Anda di halaman 1dari 1

c.

Kerugian harus terjadi karena ketidaksengajaan atau karena kecelakaan, risiko muncul
karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan, maka tidak ada
risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika seseorang sudah bisa memperkirakan
besarnya risiko maka dia tidak akan membutuhkan asuransi. Kesengajaan merupakan
contoh lain dari kepastian. Jika seseorang sengaja membakar pabriknya untuk
memperoleh tanggungan asuransi, maka orang tersebut tidak menghadapi risiko, karena
dia sudah merencanakan tindakannya. Ketidaksengajaan merupakan persyaratan dari
asuransi. Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan kerugian yang disengaja dalam
polis asuransi mereka. Kerugian semacam itu tidak akan ditanggung oleh perusahaan
asuransi. Dari sudut pandang perusahaan asuransi, kesengajaan semacam itu akan
mendorong timbulnya moral hazard.
Contoh: Saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan mobil
tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru. Salah satu cara yang bisa dilakukan
adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak, kemudian saya bisa memperoleh ganti
rugi kerusakan tersebut dari perusahaan asuransi. Uang ganti rugi tersebut bisa saya
gunakan untuk membeli mobil baru. Dalam situasi semacam itu, secara umum
perusahaan asuransi akan membayarkan tanggungan lebih besar dari yang mereka
perkirakan, yang mengakibatkan kerugian lebih besar. Kerugian tersebut akan
dibebankan pada premi yang semakin meningkat tahun berikutnya. Premi yang terlalu
tinggi tersebut menjadi tidak menarik bagi calon pembeli asuransi yang berhati-hati,
cenderung menaikkan moral hazard, yang kemudian menaikkan kerugian, menaikkan
premi, dan akhirnya perusahaan asuransi terlibat pada lingkaran setan (death spiral) yang
bisa mengakibatkan kebangkrutan.

Anda mungkin juga menyukai