Abstrak
Sejak pandemi melanda berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia hingga di era new normal seperti saat
ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut agar tetap memberikan pelayanan publik yang prima dan pastinya
menciptakan berbagai inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.ASN juga dituntut untuk adaptif terhadap
perubahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Manajemen Konflik ASN dalam melayani
masyarakat di era new normalpada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan. Variabel dari sumber-sumber
konflik yang digunakan dalam penelitian ini adalah saling ketergantungan tugas, ketergantungan pekerjaan satu
arah, diferensiasi horisontal yang tinggi dan formalisasi yang rendah yang merupakan beberapa teori konflik
organisai dari Robbins (1994) yang digunakan sebagai dasar untuk penelitian kualitatif ini. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan kepustakaan. Pengolahan data
dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konflik yang timbul dalam pelayanan publik di era new normal tidak menjadi hambatan yang berarti karena
pimpinan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan dapat mengelola konflik yang terjadi secara efektif.
Abstract
Since the pandemic has hit various parts of the world, including Indonesia until in the new normal era like today,
the State Civil Apparatus (ASN) has been demanded to keep providing excellent public services and of course
create various innovations in accordance with the needs of society. ASN is also required to be adaptive to changes
that occur. This study aims to examine ASN Conflict Management in serving the community in the new normal era
at the Special Class I Immigration Office TPI Medan. The variables of conflict sources used in this study are task
interdependence, one-way job dependence, high horizontal differentiation and low formalization, which are some
of Robbins’ (1994) organization conflict theories used as the basis for this qualitative research. Data collection
was carried out using the method of observation, documentation, interviews and literature. Data processing is
done by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results showed that conflicts that arose in
public services in the new normal era did not become significant obstacles because the leadership of the Special
Class I Immigration Office TPI Medan could manage conflicts effectively.
sistem kerja bagi ASN. Pelaksanaan tugas Penguasaan dan pengelolaan mana-
dan fungsi ASN tersebut tetap dilaksanakan jemen konflik oleh seorang pemimpin
dengan memprioritaskan aspek kesehatan dalam suatu organisasi harus dilakukan
dan keselamatan bagi ASN dengan cara dengan baik dan benar agar konflik yang
menjalankan protokol kesehatan pencegahan muncul dapat memberi pengaruh positif
penyebaran dan penularan virus Covid-19 dalam rangka meningkatkan kualitas
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. organisasi. Pengarahan perselisihan ke
Kehadiran new normal secara hasil tertentu yang tidak ataupun mungkin
langsung menimbulkan banyak perubahan menghasilkan penyelesaian konflik dan
terhadap kegiatan pelayanan publik yang mungkin ataupun tidak menghasilkan
dilaksanakan oleh ASN. Hal ini juga dapat ketenangan, hal positif, kreatif, ber-
menimbulkan konflik antar pegawai karena mufakat, atau agresif adalah tindakan yang
dengan adanya perubahan atau inovasi yang diambil oleh para pelaku atau pihak ketiga
baru, konflik sangat rentan terjadi. Terlebih yang terlibat dalam melakukan Manajemen
jika adanya perubahan ataupun inovasi di Konflik.(Anwar, 2018)
suatu organisasi tidak disertai pemahaman Istilah the Conflict Paradoks di-
yang memadai oleh tiap anggota terhadap ide- kemukakan oleh Robbins (1994) yang
ide yang berkembang. Konflik merupakan memandang bahwa konflik memiliki dua
sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam sisi, yang pertama konflik hanya merintangi
kehidupan bahkan sepanjang kehidupan, koordinasi dan kerja sama tim hingga
manusia senantiasa dihadapkan dan berkutat menimbulkan kerusakan dalam kelompok
dengan konflik. Demikian halnya dengan dan yang kedua konflik dipandang tidak
kehidupan organisasi, anggota organisasi hanya menjadi kekuatan positif dalam suatu
senantiasa dihadapkan pada konflik, tak kelompok, tetapi juga konflik dibutuhkan
terlepas para ASN yang bertugas di Kantor demi meningkatkan keefektifan organisasi
Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan. Oleh dengan merangsang perubahan dan mem-
sebab itu, setiap pegawai di Kantor Imigrasi perbaiki proses pengambilan keputusan.
Kelas I Khusus TPI Medan tersebut harus Pandangan tersebut kemudian disebut oleh
dapat mengelola konflik dengan baik. Robbins sebagai The Traditional View of
Setiap perubahan kebijakan yang ada sejak Conflict dan The Interactionist View of
penerapan new normal menjadi objek dalam Conflict.
penelitian ini untuk menjawab pertanyaan Beberapa faktor berbeda diidentifikasi
penelitian apa saja sumber konflik dalam oleh Robbins (1994) sebagai hal yang dapat
pelaksanaan kegiatan pelayanan publik di menimbulkan konflik organisasi. Sejumlah
era new normal. faktor bersifat psikologis, artinya konflik
tersebut berkaitan dengan karakteristik
perseorangan para pegawai. Hal inilah
PEMBAHASAN yang menjelaskan bahwa seseorang yang
mempunyai kesulitan tersebut tidak ada
Tinjauan Pustaka kaitannya dengan kemampuan kerja atau
A. Manajemen Konflik interaksinya yang formal. Namun yang
Konflik secara etimologi berasal menjadi perhatian adalah konflik yang
dari bahasa Inggris yaitu conflict, dari disebabkan oleh masalah struktural. Menurut
bahasa Latin configure yang berarti saling Robbins, sumber konflik dalam organisasi
menjatuhkan atau konflik terjadi karena dapat disebabkan oleh beberapa faktor
ada pihak-pihak yang saling mengejutkan seperti:
dengan kata lain kekerasan, sindiran, sikap, 1. Kesalingtergantungan Pekerjaan
pendapat-pendapat, perilaku, tujuan-tujuan, 2. Ketergantungan Pekerjaan Satu Arah .
dan kebutuhan yang bertentangan.(Rusdiana, 3. Diferensiasi Horisontal yang Tinggi
2015) 4. Formalisasi yang Rendah
52
Manajemen Konflik ASN dalam Pelayanan Publik di Era New Normal Pada
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan
(Rezeky Ana Ashal)
5. Ketergantungan pada Sumber-Sumber Kelas I Khusus TPI Medan. Sejak era new
Bersama yang Langka normal, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I
6. Perbedaan Dalam Kriteria Evaluasi dan Khusus TPI Medan menerapkan saat work
Sistem Imbalan from office (WFO) dengan maksimal 50
7. Pengambilan Keputusan Partisipatif persen kehadiran pegawai dalam satu kantor.
8. Keanekaragaman Anggota Setiap ASN yang bekerja di kantor, wajib
9. Ketidaksesuaian Status menggunakan masker dalam menjalani
10. Ketidakpuasan Peran sistem kerja baru. ASN juga diwajibkan
11. Distorsi Komunikasi menyesuaikan jarak tempat duduk sejauh
1,5 hingga 2 meter, menjaga jarak atau
B. Aparatur Sipil Negara social/physical distancing saat melakukan
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus pertemuan, dan mengurangi kunjungan kerja
TPI Medan yang dipimpin oleh Bapak dengan melakukan rapat via daring. Selain
Tato Juliadin Hidayawan sejak awal tahun itu, pegawai dengan usia di atas 50 tahun
2021, memiliki total ASN 245 pegawai. yang memiliki riwayat resehatan disarankan
Sejumlah pegawai tersebut ditempatkan di bekerja dari rumah.
tiga lokasi yang merupakan naungan dari Sistem kerja tersebut merupakan suatu
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan, perubahan yang baru, sehingga para ASN
yaitu di Kantor Utama (Jalan Gatot Subroto diminta lebih kreatif dan inovatif untuk
Medan) yang melayani pelayanan publik menyesuaikan diri. Sementara, efektivitas
seperti permohonan paspor baru ataupun pelayanan publik harus ditingkatkan melalui
penggantian, permohonan paspor hilang percepatan proses administasi dan inovasi
atau rusak, permohonan pepanjangan Kartu layanan yang memudahkan masyarakat
Izin Tinggal Sementara (KITAS) ataupun untuk melakukan pengurusan administrasi.
Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) dan Berikut tabel data pegawai pada
layanan lainnya, di Unit Layanan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan
(Kualanamu, Deli Serdang) yang melayani berdasarkan Jenis Kelamin per Bagian dan
permohonan paspor baru dan penggantian Bidang:
dan terakhir di Tempat Pemeriksaan Imigrasi
(TPI) (Bandara Internasional Kualanamu
di Deli Serdang) yang melayani perizinan
warga negara asing yang ingin masuk ke
Indonesia dan WNI yang ingin ke luar negeri,
melakukan pemulangan atau pendeportasi
WNA illegal dan lain sebagainya.
Pemerintah telah menerapkan sistem
kerja ASN mengikuti tatanan normal baru
atau new normal. Sistem tersebut dibuat
fleksibel mengikuti kebijakan daerah
masing-masing. Hal ini tertuang dalam Surat
Edaran Menteri PANRB No. 58/2020 tentang
Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
Dalam Tatanan Normal Baru ditegaskan
bahwa ASN tetap menjalankan tugas dan
fungsi secara produktif. Sistem kerja baru
dilakukan kementerian dan lembaga dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan untuk
mencegah penyebaran Covid-19.
Demikian halnya dengan sistem
kerja ASN yang berlaku di Kantor Imigrasi
53
Civil Service VOL. 15, No.1, Juni 2021 : 51 - 59
Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin Sumatera Utara – Kantor Imigrasi Kelas I
Khusus TPI Medan
Kementerian Hukum dan HAM RI
Jenis Kelamin Jumlah
No Nama Satuan Kerja
Laki - Laki Perempuan Total
1 Kepala Kantor 1 0 1
2 Bagian Tata Usaha 11 9 20
Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi
3 9 6 15
Keimigrasian
Bidang Dokumen Perjalanan Dan Izin Tinggal
4 41 42 83
Keimigrasian
5 Bidang Intelijen Dan Penindakan Keimigrasian 24 14 38
6 Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi 72 16 88
TOTAL 158 87 245
Sumber: Biro SDM Kemenkumham 2021
Tabel 2. Rekapitulasi Sumber Daya Manusia Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan
Periode Juli Tahun 2021
Struktural/Eselon
No Uraian JFU JFT Jumlah
II III IV
Kantor Imigrasi Kelas
1 1 3 5 54 72 135
I Khusus TPI Medan
Unit Layanan Paspor
2 0 0 0 8 12 20
(ULP) Kualanamu
3 TPI Kualanamu 0 1 4 20 68 93
Struktural/Eselon
No Uraian Teknis Non Teknis Jumlah
II III IV
Kantor Imigrasi Kelas
1 1 3 5 8 118 135
I Khusus TPI Medan
Unit Layanan Paspor
2 0 0 0 1 19 20
(ULP) Kualanamu
3 TPI Kualanamu 0 1 4 7 81 93
54
Manajemen Konflik ASN dalam Pelayanan Publik di Era New Normal Pada
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan
(Rezeky Ana Ashal)
berdasarkan teori 11 faktor Sumber Konflik peroleh 4 dari 11 sumber konflik berdasarkan
dari Robbins (1994). Diharapkan, penelitian teori Robbin yang sudah dijelaskan
ini menemukan sumber konflik yang sebelumnya, yang terjadi di antara ASN
terjadi, dampak dari konflik serta segera di setiap seksi di Kantor Imigrasi Kelas I
dapat diberikan solusi yang terbaik untuk Khusus TPI Medan seperti berikut:
menyelesaikan ataupun mengurangi konflik
tersebut. 1. Kesalingtergantungan Pekerjaan
Kesalingtergantungan pekerjaan,
Metode Penelitian yaitu merujuk pada sejauh mana kesaling-
Berdasarkan pendekatan dan jenis tergantungan pekerjaan dalam hal ini
data yang digunakan, penelitian ini meng- pelaksanaan pelayanan publik di Kantor
gunakan pendekatan kualitatif sehingga Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan. Apabila
akan menghasilkan data deskriptif berupa kesalingtergantungan besar, maka prospek
kata-kata yang dapat menganalisis dan terjadinya konflik juga cenderung besar.
menjelaskan fenomena tentang apa yang Kesalingtergantungan pekerjaan dalam
dialami oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus pelaksanaan pelayanan publik dapat dilihat
TPI Medan khususnya pada konflik antara dari koordinasi, kerjasama dan pembagian
ASN di setiap Bagian dan Bidang dalam kerja antar pihak.
hal pelaksanaan pelayanan publik sejak Temuan penelitian menunjukkan
penerapan new normal. Untuk itu, peneliti bahwa antar ASN di setiap seksi memiliki
menggunakan teori konflik organisasi oleh keterkaitan yang erat satu sama lain. ASN
Robbins (1994), yaitu sumber dan resolusi di seksi Dokumen Perjalanan Keimigrasian
konflik oleh Robbins. (Doklan) sangat bergantung dengan ASN
Untuk memperoleh data guna Sub Bagian Kepegawaian dan Umum (Sub
kepentingan penelitian serta adanya hasil WaiMum) terkait ketersediaan fasilitas
yang representatif, maka diperlukan kantor yang dibutuhkan sejak era new
informan yang memahami dan mempunyai normal. Jika ASN Sub Bagian WaiMum
kaitan dengan permasalahan yang sedang lama dalam melakukan pembelian dalam
diteliti. Informan yang dimaksud adalah: memenuhi ketersediaan fasilitas kantor
1. Kepala Sub Bagian Kepegawaian utk era new normal seperti masker, hand
2. Kepala Seksi Dokumen Perjalanan sanitizer, tisu dan lain sebagainya maka ASN
Keimigrasian di seksi Doklan akan tidak nyaman dalam
3. Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi bekerja karena khawatir akan penularan
Keimigrasian Covid-19. Begitu juga sebaliknya, pihak
4. Kepala Seksi Intelijen Keimigrasian ASN doklan juga harus segera mengajukan
5. Kepala Seksi Pemeriksaan IV permintaan kebutuhan fasilitas kepada pihak
Jenis data yang dikumpulkan dan Sub Bagian WaiMum agar saat dibutuhkan
digunakan dalam penelitian ini adalah fasilitas tersebut sudah bisa digunakan
data primer dan sekunder yang diperoleh dalam pelayanan publik.
dengan wawancara, observasi, dan kajian Hal ini berdasarkan hasil wawancara
kepustakaan. Berikutnya analisis data dengan Kepala Seksi Doklan sebagai berikut:
dilakukan dalam penelitian ini yang terdiri “Sebelum pandemi, koordinasi dengan tata
dari tiga sub proses yang saling terkait (Miles usaha terkait ketersediaan fasilitas untuk
& Huberman, 1994); reduksi data, penyajian pelayanan publik di seksi Doklan sudah
data, dan pengambilan kesimpulan/ berjalan dengan baik. Di tambah sekarang
verifikasi. dengan adanya prokes pencegahan covid,
kami juga memerlukan barang-barang
baru yang dibutuhkan, seperti masker, hand
Hasil Penelitian Dan Pembahasan sanitizer dan lain sebagainya. Sepanjang
Berdasarkan hasil penelitian, di- kami ajukan jauh hari sebelum digunakan,
56
Manajemen Konflik ASN dalam Pelayanan Publik di Era New Normal Pada
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan
(Rezeky Ana Ashal)
pihak tata usaha memfasilitasi apa-apa “Memang sejak pandemi, layanan publik
yang dibutuhkan” di intelkim disesuaikan dan kami butuh
Dengan demikian, dapat disimpulkan beberapa fasilitas yang pastinya buat
bahwa kemungkinan terjadinya konflik petugas dan pemohon merasa nyaman saat
antara ASN seksi Doklan dan Sub Bagian berinteraksi. Oleh karena itu, kami ajukan
WaiMum sangat besar. Hal ini dikarenakan permintaan terkait pemenuhan kebutuhan
adanya kesalingtergantungan yang sangat itu ke bagian TU agar segera dilengkapi.”
kuat dalam pelaksanaan pelayanan publik di Dengan berbagai hasil wawancara di
era new normal. Salah satu pihak tidak dapat atas, maka dapat disimpulkan bahwa antara
melaksanakan tugasnya dengan baik jika pihak sub bagian waimum dan seksi lainnya
pihak lain tidak bekerja sesuai prosedur. cenderung rawan terjadinya konflik dari
segi ketergantungan pekerjaan satu arah jika
2. Ketergantungan Pekerjaan Satu Arah tidak segera ditindaklanjuti.
Ketergantungan pekerjaan satu arah, Sumber konflik ini juga terjadi di
yaitu sejauh mana setiap pihak bekerja sama seksi Dokumen Perjalanan Keimigrasian
satu sama lain dalam melakukan pelayanan (Dokjalkim) yang bertugas dalam hal
publik. Jika pihak yang dominan dalam pelayanan paspor, dimulai dari pengecekan
hal ini Sub Bagian WaiMum mempunyai berkas, wawancara, pengambilan foto
dorongan yang sedikit kepada pihak seksi biometrik dan penyerahan paspor kepada
lainnya, maka terjadinya konflik lebih besar. pemohon paspor. Namun, sumber konflik
Untuk melihat sejauh mana ketergantungan jenis ini terjadi antara ASN di seksi
pekerjaan satu arah oleh Sub Bagian WaiMum Dokjalkim dan Instansi Lain, dalam hal
dan Seksi lain, maka digunakan parameter ini adalah PT Pos Indonesia. Seperti yang
keseimbangan dan proses penyelesaian disampaikan Kasi Dokjalkim:
masalah oleh masing-masing pihak. “Jadi sebenarnya ini salah satu inovasi
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kami dalam memberikan pelayanan kepada
bahwa pihak Sub Bagian WaiMum sebagai pemohon di masa pandemi. Kami bekerja
penyedia fasilitas di Kantor Imigrasi Kelas sama dengan Unit Layanan pada instansi
I Khusus TPI Medan sudah memberikan lain yang dalam hal ini adalah PT. Pos
kewenangan ke tiap seksi untuk segera Indonesia yang kebetulan memang berada
menyampaikan hal-hal yang berhubungan di lokasi yang sama dengan kantor. Kalau
dengan kebutuhan pelayanan publik, ter- dulu, pemohon diberi kemudahan dengan
lebih di era new normal ini agar segera tidak perlu jauh-jauh cari ATM untuk
disampaikan melalui Nota Dinas. Hal ini melakukan pembayaran billing paspor
berdasarkan pernyataan dari Kepala Sub dengan langsung bayar ke PT. Pos. Nah,
Bagian WaiMum bahwa: kalau sekarang, kami kasih kemudahan lagi
“Kalau sekarang, apa-apa yang mau dengan adanya program delivery paspor
disediakan dan diminta tiap seksi kami bagi pemohon jadi pemohon gak perlu balik
terima melalui Nota Dinas. Jadi jelas dan ke sini dan menghindari kerumunan juga
ada bukti nyata terkait kapan diajukan dan kan”.
apa saja yang diminta. Kayak kemaren ada Berdasarkan hasil wawancara ter-
layanan easy passport ke salah satu komplek sebut, dapat dilihat bahwa ASN di seksi
perumahan, kami sediakan peralatan yang Dokjalkim merupakan pihak yang
dibutuhkan untuk digunakan disana setelah dominan dalam program delivery paspor
menerima Nota Dinas permintaan dari seksi tersebut. PT. Pos akan dapat tepat waktu
Doklan” mengirimkan paspor pemohon jika ASN
Hal ini juga diamini oleh pihak seksi seksi Dokjalkim memiliki dorongan kuat
Intelijen Keimigrasian (Intelkim) seperti dan konsisten untuk segera menyampaikan
yang disampaikan oleh Kepala Seksi seperti paspor-paspor pemohon yang sudah selesai
berikut: kepada PT. Pos.
57
Civil Service VOL. 15, No.1, Juni 2021 : 51 - 59
58
Manajemen Konflik ASN dalam Pelayanan Publik di Era New Normal Pada
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan
(Rezeky Ana Ashal)
DAFTAR PUSTAKA
59
Civil Service VOL. 15, No.1, Juni 2021 : 51 - 59
60