1011420106
Kelas I – Semester 4
2. Komunal/Masyarakat
3. Demokrasi
4. Kontan/tunai
Maknanya segala perbuatan itu selalu diikuti suasana yang serba konkret. Terutama
dalam pemenuhan prestasi, dalam arti segala prestasi itu selalu diiringi dengan kontra prestasi.
prestasi dan kontra prestasi itu selalu dilakukan secara bersama-sama disaat itu juga.
Contoh Hukum Adat adalah Perjanjian jual beli didalam masyarakat hukum adat
biasanya dalam jual beli mempunyai sifat kontan (tunai) dan percaya yang kuat. Kontan
(tunai) adalah suatu bentuk prestasi yang dilakukan sekaligus bersama-sama pada waktu itu
juga. Sifat percaya yang kuat yaitu saling percaya satu sama lain, antara pembeli dan
penjual dalam proses jual beli,sehingga didalam proses tersebut, mereka tidak membuat
bukti tertulis karena mereka sudah saling percaya.
5. Konkret
Artinya keterlihatan, nyata, jelas, berwujud dan sebagainya, Artinya hubungan hukum adat
yang ada dimasyarakat itu dilakukan dengan secara terbuka dan tidak tersembunyi.
Contoh Corak Hukum Adat adalah pemberian pening set (jawa) atau penyangcang (Sunda)
merupakan penegasan dari telah terjadinya pertunangan, pemberian panjar pada transaksi jual beli
merupakan penegasan adanya kehendak pemberian yang dalam waktu dekat akan dilakukan.
Disamping coraknya yang berbeda, hukum adat juga mempunyai sifat-sifat yang berbeda pula
dengan hukum barat, karena adanya perbedaan alam pikiran dan corak yang mendasari hukum
tersebut.