Uterus
Tuba fallopi
Progesteron meningkatkan sekresi lapisan mukosa yang ada pada tuba fallopi. Sekresi ini
diperlukan untuk nutrisi ovum yang telah difertilisasi sebelum mengalami implantasi.
Kelenjar payudara
Progesteron memicu perkembangan lobulus dan alveoli pada payudara, menyebabkan sel-sel
alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi sekretorik. Namun progesteron tidak berperan
dalam sekresi ASI.
Progesteron juga menyebabkan pembesaran kelenjar payudara karena peningkatan cairan di
jaringan subkutan.
4. Hormon lain
Selain dari hormon yang sudah disebutkan di atas, terdapat hormon lain yang juga berperan
dalam pubertas. Namun tidak seperti hormon di atas, hormon lain ini kurang/tidak
mempengaruhi perkembangan seks primer dan hanya mempengaruhi perkembangan karakter
seks sekunder.
Prolaktin
Steroid adrenal
Steroid adrenal dihasilkan di korteks adrenal. Ada tiga hormon steroid adrenal, yaitu (1)
mineralkortikoid, terutama aldoseteron, untuk kesetimbangan mineral, (2) glukokortikoid,
terutama kortisol, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta (3) hormon seks
yang identik dengan yang dihasilkan oleh gonad (ovarium pada wanita).
Pada wanita, hormon seks yang dihasilkan oleh korteks adrenal ialah estrogen. Namun
jumlahnya jauh lebih sedikit daripada estrogen yang dihasilkan di ovarium sehingga tidak terlalu
bermakna. Selain itu, di korteks adrenal juga dihasilkan androgen dehidroepiandrosteron
(DHEA). Pada pria, DHEA ini tidak bermakna karena dikalahkan oleh testosteron. Namun pada
wanita (yang kurang memiliki androgen), DHEA ini memiliki makna fisiologis yaitu
pertumbuhan rambut pubis dan aksila, pacu tumbuh pubertas serta perkembangan dan
pemeliharaan dorongan seks wanita.
GH, selain berfungsi sebagai hormon pertumbuhan, juga memiliki efek pada pubertas. GH
menstimulasi diferensiasi sel granulosa yang diinduksi oleh FSH, meningkatkan level IGF-1 di
ovarium dan meningkatkan respons ovarium terhadap gonadotropin
IGF-1 meningkatkan efek gonadotropin pada sel granulosa dan bekerja secara sinergis dengan
GH untuk maturasi ovarium postmenarche.
Insulin
Pada waktu pubertas terjadi lonjakan kadar insulin plasma. Diketahui insulin memiliki korelasi
positif kuat dengan IGF-1.
Vander et.al.Human physiology–the mechanism of body function. 8thed. USA: The McGraw-Hill
Companies; 2001. p. 681-3.6.
Ganong WF.Review of medical physiology. 20thed. USA: The McGraw-Hill Companies; 2001. p.505-6