Anda di halaman 1dari 2

Tidur[sunting 

| sunting sumber]
Artikel utama: Tidur dan Kekurangan tidur

Jam tidur yang diperlukan oleh setiap kelompok usia.[34]

Usia dan kondisi Kebutuhan tidur

Baru lahir (0–3 bulan) 14 sampai 17 jam

Bayi (4–11 bulan) 12 sampai 15 jam

Batita (1–2 tahun) 11 sampai 14 jam

Balita (3–4 tahun) 10 sampai 13 jam

Anak usia sekolah (5–12 tahun) 9 sampai 11 jam

Remaja (13–17 tahun) 8 sampai 10 jam

Dewasa (18–64 tahun) 7 sampai 9 jam

Lanjut usia (65 tahun ke atas) 7 sampai 8 jam

Tidur merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan. Bagi anak-anak, tidur juga penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko
beberapa masalah kesehatan kronis. Selain itu, kurang tidur terbukti berkorelasi dengan
peningkatan kerentanan terhadap penyakit dan memperlambat waktu pemulihan dari penyakit.
[35]
 Dalam sebuah penelitian, orang dengan kekurangan tidur yang kronis, yaitu sebagai enam jam
tidur dalam semalam atau kurang, ditemukan empat kali lebih mungkin terserang pilek dibandingkan
dengan orang-orang yang melaporkan tidur malam selama tujuh jam atau lebih. [36] Karena tidur juga
berperan dalam mengatur metabolisme, kekurangan tidur juga dapat berperan dalam penambahan
berat badan atau, sebaliknya, menghambat penurunan berat badan. [37] Selain itu, pada tahun
2007, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, yang merupakan lembaga penelitian kanker
untuk WHO, menyatakan bahwa "jam kerja yang melibatkan gangguan ritme sirkadian mungkin
bersifat karsinogen bagi manusia."[38] Pada 2015, Yayasan Tidur Nasional menerbitkan rekomendasi
terbaru tentang persyaratan durasi tidur berdasarkan usia dan menyimpulkan bahwa, "Orang yang
terbiasa tidur di luar kisaran normal mungkin menunjukkan tanda atau gejala masalah kesehatan
yang serius atau, jika dilakukan atas kehendak sendiri, dapat membahayakan kesehatan dan
kesejahteraan mereka."[34][39]

Definisi[sunting | sunting sumber]
Makna kesehatan telah berkembang seiring dengan waktu. Dalam perspektif model biomedis,
definisi awal kesehatan difokuskan pada kemampuan tubuh untuk berfungsi. Kesehatan dipandang
sebagai kondisi tubuh yang berfungsi normal yang dapat terganggu oleh penyakit dari waktu ke
waktu.[2]

Bendera Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada tahun 1958, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai


"kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan kelemahan".
[3]
 Meskipun definisi ini disambut baik oleh beberapa orang dan dipandang inovatif, definisi ini juga
dikritik karena tidak jelas, terlalu luas, dan tidak diuraikan dengan terukur. [2] Beberapa ilmuwan
mengajukan definisi kesehatan yang lain, misalnya "kondisi yang ditandai dengan integritas anatomi;
kemampuan untuk melakukan peran dalam keluarga, pekerjaan, dan masyarakat, yang dihargai
secara pribadi; kemampuan untuk menghadapi tekanan fisik, biologis, dan sosial; perasaan
sejahtera; dan kebebasan dari risiko penyakit dan kematian sebelum waktunya." [4]

Anda mungkin juga menyukai