%), iusia i37 i– i48 ibulan isebanyak i16 iresponden i(29,5%) idan iusia i49 i–
Tabel i5.2
Distribusi iFrekuensi iBerdasarkan iKarakteristik iResponden i
Di iPuskesmas iLampa iKec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Berat iBadan iBalita n %
BB iNormal 0 0,0
BB iTidak iNormal 44 100,0
Total i 44 100
iberdasarkan iberat ibadan ibalita inormal itidak iada idan iBerat iBadan iBalita
Tabel i5.3
Distribusi iFrekuensi iBerdasarkan iKarakteristik iResponden i
Di iPuskesmas iLampa iKec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Tinggi iBadan iBalita n %
TB iNormal 0 0,0
TB iTidak iNormal 44 100
Total 44 100
iberdasarkan itinggi ibadan ibalita inormal itidak iada, idan iTinggi iBadan ibalita
B. Analisa iBivariat
1. Analisa idistribusi ifrekuensi iberdasarkan ipola imakan, istatus igizi idan
ipertumbuhan ibalita
Tabel i5.4
Distribusi iFrekuensi iBerdasarkan iPerkembangan iMotorik iKasar i
Pada iBalita iUsia i24-59 iBulan iDi iPuskesmas iLampa i
Kec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Motorik iKasar n %
Normal 4 9,1
Suspek 40 90,9
Total 44 100
i(90,9%)
Tabel i5.5
Distribusi iFrekuensi iBerdasarkan iPerkembangan iHalus iPada i
Balita iUsia i24-59 iBulan iDi iPuskesmas iLampa i
Kec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Motorik iHalus n %
Normal 6 13,6
Suspek 38 86,4
Total 44 100
i(86,4%).
54
Tabel i5.6
Distribusi iFrekuensi iBerdasarkan iKejadian iStunting iPada i
Balita iUsia i24-59 iBulan iDi iPuskesmas iLampa i
Kec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Stunting n %
Pendek i i i i i i i i i i i i i= i-3 iSD is.d. 25 56,8
i< i-2 19 43,2
Sangat ipendek i= i<-3 iSD
Total 44 100
i(43,2%).
Tabel i5.7
Tabel iHubungan iMotorik iKasar iDengan iKejadian iStunting i
Pada iBalita iUsia i24-59 iBulan iDi iPuskesmas iLampa i
Kec. iDuampanua iKab. iPinrang
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Motorik iKasar Stunting Jumlah P
Pendek Sangat iPendek
n n N
Normal 0 4 4
Suspek 25 15 40 0,029
Jumlah 25 19 44
a=0,05
Dari itabel i5.7 imenunjukan ibahwa idari itotal i44 iresponden i(100%)
imenginterprestasikan ihasil iuji ianalisa imotorik ikasar idengan ikejadian istunting
ipada ibalita iusia i24-59 ibulan idi ipuskesmas ilampa ikec. iduampanua ikab. iPinrang
55
isangat ipendek iada i15 iresponden. iBerdasarkan iuji istatistik ichi isquare idi
iperoleh inilai ip= i0,029 idengan idemikian iHa iditerima idan iH0 iditolak
istunting ipada ibalita iusia i24-59 ibulan idi ipuskesmas iLampa ikec.
Tabel i5.8
Tabel iHubungan iMotorik iHalus iDengan iKejadian iStunting i
Pada iBalita iUsia i24-59 iBulan iDi iPuskesmas iLampa i
Kec. iDuampanua iKab. iPinrang i
Juli i– iAgustus i2022 i(N=44)
Motor i iik iHalus i Stunting Jumlah P
Pendek Sangat iPendek
n n N
Normal 0 6 6
Suspek 25 13 38 0,004
Jumlah 25 19 44
a=0,05
Dari itabel i5.8 imenunjukan ibahwa idari itotal i44 iresponden i(100%)
imenginterprestasikan ihasil iuji ianalisa imotorik ihalus idengan ikejadian
istunting ipada ibalita iusia i24-59 ibulan idi ipuskesmas ilampa ikec.
idengan imotorik ihalus isuspek idengan istunting ibalita ipendek iada i25
idengan istunting ibalita isangat ipendek iada i13 iresponden. iBerdasarkan iuji
istatistik ichi isquare idi iperoleh inilai ip= i0,004 idengan idemikian iHa
iditerima idan iH0 iditolak imaka idemikian iada ihubungan iantara imotorik
56
ihalus idengan ikejadian istunting ipada ibalita iusia i24-59 ibulan idi
C. Pembahasan i
Bab iini iakan imembahas itentang idengan ihubungan iperkembangan
imotorik ikasar idan ihalus idengan ikejadian istunting ipada ibalita iusia i24-59
i<0,05. iDari ihasil iuji istatistik itersebut idapat idi iketahui ihipotesis ipenelitian
imotorik ihalus, iusia iini i46-59 ibulan imasih imerupakan iusia ipenentu
ibadan ikurang idari i74 icm. iBerdasarkan iusia ibalita, igolongan itinggi
ibadan iyang idi idapatkan imasih ikurang idan ikebanyakn imasuk idalam
ikategori istunting, ihal iini ijuga ibisa idi iakibatkan ikarena ipemenuhan
iterdapat imotorik ikasar idan imotorik ihalus iyang ilebih idari i1 icaution
ipada iusia iB=balita, ihasil ipenelitian idi idapatkan iada ihubungan istatus
idalam ipenelitian iini, ianak iyang imemiliki istatus igizi ibaik imaka
i2022).
ipada ianak, iterutama ipada ianak idi ibawah iusia idua itahun. iUmumnya
iyang imengalami istunting, ihal iini ibisa iterjadi ikarena ifaktor ipemenuhan
ialat iukur ifungsi imotorik ianak idan iini ibisa iberdampak ipada imasa idepan
iusia i24-59 ibulan idi ipuskesmas ilampa ikec. iduampanua ikab. ipinrang
iberhubungan. i
59
iperkembangan imotorik ikasar. iPadahal idiusia i10 ibulan ibayi iharus idapat
iberdiri, ibangkit ilalu iduduk inamun iini imasih isulit idilakukan idan imasih
ipada ibalita iusia i24-59 ibulan idi ipuskesmas ilampa ikec. iDuampanua ikab.
ipinrang iyaitu ip i< ia, imaka idapat idisimpulakan ibahwa idata itersebut
iberhubungan. i i
idengan ipenelitian isebelumnya iyaitu idari ipenelitian iAffi, iTitin, iRini i&
iakhir idi idapatkan iada ihubungan iyang isignifikan iantara istunting idengan
iperkembangan imotorik ihalus ianak iusia i6 isampai i24 ibulan idi iwilayah
istunting, ihasil iyang idi idapatkan i ihasil i ipenelitian i idari i ianalisis ivariabel
61
iterpenuhi istatus igizi idengan ibaik imaka imasalah ideterminan ilain ibisa idi
imemiliki isuspek ilebih idari i1 ikomponen, ihal iini iperlu idi iperhatikan
ikarena ijika ikeluarga itidak imengatasi imasalah iini idengan ibaik imaka
E. Keterbatasan iPenelitian
Dalam iproses ipenelitian iini, ibeberapa ikendala iyang idi itemukan
idalam ipenelitian iini iyaitu ipada ilokasi ipenelitian ipencapaian itarget
iresponden idalam ijenjang iwaktu iyang idi itentukan ibelum iterpenuhi isesuai
itarget, ihal iini iyang imengakibatkan iproses ipenelitian imelewati ibatas iwaktu
iyang idi itargetkan. iKendala ilain iyang idi itemukan ilokasi ipenelitian iyang
62
icukup ibesar idengan ijumlah iresponden i44, isehingga iuntuk ikunjungan idari
F. Implikasi iKeperawatan
1. Pelayanan iKeperawatan
Penelitian iini idapat idigunakan iuntuk imenunjang imutu ipelayanan
iyang iada idi ipelayanan ikesehatan iataupun idi iinstansi ipendidikan iyang
ikesehatan ianak.
2. Pendidikan iKeperawatan
Penelitian iini idapat idigunakan iuntuk imenambah ipengetahuan
ibagi iperawat imengenai ipola imakan idan istatus igizi iterhadap
idengan ipola imakan iyang ibaik imenjadi itarget ipenting idalam imemenuhi
3. Penelitian iKeperawatan
Penelitian iini ihanya imemberikan igambaran itentang
isempurna.
63
BAB iVI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian iini imencobah imelihat ihubungan iperkembangan imotorik
ikasar idan ihalus idengan ikejadian istunting ipada ibalita iusia i24 i– i59 ibulan idi
ipuskesmas ilampa iKec. iDuampanua iKab. iPinrang. iHasil iyang idi itemukan
idengan istunting idengan iP= idimana ilebih ikecil idari inilai ia=. ibegitu ijuga
idengan iperkembangan imotorik ihalus idengan istunting iyang idi itujukan ipada
ihasil iuji ikorelasi idengan inilai iP i= idimana ilebih ikecil idari inilai ia=. iMaka
ikasar idan ihalus idengan ikejadian istunting ipada ibalita iusia i24 i– i59 ibulan idi
B. Saran
1. Kepada iPuskesmas
Bagi iinstansi ikesehatan idiharapkan idapat imemberikan
ipendekatan iedukasi idan ipencegahan idini iyang ibisa idi ilakukan ioleh
iinstansi ikesehatan.
2. Kepada iresponden
Bagi iresponden isetelah idilakukannya ipengambilan idata idalam
ipenelitian iini idiharapkan iresponden idapat imengetahui idan imembantu