Anda di halaman 1dari 13

Vitamin A

Nama : Firly Ghaida Azzahra


NIM : 1321121006
Karakteristik Vitamin A
Vitamin A mempunyai sifat tahan terhadap panas cahaya dan alkali,
tetapi tidak tahan terhadap asam dan oksidasi. Dalam proses memasak
biasa vitamin A tidak banyak yang hilang. Tapi pada suhu tinggi untuk
menggoreng dapat merusak vitamin A, begitupun oksidasi yang terjadi
pada minyak yang tengik. Pengeringan buah di matahari dan cara
dehidrasi lain menyebabkan kehilangan sebagian dari vitamin A.
Ketersediaan biologik vitamin A meningkat dengan kehadiran vitamin E
dan antioksidan lain. Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam
pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang
merupakan precursor (provitamin) vitamin A (Azrimaidaliza, 2007).
FUNGSI VITAMIN A
01 02 03
Menyokong
pertumbuhan dan Penglihatan Sekresi mukus
kesehatan

04 05
Pemeliharaan Regenerasi pigmen
jaringan epitel dan retina mata dalam
reproduksi proses adaptasi gelap
FUNGSI VITAMIN A

Dalam sistim kekebalan tubuh, retinol berpengaruh terhadap


pertumbuhan dan deferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan
dalam proses kekebalan humoral). Disamping itu, kekurangan
vitamin A menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel-T
(limfosit yang berperan pada kekebalan selular). Bila vitamin A
kurang, maka fungsi kekebalan tubuh menjadi menurun, sehingga
mudah terserang infeksi (Sanif & Nurwany, 2017).
JENIS - JENIS & STRUKTUR VITAMIN A
Proses pencernaan vitamin A
Tahap awal dari proses pencernaan dan absorpsi ini
adalah penghancuran carotenoid dan vitamin A
pada fase lemak yang terjadi di dalam lambung dan
duodenum. Selama vasse ini akan dibentuk mixed
micelles yang merupakan gabungan fosfolipid,
kolesterol, asam lemak bebas, aminogliserol,
lipofosfolipid dan garam empedu. Pembentukan ini
bertujuan untuk mempermudah absorpsi oleh sel
enterosit (Cahyawati, 2018).
METABOLISME VITAMIN A
Vitamin A masuk ke dalam tubuh dalam bentuk provitamin A (ß-karoten) yang berasal
dari sumber pangan nabati atau bentuk retinol yang berasal dari sumber pangan hewani.
Retinol merupakan bentuk kimia aktif vitamin A yang paling mudah diserap oleh usus.
Ketika diperlukan, retinol akan dilepaskan ke dalam darah sebagai Retinol Binding
Protein (RBP), suatu protein pengangkut spesifik yang diurai oleh hepar. Dalam serum,
kompleks RBP-retinol bergabung dengan transtiretin, suatu protein besar yang juga
disintesis di hepar. Retinol dalam kompleks tersebut dipindahkan dari serum berupa
retinal jika mengalami esterifikasi, atau retinoic acid (RA) jika mengalami oksidasi dan
digunakan oleh sel sasaran. Sel sasaran retinal adalah fotoreseptor retina, sedangkan sel
sasaran RA adalah sel epitel. Selanjutnya RA akan terikat pada satu set faktor transkripsi
di dalam nukleus. Simpanan retinol dapat bertahan di hepar selama 6-9 bulan (Ekasari &
Puspitasari, 2021).
Metabolisme
VitaminA
INTERAKSI VIT A – ZAT BESI
Interaksi Vitamin A dan - karoten dapat membentuk suatu kompleks dengan besi
untuk membuatnya tetap larut dalam lumen usus dan mencegah efek penghambat
dari fitat dan polifenol pada absorpsi besi. Beberapa peneliti menemukan bahwa
penyerapan zat besi dengan kombinasi Vitamin A dapat meningkatkan kadar Hb.

vitamin A dan Fe cukup berinteraksi dengan cara melakukan mobilisasi pada besi dari
hati. Kekurangan vitamin A dapat memperburuk anemia kurang zat besi. Interaksi
vitamin A dengan zat besi bersifat sinergis, hal ini terlihat ketika pemberian vitamin A
dapat menurunkan prevalensi anemia dan memperbaiki utilisasi zat besi
dibandingkan hanya dengan suplementasi vitamin A saja atau dengan zat besi saja.
Kemudian seorang peneliti juga menemukan bahwa, bila tubuh dalam keadaan
kekurangan vitamin A, maka transportasi zat besi dari hati dan atau penggabungan
zat besi ke dalam eritrosit terganggu (Semba RD, dalam Hastuty & Khodijah, 2017).
HASIL PENELITIAN JURNAL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi
vitamin A terhadap zat besi yang ditandai dengan
prevalensi anemia menurun, serum tranferin reseptor
menurun, yang berarti memperbaiki erythropoiesis.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa suplementasi
vitamin A dengan zat besi memperbaiki status vitamin
A dan memperbaiki status zat besi lebih baik daripada
jika disuplementasi dengan zat besi atau dengan
vitamin A saja (Hastuty & Khodijah, 2017).
Interaksi Vitamin A dan Zink terhadap
Penyakit Infeksi
Banyak enzim yaitu zink-dependen dan diantaranya
adalah retinol dehydrogenase yang berperan dalam
fungsi rod. Di beberapa kasus buta senja yang
kekurangan vitamin A juga mengalami kekurangan zink.
Kekurangan ini terkait dengan sintesis retinol-binding
protein. Sejumlah studi menunjukkan bahwa
suplementasi vitamin A dengan Zink mempunyai efek
yang bermanfaat terhadap diare dan beberapa penyakit
infeksi lainnya. Respon limphosit dapat meningkat
dengan vitamin A dan zink (Azrimaidaliza, 2007).
REFERENCES
● Azrimaidaliza. (2007). VITAMIN A, IMUNITAS DAN KAITANNYA DENGAN
PENYAKIT INFEKSI. Jurnal Kesehatan Masyarakat, I(2), 90.

● Cahyawati, P. N. (2018). Transport, Metabolisme dan Peran Vitamin A


dalam Imunitas. Jurnal Lingkungan & Pembangunan, 2(2).

● Ekasari, D. P., & Puspitasari, G. D. (2021). PERAN VITAMIN A PADA KULIT.


2(2).

● Hastuty, Y. D., & Khodijah, D. (2017). Analisis Pemberian Tablet Fe Dengan


Kombinasi Vitamin C Dan Vitamin A Terhadap Anemia Pada Siswi Smu Di
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara. jurnal ilmiah PANNAMED.

● Sanif, R., & Nurwany, R. (2017). Vitamin A dan perannya dalam siklus sel.
4(2), 84.
THANKS
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai