Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan BMP pada ITP

Pada pasien dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang dan didapatkan kesan selularitas
normoselular, dengan aktivitas eritropoietik meningkat (M:E = 1,7 : 1) dengan kesimpulan gambaran
sumsum tulang kemungkinan ITP. Data tambahan yang mendukung yaitu IPF meningkat, MPV
meningkat dan P-LCR meningkat.

Pemeriksaan sumsum tulang telah secara luas digunakan oleh ahli hematologi sebagai pemeriksaan
wajib dalam diagnosis ITP, terutama untuk menyingkirkan diagnosis banding kondisi
hypomegakaryocytic thrombocytopenic lainnya seperti leukemia akut dan anemia aplasia. Meskipun
demikian, keadaan trombositopenia pada leukemia akut dan anemia aplasia pada umumnya disertai
dengan kelainan hematologi lainnya seperti anemia, neutropenia, splenomegali, retikulositopenia
dan kelainan gambaraan sediaan hapus darah tepi, yang mana sangat jarang hanya ditemukan
trombositopenia saja.1 Oleh sebab itu, pemeriksaan sumsum tulang menurut guidelines ITP terbaru
tidak direkomendasikan dalam menegakkan diagnosis ITP tipikal. Pada guidelines dijelaskan bahwa
pada kasus ITP tipikal dengan hasil pemeriksaan darah normal yang kelainan hanya trombositopenia,
serta gambaran darah tepi yang normal, tidak ada blast dan ditemukan hanya trombosit muda saja
maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan sumsum tulang. 2

Hingga saat ini, masih belum tersedia secara luas pemeriksaan yang dapat menggambarkan keadaan
sumsum tulang dan membedakan secara nyata apakah terjadi penurunan produksi trombosit atau
terjadi pemecahan trombosit di perifer secara berlebihan. 1 Oleh sebab itu, pemeriksaan sumsum
tulang masih rutin dilakukan dalam menyingkirkan diagnosis banding pada kasus hematologi serta
dapat memberikan gambaran secara langsung aktivitas sumsum tulang, meskipun pemeriksaan ini
cukup invasif.

Pada pasien terdapat beberapa data pendukung untuk menunjang diagnosis ITP yaitu IPF meningkat,
MPV meningkat dan P-LCR meningkat.

Anda mungkin juga menyukai