Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BIOKIMIA

NAMA : DIAH PERMATA SARI


NPM : 220104030P
PRODI : S1 GIZI KONVERSI
SOAL

1. Jelaskan zat gizi pada vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk penyakit kekurangan
darah ( anemia ) !
2. Jelaskan zat gizi pada vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk gangguan sistem
pernafasan !

JAWAB
1. Zat gizi pada vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk penyakit kekurangan darah
(anemia) :
a. Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat memperburuk anemia kurang zat besi. Pemberian
suplementasi vitamin A memiliki efek menguntungkan pada anemia kurang zat besi.
Kombinasi suplemen vitamin A dan zat besi untuk mengurangi anemia tampaknya
lebih efektif daripada suplemen zat besi atau vitamin A secara terpisah.
Vitamin A mempunyai banyak peran di dalam tubuh, antara lain untuk pertumbuhan
dan diferensiasi sel progenitor eritrosit, imunitas tubuh terhadap infeksi dan
mobilisasi cadangan zat besi dari seluruh jaringan. Interaksi vitamin A dengan zat besi
bersifat sinergis, hal ini terlihat ketika pemberian vitamin A dapat menurunkan
prevalensi anemia dan memperbaiki utilisasi zat besi dibandingkan hanya dengan
suplementasi vitamin A saja atau dengan zat besi saja. Vitamin A terlibat dalam
pengaturan pengeluaran zat besi dari hati.
Sumber Vitamin A diantaranya : Sayuran hijau dan kuning, wortel, minyak ikan, hati,
produk mengandung susu, buah-buahan.
b. Vitamin C
Vitamin C sebagai promotor yang kuat terhadap penyerapan zat besi dari makanan
dan dapat melawan efek penghambat dari fitat dan tanin. Penelitian di India
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Hb yang nyata setelah diberi 200 mg
vitamin C selama 60 hari pada anak penderita anemia yang konsumsi pangan
nabatinya rendah vitamin C dan zat besi. Hal yang sama juga diungkapkan dari hasil
penelitian bahwa dengan pemberian 50 mg vitamin C setiap hari selama 8 minggu
dapat memperbaiki status zat besi, tetapi pemberian suplementasi 2 g vitamin C yang
diberikan pada orang dewasa dengan basis konsumsi daging, tidak menunjukkan
perubahan status zat besi yang bermakna.
Hasil penelitian lain, mengenai suplementasi vitamin C dengan zat besi
mengungkapkan bahwa, suplementasi vitamin C dengan zat besi yang diberikan pada
ibu hamil penderita anemia, dapat meningkatkan kadar Hb ibu hamil secara efektif,
namun menjadi tidak efektif jika kadar Hb ibu sudah normal.
Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi bila dikonsumsi pada waktu
bersamaan, karena vitamin C akan mengubah zat besi dari bentuk feri menjadi
bentuk fero. Zat besi dalam bentuk fero lebih mudah diserap, selain itu vitamin C
membentuk gugus zat besi-askorbat yang tetap larut pada pH lebih tinggi di dalam
duodenum.
Sumber vitamin C : buah- buahan seperti jeruk, anggur, kiwi, tomat, sayuran berdaun
hijau, paprika hijau
c. Vitamin B12
Salah satu manfaat penting dari vitamin B12 adalah mencegah penyakit anemia atau
kurang darah. Hal ini karena vitamin B12 memiliki peranan besar terhadap
pembentukan sel darah merah di dalam tubuh.
Kadar vitamin B12 yang terlalu rendah bisa menyebabkan penurunan produksi dan
gangguan perkembangan sel darah merah. Ketika produksi sel darah merah turun,
oksigen tidak dapat diedarkan ke seluruh tubuh dengan maksimal. Kondisi inilah yang
kemudian akan menimbulkan gejala berupa mudah lelah dan lemah.
Vitamin B12 banyak ditemukan dalam berbagai jenis produk hewani, seperti hati
sapi dan kerang. Selain itu, ikan, telur, daging ayam, susu, dan berbagai produk
olahan susu, seperti yogurt dan keju, juga merupakan sumber vitamin B12 yang baik.
d. Vitamin E
Anemia defisiensi vitamin E dapat mengakibatkan integritas dinding sel darah merah
lemah dan tidak normal, sehingga sangat sensitive terhadap hemolysis. Karena
vitamin E merupakan factor esensial bagi integritas sel darah merah.
Sumber vitamin E : minyak biji gandum, kacang almond, alpukat, biji bunga matahari.
e. Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 akan mengganggu pembentukan hemoglobin. Vitamin B6
berperan dalam regenerasi atau pembaruan sel darah merah dan membantu
memproduksi hemoglobin, protein yang membawa oksigen melalui darah.
Sumber Vitamin B6 : susu, keju, tuna, salmon, telor, daging sapi, daging ayam, wortel,
ubi jalar, alpukat.
f. Asam folat
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya folat berperan sebagai pembawa
karbon tugngal dalam pembentukan hem.Anemia yang disebabkan karena
defisiensi/kekurangan asam folat dikenal dengan anemia megaloblastik dan
makrositik. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan
hilang daya ingat.
Sumber asam folat : sayuran hujau, kacang-kacangan, daging ungags, hati, hidangan
laut, telor.
g. Zat Besi
Asupan zat besi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh akan mengakibatkan
terjadinya anemia karena terganggunya pembentukan sel darah merah. Fungsi zat
besi antara lain:
1) Pembentukan hemoglobin baru.
2) Mengembalikan hemoglobin pada nilai normal setelah perdarahan.
3) Menggantikan zat besi yang hilang melalui darah.
Sumber makanan yang mengandung besi diantaranya: telur, daging merah, ikan dan
hati, bayam merah.
i. Tembaga
Tembagaberfungsi sebagai kofaktor enzim, metabolism energy, membantu fungsi
saraf, bersifat antioksidan dan melakukan sintesis jaringan ikat. Tembaga dalam
melaksanakan fungsinya didalam tubuh, banayak berinteraksi dengan seng,
molibden, belerang dan vitamin c. Saat tubuh kekurangan tembaga, maka resiko
anemia, gangguan fungsi saraf, depigmentasi rambut serta gangguan tulag pun
meningkat.
Sumber makanan yang mengandung tembaga diantaranya : kerang, tiram, ginjal,
kacang-kacangan, ungags, biji-bijian, serelia dan coklat.
j. Molybdenum
Mikro mineral satu ini mungkin masih terdengar asing buat Gengs. Molybdenum
diperlukan oleh tubuh terutama untuk pemecahan enzim dan menghilangkan
racun. Kekurangan Molybdenum bisa mengganggu pertumbuhan dan memicu
anemia.
Jenis makanan yang kaya Molybdenum antara lain kacang-kacangan seperti
kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah, gandum, hati, susu, kacang
polong.

2. Zat gizi pada vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk gangguan sistem pernafasan
:
a. Vitamin C
Vitamin C merupakan jenis vitamin larut air yang mendukung kekuatan sistem
kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin ini juga membantu melindungi sel-sel tubuh
Anda dari zat berbahaya.
Dengan meningkatkan asupan vitamin C pada makanan, Anda dapat mengurangi
risiko terkena masalah pernapasan, seperti asma.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrient (2015), vitamin C sangat
bermanfaat untuk perawatan sekaligus pencegahan kekambuhan gejala pada
pengidap asma.
Vitamin untuk penderita asma ini diketahui dapat meningkatkan fungsi saluran
pernapasan dan mengurangi stres oksidatif yang bisa memicu kerusakan sel dan
jaringan.
Beberapa contoh buah tinggi vitamin c yakni jeruk, stroberi, mangga, kiwi, dan jambu
biji. Sayuran berdaun hijau juga bisa menjadi sumber vitamin C yang menyehatkan.
b. Vitamin E
Selain vitamin C, vitamin E juga baik untuk saluran pernapasan. Keduanya akan
bekerja sama mengurangi peradangan yang disebabkan oleh stres oksidatif di
dalam tubuh.
Hasil penelitian awal dari University of North Carolina School of Medicine
menunjukkan vitamin E dapat mengurangi peradangan eosinofilik yang umum
terjadi pada pasien asma.
Selain itu, studi lain juga menemukan bahwa asupan vitamin E yang rendah
selama kehamilan bisa meningkatkan risiko alergi pada ibu dan perkembangan
asma pada bayinya.
Untungnya, hampir semua kacang-kacangan yang mudah Anda temukan,
misalnya almon atau kenari, merupakan sumber vitamin E yang baik untuk tubuh.
c. Vitamin D
Vitamin D tidak hanya menjaga tulang tetap sehat, tetapi juga baik untuk system
pernapasan.
Zat gizi ini memberi perlindungan terhadap infeksi bakteri, mempercepat proses
penyembuhan luka, dan mendukung saluran pernapasan untuk bekerja dengan
normal.
Anak-anak yang mengidap asma diketahui memperoleh asupan vitamin D yang
rendah. Risiko terjadinya asma juga berkaitan dengan kurangnya asupan vitamin D
selama kehamilan.
Hal tersebut dapat menghambat perkembangan paru-paru janin dan meningkatkan
risiko asma pada anak tersebut saat berusia enam tahun.
Sinar matahari merupakan sumber vitamin D . Namun, Anda juga bisa memperoleh
vitamin untuk mencegah sesak napas ini dari ikan, telur, keju, dan produk olahan
susu.
d. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak. Di dalam tubuh, vitamin ini
bertugas untuk mendukung perkembangan janin, kekebalan tubuh, dan pembelahan
sel.
Menurut studi pada tahun 2018 yang dilakukan Luiss Torres dkk., vitamin A
dibutuhkan untuk perkembangan sistem pernapasan, pemeliharaan jaringan, dan
regenerasi sel.
Kekurangan vitamin A selama kehamilan diketahui meningkatkan risiko anak-anak
mengalami gangguan pernapasan pada tahap kehidupan berikutnya.
Anda dapat memenuhi zat gizi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung
vitamin A seperti wortel, brokoli, bayam, paprika, pepaya, hati sapi, dan telur.
e. Magnesium
Bahan makanan yang banyak mengandung magnesium, seperti kacang tanah, kacang
mete, kacang almon, tahu, bayam, keju, daging ayam dan sapi juga dapat
memberikan manfaat pada penderita asma. Menurut Zilaee M. dan Hosseini S. A.
(2019) dalam artikel “Nutritional recommendations in asthmatic patients”,
magnesium dapat menimbulkan relaksasi otot polos di saluran pernapasan. Selain itu,
asupan magnesium juga dapat memperbaiki fungsi paru dan melebarkan pipa saluran
napas (bronkus).
f. Zinc
Zinc dibutuhkan untuk perkembangan sel imun dan berperan penting dalam respon
inflamasi. Zinc juga secara khusus melindungi penghalang jaringan dalam tubuh dan
membantu mencegah masuknya pathogen asing.
Kekurangan zinc ditemukan dapat meningkatkan resiko infeksi dan penyakit,
termasuk pneumonia. Penelitian menemukan 16% dari seluruh kasus infeksi saluran
pernafasan diseluruh dunia disebabkan oleh kurangnya asupan zinc.
Sumber makanan yang mengandung zinc diantaranya : tiram, daging, kacang-
kacangan, yoghurt, telor, sayuran dan coklat.

Anda mungkin juga menyukai