(GIZ 352)
MODUL 13
INTERAKSI VITAMIN DAN MINERAL
KEBUTUHAN ZAT GIZI MIKRO PADA ATLET
DISUSUN OLEH
Nadiyah, S.Gz, M.Si, CSRS
Harna, S.Gz, M.Si
Vitamin dan mineral penting memiliki hubungan interaksi dalam tubuh. Dibutuhkan
keseimbangan yang tepat dari zat gizi untuk bisa bermanfaat secara optimal. Banyak zat
gizi bekerja secara sinergis, sehingga kekurangan dalam satu dapat muncul akibat atau
mungkin memperburuk kekurangan lain dan sebaliknya.
Banyak zat gizi juga yang bersifat antagonis, sehingga harus dipertimbangkan agar tidak
berdampak negatif terhadap penyerapan, atau metabolisme yang lain. Untuk beberapa
pasangan zat gizi, terjadi keseimbangan yang sangat smooth, dalam situasi tertentu
meningkatkan pekerjaan zat gizi yang lain, dan dalam situasi lain, seperti ‘bermusuhan’ satu
sama lain.
Berikut ini adalah gambaran singkat tentang hubungan dan interaksi antara zat gizi yang
penting.
Vitamin A
Vitamin B1 (Tiamin)
Sinergis Magnesium 1. Magnesium diperlukan untuk mengkonversi
tiamin ke bentuk biologis aktif dan juga
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Sinergis Magnesium
1. Magnesium meningkatkan penyerapan vitamin B6
dan sebaliknya
2. Suplementasi bersama vitamin B6 dengan
magnesim membantu memperbaiki gejala PMS dan
kemungkinan juga autisme.
Antagonis Vitamin B1
Vitamin B6 can inhibit the biosynthesis of thiamin.
Antagonis Vitamin
1. Vitamin B6 increases folate requirements and
B9/Folat
possibly vice versa.
.
Antagonis Zink
Supplementation with folic acid, especially in a state
Antagonis Vitamin C
In aqueous solution, vitamin C might degrade B12
especially when B1 and copper are also present.
Antagonis Vitamin B9
Supplementing with B9 increases the need
1.
for B12 and vice versa because both play key
roles in the methylation cycle.
Sinergis Vitamin E
1. Vitamins C and E work synergistically for
antioxidant defense, with vitamin C regenerating
vitamin E.
2. Works in synergy, so large supplementation of
one needs large supplement of other
Sinergis Tembaga
1. Post-absorptive, vitamin C can stimulate uptake
and metabolism of copper.
2. Vitamin C deficiency could lead to symptoms of
copper deficiency.
Sinergis Zat besi
Increases absorption of non-heme iron, even in the
presence of inhibitory substances; vitamin C also
regulates uptake and metabolism of iron.
Sinergis Selenium
A diet high in vitamin C led to increased percent of
Antagonis Selenium
Converts sodium selenite to elemental selenium which
inhibits absorption but only when supplements are
taken on an empty stomach.
Vitamin D
selenium
Antagonis Vitamin A High levels of vitamin A decrease vitamin D uptake by
30 percent.
Vitamin E
Medium and high levels of vitamin E significantly
reduce vitamin D uptake by 15 percent and 17 percent
respectively.
D. Kunci Jawaban
E. Referensi
C. Soal Latihan
1. Jelaskan pengaruh asupan zat besi pada atlet?
2. Berapa kebutuhan kalsium pada atlet perempuan?
D. Kunci Jawaban
1. Status zat besi yang tidak cukup dapat mengurangi kinerja olahraga melalui kadar
hemoglobin suboptimal dan berpengaruh terhadap kinerja enzim yang berkaitan
dengan besi.
2. Kebutuhan kalisum meningkat hingga 1200 mg/hari pada atlet perempuan