Anda di halaman 1dari 2

Fisika Perairan

a. Arus
Arus dapat dipengaruhi oleh pasang surut dan cuaca atau kecepatan angin. Arus dapat
membersihkan endapan atau partikel pasir berlumpur yang menempel di padang
lamun. Arus juga dapat mendukung pertumbuhan lamun.
b. Suhu
Perubahan suhu mempengaruhi metabolisme, penyerapan unsur hara dan
kelangsungan hidup lamun. Suhu antara 25°-35°C merupakan suhu optimal untuk
fotosintesis lamun. Kemampuan fotosintesis lamun akan menurun drastis di luar
perkiraan suhu.
c. Kecerahan
Nilai kecerahan mempengaruhi fotosintesis dan menggambarkan tingkat kekeruhan.
Pada proses fotosintesis lamun dibutuhkan intensitas cahaya yang tinggi. Kekeruhan
ini mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam badan air.
d. Kedalaman
Kedalaman memengaruhi penemuan jenis lamun yang berbeda. Kedalaman
mempunyai hubungan yang erat dengan stratifikasi suhu dan juga memengaruhi
penetrasi cahaya untuk lamun berfotosintesis.
e. Pasang surut
Pasang surut memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan lamun, hal ini dikarenakan
pasang surut memengaruhi larutnya nutrien yang bermanfaat bagi pertumbuhan
lamun.
Kimia Perairan
a. PH
PH dapat mempengaruhi tingkat kesuburan dan produktivitas perairan. Nilai pH
menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu contoh air dan mewakili
konsentrasi ion hidrogennya.
b. Fosfat
Fosfat adalah unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan lamun. Fosfat juga
berperan penting dalam pertumbuhan dan metabolisme fitoplankton yang merupakan
indikator untuk mengevaluasi kualitas dan tingkat kesuburan perairan padang lamun.
c. Nitrat
Nitrat merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan nutrien dalam perairan
dapat menstimulasi pertumbuhan lamun. Kurangnya kandungan nitrat di perairan
dapat memperlambat pertumbuhan lamun.
d. Seng (Zn)
Seng merupakan zat yang dibutuhkan banyak organisme, termasuk lamun. Tetapi,
apabila kandungan seng pada organisme terlalu tinggi, seng akan menjadi zat bersifat
toksik.
e. Oksigen Terlarut
Mempengaruhi kelayakan kualitas air bagi kehidupan organisme. Semakin banyak
bahan buangan organik yang ada di dalam air, semakin sedikit sisa kandungan
oksigen yang terlarut didalamnya.
DAPUS

Rimper, A. M., Warouw, V., Rimper, J. R., Lintang, R. A., Ompi, M., dan Pangkey, H. D.
2023. Phytoplankton Community Structure in Seagrass Beds in Tiwoho Village,
North Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah PLATAX. 11(1): 105-113.

Tanody, A. S. 2020. Kajian Kesesuaian Kondisi Parameter Oseanografi Pada Kawasan


Budidaya Rumput Laut Di Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao.
Partner. 25(1): 1217-1230.
Rugebregt, M. J., & Matuanakotta, C. Syafrizal. 2020. Keanekaragaman Jenis, Tutupan
Lamun, Dan Kualitas Air Di Teluk Ambon. Jurnal Ilmu Lingkungan. 18(3): 589-
594.

Minerva, A., F. Purwanti, dan A. Suryanto. 2014. Analisis Hubungan Keberadaan dan
Kelimpahan Lamun dengan Kualitas Air di Pulau Karimunjawa, Jepara. Diponegoro
Journal of Maquares., 3(3): 88-94.

Anda mungkin juga menyukai