Anda di halaman 1dari 40

ISSN : 2089 – 8193

Volume 9 | No.1 | Januari – Juni 2019

Diterbitkan Oleh :
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
www.medistra.ac.id
E-mail : institutkesehatan@medistra.ac.id
ISSN: 2089-8193

KESTRA-NEWS
JURNAL ILMIAH INKES MEDISTRA LUBUK PAKAM

Volume: 9, No: 1 Januari – Juni 2019

DAFTAR ISI

1. Edukasi Pemberian Oksigen Dan Elevasi Kepala 300 Pada Pasien Cedera Kepala Sedang.
Kuat Sitepu, Sari Desi Esta Ulina Sitepu, Abdi Lestari Sitepu ........................................................ 1-3

2. Seminar Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Trauma Luka Bakar.
Rahmad Gurusinga, Isidorus Jehaman, Tati Murni Karokaro ............................................. ........ 4-6

3. Workshop Lama Hemodialisis Dengan Nafsu Makan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik.
Arfah May Syara, Grace Erlyn Damayanti Sitohang, Pitriani .............................................................. 7-10

4. Workshop Teknik Napas Dalam Pada Pasien Trauma Dada.


Syatriawati, Iskandar Markus Sembiring, Fredy Kalvind Tarigan .................................................... 11-14

5. Workshop Terapi Ice Massage dan Back Massage pada Perubahan Intensitas Nyeri Pada
pasien Low Back Pain.
Kardina Hayati, Leni Sumiati Silaban, Widya ...................................................................................... 15-18

6. Workshop Pijat Perut Sebagai Efidence Based Nursing Dalam Menurunkan Volume
Residu Lambung Pada Pasien Trauma Abdomen
Beti Susanti Tarigan, Safril Matua Harahap, Delly Tunggal Febri Suryanto .................................... 19-22

7. Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar pada Pasien Yang Dicurigai
Trauma Servical.
Dian Anggriyanti, Beti Susanti Tarigan, Epfik Fantanti Jawak .......................................................... 23-26

8. Workshop Penatalaksanaan Operatif Trauma Abdomen Dengan Kejadian Laparatomi Negatif.


Ni Nyoman Ayu Tamala Hardis, Kuat Sitepu, Tati Murni Karokaro ................................................ 27-30

9. Edukasi Tindakan Bladder Training dengan Peningkatan Sensasi Berkemih Pada Pasien Post
Operasi Fraktur Humerus Dextra.
Rita Ayu Butar-butar, Ruttama Hutahuruk, Tiurma Siringo -ringo .................................................. 31-34

10. Workshop Tindakan Pengisapan Lendir (Suction) Endotracheal Tube Untuk Peningkatan
Kadar Saturasi O2.
Mila Gustia, Anita Sri Gandaria Purba, Rosita Ginting.......................................................................... 35-37

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA


LUBUK PAKAM
EDUKASI PEMBERIAN OKSIGEN DAN ELEVASI KEPALA 30° PADA PASIEN
CEDERA KEPALA SEDANG

Kuat Sitepu1, Sari Desi Esta Ulina Sitepu2, Abdi Lestari Sitepu3
1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,

Sumatera Utara – Indonesia

*email korespondensi author: kuatsitepu112@medistra.ac.id

Abstrak

Pada kecelakaan lalu lintas, cedera kepala biasanya terjadi karena kepala yang sedang bergerak
mendadak berhenti atau terpantul kembali. Apa yang terjadi pada kepala tergantung pada kekuatan
benturan, tempat benturan dan faktor – faktor pada kepala itu sendiri. Tujuan Pengabdian masyarakat
mengenai Seminar Tentang Edukasi Pemberian Oksigen dan Elevasi Kepala 30° Pada Pasien Cedera
Kepala Sedang sudah sangat baik terlaksana, semua persiapan yang direncanakan dapat terlaksana
dengan baik dan didukung oleh bukti yang dicatat secara langsung. Kegiatan workshop ini dilakukan
melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang
diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan Edukasi Pemberian
Oksigen dan Elevasi Kepala 30° Pada Pasien Cedera Kepala Sedang. yang diukur berdasarkan nilai
post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: Pemberian Oksigen, elevasi kepala 30°, cedera kepala sedang

Abstract

In traffic accidents, head injuries usually occur when the moving head suddenly stops or
bounces back. What happens to the head depends on the force of the impact, the place of impact and
factors on the head itself. Objectives Community service regarding the Seminar on Oxygen
Administration and 30° Head Elevation Education for Moderate Head Injury Patients has been very
well implemented, all planned preparations can be carried out properly and are supported by directly
recorded evidence. This workshop activity is carried out through direct lecture methods and discussions
with seminar participants. The results of the service obtained are that the seminar participants have
understood and can apply Education on Oxygen Administration and 30° Head Elevation in Moderate
Head Injury Patients. which is measured based on the post test value which is around 99%.

Keywords: Oxygen administration, head elevation 30°, moderate ihead injury

1
1. Pendahuluan pada aspek kognitif, fisik dan fungsi psikososial
Prevalensi angka kejadian cedera otak seseorang secara sementara ataupun permanen
traumatika di Negara berkembang seperti dan bersosialisasi dengan hilangnya ataupun
Amerika Serikat Terjadi peningkatan sebesar terganggunya status kesadaran seseorang.
1,7 juta penduduk / tahun, dari peningkatan Cedera kepala dapat disebut juga dengan head
jumlah tersebut sebanyak lebih kurang 50.000 injury ataupun traumatic braininjury (Dawodu,
penduduk / tahun mengalami kematian dan 2016).
sebanyak 5 juta kematian, dan mengalami Berdasarkan latar belakang diatas, maka
ketidakmampuan / disabilitas akibat cedera penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
kepala. Pada umumnya cedera kepala lebih Kepada Masyarakat tentang “Edukasi
identik mengenal usia muda ( 15 – 19 tahun ). Pemberian Oksigen dan Elevasi Kepala 30°
Angka kejadian cedera kepala pada laki – laki Pada Pasien Cedera Kepala Sedang”
2 x lebih sering dibandingkan pada anak
perempuan, hal ini disebabkan karena anak laki 2. Metode
– laki lebih sering mengendarai sepeda motor . Kegiatan pengabdian ini dilakukan
Prevalensi cedara kepala di Amerika Serikat melalui workshop dengan menggunakan
adalah akibat terjatuh 35,2 %, kecelakaan metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
kenderaan bermotor 34,1%, perkelahian 10%, pemaparan material menggunakan metode
dan penyebab lain yang tidak diketahui 21% ( ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
Iwan Aet al, 2015). dan infokus. Setelah itu dilanjutkan dengan
Data World Health Organization metode diskusi agar dapat memahami materi
(WHO) tentang cedera kepala menunjukkan 40 dengan lebih baik dan membangun
– 50 % mengalami kecacatan permanen atau komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
disabilitasi.oleh karena itu, seseorang yang workshop.
datang kerumah sakit dengan cedera kepala Langkah-langkah yang digunakan
membutuhkan penanganan yang cepat dan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
tepat agar pasien terhindar dari kecacatan dan sebagai berikut
kematian 1. Langkah 1
Cedera kepala akibat trauma lebih sering Pengabdi mengurus perizinan di tempat
dijumpai di lapangan. Setiap tahun nya pengabdian disertakan membawa surat
kejadian cedera kepala di dunia diperkirakan tugas dari Ketua LPPM.
mencapai 500.000 kasus dari jumlah diatas 2. Langkah 2
10% penderita meninggal sebelum tiba di Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
rumah sakit dan lebih dari 100.000 penderita pengabdian kepada peserta workshop.
menderita berbagai tingkat kecacatan akibat 3. Langkah 4
cedera kepala (kemenkes RI, 2013). Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
Salah satu penyebab kematian terbesar dan tanya jawab mengenai Seminar
didunia adalah trauma. Setiap tahun nya orang Tentang Edukasi Pemberian Oksigen dan
meninggal akibat trauma. Trauma sangat Elevasi Kepala 30° Pada Pasien Cedera
banyakterjadi di Negara berkembang dan atau Kepala Sedang.
Negara dengan pendapatan rendah. Survey 4. Langkah 5
yang dilakukan menunjukkan sebesar 90% Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak
trauma terjadi di Negara berkembang. lanjut kepada para peserta workshop.
Peningkatan kematian akibat kecelakaan lalu
lintas diperkirakan meningkat 83% di Negara 3. Hasil dan Pembahasan
berkembang pada tahun 2000 – 2020, kasus Kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang paling banyak adalah cedera kepala. ini Edukasi Pemberian Oksigen dan Elevasi
Kasus cedera kepala menjadi kasus cedera yang Kepala 30° Pada Pasien Cedera Kepala
paling beresiko menyebabkan kematian dan Sedang. Hasil kegiatan workshop yang telah
kecacatan permanen pada pasien (Salim, 2015). tercapai dalam pengabdian masyarakat ini
Cedera kepala termasuk kepala termasuk adalah:
gangguan pada otak yang bukan diakibat oleh 1. Materi yang disosialisasikan dapat
suatu proses degeneratif ataupun kongenital dipahami dan direspon baik oleh peserta
melainkan suatu kekuatan mekanis dari luar seminar.
tubuh yang bisa saja menyebabkan kelainan 2. Secara umum peserta workshop

2
memahami materi mengenai Edukasi
Pemberian Oksigen dan Elevasi Kepala 5. Ucapan Terima Kasih
30° Pada Pasien Cedera Kepala Sedang. Pengabdi menyampaikan ucapan terima
Secara umum hasil kegiatan pengabdian kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
masyarakat ini meliputi beberapa aspek Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
sebagai berikut: Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
1. Aspek tujuan kegiatan
Tujuan workshop pengabdian masyarakat 6. Daftar Pustaka
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Annamma Jacob. (2014). Clinical Nursing
rumah sakit Grandmed dapat Procedures. Jakarta : EGC
meningkatkan pemahaman mengenai Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan
cedera kepala. Kementerian Kesehatan RI. (2013).
2. Aspek target materi Riset Kesehatan Dasar 2013
Ketercapaian target materi sudah sangat Brunner dan Suddat. (2018). Keperawatan
baik, karena materi telah dapat Medikal – Bedah. Jakarta : EGC
disampaikan secara keseluruhan. Cicerone KD, Dahlberg C, Malec JF,
3. Aspek Kemampuan Peserta Langenbahn DM, Felicetti T, et al.
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan (2016). Evidenced basedCognitive
pemahaman peserta dalam mengikuti pre rehabilitation : updated review of the
test dan post test yang disiapkan. literature from 1998 through 2002. Soe
comment in Pubmed Commons below
Beberapa faktor pendukung dan Arch Phys Med Rehabilitation
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Brooker, C. 2001. Kamus Saku Keperawatan.
masyarakat ini adalah: Edisi 31. Jakarta : EGC
1. Faktor pendukung . 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta :
a. Adanya dukungan baik dari pihak EGC
rumah sakit grandmed sebagai tempat Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar
pengabdian kepada masyarakat dengan Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
tim pelaksana pengabdian. Jakarta : EGC
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang George Dewanto. (2013). Diagnosis & tata
memadai. laksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGC
c. Peserta sangat antusias dalam Lumbantoruan P & Nazmudin , T. (2015).
mengikuti semua rangkaian kegiatan. BTCLS dan Disastern Management.
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap Tangerang Selatan : Medhatama
menjalankan porotokol kesehatan. Restyan
2. Faktor penghambat Nasution , S.H. (2014)Mild Head Injury.
Pelaksanaan kegiatan adalah Medula. Vol. 2 : 4 Lampung Fakultas
keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan Kedokteran Universitas Lampung
tidak dapat dilakukan dalam durasi yang
lebih panjang, apalagi seperti di masa
pandemic saat ini.

4. Kesimpulan
a. Adanya respon positif dari peserta dengan
munculnya pertanyaan dan tanggapan
yang diberikan selama kegiatan dan
diskusi.
b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
mengetahui hasil Seminar Tentang
Edukasi Pemberian Oksigen dan Elevasi
Kepala 30° Pada Pasien Cedera Kepala
Sedang untuk menjadi lebih baik ke
depannya. Hal ini didukung pemahaman
tenaga kesehatan yang semakin meningkat
pada saat mengikuti post test.

3
SEMINAR DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN
TRAUMA LUKA BAKAR

Rahmad Gurusinga1, Isidorus Jehaman2, Tati Murni Karokaro3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: rahmad345@medistra.ac.id

Abstrak

Luka Bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh kontak
dengan sumber panas, bahan kimia, dan listrik. Kualitas hidup pasien luka bakar dapat dipengaruhi
oleh perawatan yang diberikan pada pasien tersebut. Perawatan pasien luka bakar sangat ditentukan
oleh derajat keparahan luka bakar yang dialami pasien. Tujuan Pengabdian masyarakat mengenai
Workshop Seminar Dukungan Keluarga Dengan Kuaitas Hidup Pasien Trauma Luka Bakar sudah
sangat baik terlaksana, semua persiapan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan
didukung oleh bukti yang dicatat secara langsung. Kegiatan workshop ini dilakukan melalui metode
ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang diperoleh adalah
bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan Dukungan Keluarga Dengan Kuaitas
Hidup Pasien Trauma Luka Bakar, yang diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup Pasien, Luka Bakar

Abstract

Burns are a form of tissue damage or loss caused by contact with sources of heat, chemicals,
and electricity. The quality of life of burn patients can be affected by the care provided to these patients.
The treatment of burn patients is largely determined by the severity of the burns experienced by the
patient. Objectives Community service regarding the Workshop on Family Support Seminars with
Quality of Life for Burn Trauma Patients has been very well carried out, all planned preparations can
be carried out properly and are supported by directly recorded evidence. This workshop activity is
carried out through direct lecture methods and discussions with seminar participants. The results of the
service obtained are that the seminar participants have understood and can apply Family Support with
Quality of Life for Burn Trauma Patients, which is measured based on the post test score which isaround
99%.

Keywords: Family Support, Patient Quality of Life, Burns

4
1. Pendahuluan pekerjaannya (McAleavey et al., 2018).
Luka bakar merupakan penyebab trauma Persentase pasien yang tidak dapat kembali
tersering keempat di dunia setelah kecelakaan bekerja pasca luka bakar berkisar antara 1% -
lalu lintas, terjatuh, dan tindakan kekerasan 15% (McAleavey et al., 2018).
(Abrol et al., 2015). Selain itu, luka bakar Kualitas hidup pasien luka bakar dinilai
merupakan penyebab mortalitas ketiga akibat melalui persepsi individu berdasarkan
kecelakaan pada seluruh kelompok umur kuesioner SF-36 yang terdiri dari 8 aspek yaitu
(Ardabili et al., 2016). fungsi fisik, peran fisik, nyeri, kesehatanumum,
World Health Organization (WHO) pada vitalitas, fungsi sosial, peran emosional, dan
tahun 2018 memperkirakan bahwa terdapat kesehatan mental (Edgar et al., 2017). Kualitas
180.000 kematian akibat luka bakar terjadi hidup pasien luka bakar dapat dipengaruhi oleh
setiap tahunnya di seluruh dunia, dengan perawatan yang diberikan pada pasien tersebut.
mayoritas terjadi di negara berkembang. Perawatan pasien lukabakar sangat ditentukan
Indonesia belum memiliki angka pasti oleh derajat keparahanluka bakar yang dialami
mengenai kejadian luka bakar, hal ini pasien, derajat keparahan yang semakin berat
disebabkan karena tidak semua rumah sakit di akan membutuhkan waktu penyembuhan luka
Indonesia memiliki unit pelayanan luka bakar. yang semakin panjang sehingga perawatan luka
Namun berdasarkan data Hasil Riset Kesehatan bakar yang diberikan akan cenderung lebih
Dasar (2013), prevalensi luka bakar pada tahun kompleks dan membutuhkan rawat inap yang
2013 mengalami penurunan sebesar 1,5%, yaitu lebih lama (Jain et al., 2018).
pada tahun 2008 prevalensi luka bakar tercatat Namun, di Indonesia sendiri hanya
sebanyak 2,2% sedangkan pada tahun 2013 terdapat 1 penelitian yang membahas mengenai
menjadi 0,7%. kualitas hidup dari pasien luka bakar.
Data pasien luka bakar di Kabupaten Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan
Jember berdasakan penelitian yang dilakukan oleh luka bakar dan terbatasnya jumlah
di RSD dr. Soebandi Jember adalah sebanyak penelitian mengenai kualitas hidup pasien luka
70 pasien dalam kurun waktu tahun 2014 bakar.
hingga 2016 (Elfiah dan Riasa, 2017). Angka Berdasarkan latar belakang diatas, maka
morbiditas pada luka bakar juga relatif tinggi penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
jika dibandingkan dengan cedera lain Kepada Masyarakat tentang “Seminar
(Sjamsuhidajat dan De Jong, 2016). Dukungan Keluarga Dengan Kuaitas Hidup
Luka bakar akan menimbulkan berbagai Pasien Trauma Luka Bakar.”
permasalahan dan keterbatasan pada pasien,
baik dalam aspek fisik maupun psikologis yang 2. Metode
dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup Kegiatan pengabdian ini dilakukan
pasien (Tang et al., 2015). Permasalahan yang melalui workshop dengan menggunakan
paling sering timbul pada pasien luka bakar metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
adalah terbentuknya kontraktur (Oster, 2017). pemaparan material menggunakan metode
Rasa nyeri akibat luka bakar dilaporkan ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
masih terjadi pada 52% pasien pada 11 tahun dan infokus. Setelah itu dilanjutkan dengan
pasca luka bakar (Oster, 2010). Penelitian yang metode diskusi agar dapat memahami materi
dilakukan oleh Winanda et Digital Repository dengan lebih baik dan membangun
Universitas Jember 2 al. (2017) menunjukkan komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
bahwa depresi dan ansietas terjadi pada lebih workshop.Langkah-langkah yang digunakan
dari 50% pasien pada 6 bulan pasca luka bakar. dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
Depresi, ansietas, dan berkurangnya interaksi sebagai berikut
sosial akibat kecacatan yang disebabkan luka 1. Langkah 1
bakar terjadi pada 20% - 65% pasien luka bakar Pengabdi mengurus perizinan di tempat
(Van Loey dan Van Son, 2018). pengabdian disertakan membawa surat
Keterbatasan yang timbul baik dalamhal tugas dari Ketua LPPM.
fisik dan psikologis akan berdampak pula pada 2. Langkah 2
kemampuan pasien untuk dapat kembali Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
bekerja pasca luka bakar. Sebanyak kurang pengabdian kepada peserta workshop.
lebih 21% - 50% pasien pasca luka bakar akan 3. Langkah 4
mengalami kesulitan dalam melakukan

5
Pengabdi dan peserta melakukan diskusi Pelaksanaan kegiatan adalah
dan tanya jawab mengenai Seminar keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan
Dukungan Keluarga Dengan Kualitas tidak dapat dilakukan dalam durasi yang
Hidup Pasien Trauma Luka Bakar. lebih panjang, apalagi seperti di masa
4. Langkah 5 pandemic saat ini.
Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak
lanjut kepada para peserta workshop. 4. Kesimpulan
a. Adanya respon positif dari peserta
3. Hasil dan Pembahasan dengan munculnya pertanyaan dan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat tanggapan yang diberikan selama kegiatan
ini tentang Seminar Dukungan Keluarga dan diskusi.
Dengan Kuaitas Hidup Pasien Trauma Luka b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
Bakar. Hasil kegiatan workshop yang telah mengetahui hasil Seminar Dukungan
tercapai dalam pengabdian masyarakat ini Keluarga Dengan Kuaitas Hidup Pasien
adalah: Trauma Luka Bakar.untuk menjadi lebih
1. Materi yang disosialisasikan dapat baik ke depannya. Hal ini didukung
dipahami dan direspon baik oleh peserta pemahaman tenaga kesehatan yang
seminar. semakin meningkat pada saat mengikuti
2. Secara umum peserta workshop post test.
memahami materi mengenai Seminar
Dukungan Keluarga Dengan Kuaitas 5. Ucapan Terima Kasih
Hidup Pasien Trauma Luka Bakar. Pengabdi menyampaikan ucapan terima
Secara umum hasil kegiatan pengabdian kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
masyarakat ini meliputi beberapa aspek Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
sebagai berikut: Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
1. Aspek tujuan kegiatan
Tujuan workshop pengabdian masyarakat 6. Daftar Pustaka
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Abrol, R. K., S. Mahajan, S. R. Mahajan, M.
rumah sakit Grandmed dapat Chauhan, M. K. R. Singh, M. P.
meningkatkan pemahaman mengenai Sharma, dan S. Abrol. 2015.
penghisapan lendir. Epidemiology and outcome of burn
2. Aspek target materi injuries in tertiary care hospital of
Ketercapaian target materi sudah sangat northern india. Int J Res Med Sci.
baik, karena materi telah dapat 3(10): 2711- 2713.
disampaikan secara keseluruhan. Ardabili, F. M., S. Abdi, T. N. Ghezeljeh, A.
3. Aspek Kemampuan Peserta F. Hosseini, dan A. Teymoori. 2016.
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Evaluation of the effects of patient-
pemahaman peserta dalam mengikuti pre selected music therapy on the sleep
test dan post test yang disiapkan. quality and pain intensity of burn
patients. Medical-Surgical Nursing
Beberapa faktor pendukung dan Journal. 5(2): 27-34.
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Bayhakki. 2013. Peningkatan Kualitas Hidup
masyarakat ini adalah: Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik
1. Faktor pendukung Yang Menjalani Terapi Hemodialisa
a. Adanya dukungan baik dari pihak Melalui Psychological Intervention Di
rumah sakit grandmed sebagai tempat Unit Hemodialisa RS Royal Prima
pengabdian kepada masyarakat dengan Medan Tahun 2016. Journal Jumantik.
tim pelaksana pengabdian. 2(1).
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang Hidayat. 2014. Metode Penelitian dan
memadai. Keperawatan Dan Teknis Analisis Data.
c. Peserta sangat antusias dalam Jakarta : Salemba.
mengikuti semua rangkaian kegiatan. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. PT
menjalankan porotokol kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
2. Faktor penghambat

6
WORKSHOP LAMA HEMODIALISIS DENGAN NAFSU MAKAN PADA PASIEN
GAGAL GINJAL KRONIK

Arfah May Syara1, Grace Erlyn Damayanti Sitohang2, Pitriani3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: arfa123@medistra.ac.id

Abstrak

Penyakit ginjal kronis salah satu masalah yang sering terjadi di dunia yang mana
prevalensinya terus meningkat, yang menyebabkan meningkatnya beban biaya kesehatan global.
Hemodialisis salah satu terapi yang dilakukan sebagai pengganti ginjal yang sering digunakan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk mengedukasi tentang Hubungan Lama Hemodialisis
Dengan Nafsu Makan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Kegiatan workshop ini dilakukan melalui
metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang diperoleh
adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan hasil evaluasi mengedukasi
tentang Hubungan Lama Hemodialisis Dengan Nafsu Makan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. yang
diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: Lama Hemodialisa, Nafsu Makan, Gagal Ginjal Kronik

Abstract

Chronic kidney disease is one of the most common problems in the world where its prevalence
continues to increase, which causes an increase in the burden of global health costs. Hemodialysis is
one of the therapies used as a kidney replacement that is often used. This community service activity is
to educate about the Long-Term Relationship of Hemodialysis with Appetite in Chronic Kidney Failure
Patients. This workshop activity is carried out through direct lecture methods and discussions with
seminar participants. The results of the service obtained are that the seminar participants have
understood and can apply the results of the evaluation to educate about the Long-Term Relationship of
Hemodialysis with Appetite in Chronic Kidney Failure Patients. which is measured based on the post
test value which is around 99%.

Keywords: duration of hemodialysis, appetite, chronic kidney failure

7
1. Pendahuluan pengobatan sebanyak 113, 136 penderita
Penyakit ginjal kronis sebenarnya sudah (Wahyu, 2017).
tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Indonesia termasuk negara dengan tingkat
Penyakit ginjal kronis salah satu masalah yang penderita ginjal kronis cukup tinggi. Penderita
sering terjadi di dunia yang mana prevalensinya gagal ginjal kronik mengalami peningkatan
terus meningkat, yang menyebabkan 0,1%, 12% dari total penderita merupakan
meningkatnya beban biaya kesehatan global. pasien baru GGK di Jawa Tengah (IRR, 2014).
Meluasnya penyakit ginjal kronis, Jumlah pasien baru yang melakukan
telah mencakup daerah, kabupaten, kota, hemodialisis di Indonesia terus meningkat sejak
bahkan Negara. Tidak hanya di negara maju tahun 2007 hingga 2014 secara berturut- turut
saja namun di negara berkembang pun penyakit sebanyak 4.977, 5.392, 8.193, 9.649,
gagal ginjal kronik sudah menyebar luas. 15.353, 19.621, 15.128, dan 17.193 orang
Banyak komplikasi yang diakibatkan oleh (Indonesia Renal Registry, 2014).
penyakit ginjal kronis seiring dengan Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
tambahnya stadium yang diderita pasien Sumatera Utara, pada tahun 2014 di provinsi
semakin berat (Suwitra, 2016). Sumatera Utara tercatat pasien ginjal kronis
Hemodialisis salah satu terapi yang berjumlah 2.608 jiwa dengan jumlah penderita
dilakukan sebagai pengganti ginjal yang sering terbanyak pada usia di atas 55 tahun dan paling
digunakan. Pasien ginjal kronis yang menjalani banyak terjadi pada yang berjenis kelamin laki-
hemodialisis beresiko mengalami kekurangan laki (Kemenkes RI, 2015).
gizi. Beberapa faktor yang menyebabkan Hemodialisis yg berkepanjangan
malnutrisi pada penderita yang dilakukan menyebabkan infeksi dalam lambung yg
hemodialisis, yaitu peningkatan pemecahan menyebabkan peningkatan asam amino dalam
nutrisi, berkurangnya nutrisi selama proses lambung sebagai akibatnya pasien
hemodialisis, peradangan, kormobid, tidak menggunakan gagal ginjal kronikmenyebabkan
berfungsinya hormon, dan berkurangnya selera kesukaan makan berkurang bahkan kehilangan
makan (Oliveira, 2015). bobot tubuh yg relatif signifikan (Suharyanto &
Dari kasus penyakit gagal ginjal, ada Madjid, 2013).
beberapa faktor risiko yang dapat Berdasarkan latar belakang diatas, maka
mengakibatkan penyakit ginjal kronis seperti penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
hipertensi, diabetes mellitus, pertambahan usia, Kepada Masyarakat tentang “Workshop lama
riwayat keluarga, obesitas, berat badan lahir hemodialisis dengan nafsu makan pada pasien
kurang, penyakit kardiovaskuler, penyakit gagal ginjal kronik”.
autoimun seperti systemic lupus eritematosus,
intoksikasi, infeksi yang ada dalam tubuh, 2. Metode
infeksi perkemihan, batu ginjal dan penyakit Kegiatan pengabdian ini dilakukan
saluran kemih (Tjekyan, 2014). melalui workshop dengan menggunakan
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
atau World Health Organization (WHO), pemaparan material menggunakan metode
menyebutkan pertumbuhan jumlah penyakit ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
ginjal kronis tahun 2016 meningkat 50% dari dan infokus. Setelah itu dilanjutkan dengan
tahun sebelumnya dan penderita gagal ginjal metode diskusi agar dapat memahami materi
baik akut maupun kronik mencapai 50% dengan lebih baik dan membangun
sedangkan yang diketahui dan mendapatkan komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
pengobatan hanya 25% dan 12,5% dengan workshop.
penatalaksanaan yang baik (Indrasari, 2015). Langkah-langkah yang digunakan
Prevalensi ginjal kronis di Amerika Serikat dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
berdasarkan center for disease control and sebagai berikut
prevention, pada tahun 2016 diperkirakan lebih 1. Langkah 1
dari 10% orang atau lebih dari 20 juta orang Pengabdi mengurus perizinan di tempat
beresiko mengalami gagal ginjal kronik, pengabdian disertakan membawa surat
sedangkan jumlah pasien ginjal kronis pada tugas dari Ketua LPPM.
tahap akhir di Amerika Serikat yang menjalani 2. Langkah 2
Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
pengabdian kepada peserta workshop.

8
3. Langkah 3 2. Faktor penghambat
Pengabdi dan peserta melakukan diskusi Pelaksanaan kegiatan adalah
dan tanya jawab mengenai Workshop keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan
lama hemodialisis dengan nafsu makan tidak dapat dilakukan dalam durasi yang
pada pasien gagal ginjal kronik. lebih panjang, apalagi seperti di masa
4. Langkah 4 pandemic saat ini.
Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak
lanjut kepada para peserta workshop. 4. Kesimpulan
a. Adanya respon positif dari peserta
3. Hasil dan Pembahasan dengan munculnya pertanyaan dan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat tanggapan yang diberikan selama kegiatan
ini dilakukan untuk mengevaluasi dan diskusi.
penatalaksanaan trauma mata di rumah sakit b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
sembiring. Hasil kegiatan workshop yang mengetahui hasil Workshop lama
telah tercapai dalam pengabdian masyarakat hemodialisis dengan nafsu makan pada
ini adalah: pasien gagal ginjal kronik untuk menjadi
1. Materi yang disosialisasikan dapat lebih baik ke depannya. Hal ini didukung
dipahami dan direspon baik oleh peserta pemahaman tenaga kesehatan yang
seminar. semakin meningkat pada saat mengikuti
2. Secara umum peserta workshop post test.
memahami materi mengenai Workshop
lama hemodialisis dengan nafsu makan 5. Ucapan Terima Kasih
pada pasien gagal ginjal kronik. Pengabdi menyampaikan ucapan terima
Secara umum hasil kegiatan pengabdian kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
masyarakat ini meliputi beberapa aspek Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
sebagai berikut: Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
1. Aspek tujuan kegiatan
Tujuan workshop pengabdian masyarakat 6. Daftar Pustaka
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Bayhakki. 2013. Peningkatan Kualitas Hidup
rumah sakit Sembiring dapat Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik
meningkatkan pemahaman mengenai Yang Menjalani Terapi Hemodialisa
gagal ginjal kronik. Melalui Psychological Intervention Di
2. Aspek target materi Unit Hemodialisa RS Royal Prima
Ketercapaian target materi sudah sangat Medan Tahun 2016. Journal Jumantik.
baik, karena materi telah dapat Fikri, Yusuf. 2012. Hubungan Asupan Protein
disampaikan secara keseluruhan. Dengan Kadar Ureum, Kreatinin, dan
3. Aspek Kemampuan Peserta Kadar Hemoglobin Darah padaPenderita
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Gagal Ginjal Kronik Hemodialisa Rawat
pemahaman peserta dalam mengikuti pre Jalan Di RS Tugurejo Semarang. Journal
test dan post test yang disiapkan. Gizi.
Hayani. 2014. Peningkatan Kualitas Hidup
Beberapa faktor pendukung dan Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Yang Menjalani Terapi Hemodialisa
masyarakat ini adalah: Melalui Psychological Intervention Di
1. Faktor pendukung Unit Hemodialisa RS Royal Prima
a. Adanya dukungan baik dari pihak Medan Tahun 2016. Journal Jumantik.
rumah sakit sembiring sebagai tempat Hidayat. 2014. Metode Penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dengan Keperawatan Dan Teknis Analisis Data.
tim pelaksana pengabdian. Jakarta : Salemba.
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang Hirmawaty. 2014. Peningkatan Kualitas Hidup
memadai. Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik
c. Peserta sangat antusias dalam Yang Menjalani Terapi Hemodialisa
mengikuti semua rangkaian kegiatan. Melalui Psychological Intervention Di
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap Unit Hemodialisa RS Royal Prima
menjalankan porotokol kesehatan. Medan Tahun 2016. Journal Jumantik.

9
2(1). Indonesia Renal Registry (IRR). Royal Prima Medan Tahun 2016.
2014. Report of Indonesian Renal Journal Jumantik.
Registry. Perhimpunan Nefrologi Muttaqin dan Sari. 2011. Faktor-Faktor Risiko
Indonesia. Kejadian Gagal Ginjal Kronik (GGK) Di
Indrasari. 2015. Peningkatan Kualitas Hidup Ruang Hemodialisa (HD) RSUP H.
Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Adam Malik Medan. Journal, Medan.
Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Notoatmodjo. 2015. Metodologi Penelitian
Melalui Psychological Intervention Di Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Unit Hemodialisa RS Royal Prima Nursalam. 2015. Konsep dan Penerapan
Medan Tahun 2016. Journal Jumantik. Metodologi Penelitian Ilmu
Insel. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Dengan Nafsu Makan Kurang Pada Oliveira. 2015. Faktor-Faktor Yang
Pasien hemodialisis Di RSPAD Gatot Berhubungan Dengan Penurunan Nafsu
Soebroto Tahun 2012. Skripsi. Makan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Universitas Indonesia. Yang Menjalani Terapi Hemodialisis.
Mardyaningsih. 2014. Peningkatan Kualitas Journal Gipas.
Hidup Pada Penderita Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Terapi
Hemodialisa Melalui Psychological
Intervention Di Unit Hemodialisa RS

10
WORKSHOP TEKNIK NAFAS DALAM PADA TRAUMA DADA

Syatria wati 1, Iskandar Markus Sembiring2, Fredy Kalvind Tarigan3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: syatria wati305@medistra.ac.id

Abstrak

Trauma dada merupakan trauma yang mengenai dinding toraks atau organ intra toraks,baik
karena trauma tumpul maupun oleh karena trauma tajam. relaksasi nafas dalam adalah pernafasan
abdomen dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan
memejamkan mata. Kegiatan workshop ini Teknik Nafas Dalam Pada Pasien Trauma Dada dilakukan
melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang
diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan hasil WorkshopTeknik
Nafas Dalam Pada Pasien Trauma Dada dengan kejadian laparatomi negative yang diukur
berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: tehnik nafas dalam, trauma dada

Abstract

Chest trauma is trauma to the thoracic wall or intrathoracic organs, either due to blunt
trauma or sharp trauma. Deep breathing relaxation is abdominal breathing with a slow or slow,
rhythmic, and comfortable frequency that is done by closing the eyes. This workshop activity on Deep
Breathing Techniques for Chest Trauma Patients is carried out through direct lectures and discussions
with seminar participants. The results of the service obtained were that the seminar participants had
understood and were able to apply the results of the Workshop on Deep Breathing Techniques in Chest
Trauma Patients with negative laparotomy events measured based on post-test scores ranging from
99%.

Keywords: deep breathing technique, chest trauma

11
1. Pendahuluan dari seluruh biaya pengobatan. Trauma
Trauma toraks merupakan trauma toraksmerupakan trauma yang paling sering
yang mengenai dinding toraks atau terjadi pada multipel trauma. Sekitar 1 dari 3
organ intra toraks, baik karena trauma tumpul multipel trauma ter
maupun oleh karena trauma tajam. dapat trauma toraks, yang cenderung
Trauma tumpul toraks dapat menyebabkan kontusio paru. Insiden fraktur
menyebabkan kontusio paru dan merupakan kosta di Amerika serikat banyak dilaporkan
kasus yang sering terjadi. Sehingga sangat dengan lebih dari 2 juta trauma tumpul yang
penting peranan dalam menentukan diagnosis biasanya terjadi karena kecelakaan kendaraan
dan penanganan yang tepat untuk mengurangi bermotor, dengan insiden dari trauma toraks
angka morbiditas dan mortalitas yang antara 67% dan 70%. Suatu studi pada pasien
diakibatkan oleh kontusio paru. (Agung, 2013). dengan fraktur kosta, angka kematian
Setiap satu fraktur kosta dapat mencapai 12%; dengan 94% berhubungan
meningkatkan kemungkinan perburukan 19% dengan trauma itu sendiri dan 32% didapatkan
dan terjadinya pneumonia 27%. Posisi dari dengan hemothorax ataupneumothorax.
patahan fraktur kosta membantu untuk Lebih dari setengah dari semua pasien
mengidentifikasi kemungkinan cedera pada memerlukan tindakan operasi atau penanganan
organ dibawahnya (Melendez, 2015). ICU.(Melendez, 2015; Daurat et al, 2015).
Kontusio paru merupakan cedera parenkim Dinding toraks melindungi dan mengelilingi
paru yang terbanyak didapatkan pada trauma bagian organ didalamnya dengan tulang padat
tumpul toraks sekitar 25-35% kasus dengan seperti tulang kosta, clavikula, sternum dan
200,000 korban per tahun, 15.000 orang dewasa scapula.Fraktur kosta mengganggu proses
meninggal dengan 25% nomor kematian ventilasi dengan berbagai mekanisme. Nyeri
trauma tumpul toraks karena kontusio paru dari patah tulang kosta dapat disebabkan
(Bruner et al, 2011). Di Cina, kontusio paru karena penekanan respirasi yang menyebabkan
terhitung sekitar 5% kejadian trauma. Fraktur atelectasis dan pneumonia. Fraktur kosta yang
kosta merupakan faktor risiko utama terjadinya berdekatan seperti flail chest mengganggu
ALI dan ARDS. Angka kematian kontusio paru sudut costovertebral normal dan otot
relatif tinggi yaitu 14%-40% (Daurat et al diaphragma, menyebabkan gangguan ventilasi.
2015). Fragmen tulang dari tulang kosta yang patah
Pasien dengan kontusio paru dapat dapat menusuk bagian paru yang menimbulkan
mengakibatkan kerusakan dalam saluran nafas, hemothorax atau pneumothorax dan kontusio
alveoli, pembuluh kapiler, kerusakan dalam sel paru (Bruner et al, 2011). Fraktur kosta
endothelial, sel epithel, meningkatkan merupakan cedera yang paling sering terjadi
permeabilitas kapiler paru yg dapat sebagai akibat trauma tumpul pada toraks.
menimbulkan edema dalam alveolar. Hal ini Penyebab terjadinya trauma toraks bermacam-
mengakibatkan menurunnya oksigenasi & macam seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
sumbatan jalan nafas yg disebabkan karena ketinggian, kecelakaan olahraga, kekerasan,
darah dalam bronkus masuk kedalam jaringan dan cedera karena ledakan.
yg normal, terjadi bronkospasme,jalan nafas Sekitar 10% dari semua pasien yang
kolaps, rasio jendela & perfusi tidak seimbang, masuk rumah sakit yang disebabkan karena
penurunan compliance paru & kapasitas efektif trauma toraks didapatkan dengan satu atau lebih
serta Hypoxemia (Jin et al, 2014). Hipoksia fraktur kosta.Fraktur kosta merupakan trauma
merupakan tanda kontusio paru dan menjadi yang mengancam jiwa dan dapat menjadi tanda
tanda awal adanya hipoinflasi dan adanya trauma berat di dalam toraks dan
atelectasissebagai bagian meluasnya kerusakan abdomen.Trauma toraks banyak terjadi pada
pertukaran gas. Hipoksia selalu memburuk 48 kehidupan sehari-hari terutama karena
jam sesudah trauma (Ganie et al, 2013). kecelakaan kendaraan bermotor. Trauma
Di Amerika Serikat, angka kejadian menjadi penyebab utama kematian selama 3
multipel trauma sekitar 12%, menduduki urutan dekade dan terhitung 25 % dari semua
ke 4. Kasus kematian akibat trauma disebabkan karena
multipeltraumamenghabiskan biaya sekitar 16 trauma toraks (Elmali et al, 2017).
%

12
Beberapa penelitian menyebutkan dipahami dan direspon baik oleh peserta
adanya hubungan langsung antara jumlah dari seminar.
fraktur kosta dengan cedera intra toraks. Studi 2. Secara umum peserta workshop
ini melibatkan 105,683 pasien trauma dengan 3 memahami materi mengenai Workshop
atau lebih patah tulang kosta menjadi resiko Teknik Nafas Dalam Pada Pasien
relative dari cedera spleen dan cedera liver Trauma Dada.
tetapi tidak menjadi prediktor terjadinya cedera Secara umum hasil kegiatan pengabdian
aorta. Lebih dari 55% dari pasien (391 dari 711) masyarakat ini meliputi beberapa aspek
dengan fraktur kosta membutuhkan sebagai berikut:
pembedahan atau perawatanintensif (Lafferty et 1. Aspek tujuan kegiatan
al, 2019). Tujuan workshop pengabdian masyarakat
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di
penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian Rumah Sakit Umum Deli Serdang dapat
Kepada Masyarakat tentang “Workshop Teknik meningkatkan pemahaman mengenai
Nafas Dalam Pada Pasien Trauma Dada”. Workshop Teknik Nafas Dalam Pada
Pasien Trauma Dada.
2. Metode 2. Aspek target materi
Kegiatan pengabdian ini dilakukan Ketercapaian target materi sudah sangat
melalui workshop dengan menggunakan baik, karena materi telah dapat
metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam disampaikan secara keseluruhan.
pemaparan material menggunakan metode 3. Aspek Kemampuan Peserta
ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop Kemampuan peserta dinilai berdasarkan
dan infokus. Serta melakukan demonstrasi pemahaman peserta dalam mengikuti pre
tentang tehnik nafas dalam, setelah itu test dan post test yang disiapkan.
dilanjutkan dengan metode diskusi agar dapat
memahami materi dengan lebih baik dan Beberapa faktor pendukung dan
membangun komunikasi yang lebih intens penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada
terhadap peserta workshop. masyarakat ini adalah:
Langkah-langkah yang digunakan 1. Faktor pendukung
dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah a. Adanya dukungan baik dari pihak
sebagai berikut rumah sakit Umum Deli Serdang
1. Langkah 1 sebagai tempat pengabdian kepada
Pengabdi mengurus perizinan di tempat masyarakat dengan tim pelaksana
pengabdian disertakan membawa surat pengabdian.
tugas dari Ketua LPPM. b. Tersedianya sarana dan prasarana yang
2. Langkah 2 memadai.
Pengabdi mensosialisasikan kegiatan c. Peserta sangat antusias dalam
pengabdian kepada peserta workshop. mengikuti semua rangkaian kegiatan.
3. Langkah 4 d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap
Pengabdi dan peserta melakukan diskusi menjalankan porotokol kesehatan.
dan tanya jawab mengenai Workshop 2. Faktor penghambat
Teknik Nafas Dalam Pada Pasien Trauma Pelaksanaan kegiatan adalah
Dada. keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan
4. Langkah 5 tidak dapat dilakukan dalam durasi yang
Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak lebih panjang, apalagi seperti di masa
lanjut kepada para peserta workshop. pandemic saat ini.

3. Hasil dan Pembahasan 4. Kesimpulan


Kegiatan pengabdian pada masyarakat a. Adanya respon positif dari peserta
ini dilakukan untuk melakukan Teknik Nafas dengan munculnya pertanyaan dan
Dalam Pada Pasien Trauma Dada di Rumah tanggapan yang diberikan selama kegiatan
Sakit Umum Deli Serdang. Hasil kegiatan dan diskusi.
workshop yang telah tercapai dalam b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
pengabdian masyarakat ini adalah: mengetahui hasil Workshop Teknik Nafas
1. Materi yang disosialisasikan dapat

13
Dalam Pada Pasien Trauma Dada untuk Profil Kesehatan Indonesia 2008.
menjadi lebih baik ke depannya. Hal ini Jakarta: Depertemen Kesehatan
didukung pemahaman tenaga kesehatan Republik Indnesia
yang semakin meningkat pada saat Endrayani. 2017. Pengaruh Teknik Relaksasi
mengikuti post test. Guided Imagery terhadap Penurunan
Nyeri pada Pasien Pasca Operasi
5. Ucapan Terima Kasih Fraktur di RSUD Dr. Moewardi
Pengabdi menyampaikan ucapan terima Surakarta. [Skripsi]. Fakultas Ilmu
kasih kepada: Lembaga Penelitian dan Kesehatan Universitas
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Muhammadiyah Surakarta.
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Helmi, Z. N 2015. Buku Ajar Gangguan
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba
6. Daftar Pustaka Medika. Kementrian Kesehatan, R. I.
Agung, S., Andriyani, A., & Sari, D. K. 2013. 2013.
Terdapat Pengaruh Pemberian Teknik Kozier B, Erb G. 2009. Buku Ajar Praktik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta:
Tingkat Nyeri pada Pasien PostOperasi Penerbit Buku Kedokteran EGC.
dengan Anestesi Umum di RSUD Dr. LeMone, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Moewardi Surakarta. Jurnal Infokes Medikal Bedah. Vol.1, Edisi.5. Jakarta:
Apikes Citra Medika Surakarta. EGC.
Ayudianingsih. G. 2014. Pengaruh Teknik Priliana, W. K., & Kardiyudiani, N. K. 2016.
Relaksasi Nafas Dalam terhadap Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi
Penurunan Nyeri pada Pasien Pasca Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Operasi Fraktur Femur di RS Karima Nyeri pada Pasien Post OP Fraktur
Utama Surakarta. Berita ilmu Femur. Jurnal Keperawatan Sehono,
Keperawatan, Volume 02 No. 4. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar Jakarta: Badan Penelitian dan
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Pengembangan Kesehatan.
Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Budhiarta, Arif. 2016. Buku Saku Gangguan
Muskuloskeletal. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Cahyaningrum, D. A., & SN, M. S. A. 2016.
Pengaruh Slow Deep Breathing
terhadap Intensitas Nyeri Pasien Post
Orif di RS Telogorejo Semarang.
Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan, 1(1). Departemen
Kesehatan Repoblik Indonesia. 2010.

14
WORKSHOP TERAPI ICE MASSAGE DAN BACK MASSAGE PADA PERUBAHAN
INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN

Kardina Hayati1, Leni Sumiati Silaban2, Widya3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: kardina009@medistra.ac.id

Abstrak

Ice therapy adalah pemanfaatan dingin untuk mengobati nyeri dan mengurangi gejala
peradangan lainnya. Back Massage adalah salah satu teknik memberikan tindakan pijat pada
punggung dengan usapan secara perlahan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan memberikan Workshop
dengan metode ceramah dan diskusi. Dalam memaparkan materi tentang Workshop Terapi Ice
Massage Dan Back Massage Pada Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Low Back Pain dilakukan
melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang
diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan hasil Workshop
Terapi Ice Massage Dan Back Massage Pada Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Low Back Pain
yang diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: Terapi Ice Massage Dan Back Massage, Nyeri, Low Back Pain

Abstract

Ice therapy is the use of cold to treat pain and reduce other symptoms of inflammation. Back
Massage is a technique of giving massage to the back with slow strokes. This service activity is carried
out by providing workshops with lecture and discussion methods. In explaining the material about the
Ice Massage and Back Massage Therapy Workshop on Changes in Pain Intensity in Low Back Pain
Patients, it was carried out through direct lecture methods and discussions with seminar participants.
The results of the service obtained are that the seminar participants have understood and can apply the
results of the Ice Massage And Back Massage Therapy Workshop on Changes in Pain Intensity in Low
Back Pain Patients, which is measured based on the post test value which is around 99%.

Keywords: Ice Massage And Back Massage Therapy, Pain, Low Back Pain

15
1. Pendahuluan penderita. Sebagian akbar 75% penderita akan
Memasuki era globalisasi aktifitas mencari pertolongan medis, & 25% antara lain
semakin banyak dan kegiatan yang dilakukan perlu dirawat inap buat penilaian lebih lanjut
ternyata sering membawa dampak pada (Widiyaningsih, 2015).
tingginya angka kejadian penyakit tertentu Berdasarkan beberapa teori & riset
salah satunya yaitu keluhan nyeri punggung pada atas mengenai impak low back pain, maka
bawah (Fadhli, 2014). World Health perlu dilakukan upaya buat mengurangi nyeri.
Organization (WHO) juga menyatakan bahwa Mengurangi nyeri bisa dilakukan memakai
di Negara industritiap tahun tercatat 2 – 5 % terapi farmakologis ataupun memakai terapi
mengalami Nyeri Punggung Bawah (NPB). non farmakologis. Metode cryotherapy yg bisa
Kemudian National Safety Council melaporkan dipakai yaitu ice massage. Penanganan
bahwa sakit akibat kerja dengan frekuensi menggunakan memakai ice massage ditinjau
kejadian yang paling tinggi adalah sakit/nyeri berdasarkan proses stress berat atau cedera
pada punggung bawah, yaitu 22% dari dalam jaringanlunak. Aplikasi menggunakan
1.700.000 kasus (Tatilu, 2014). Survei yang memakai ice massage bisa menaruh perubahan
pernah dilakukan pada 1.000 pekerja kantor dalam kulit, jaringan subkutan, intramuscular &
berusia 18 atau lebih di seluruh Amerika suhu dalam persendian (Cheung et al, 2013).
Serikat, 2 dari 3 pekerja kantor merasa sakit dan Back Massage merupakan keliru satu teknik
nyeri pada tubuhnya dalam 6 bulan terakhir. menaruh tindakan pijat dalam punggung
American Osteopathic Association (AOA) menggunakan usapan secara perlahan. Usapan
dalam survei menunjukkan, bahwa dalam 30 menggunakan minyak zaitun menaruh sensasi
hari terakhir sekitar 62% responden merasakan hangat menggunakan menyebabkan dilatasi
nyeri di punggung bawah, 53% di leher, 38% di dalam pembuluh darah local (Kusyati, 2016).
bahu, 33% di pergelangan tangan, dan 31% di Berdasarkan latar belakang diatas, maka
punggung bagian atas (American Osteopathic penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
Association, 2013). Kepada Masyarakat tentang “Workshop Terapi
Kelompok Studi Nyeri (Pokdi Nyeri) Ice Massage Dan Back Massage Pada
Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Low
(PERDOSSI) melakukan penelitian dalam Back Pain”.
bulan Mei 2012 pada 14 tempat tinggal sakit
pendidikan, menggunakan output 2. Metode
memperlihatkan bahwa jumlah penderita nyeri Kegiatan pengabdian ini dilakukan
sebesar 4456 orang (25% dari total kunjungan), melalui workshop dengan menggunakan
1598 orang (35,86%) adalah penderita nyeri metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
ketua & 819 orang (18,37%) merupakan pemaparan material menggunakan metode
penderita LBP (Meliala, 2015). Sementara pada ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
Indonesia walaupun data epidemiologic tentang dan infokus. Serta memberikan demonstrasi
LBP belum terdapat tetapi diperkirakan 40% terapi ice massage dan back massage, setelah
penduduk Jawa Tengah berusia antara 65 tahun itu dilanjutkan dengan metode diskusi agar
pernah menderita nyeri punggung & dapat memahami materi dengan lebih baik dan
prevalensinya dalam pria 18,37% dalam wanita membangun komunikasi yang lebih intens
13,6% (Meliawan, 2015). terhadap peserta workshop.
Angka peristiwa nyeri punggung Langkah-langkah yang digunakan
bawah atau pada Bahasa Inggris Disebut Low dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
Back Pain (LBP), hampir sama dalam seluruh sebagai berikut
populasi baik pada negara maju juga pada 1. Langkah 1
Negara berkembang (Shocker, 2018). Angka Pengabdi mengurus perizinan di tempat
peristiwa LBP pada Amerika Serikat mencapai pengabdian disertakan membawa surat
lebih kurang 5% dalam orang dewasa. Kurang tugas dari Ketua LPPM.
lebih 60% - 80% individu pernah mengalami 2. Langkah 2
nyeri punggung pada hidupnya. Puncak usia Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
penderita LBP merupakan dalam usia 45 - 60 pengabdian kepada peserta workshop.
tahun. Pada penderita dewasa tua, LBP bisa 3. Langkah 3
mengganggu kegiatan sehari-hari dalam 40% Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
penderita, & gangguan tidur dalam 20% dan tanya jawab mengenai Workshop

16
Terapi Ice Massage Dan Back Massage mengikuti semua rangkaian kegiatan.
Pada Perubahan Intensitas Nyeri Pada d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap
Pasien Low Back Pain. menjalankan porotokol kesehatan.
4. Langkah 4 2. Faktor penghambat
Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak Pelaksanaan kegiatan adalah keterbatasan
lanjut kepada para peserta workshop. waktu, sebab pelaksanaan tidak dapat
dilakukan dalam durasi yang lebihpanjang,
3. Hasil dan Pembahasan apalagi seperti di masa pandemicsaat ini.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini dilakukan untuk melakukan Workshop 4. Kesimpulan
Terapi Ice Massage Dan Back Massage Pada a. Adanya respon positif dari peserta
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien Low dengan munculnya pertanyaan dan
Back Pain di Rumah Sakit sembiring. Hasil tanggapan yang diberikan selama kegiatan
kegiatan workshop yang telah tercapai dalam dan diskusi.
pengabdian masyarakat ini adalah: b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
1. Materi yang disosialisasikan dapat mengetahui hasil Workshop Terapi Ice
dipahami dan direspon baik oleh peserta Massage Dan Back Massage Pada
seminar. Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien
2. Secara umum peserta workshop Low Back Pain untuk menjadi lebih baik
memahami materi Workshop Terapi Ice ke depannya. Hal ini didukung
Massage Dan Back Massage Pada pemahaman tenaga kesehatan yang
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Pasien semakin meningkat pada saat mengikuti
Low Back Pain. post test.
Secara umum hasil kegiatan pengabdian
masyarakat ini meliputi beberapa aspek 5. Ucapan Terima Kasih
sebagai berikut: Pengabdi menyampaikan ucapan terima
1. Aspek tujuan kegiatan kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
Tujuan workshop pengabdian masyarakat Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
Rumah Sakit Sembiring dapat
meningkatkan pemahaman mengenai 6. Daftar Pustaka
edukasi tindakan bladder training dengan American Osteopathic Association. 2013. AOA
peningkatan sensasi berkemih pada pasien Clinical Practice Guidelines for
post operasi fraktur humerus dextra. Osteopathic Manipulative Treatment
2. Aspek target materi (OMT) for patients with Low back
Ketercapaian target materi sudah sangat pain. http://www.osteopathic.org. di
baik, karena materi telah dapat akses tanggal 26 Februari 2018.
disampaikan secara keseluruhan. Agency for Health Care Policy and Research
3. Aspek Kemampuan Peserta (AHCPR).Panel on the Prediction and
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Prevention of Pressure Ulcers in
pemahaman peserta dalam mengikuti pre Adults. (2001). Prevention of Pressure
test dan post test yang disiapkan. Ulcers: A patient’s Guide. Washington,
D.C.: Public Health Service, U.S
Beberapa faktor pendukung dan Department of Health and Human
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Services.
masyarakat ini adalah:
Bimaariotejo.2015. Klasifikasi low Back
1. Faktor pendukung Pain.http://bimaariotejo.wordp
a. Adanya dukungan baik dari pihak ress.com.di akses tanggal 15 Maret
rumah sakit Sembiring sebagai tempat 2018.
pengabdian kepada masyarakat dengan Caldwell&Hegner, 2015. Asuhan
tim pelaksana pengabdian.
Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang Perawatan. Jakarta: EGC
memadai.
c. Peserta sangat antusias dalam

17
Ester, M, 2015. Pedoman Perawatan Pasien. Muhammad Al. Fadli. 2014. “Influence of
Jakarta: EGC Managerial Ownership, Debt Policy,
Profitability, Firm Size and Free Cash
Ganong, W. F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Flow on Dividend Policy”. Delhi
Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC. Business Review, Vol.15, No.1
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2015. Buku Ajar Munir. 2012. Analisis Nyeri Punggung Bawah
Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta: pada Pekerja Bagian Final Packing dan
EGC, 1022 Part Supply di PT. X Tahun 2012.
Hidayat. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia. Tesis: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Salemba: Medika, Jakarta. program Keselamatan dan Kesehatan
Idyan, Z. 2007. Hubungan Lama Duduk Saat Kerja UI.
Perkuliahan Dengan Keluhan Low Nursalam. 2012. Konsep dan Penerapan
Back Pain. Skripsi. Surabaya: Fakultas Metodologi Penelitian Ilmu
Kedokteran Universitas Airlangga. Keperawatan. Salemba, Medika.
November 28, 2015. PERDOSI. 2002. Nyeri neuropatik di daerah
http://www.distrodoc.com/223444- punggung bawah (low back pain) :
hubungan-lama-posisidudukterhadap- penuntun penatalaksanaan nyeri
nyeri-punggungbawah punggung bawah. Yogyakarta:
Kenworthy al. 2002. Buku Ajar Keperawatan PERDOSSI.
Medical Bedah. Jakarta: EGC Priharjo. 2009. Pemenuhan Aktifitas Istirahat
Kusyati. 2016. Ketrampilan Dan Prosedur Pasien. EGC, Jakarta.
Laboratorium Keperawatan Dasar. Prasetyo. 2010. Konsep dan Proses
Jakarta : EGC KeperawatanNyeri. GrahaIlmu,
Kozier, B. 2015. Fundamental of Nursing: Yogyakarta.
Concept, Prosess and Practice. 7th ed. Potter, P. A & Perry, A.G. 2015. Buku Ajar
Pearson Education Inc. New Jersey. Fundamental: Konsep, Proses dan
Lukman dan Ningsih, N. 2013. Asuhan Praktik. EGC. Jakarta.
Keperawatan pada Klien dengan Sastroasmoro, Sudigdo (2013). Dasar-Dasar
Gangguna Sistem Muskuloskeletal. Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:
Salemba Medika. Jakarta. SagungSeto.
Long, Barbara C, 2016, Perawatan Medikal Siswanto, Bejo. 2014. Manajemen Tenaga
Bedah, (Volume 2), Penerjemah: Kerja Indonesia Pendekatan
Karnaen, Adam, Olva, dkk, Bandung: Administratif dan Operasional. Jakarta:
Yayasan Alumni Pendidikan Bumi Aksara
Keperawatan Shocker,M, 2015. Pengaruh Stimulus
Mahadewa. 2009. Diagnosis dan tatalaksana Kutaneua : Slow Stroke Back Massage
kegawatdaruratan tulang belakang. Terhadap Intensitas Nyeri
Jakarta: Sagungseto. Osteoarthritis, 20 Agustus 2018.
Maher, S., and Pellino. 2016. Low Back Pain
Syndroma. FA Davis Company
4(3):113. Philadelpia.

18
WORKSHOP PIJAT PERUT SEBAGAI EFIDENCE BASED NURSING DALAM
MENURUNKAN VOLUME RESIDU LAMBUNG PADA PASIEN TRAUMA
ABDOMEN

Beti Susanti Tarigan1, Safril Matua Harahap2, Delly Tunggal Febri Suryanto3
1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: betisusanti800@medistra.ac.id

Abstrak

Trauma abdomen dapat menyebabkan laserasi organ tubuh sehingga memerlukan tindakan
pertolongan dan perbaikan pada organ yang mengalami kerusakan. Mekanisme kerja perut adalah
menurunkan kontraksi dan tegangan pada otot abdomen, meningkatkan motilitas pada sistem
pencernaan, meningkatkan sekresi pada sistem intestinal serta memberikan efek pada relaksasi
sfringter sehingga mekanisme kerja tersebut akan mempermudah dan memperlancar pengeluaran
feses. Kegiatan pengabdian ini dilakukan memberikan Workshop dengan metode ceramah dan diskusi.
Dalam memaparkan materi tentang Workshop Pijat Perut Sebagai Efidence Based Nursing Dalam
Menurunkan Volume Residu Lambung Pada Pasien Truma Abdomen. dilakukan melalui metode
ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian yang diperoleh adalah
bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan hasil Workshop pijat perut sebagai
efidence based nursing dalam menurunkana volume residu lambung pada pasien truma abdomen
berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: pijat perut, residu lambung, trauma abdomen

Abstract

Abdominal trauma can cause organ lacerations so that it requires rescue and repair measures
for damaged organs. The mechanism of action of the stomach is to reduce contraction and tension in
the abdominal muscles, increase motility in the digestive system, increase secretions in the intestinal
system and have an effect on sphincter relaxation so that the working mechanism will facilitate and
expedite the expulsion of feces. This service activity is carried out by providing workshops with lecture
and discussion methods. In explaining the material about the Abdominal Massage Workshop as
Efidence Based Nursing in Reducing Gastric Residue Volume in Abdominal Truma Patients. carried
out through direct lecture methods and discussions with seminar participants. The results of the service
obtained are that the seminar participants have understood and can apply the results of the abdominal
massage workshop as efficiency based nursing in reducing the volume of gastric residue in patients
with abdominal trauma based on post-test values ranging from 99%.

Keywords: abdominal massage, gastric residue, abdominail trauma

19
1. Pendahuluan Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Dalam dua tahun terakhir ini, kematian penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
akibat trauma meningkat setiap tahunnya, data Kepada Masyarakat tentang “Workshop Pijat
Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan Perut Sebagai Efidence Based Nursing Dalam
bahwa pada tahun 2012 terjadi 109.038 kasus Menurunkan Volume Residu Lambung Pada
trauma akibat kecelakaan dengan korban Pasien Trauma Abdomen”.
meninggal dunia sebanyak 27.441 orang. 2. Metode
Sedangkan pada 2011 terjadi kasus trauma Kegiatan pengabdian ini dilakukan
akibat kecelakaan sebanyak 109.776 kasus, melalui workshop dengan menggunakan
dengan korban meninggal sebanyak 31.185 metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
orang (Anonim, 2016). Data yang didapatkan pemaparan material menggunakan metode
dari Rumah Sakit Sanglah tercatat pada tahun ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
2015 menyatakan bahwa dari total 2755 dan infokus. Serta dilakukan demonstrasi pijat
tindakan di ruang operasi IRD RS Sanglah, perut dan setelah itu dilanjutkan dengan
didapatkan 720 kasus cedera kepala, 455 metode diskusi agar dapat memahami materi
dengan fraktur ekstremitas dan 64 kasus dengan dengan lebih baik dan membangun
trauma abdomen, sisanya berkaitan dengan komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
kegawatdaruratan bedah non trauma (Anonim, workshop.
2015). Langkah-langkah yang digunakan
Salah satu kasus gawat darurat yang dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
memerlukan tindakan segera dimana pasien sebagai berikut
berada dalam ancaman kematian karena adanya 1. Langkah 1
gangguan hemodinamik adalah trauma Pengabdi mengurus perizinan di tempat
abdomen di mana secara anatomi organ-organ pengabdian disertakan membawa surat
yang berada di rongga abdomen adalah organ- tugas dari Ketua LPPM.
organ pencernaan. Selain trauma abdomen 2. Langkah 2
kasus-kasus kegawat daruratan pada system Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
pencernaan salah satunya perdarahan saluran pengabdian kepada peserta workshop.
cerna baik saluran cerna bagian atas ataupun 3. Langkah 4
saluran cerna bagian bawah bila hal ini Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
dibiarkan tentu akan berakibat fatal bagi korban dan tanya jawab mengenai Workshop
atau pasien bahkan bisa menimbulkan Pijat Perut Sebagai Efidence Based
kematian. Oleh karena itu kita perlu memahami Nursing Dalam Menurunkan Volume
penanganan kegawat daruratan pada system Residu Lambung Pada Pasien Trauma
pencernaan secara cepat, cermat dan tepat Abdomen.
sehingga hal-hal tersebut dapat kita hindari.( 4. Langkah 5
Stella, 2016). Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak
lanjut kepada para peserta workshop.
Trauma tumpul abdomen merupakan salah
satu trauma mayor yang sering terjadi di 3. Hasil dan Pembahasan
Indonesia, dengan angka mortalitas yang cukup Kegiatan pengabdian pada masyarakat
tinggi. Penyebab terbanyak adalah kecelakaan ini dilakukan untuk melakukan Workshop
lalulintas sepeda motor Indonesia, didapatkan Pijat Perut Sebagai Efidence Based Nursing
bahwa prevalensi cedera secara nasional adalah Dalam Menurunkan Volume Residu Lambung
sebesar 8,2%, dimana prevalensi tertinggi Pada Pasien Trauma Abdomen di Rumah
ditemukan di Sulawesi Selatan (12,8%) dan Sakit Grandmed. Hasil kegiatan workshop
terendah di Jambi (4,5%). Penyebab cedera yang telah tercapai dalam pengabdian
secara umum yang terbanyak adalah jatuh masyarakat ini adalah:
(40,9%) dan kecelakaan sepeda motor (40,6%), 1. Materi yang disosialisasikan dapat
selanjutnya penyebab cedera karena terkena dipahami dan direspon baik oleh peserta
benda tajam/tumpul (7,3%), transportasi darat seminar.
lain (7,1%) dan kejatuhan (2,5%). Penyebab 2. Secara umum peserta workshop
cedera transportasi sepeda motor tertinggi memahami materi Workshop Pijat Perut
ditemukan di Bengkulu (56,4 persen) dan Sebagai Efidence Based Nursing Dalam
terendah di Papua (19,4%) (Riskesdas, 2013).

20
Menurunkan Volume Residu Lambung didukung pemahaman tenaga kesehatan
Pada Pasien Trauma Abdomen. yang semakin meningkat pada saat
Secara umum hasil kegiatan pengabdian mengikuti post test.
masyarakat ini meliputi beberapa aspek
sebagai berikut: 5. Ucapan Terima Kasih
1. Aspek tujuan kegiatan Pengabdi menyampaikan ucapan terima
Tujuan workshop pengabdian masyarakat kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Rumah Sakit Grandmed dapat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
meningkatkan pemahaman mengenai
Workshop Pijat Perut Sebagai Efidence 6. Daftar Pustaka
Based Nursing Dalam Menurunkan De caen AR, Berg MD, Chameides L, Gooden
Volume Residu Lambung Pada Pasien CK, Hickey RW., et al. 2015. Part 12:
Trauma Abdomen. Pediatric Advanced Life Support 9.
2. Aspek target materi Como JJ, et al. Practice management
Ketercapaian target materi sudah sangat guideline for selective non operative
baik, karena materi telah dapat management of penetrating abdominal
disampaikan secara keseluruhan. trauma. J Trauma. 2010;68:721-33
3. Aspek Kemampuan Peserta Dorland, W.A.N. Kamus kedokteran
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Dorland.29th ed. Terjemahan H.
pemahaman peserta dalam mengikuti pre Hartanto dkk. Jakarta: Penerbit Buku
test dan post test yang disiapkan. Kedokteran EGC. 2014.
Beberapa faktor pendukung dan Guillon, F. (2015).Epidemiology ofAbdominal
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Trauma. CT of the Acute Abdomen,
masyarakat ini adalah: Medical Radiology. Diagnostic Imaging.
Berlin: Springer-Verlag p.15-26
1. Faktor pendukung Jurnal e-Clinic (eCl). 2018;6(2):80-3 15. Yucel
a. Adanya dukungan baik dari pihak M, Ozpek A, Yuksekdag S, Kabak I,
rumah sakit Grandmed sebagai tempat Basak F, Kilic A, et al. The management
pengabdian kepada masyarakat dengan of penetrating abdominal stab wounds
tim pelaksana pengabdian. with organ or omentum evisceration: The
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang results of a clinical trial. Ulusal CerDerg.
memadai. 2014;30: 207-10 16.
c. Peserta sangat antusias dalam Merrick C, Haskin D, Peterson N. Advance
mengikuti semua rangkaian kegiatan. Trauma Life Support Student Course
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap Manual. 10 ed. Chicago: American
menjalankan porotokol kesehatan. College of Surgeons; 2018.
2. Faktor penghambat Riskesdas.(2013). Riset Kesehatan Dasar.
Pelaksanaan kegiatan adalah keterbatasan Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 6.
waktu, sebab pelaksanaan tidak dapat Isenhour JL, J Marx. Advances in
dilakukan dalam durasi yang lebihpanjang, abdominal trauma. Emergency Medical
apalagi seperti di masa pandemicsaat ini. Clinic N Am.
Sjamsuhidajat, R. 2014. Buku Ajar Ilmu
4. Kesimpulan Bedah.Edisi 2. Penerbit EGC:Jakarta
a. Adanya respon positif dari peserta Stella,F. (2016). The epidemiology and clinical
dengan munculnya pertanyaan dan evaluation of abdominal trauma.Ann.
tanggapan yang diberikan selama kegiatan Ital Chir, 81, 95-102 5.
dan diskusi. The management of penetrating abdominal stab
b. Sebanyak 99% peserta seminar telah wounds with organ or omentum
mengetahui hasil Workshop Pijat Perut evisceration: The results of a clinical trial
Sebagai Efidence Based Nursing Dalam 14. Tanio PN, Lalenoh CD, Laihad ML.
Menurunkan Volume Residu Lambung Profil pasien pasca laparotomi di ICU
Pada Pasien Trauma Abdomen untuk RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
menjadi lebih baik ke depannya. Hal ini periode Januari 2015 sampai Desember
2017

21
Umboh IJ, Sapan HB, Lampus H. Hubungan
penatalaksanaan operatif trauma
abdomen dan kejadian laparotomi
negatif di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal Biomedik (JBM).
2016;8(2):S52-7

22
WORKSHOP KETEPATAN DALAM PEMASANGAN NECK COLLAR PADA
PASIEN YANG DI CURIGAI TRAUMA SERVICAL

Dian Anggri Yanti1, Beti Susanti Tarigan2, Epfik Fantanti Jawak3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: diananggriyanti02@medistra.ac.id

Abstrak

Cedera spinal atau cedera tulang belakang adalah cedera yang mengenai sumsum tulang
belakang (medulla spinalis) dengan atau tanpa kerusakan tulang belakang. Kerusakan pada medulla
spinalis dapat mengganggu fungsi pergerakan (motorik), perasaan (sensorik), dan fungsi organ dalam
(otonom). Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Di Curigai Trauma
Servical dilakukan melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil
pengabdian yang diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan
hasil Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar Pada Pasien Yang Di Curigai Trauma
Servical yang diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: pemasangan neck collar, trauma servikal

Abstract

Spinal injury or spinal cord injury is an injury that affects the spinal cord (spinal cord) with or
without spinal cord damage. Damage to the spinal cord can interfere with the function of movement
(motor), feeling (sensory), and function of internal organs (autonomous). Workshop on the Accuracy of
Neck Collar Installation in Patients Suspected of Cervical Trauma is carried out through direct lecture
methods and discussions with seminar participants. The results of the service obtained are that the
seminar participants have understood and can apply the results of the Workshop on Accuracy in the
Installation of Neck Collars in Patients Suspected of Cervical Trauma, which is measured based on the
post test value which is around 99%.

Keywords: neck collar installation, cervical trauma

23
1. Pendahuluan gangguan fungsi saraf pada jari-jari tangan, otot
Trauma menjadi masalah kesehatan penting bisep, otot trisep, dan otot- otot leher. Akibat
di seluruh dunia baik di negara maju maupun atau dampak lebih lanjut dari trauma servikal
negara berkembang seperti Indonesia. yaitu kematianPemasangan collar neck adalah
Prevalensi cedera di Indonesia menurut Riset memasang alat neck collar untuk immobilisasi
Kesehatan Dasar (2018) angka kejadian cedera leher (mempertahankan tulang servikal). Salah
nasional mengalami peningkatan setiap satu jenis collar yang banyak digunakan adalah
tahunnya mulai dari tahun 2007 sebesar (7,5%) SOMI Brace(Sternal Occipital Mandibular
dilanjutkan tahun 2013 sebesar (8,2%) dan Immobilizer). Nam nada juga yang
tahun 2018 meningkat menjadi (9,2%). menggunakan Xcollar extrication Collar yang
Sedangkan untuk Jawa Timur sendiri angka dirancang untuk mobilisasi (pemindahan pasien
kejadian cedera tahun 2018 sebesar (9,1%) dari tempat kejadian kecelakaaan ke ruang
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). medis). Namun, pada prinsipnya cara kerja dan
Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) secara prosedur pemasangan hamper sama. (Yekti,
worldwide diperkirakan menjadi penyebab 2016).
kematian kesembilan di semua kelompok usia, Berdasarkan latar belakang diatas, maka
dan diprediksi menjadi penyebab utama penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
kematian ketujuh pada tahun 2030 serta Kepada Masyarakat tentang “Workshop
menyumbang lebih dari 1,2 juta kematian setiap Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar
tahunnya. KLL dapat mengakibatkan cedera Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal”.
dan kerugian pada pemiliknya. Adapun cedera
yang diakibatkan oleh kecelakaan seperti
cedera kepala, muskuloskeletal atau 2. Metode
ekstremitas, fraktur, luka terbuka, cedera tulang Kegiatan pengabdian ini dilakukan
belakang serta cedera lainnya yang dapat melalui workshop dengan menggunakan
mengakibatkan kematian (Farooqui et al., metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
2013). pemaparan material menggunakan metode
Menurut Muttaqin (dalam Arizona, 2016) ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
menyatakan bahwa susunan tulang pada dan infokus. Serta dilakukan demonstrasi
manusia terdiri dari berbagai macam tulang di pemasangan neck collar, setelah itu
antaranya tulang vertebra (servikal, torakal, dilanjutkan dengan metode diskusi agar dapat
lumbal, sakral, koksigis). Tulang servikalis memahami materi dengan lebih baik dan
terdiri dari 7 tulang yaitu C1 atau chart book, membangun komunikasi yang lebih intens
C2 atau pivot, C3, C4, C5, C6 dan C7. Apabila terhadap peserta workshop.
cidera pada bagain servikal akan Langkah-langkah yang digunakan
mengakibatkan terjadinya injury servikal.di dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
mana injury servikal merupakan keadaan cidera sebagai berikut
pada tulang bekalang servikal dan medulla 1. Langkah 1
spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, Pengabdi mengurus perizinan di tempat
sublukasi atau frakutur vertebra servikalisdan pengabdian disertakan membawa surat
di tandai kompresi pada medulla spinal daerah tugas dari Ketua LPPM.
servikal. 2. Langkah 2
Tindakan pertolongan pertama yang dapat Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
dilakukan oleh seorang perawat untuk pengabdian kepada peserta workshop.
melindungi cidera servikal agar tidak terjadi 3. Langkah 4
cidera tambahan adalah dilakukannya fiksasi Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
pada bagian leher atau pemasangan servical dan tanya jawab mengenai Workshop
collar/ collar neck. Karena dampak trauma Ketepatan Dalam Pemasangan Neck
servikal dapat mengakibatkan berbagai hal Collar Pada Pasien Yang Di Curigai
seperti syok neurogenik, syok spinal, Trauma Servical Pada Pasien Yang
hipoventilasi, gangguan pada pernafasan, Dicurigai Trauma Servikal.

24
4. Langkah 5 2. Faktor penghambat
Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak Pelaksanaan kegiatan adalah keterbatasan
lanjut kepada para peserta workshop. waktu, sebab pelaksanaan tidak dapat
dilakukan dalam durasi yang lebihpanjang,
3. Hasil dan Pembahasan apalagi seperti di masa pandemicsaat ini.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini dilakukan untuk melakukan Workshop 4. Kesimpulan
Ketepatan Dalam Pemasangan Neck Collar a. Adanya respon positif dari peserta
Pada Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal dengan munculnya pertanyaan dan
di Rumah Sakit Sembiring. Hasil kegiatan tanggapan yang diberikan selama kegiatan
workshop yang telah tercapai dalam dan diskusi.
pengabdian masyarakat ini adalah: b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
1. Materi yang disosialisasikan dapat mengetahui hasil Workshop Ketepatan
dipahami dan direspon baik oleh peserta Dalam Pemasangan Neck Collar Pada
seminar. Pasien Yang Dicurigai Trauma Servikal
2. Secara umum peserta workshop untuk menjadi lebih baik ke depannya. Hal
memahami materi mengenai Workshop ini didukung pemahaman tenagakesehatan
Ketepatan Dalam Pemasangan Neck yang semakin meningkat pada saat
Collar Pada Pasien Yang Dicurigai mengikuti post test.
Trauma Servikal.
Secara umum hasil kegiatan pengabdian 5. Ucapan Terima Kasih
masyarakat ini meliputi beberapa aspek Pengabdi menyampaikan ucapan terima
sebagai berikut: kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
1. Aspek tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Tujuan workshop pengabdian masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di
Rumah Sakit Sembiring dapat 6. Daftar Pustaka
meningkatkan pemahaman mengenai Angel, R. 2015. Prosedur Pelepasan Helm Dan
Workshop Ketepatan Dalam Pemasangan Peasangan Neck Collar. (Online)
Neck Collar Pada Pasien Yang Dicurigai (https://dokumen.tips/documents/prose
Trauma Servikal. dur-pelepasan-helm-dan-
2. Aspek target materi peasanganneck-collar.html) diakses 9
Ketercapaian target materi sudah sangat Oktober 2018
baik, karena materi telah dapat Arizona, K. 2016. Makalah Trauma Servikal.
disampaikan secara keseluruhan. (Online),
3. Aspek Kemampuan Peserta (https://id.scribd.com/document/32001
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan 1648/Makalah-Fraktur-Cervical)
pemahaman peserta dalam mengikuti pre diakses pada 8 Oktober 2018
test dan post test yang disiapkan. Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8,
Beberapa faktor pendukung dan Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Kedokteran EGC.
masyarakat ini adalah: Budhiarta, Arif. 2016. Buku Saku Gangguan
Muskuloskeletal. Jakarta: Penerbit
1. Faktor pendukung Buku Kedokteran EGC.
a. Adanya dukungan baik dari pihak Helmi, Z. N 2015. Buku Ajar Gangguan
rumah sakit Sembiring sebagai tempat Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba
pengabdian kepada masyarakat dengan Medika. Kementrian Kesehatan, R. I.
tim pelaksana pengabdian. 2013.
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang Kozier B, Erb G. 2009. Buku Ajar Praktik
memadai. Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta:
c. Peserta sangat antusias dalam Penerbit Buku Kedokteran EGC.
mengikuti semua rangkaian kegiatan.
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap
menjalankan porotokol kesehatan.

25
LeMone, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Vol.1, Edisi.5. Jakarta:
EGC.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Yekti, M. 2018. Prosedur Pemasangan Neck
Collar.(Online),
(https://id.scribd.com/doc/252436284/
Prosedur-Pemasangan-Neck-Collar)
diakses pada 8 Oktober 2018

26
WORKSHOP PENATALAKSANAAN OPERATIF TRAUMA ABDOMEN DENGAN
KEJADIAN LAPARATOMI NEGATIVE

Ni Nyoman Ayu Tamala Hardis 1, Kuat Sitepu2, Tati Murni Karokaro3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: ninyoman345@medistra.ac.id

Abstrak

Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada diding
abdomen hingga ke cavitas abdomen. Ditambahkan pula bahwa laparatomi merupakan teknik sayatan
yang dilakukan pada daerah abdomen yang dapat dilakukan pada bedah digestif dan obgyn. Lebih dari
sepertiga pasien trauma abdomen yang membutuhkan tindakan operasi segera (emergency
laparotomy) pada awalnya mempunyai gejala yang tidak khas (benign physical examination), sehingga
klinisi yang kurang waspada menganggap bahwa tidak ada trauma abdomen. Kegiatan workshop ini
dilakukan melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil pengabdian
yang diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan hasil Workshop
Penatalaksanaan operatif trauma abdomen dengan kejadian laparatomi negative yang diukur
berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: Trauma Abdomen, kejadian laparatomi negative

Abstract

Laparotomy is a surgical procedure that involves an incision in the abdominal wall to the
abdominal cavity. It was also added that laparotomy is an incision technique performed in the
abdominal area which can be performed in digestive and obstetrical surgery. More than one third of
abdominal trauma patients who require urgent surgery (emergency laparotomy) initially have atypical
symptoms (benign physical examination), so that clinicians who are less alert assume that there is no
abdominal trauma. This workshop activity is carried out through direct lecture methods and discussions
with seminar participants. The results of the service obtained are that the seminar participants have
understood and can apply the results of the Workshop on Operative Management of Abdominal Trauma
with negative laparotomy events measured based on post-test scores ranging from 99%.

Keywords: Abdominal trauma, negative laparotomy

27
1. Pendahuluan Untuk 2 prosedur yg tidak sama yaitu stress
Trauma dalam penduduk sipil masih berat tajam (penetrans) & stress berat tumpul
permanen adalah penyebab kematian dalam (non penetrans) masih ada pendekatan
semua grup usia terutama dalam usia produktif diagnostik yg tidak sama. Adanya luka
yaitu grup usia pada bawah 45 tahun. Lebih penetrasi saja telah menarik perhatian akan
menurut 1/2 pasien syok adalah dampak besarnya kemungkinan terjadi stress berat
kecelakaan kemudian lintas, selebihnyadampak dalam organintra abdominal, sedangkan dalam
terjatuh, luka tembak & luka tusuk, keracunan, stress berat tumpul umumnya terjadi multi
luka bakar, & tenggelam. Trauma abdomen sistem stress berat yg mengakibatkan
menempati peringkat ketiga menjadi penyebab penaksiran lebih sulit ditegakkan. Agar output
kematian dampak syok sehabis cedera ketua & inspeksi baik ,selain inspeksi fisik diharapkan
cedera dalam dada. Trauma abdomen adalah indera bantu diagnostik. Alat bantu primer yg
penyebab yg relatif signifikanbagian kesakitan terdapat ketika ini artinya Diagnostic
& kematian pada Amerika Serikat. Trauma Peritoneal Lavage (DPL), Computed
abdomen yg nir diketahuii (terlewatkan Tomography (CT), Ultrasonography (USG),
menurut pengamatan) masihpermanen sebagai atau Diagnostic Laparoscopy (DL). Tantangan
momok penyebab kematian yg seharusnya terbesar dokter (pakar bedah) artinyabagaimana
sanggup dicegah (preventable death). menghindari laparotomi negatif yaitu saat nir
(Jhonson, 2014). ditemukannya cedera organ intra abdomen
Diagnosis & penanganan yg sempurna ketika laparotomi menggunakan cara inspeksi
berdasarkan stress berat abdomen adalah unsur fisik & modalitas indera diagnostik).
terpenting pada mengurangi kematian dampak Berdasarkan latar belakang diatas, maka
stress berat abdomen. Pada pasien stress berat penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
evaluasi abdomen adalah keliru satu bagian yg Kepada Masyarakat tentang “Workshop
menarik. Penilaian peredaran waktu survei Penatalaksanaan operatif trauma abdomen
awal wajib meliputi deteksi dihindari dengan kejadian laparatomi negative”
kemungkinan adanya perdarahan yg
tersembunyi didalam abdomen & pelvis dalam 2. Metode
pasien stress berat tumpul. Trauma tajam dalam Kegiatan pengabdian ini dilakukan
dada diantara putting & perineum wajib melalui workshop dengan menggunakan
dipercaya potensial mengakibatkan cedera intra metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
abdominal. Pada penilaian abdomen, prioritas pemaparan material menggunakan metode
juga metode yg terbaik sangat dipengaruhi sang ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
prosedur stress berat, berat & lokasi stress berat dan infokus. Setelah itu dilanjutkan dengan
juga status hemodinamik penderita. (Salomone, metode diskusi agar dapat memahami materi
2017). dengan lebih baik dan membangun
Sebagian dokter (ahli bedah) menganggap komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
bahwa ruptur organ berongga dan perdarahan workshop.
dari organ pada tekanan menyebabkan Langkah-langkah yang digunakan
peritonitis ana akan mudah diketahui tapi dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
kenyataannya gejala fisikyang tidak jelas, sebagai berikut
kadang ditutupi oleh nyeri (shadowed by pain) 1. Langkah 1
akibat trauma ekstra abdomen dan dikaburkan Pengabdi mengurus perizinan di tempat
oleh intoksikasi atau trauma kepala yang pengabdian disertakan membawa surat
semuanya merupakan alasan utama tugas dari Ketua LPPM.
terlewatkannya diagnosis trauma abdomen. 2. Langkah 2
Sebagai tambahan, lebih berdasarkan 1/3 Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
pasien stress berat abdomen yg membutuhkan pengabdian kepada peserta workshop.
tindakan operasi segera(emergency 3. Langkah 3
laparotomy) dalam awalnya memiliki tanda- Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
tanda yg nir khas (benign physical dan tanya jawab mengenai Workshop
examination), sebagai akibatnya klinisi yg Penatalaksanaan operatif trauma abdomen
kurang waspada menduga bahwa nir terdapat dengan kejadian laparatomi negative Pada
stress berat abdomen. (Piezman, 2018). Pasien.
4. Langkah 4

28
Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak Pelaksanaan kegiatan adalah
lanjut kepada para peserta workshop. keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan
tidak dapat dilakukan dalam durasi yang
3. Hasil dan Pembahasan lebih panjang, apalagi seperti di masa
Kegiatan pengabdian pada masyarakat pandemic saat ini.
ini dilakukan untuk mengevaluasi
penatalaksanaan trauma mata di rumah sakit 4. Kesimpulan
Haji Adam malik Medan. Hasil kegiatan a. Adanya respon positif dari peserta
workshop yang telah tercapai dalam dengan munculnya pertanyaan dan
pengabdian masyarakat ini adalah: tanggapan yang diberikan selama kegiatan
1. Materi yang disosialisasikan dapat dan diskusi.
dipahami dan direspon baik oleh b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
peserta seminar. mengetahui hasil evaluasi dan akan
2. Secara umum peserta workshop meningkatkan Workshop Penatalaksanaan
memahami materi mengenai Workshop operatif trauma abdomen dengan kejadian
Penatalaksanaan operatif trauma laparatomi negative” untuk menjadi lebih
abdomen dengan kejadian laparatomi baik ke depannya. Hal ini didukung
negative. pemahaman tenaga kesehatan yang
Secara umum hasil kegiatan pengabdian semakin meningkat pada saat mengikuti
masyarakat ini meliputi beberapa aspek post test.
sebagai berikut:
1. Aspek tujuan kegiatan 5. Ucapan Terima Kasih
Tujuan workshop pengabdian masyarakat Pengabdi menyampaikan ucapan terima
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
rumah sakit haji Adam Malik medan dapat Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
meningkatkan pemahaman mengenai Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
Workshop Penatalaksanaan operatiftrauma
abdomen dengan kejadian laparatomi 6. Daftar Pustaka
negative. American College of Surgeon. Abdominal
2. Aspek target materi Trauma. Advanced Trauma Life
Ketercapaian target materi sudah sangat Support (7th ed). Chicago,
baik, karena materi telah dapat American College of Surgeons,
disampaikan secara keseluruhan. 2014.
3. Aspek Kemampuan Peserta Baradaran H, Salimi J, Nassaji-Zavareh M,
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Rabbani AKA. Epidemiological
pemahaman peserta dalam mengikuti pre study of patients with penetrating
test dan post test yang disiapkan. abdominal trauma. Acta Medica
Iranica, 2017;45(4):305-8
Beberapa faktor pendukung dan Johnson DJ, Culliane DC. Abdominal Trauma.
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada In: Kelly KA,Sarr MG,Hinder RA,
masyarakat ini adalah: editors. Mayo Clinic
Gastrointestinal Surgery.
1. Faktor pendukung Philadelphia: Saunders, 2014.
a. Adanya dukungan baik dari pihak Kolegium Ilmu Bedah Indonesia & Komisi
rumah sakit sembiring sebagai tempat Trauma Perhimpunan Dokter
pengabdian kepada masyarakat dengan Spesialis Bedah Indonesia. Trauma
tim pelaksana pengabdian. tumpul abdomen, trauma tajam
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang abdomen. In: Definitive Surgical
memadai. Trauma Care.Indonesia, 2013.
c. Peserta sangat antusias dalam Lone GN, Peer GQ, Warm KA, Bhat AM,Warn
mengikuti semua rangkaian kegiatan. NA, Bhat MA. An
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap experiencewithabdominaltraumaina
menjalankan porotokol kesehatan. dultsinKashmir.JKPract.
2. Faktor penghambat 2019;8:225-30.

29
Peitzman AB, Rhodes M, Schwab CW,Yealy
DM, Fabian TC. The Trauma
Manual: Trauma and Acute Care
Surgery (3rd ed). Philadhelphia,
Lippincott Williams &
Wilkins,2018
Read RA, Moore FA, Burch JM, Blunt and
Penetrating Abdominal Trauma. In:
ZinnerMD, Ashley SW, editors.
Maingot’s Abdominal Operation
(10th ed). Hongkong: Blackwell
Science, 2019.
Salomone JA, Salomone JP. Blunt abdominal
trauma. Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/arti
cle/821995-overview, 2017.
Saxena AK, Nance ML. Abdominal trauma
Available from:
URL:http://emedicine.medscape.co
m/article/940726-overview. 2015.
Smith J, Caldwell E, D’Amours S, Jalaludin B,
Sugrue M. Abdominal trauma: a
disease in evolution. ANZ J Surg.
2015;75(9):790-4.
Windsor ACJ, Guillow PJ. Abdominal trauma.
In: Monson J, Duthie G, O’Malley
K. Surgical Emergencies. Oxford:
Blackwell Science, 2019.

30
EDUKASI TINDAKAN BLADDER TRAINING DENGAN PENINGKATAN SENSASI
BERKEMIH PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR HUMERUS DEXTRA

Rita ayu butar butar1, Ruttama Hutahuruk2, Tiurma Siringo -ringo3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: ritaayu23@medistra.ac.id

Abstrak

Fraktur Humerus Dextra adalah putusnya hubungan tulang humerus bagian kanan yang
sering di sebabkan oleh suatu trauma atau sekunder dari osteoporosis. Fraktur biasanya terjadi setelah
jatuh pada posisi lengan (outstrecht hand), atau tanpa trauma yang kuat pada klien osteoporosi dengan
kondisi terjadinya fraktur impaksi pada humerus dextra. Kegiatan pengabdian ini dilakukan
memberikan Workshop dengan metode ceramah dan diskusi. Dalam memaparkan materi tentang
Edukasi Tindakan Bladder Training Dengan Peningkatan Sensasi Berkemih Pada Pasien Post Operasi
Fraktur Humerus Dextra dilakukan melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta
seminar. Hasil pengabdian yang diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat
menerapkan hasil Edukasi Tindakan Bladder Training Dengan Peningkatan Sensasi Berkemih Pada
Pasien Post Operasi Fraktur Humerus Dextra yang diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar
99%.

Kata kunci: tindakan baldder training, fraktur humerus dextra

Abstract

Right humerus fracture is a disconnection of the right humerus bone which is often caused by
trauma or secondary to osteoporosis. Fractures usually occur after a fall in the arm position
(outstretched hand), or without strong trauma in osteoporotic clients with an impaction fracture in the
right humerus. This service activity is carried out by providing workshops with lecture and discussion
methods. In presenting the material on the Education of Bladder Training Actions By Increasing the
Sensation of Urination in Postoperative Humerus Dextra Fracture Patients, it was carried out through
direct lecture methods and discussions with seminar participants. The results of the service obtained
are that the seminar participants have understood and can apply the results of the Bladder Training
Action Education With Increased Urinary Sensation in Postoperative Humerus Dextra Fracture
Patients as measured by post test scores ranging from 99%.

Keywords: baldder training, humerus dextra fracture

31
1. Pendahuluan mengembalikan fungsi otot-otot detrusor akibat
Insidensi fraktur berbeda-beda di setiap pemasangan kateter terlalu lama. Bladder
kasusnya, hal ini dikemukakan oleh beberapa training dilakukan untuk mencegah terjadinya
sumber. Kecelakaan lalu-lintas merupakan inkontinensia urin. Teknik bladder training
pembunuh nomor tiga di Indonesia setelah terbukti efektif dalam mengembalikan fungsi
penyakit jantung dan stroke. Dari hasil otot-otot detrusor akibat pemasangan kateter
penelitian 2 yang dilakukan oleh Mohammad terlalu lama. Tindakan bladder schooling
Sodikin terdapat 864 kasus fraktur akibat dilakukan dengan indikasi pada pasien dengan
kecelakaan lalu lintas yang datang berobat ke terpasang kateter urin.
rumah sakit dari jumlah tersebut yang Penatalaksanaan non farmakologis yang
mengalami patah tulang pada anggota gerak dapat dilakukan pada pasien yang terpasang
bawah dari sendi panggul sampai ke jari kaki kateter tetap untuk mencegah maupun
yaitu 549 kasus (63,5%), daerah tulang panggul mengatasi inkontinensia urin yaitu dengan
sejumlah 39 kasus (4,5%) dan tulang belakang dilakukannya bladder training. Bladder training
26 kasus (3,1%). Data dari Rumah Sakit adalah salah satu upaya untuk mengembalikan
Ortopedi dan Traumatologi Surabaya fungsi kandung kemih yang mengalami
menyebutkan dalam bentuk prosentase total gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi
kasus yang ditangani selama tahun 2015, yaitu: optimal.
90% tulang panggul hingga lutut, 85% tulang Berdasarkan latar belakang diatas, maka
ekstremitas bawah, 80% tulang spinal. penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
(Maryudianto, 2016). Kepada Masyarakat tentang “edukasi tindakan
Salah satu tindakan medis yang dilakukan bladder training dengan peningkatan sensasi
pada pasien fraktur adalah tindakan berkemih pada pasien post operasi fraktur
pembedahan ortopedi. Tindakan pembedahan humerus dextra”.
dalam bidang ortopedi meningkat seiring 2. Metode
dengan kasus fraktur yang meningkat pula dari Kegiatan pengabdian ini dilakukan
tahun ke tahun. Dengan adanya tindakan melalui workshop dengan menggunakan
pembedahan akan muncul berbagai macam metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
risiko terutama setelah pembedahan, bisa dari pemaparan material menggunakan metode
fraktur itu sendiri atau efek dari general anestesi ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
yang digunakan saat pembedahan. Selain itu, dan infokus. Setelah itu dilanjutkan dengan
pemasangan kateter pada tindakan pembedahan metode diskusi agar dapat memahami materi
ini memerlukan waktu yang cukup lama. Salah dengan lebih baik dan membangun
satu efek dari general anesthesi adalah pada komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
fungsi perkemihan. (Digiulio, 2014). workshop.
Butterworth (2013) menyebutkan bahwa Langkah-langkah yang digunakan
selama pemberian general anestesi dan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
pembedahan, ada beberapa perubahan pada sebagai berikut
sistem organ tubuh pasien yaitu: 1. Langkah 1
kardiovaskuler, endokrin dan saraf. Perubahan Pengabdi mengurus perizinan di tempat
tersebut secara tidak langsung mengurangi laju pengabdian disertakan membawa surat
RBF (renal blood flow) dan GFR (glomerular tugas dari Ketua LPPM.
filtration rate) tetapi bersifat sementara waktu 2. Langkah 2
dan reversible. Setelah pembedahan, laju RBF Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
dan GFR kembali seperti semula dan pengabdian kepada peserta workshop.
menyebabkan keinginan berkemih pada pasien. 3. Langkah 4
Tetapi hampir seluruh pasien yang 3 dilakukan Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
tindakan pembedahan ortopedi dengan general dan tanya jawab mengenai edukasi
anesthesi baik yang terpasang kateter selama 1, tindakan bladder training dengan
2, maupun 3 hari mempunyai dampak yang peningkatan sensasi berkemih pada pasien
hampir sama yaitu tidak bisa merasakan sensasi post operasi fraktur humerus dextra.
berkemih. Hal ini berisiko terjadinya retensi 4. Langkah 5
urine atau inkontinensia urine. Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak
Menurut Ni Wayan Oktaviani (2014), lanjut kepada para peserta workshop.
teknik bladder training sangat efektif untuk

32
3. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan kegiatan adalah keterbatasan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat waktu, sebab pelaksanaan tidak dapat
ini dilakukan untuk melakukan edukasi dilakukan dalam durasi yang lebihpanjang,
tindakan bladder training dengan peningkatan apalagi seperti di masa pandemicsaat ini.
sensasi berkemih pada pasien post operasi
fraktur humerus dextra di Rumah Sakit Umum 4. Kesimpulan
daerah deli serdang. Hasil kegiatan workshop a. Adanya respon positif dari peserta
yang telah tercapai dalam pengabdian dengan munculnya pertanyaan dan
masyarakat ini adalah: tanggapan yang diberikan selama kegiatan
1. Materi yang disosialisasikan dapat dan diskusi.
dipahami dan direspon baik oleh peserta b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
seminar. mengetahui hasil edukasi tindakan bladder
2. Secara umum peserta workshop training dengan peningkatan sensasi
memahami materi mengenai edukasi berkemih pada pasien post operasi fraktur
tindakan bladder training dengan humerus dextra untuk menjadi lebih baik
peningkatan sensasi berkemih pada ke depannya. Hal ini didukung
pasien post operasi fraktur humerus pemahaman tenaga kesehatan yang
dextra. semakin meningkat pada saat mengikuti
Secara umum hasil kegiatan pengabdian post test.
masyarakat ini meliputi beberapa aspek
sebagai berikut: 5. Ucapan Terima Kasih
1. Aspek tujuan kegiatan Pengabdi menyampaikan ucapan terima
Tujuan workshop pengabdian masyarakat kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Rumah Sakit Umum Deli Serdang dapat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
meningkatkan pemahaman mengenai
edukasi tindakan bladder training dengan 6. Daftar Pustaka
peningkatan sensasi berkemih pada pasien Aspiani,R.Y. 2015. Asuhan Keperawatan Pada
post operasi fraktur humerus dextra. Klien Dengan Gangguan Sistem
2. Aspek target materi Perkemiahan. Trans Info Medika.
Ketercapaian target materi sudah sangat Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar
baik, karena materi telah dapat Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8,
disampaikan secara keseluruhan. Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku
3. Aspek Kemampuan Peserta Kedokteran EGC.
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Budhiarta, Arif. 2016. Buku Saku Gangguan
pemahaman peserta dalam mengikuti pre Muskuloskeletal. Jakarta: Penerbit
test dan post test yang disiapkan. Buku Kedokteran EGC.
Beberapa faktor pendukung dan DiGiulio, M., Jackson, D., Keogh, J. 2014.
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Keperawatan Medikal Bedah.
masyarakat ini adalah: Yogyakarta : Rapha Publishing.
Febrianto, D.”Gambaran Sensasi Berkemih
1. Faktor pendukung Pasien Post Operasi Trans Urethral
a. Adanya dukungan baik dari pihak Resection of the Prostate (TURP) yang
rumah sakit Umum Deli Serdang diberi tindakan bladder training di
sebagai tempat pengabdian kepada RSUD Tugurejo Semarang” Skripsi
masyarakat dengan tim pelaksana Program Studi S1 Ilmu keperawatan
pengabdian. STIKES Tlogorejo Semarang.
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang Helmi, Z. N 2015. Buku Ajar Gangguan
memadai. Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba
c. Peserta sangat antusias dalam Medika. Kementrian Kesehatan, R. I.
mengikuti semua rangkaian kegiatan. 2013.
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap Kozier B, Erb G. 2009. Buku Ajar Praktik
menjalankan porotokol kesehatan. Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta:
2. Faktor penghambat Penerbit Buku Kedokteran EGC.

33
LeMone, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Medikal Bedah. Vol.1, Edisi.5. Jakarta: Jakarta: Badan Penelitian dan
EGC. Pengembangan Kesehatan.

34
WORKSHOP TINDAKAN PENGISAPAN LENDER (SUCTION) ENDOTRACHEAL
TUBE UNTUK PENINGKATAN
KADAR SATURASI O2

Mila Gustia1, Anita Sri Gandaria Purba2, Rosita Ginting3


1
Program Studi Profesi Ners, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Jln. Sudirman No.38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara – Indonesia
*email korespondensi author: milagustia002@medistra.ac.id

Abstrak

Penangganan buat obstruksi jalan napas dampak akumulasi sekresi dalam Endotrakeal Tube
merupakan menggunakan melakukan tindakan penghisapan lendir (suction) menggunakan
memasukkan selang kateter suction melalui hidung/mulut/Endotrakeal Tube (ETT) yg bertujuan buat
membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum & mencegah infeksi paru. Tujuan Pengabdian
masyarakat mengenai Workshop Tindakan Pengisapan Lender (Suction) Endotracheal Tube Untuk
Peningkatan Kadar Saturasi O2 sudah sangat baik terlaksana, semua persiapan yang direncanakan
dapat terlaksana dengan baik dan didukung oleh bukti yang dicatat secara langsung. Kegiatan
workshop ini dilakukan melalui metode ceramah langsung dan diskusi terhadap peserta seminar. Hasil
pengabdian yang diperoleh adalah bahwa peserta seminar telah memahami dan dapat menerapkan
Tindakan Pengisapan Lender (Suction) Endotracheal Tube Untuk Peningkatan Kadar Saturasi O2.
yang diukur berdasarkan nilai post test yang berkisar 99%.

Kata kunci: Tindakan Penghisapan Lender, Endotracheal Tube, Peningkatan Kadar Saturasi O2

Abstract

The treatment for airway obstruction due to accumulation of secretions in the Endotracheal
Tube is to perform suctioning by inserting a suction catheter tube through the nose/mouth/Endotracheal
Tube (ETT) which aims to free the airway, reduce sputum retention and prevent lung infections.
Objectives Community service regarding the Endotracheal Tube Lender Suction Action Workshop for
Increasing O2 Saturation Levels has been very well carried out, all planned preparations can be carried
out properly and are supported by directly recorded evidence. This workshop activity is carried out
through direct lecture methods and discussions with seminar participants. The results of the service
obtained are that the seminar participants have understood and can apply Endotracheal Tube Lender
Suction for Increasing O2 Saturation Levels. which is measured based on the post test value which is
around 99%.

Keywords: Lender Suction, Endotracheal Tube, Increased O2 . Saturation Levels

35
1. Pendahuluan tidak terpenuhi dalam waktu four menit maka
Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang dapat menyebabkan kerusakan otak yang
rawat tempat tinggal sakit menggunakan staf & permanen. Cara yang mudah untuk mengetahui
perlengkapan spesifik ditujukan buat hipoksemia adalah dengan pemantauan kadar
mengelola pasien menggunakan penyakit, saturasi oksigen (SpO2) yang dapat mengukur
stress berat atau komplikasi yg mengancam seberapa banyak prosentase O2 yang mampu
jiwa. Peralatan baku pada Intensive Care Unit dibawa oleh hemoglobin. Pemantauan kadar
(ICU) mencakup jendela mekanik buat saturasi oksigenadalah dengan menggunakan
membantu bisnis bernafas melalui Endotrakeal alat oksimetri nadi (pulse oxymetri). Dengan
Tube (ETT) atau trakheostomi. Salah satu pemantauan kadar saturasi oksigen yang benar
pertanda klinik pemasangan indera jendela dan tepatsaat pelaksanaan tindakan
mekanik merupakan gagal nafas (Musliha, penghisapan lendir, maka kasus hipoksemia
2015). yang dapat menyebabkan gagal nafas hingga
Gagal napas terjadi bilamana pertukaran mengancam nyawa bahkan berujung pada
oksigen terhadap karbon dioksida pada paru – kematian bisa dicegah lebih dini.
paru nir bisa memelihara laju konsumsi oksigen Berdasarkan latar belakang diatas, maka
(O2) & pembentukan karbon dioksida (CO2) penulis tertarik menyusun Laporan Pengabdian
pada sel-sel tubuh. Hal ini menyebabkan Kepada Masyarakat tentang “Workshop
tekanan oksigen arteri kurang menurut 50 Tindakan Pengisapan Lender (Suction)
mmHg (Hipoksemia) & peningkatan tekanan Endotracheal Tube Untuk Peningkatan Kadar
karbon dioksida lebih akbar menurut 45 mmHg Saturasi O2”
(Hiperkapnia).Walaupun kemajuan teknik
penaksiran & terapi hegemoni sudah 2. Metode
berkembang menggunakan pesat, tetapi gagal Kegiatan pengabdian ini dilakukan
napas masih sebagai penyebab nomor kesakitan melalui workshop dengan menggunakan
& kematian yg tinggi pada ruang perawatan metode ceramah langsung dan diskusi. Dalam
intensif (Brunner& Suddarth, 2012). pemaparan material menggunakan metode
Salah satu syarat yg bisa mengakibatkan ceramah yang dibantu dengan peralatan laptop
gagal nafas merupakan obstruksi jalan nafas, dan infokus. Serta dilakukan demonstrasi
termasuk obstruksi dalam Endotrakeal Tube tindakan pengisapan lender (suction)
(ETT).Obstruksi jalan nafas adalah syarat yg endotracheal tube, dan setelah itu dilanjutkan
nir normal dampak ketidakmampuan batuk dengan metode diskusi agar dapat memahami
secara efektif, bisa ditimbulkan sang sekresi yg materi dengan lebih baik dan membangun
kental atau hiperbola dampak penyakit infeksi, komunikasi yang lebih intens terhadap peserta
imobilisasi, tidak aktif sekresi, & batuk nir workshop.
efektif lantaran penyakit persyarafan misalnya Langkah-langkah yang digunakan
cerebrovaskular accident (CVA), impak dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah
pengobatan sedatif, & lain – lain (Hidayat, sebagai berikut
2015). 1. Langkah 1
Pengobatan obstruksi jalan napas akibat Pengabdi mengurus perizinan di tempat
penimbunan sekret pada pipa endotrakeal pengabdian disertakan membawa surat
terdiri dari melakukan suction dengan tugas dari Ketua LPPM.
memasukkan suction catheter melalui hidung 2. Langkah 2
/mulut /endotracheal tube (ETT) yang Pengabdi mensosialisasikan kegiatan
bertujuan untuk membuka jalan nafas, pengabdian kepada peserta workshop.
mengurangi retensi sputum dan mencegah 3. Langkah 3
infeksi paru. Secara umum, pasien dengan ETT Pengabdi dan peserta melakukan diskusi
yang dipasang bereaksi buruk terhadap dan tanya jawab mengenai Workshop
pemindahan benda asing dan memerlukan Tindakan Pengisapan Lender (Suction)
pengisapan. (Nurachmah & Sudarsono, 2015). Endotracheal Tube Untuk Peningkatan
Menurut Wiyoto (2018), Apabila Kadar Saturasi O2.
tindakan suction tidak dilakukan pada pasien 4. Langkah 4
dengan gangguan bersihan jalan nafas maka Pengabdi melakukan evaluasi dan tindak
pasien tersebut akan mengalami kekurangan lanjut kepada para peserta workshop.
suplai O2(hipoksemia), dan apabila suplai O2

36
3. Hasil dan Pembahasan 4. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat a. Adanya respon positif dari peserta
ini tentang Workshop Tindakan Pengisapan dengan munculnya pertanyaan dan
Lender (Suction) Endotracheal Tube Untuk tanggapan yang diberikan selama kegiatan
Peningkatan Kadar Saturasi O2. Hasil dan diskusi.
kegiatan workshop yang telah tercapai dalam b. Sebanyak 99% peserta seminar telah
pengabdian masyarakat ini adalah: mengetahui hasil Seminar Tentang
1. Materi yang disosialisasikan dapat Workshop Tindakan Pengisapan Lender
dipahami dan direspon baik oleh peserta (Suction) Endotracheal Tube Untuk
seminar. Peningkatan Kadar Saturasi O2 untuk
2. Secara umum peserta workshop menjadi lebih baik ke depannya. Hal ini
memahami materi mengenai Workshop didukung pemahaman tenaga kesehatan
Tindakan Pengisapan Lender (Suction) yang semakin meningkat pada saat
Endotracheal Tube Untuk Peningkatan mengikuti post test.
Kadar Saturasi O2.
Secara umum hasil kegiatan pengabdian 5. Ucapan Terima Kasih
masyarakat ini meliputi beberapa aspek Pengabdi menyampaikan ucapan terima
sebagai berikut: kasih kepada: Lembaga Penelitian dan
1. Aspek tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Tujuan workshop pengabdian masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
ini adalah agar seluruh tenaga kesehatan di
rumah sakit Umum Daerah Deli Serdang 6. Daftar Pustaka
dapat meningkatkan pemahaman Asmadi. 2018. Teknik Prosedural Keperawatan
mengenai penghisapan lendir. – Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
2. Aspek target materi Dasar Klien. Jakarta : Penerbit Salemba
Ketercapaian target materi sudah sangat Medika
baik, karena materi telah dapat Bayuningsih, R. 2015. Efektivitas Penggunaan
disampaikan secara keseluruhan. Nesting Dan Prone Terhadap Saturasi
3. Aspek Kemampuan Peserta Oksigen Dan Frekuensi Nadi Pada
Kemampuan peserta dinilai berdasarkan Bayi Premature Di RSUD Kota Bekasi.
pemahaman peserta dalam mengikuti pre Depok : FKUI
test dan post test yang disiapkan. BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. 2017.
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Beberapa faktor pendukung dan BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.
penghambat dalam kegiatan pengabdian kepada Manado
masyarakat ini adalah: Boswick, J.A. 2018. Perawatan Gawat Darurat.
1. Faktor pendukung Jakarta : EGC
a. Adanya dukungan baik dari pihak Brooker, C. 2016. Kamus Saku Keperawatan.
rumah sakit grandmed sebagai tempat Edisi 31. Jakarta : EGC
pengabdian kepada masyarakat dengan . 2018. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta :
tim pelaksana pengabdian. EGC
b. Tersedianya sarana dan prasarana yang Brunner & Suddarth. 2012. Buku Ajar
memadai. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
c. Peserta sangat antusias dalam Jakarta : EGC
mengikuti semua rangkaian kegiatan. Djojodibroto, D. 2019. Respirologi
d. Peserta seminar dan tim pengabdi tetap (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC
menjalankan porotokol kesehatan. Dobson, M.B. 2014. Penuntun Praktis Anestesi.
2. Faktor penghambat Jakarta : EGC
Pelaksanaan kegiatan adalah Hidayat, A.A.A. 2015. Pengantar Kebutuhan
keterbatasan waktu, sebab pelaksanaan Dasar Manusia. Buku 2. Jakarta :
tidak dapat dilakukan dalam durasi yang Penerbit Salemba Medika
lebih panjang, apalagi seperti di masa
pandemic saat ini.

37
38

Anda mungkin juga menyukai