| sunting sumber]
Artikel utama: Tidur dan Kekurangan tidur
Tidur merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan. Bagi anak-anak, tidur juga penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko
beberapa masalah kesehatan kronis. Selain itu, kurang tidur terbukti berkorelasi dengan
peningkatan kerentanan terhadap penyakit dan memperlambat waktu pemulihan dari penyakit.
[35]
Dalam sebuah penelitian, orang dengan kekurangan tidur yang kronis, yaitu sebagai enam jam
tidur dalam semalam atau kurang, ditemukan empat kali lebih mungkin terserang pilek dibandingkan
dengan orang-orang yang melaporkan tidur malam selama tujuh jam atau lebih. [36] Karena tidur juga
berperan dalam mengatur metabolisme, kekurangan tidur juga dapat berperan dalam penambahan
berat badan atau, sebaliknya, menghambat penurunan berat badan. [37] Selain itu, pada tahun
2007, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, yang merupakan lembaga penelitian kanker
untuk WHO, menyatakan bahwa "jam kerja yang melibatkan gangguan ritme sirkadian mungkin
bersifat karsinogen bagi manusia."[38] Pada 2015, Yayasan Tidur Nasional menerbitkan rekomendasi
terbaru tentang persyaratan durasi tidur berdasarkan usia dan menyimpulkan bahwa, "Orang yang
terbiasa tidur di luar kisaran normal mungkin menunjukkan tanda atau gejala masalah kesehatan
yang serius atau, jika dilakukan atas kehendak sendiri, dapat membahayakan kesehatan dan
kesejahteraan mereka."[34][39]
Definisi[sunting | sunting sumber]
Makna kesehatan telah berkembang seiring dengan waktu. Dalam perspektif model biomedis,
definisi awal kesehatan difokuskan pada kemampuan tubuh untuk berfungsi. Kesehatan dipandang
sebagai kondisi tubuh yang berfungsi normal yang dapat terganggu oleh penyakit dari waktu ke
waktu.[2]