Anda di halaman 1dari 44

RESUME KASUS

Inisial Pasien/Usia : Tn. F/ 32 tahun

No. Rekam Medis : 16-74-52

Diagnosa Medis : Post tranplantasi ginjal kanan hari ke 2

Nama Ruang Rawat : Intensive Care Unit

Tanggal Masuk : 24- 3- 2023


Mengetahui,
Tanggal Tindakan : 26-3-2023 sampai 28-3-2023

Nama Praktikan : Keyko Ziphora Purba

NIM : 01503220109

Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M. Kep., Sp. Kep. MB Nama, Tanggal & TTD
Preseptor

Pengkajian Riwayat Kesehatan Saat Ini


Keluhan Utama:
Pasien masuk ke ICU dengan alasan post transplantasi ginjal kanan dan harus menjalani prosedur perawatan
secara ketat dengan pemantuan urin dan hemodinamik per jam dan juga untuk mencegah rejeksi atau
terpaparnya infeksi kepada pasien dikarenakan pasien mendapatkan terapi imunosupresan yang bertujuan
menurunkan imun pasien.

Kondisi Pasien

No. Data Subyektif Data Obyektif Masalah


Keperawatan
1. 1. O (Onset): Nyeri mulai 1. Terdapat luka balutan sepanjang Nyeri akut
terjadi sejak tanggal 25- 15 cm pada abdomen dextra
3-2023 dengan frekuensi 2. Tn.F tampak meringis kesakitan
menetap terkadang saat miring kanan dan kiri maupun
hilang timbul saat duduk
2. P (Provocating): 3. HR saat beraktifitas 113 x/menit
Pencetus nyeri saat dan saat beristirahat 87 x/menit
duduk, beraktivitas, 4. AIBP saat beraktifitas 167/97
miring kanan dan miring mmHg dan saat beristirahat
kiri 156/90 mmHg
3. Q (Quantity): Nyeri yang 5. NIBP 172/87 mmHg
dirasakan seperti teriris- 6. RR saat beraktifitas 23 x/menit
iris dan saat beristirahat 18 x/menit
4. R (Region): Nyeri pada 7. Mendapatkan terapi Tramal 200
abdomen kanan luka post mg/24 jam, Marcain 0.125% (8
operasi ml/jam) dan Paracetamol 1 gr (IV)
5. S (Severity): Skala Nyeri: 3x1
Tgl 25-3-2023 (A/I) (4/3)
6. T (Treatment):
Pengobatan sudah
dilakukan dengan Tramal
200 mg/24 jam, Marcain
0.125% (8 ml/jam) dan
Paracetamol 1 gr 3x1.
Efektivitas pengobatan
dan perawatan yang
dilakukan sekarang jauh
lebih berkurang dari
sebelumnya
2. 1. Pasien mengatakan 1. NIBP 172/87 mmHg, AIBP 167/97 Hipervolemia
bahwa makan tidak mmHg
terlalu banyak dan 2. BB 96,2 kg
ternyata berat badan 3. TB 170 cm
bertambah karena 4. Nilai pengukuran CVP 12,3 cmH2O
penyakit CKD 5. SpO2 96% dengan room air
2. Pasien mengatakan berat 6. Balance cairan +424.3 ml/8 jam
badan bertambah sudah 2 7. Edema pada ke empat ekstremitas
tahun yang lalu dengan grade 1
3. Pasien mengatakan sesak 8. Mendapatkan terapi Lasix IV titrasi 5
nafas saat posisi supine mg/jam
atau terlentang 9. Hasil Lab Hb tanggal 25-3-2023:
13.00 g/dL, dan hematokrit 41.20 %
10. Hasil lab tanggal 25-3-2023 Albumin
4.68 g/dL dan eGFR 5.4
3. 1. Pasien mengatakan 1. Balutan luka operasi tampak ada Resiko perdarahan
merasa lemas rembesan darah
2. Pasien mengatakan 2. Balutan epidural tampak ada
pusing jika harus duduk rembesan darah
3. Balutan drain tampak ada rembesan
darah
4. NIBP 172/87 mmHg, AIBP 167/97
mmHg, RR 21 x/menit, HR 94 x/menit
5. Produksi Drain tanggal 25-3-2023:
120 ml/8 jam, berupa darah
6. Hasil Lab Urine Lengkap tanggal 25-
3- 2023: Occult Blood 5+ 25 cells/uL,
Warna Reddish, Slightly Cloudy,
7. Hasil Lab Hb tanggal 25-3-2023:
13.00 g/dL, A.P.T.T: 28.50 seconds,
Prothrombin time: 9.10 seconds,
Platelet 401.00, hematokrit 41.20 %
8. Pasien rencana mendapatkan terapi
adona 1 ampul jika urin berwarna
merah
9. Terpasang alat invasif: CVC, CDL, DJ
Stent pada ureter kanan, Kateter,
Epidural dan Drain pada
hemiabdomen dextra
4. 1. Pasien mengatakan 1. NIBP 172/87 mmHg, AIBP 167/97 Resiko infeksi
bahwa suka mengigil mmHg, RR 21 x/menit, HR 94 x/menit
kedinginan karena suhu 2. Terpasang alat invasif: CVC, CDL, DJ
yang dingin Stent pada ureter kanan, Kateter,
2. Pasien mengatakan Epidural dan Drain pada
merasa tidak nyaman hemiabdomen dextra
seperti sendi-sendi sakit 3. Suhu axilla 36,7 celcius
ketika malam hari 4. Hasil lab tanggal 25-3-2023 Leukosit
3. Pasien mengatakan 22.10
bahwa saat tengah malam 5. Hasil lab urin lengkap tanggal 25-3-
merasa bahwa badan 2023 Leukosit esterase (2+) 100 cells
terasa seperti demam 6. Antibiotik
- Cravit (untuk 3 hari) IV 750 mg
1x1
- Cefoperazone IV 1 gr 3x1
7. Terapi imunosupresan
- Prograf (PO) 5 mg 2x1
- Cellcept (PO) 1 gr 2x1
- Solumedrol (IV) 500 mg 1x1
Diagnosa Keperawatan (DK)
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d Skala nyeri 4/3 (A/I), post operasi transplantasi ginjal,
Terdapat luka balutan sepanjang 15 cm pada abdomen dextra
2. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi d.d Hasil lab tanggal 25-3-2023 eGRF 5.4
3. Resiko perdarahan d.d Produksi Drain tanggal 25-3-2023: 120 ml/8 jam, berupa darah, Hasil Lab
Urine Lengkap tanggal 25-3- 2023: Occult Blood 5+ 25 cells/uL, Warna Reddish, Slightly Cloudy,
Produksi drain 120/8 jam
4. Resiko infeksi d.d Mendapatkan terapi imunosupresan yaitu Prograf (PO) 5 mg 2x1, Cellcept (PO) 1
gr 2x1, Solumedrol (IV) 500 mg 1x1
Rasional
1. Nyeri akut adalah masalah diagnosa pertama dengan pasien post tranplantasi ginjal dalam laparan ini.
Hal ini dikarenakan terdapat luka sayatan pada tubuh yang merangsang saraf dan mengirimkannya ke
otak sebagai nyeri. Nyeri pasca operasi dalah suatu reaksi kompleks tubuh terhadap kerusakan
jaringan (mulai dari sayatan kulit hingga kerusakan yang ditimbulkan proses operasi), tarikan atau
regangan pada organ dalam tubuh, maupun penyakitnya (misal kanker, gangguan tulang belakang,
dll). Keluhan yang timbul merupakan gabungan respons fisik, emosi maupun otonom, bagi pasien
nyeri pasca operasi seringkali merupakan sesuatu yang paling dikhawatirkan bila akan menjalani
suatu operasi.
2. Hipervolemia adalah peningkatan volume cairan (fluid volume excess, FVE) yang terjadi saat tubuh
menahan air dan natrium dengan proporsi yang sama dengan CES (cairan ekstraseluler) normal.
Dalam laporan ini, pasien mengalami hipervolemia dikarenakan adanya retensi natrium dan air yang
menyebabkan terjadinya penurunan jumlah nefron yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi
glomerulus (GFR) yaitu 5.4.

3. Resiko Perdarahan pada pasien post transplantasi ginjal terjadi akibat prosedur yang dilakukan
sehingga menyebabkan pasien kehilangan banyak darah dalam prosesnya selain itu resiko perdarahan
meningkat sebagai efek samping koagulasi yang didapat pasien selama perawatan penyakit gagal
ginjal stage V dan persiapan tindakan transplantasi.

4. Resiko Infeksi pada pasien post transplantasi ginjal baik yang berhubungan dengan prosedur
transplantasi maupun yang disebabkan oleh pathogen oportunis dapat mempengaruhi fungsi ginjal
dan hasil transplantasi ginjal. Keberhasilan transplantasi ginjal bergantung pada keseimbangan antara
immunosupresi yang memadai untuk mencegah terjadinya rejeksi ginjal transplan dan pemeliharaan
kompetensi imune pada taraf yang memadai untuk melindungi resipien terhadap infeksi. Sebagai
akibat pemakaian obat yang menekan fungsi sel T, resipien transplantasi ginjal menunjukkan
peninggian risiko terhadap infeksi oleh berbagai pathogen intraseluler seperti virus, protozoa, bakteri
dan jamur.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Inisial Pasien/Usia : Tn. F/ 32 tahun

No. Rekam Medis : 16-74-52

Diagnosa Medis : Post tranplantasi ginjal kanan hari ke 2

Nama Ruang Rawat : Intensive Care Unit

Tanggal Masuk : 24- 3- 2023

Tanggal Tindakan : 26-3-2023 sampai 25-3-2023

Nama Praktikan : Keyko Ziphora Purba


Faculty of Nursing NIM : 01503220109
UNIVERSITAS
Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M. Kep., Sp. Kep. MB
PELITA HARAPAN

TANGGAL Nama dan


NO TUJUAN DAN
/ INTERVENSI RASIONAL Tanda
DK KRITERIA HASIL
WAKTU Tangan
Setelah dilakukan Mandiri: Mandiri:
25-3-2023
1 tindakan keperawatan 1. Kaji ulang nyeri (Onset, 1. Mengetahui tingkat nyeri pasien dan
07.00 WIB
selama 5 x 24 jam nyeri Provocative, Quality, Region, berikan penanganan nyeri yang tepat
akut hilang/ teratasi. Severity, Treatment, 2. Mengetahui lokasi dan sumber dari
Kriteria Hasil: Understanding/Impact of permasalahan yang muncul
1. Nyeri berkurang/ you,Values) setiap shift 3. Melihat bagaimana nyeri pasien
hilang/ tidak 2. Observasi lokasi nyeri, apakah bertambah ataupun berkurang
bertambah intensitas nyeri (skala nyeri 4. Mengurangi rangsangan luar yang
2. Pasien tenang dan (1-10), lamanya, kualitasnya dapat memperparah nyeri
dapat beristirahat (tajam/tumpul), radiasi, 5. Evaluasi pengobatan saat
3. Tanda-tanda vital respon verbal dan nonverbal menentukan tindakan tambahan
dalam batas normal 3. Memonitor hemodinamik
sistolik (140- 160 pasien setiap jam
mmHg) HR 60-100 4. Pertahankan lingkungan yang
x/menit tenang dan suasana yang
nyaman
5. Observasi nyeri pasien setelah
30 menit pemberian obat
nyeri
Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Pemberian terapi analgesic 1. Sebagai intervensi pada nyeri pasien
sesuai indikasi yaitu Tramal yang bekerja secara cepat
200 mg/24 jam, Marcain
0.125% (8 ml/jam) dan
Paracetamol 1 gr 3x1
Edukasi: Edukasi:
1. Bantu pasien teknik relaksasi: 1. Untuk mengatasi rasa sakit pasien
napas dalam, perilaku secara non farmakologis
distraksi, visualisasi 2. Penanganan nyeri agar dapat
2. Beritahu pasien untuk langsung diberikan intervensi
melaporkan nyeri dengan
segera
Mandiri: Mandiri:
Setelah dilakukan 1. Obs TTV tiap 1 jam 1. Memantau hemodinamik pasien agar
tindakan keperawatan 2. Obs intake dan output tiap 1 tidak terjadi volume yang berlebihan
selama 5 x 24 jam, jam akibat dari cairan ynag menumpuk
tindakan keperawatan 3. Obs BB dan lingkar perut 2. Mengobservasi balance cairan agar
diharapkan mual dan setiap hari tidak adema dan cairan keluar dari
muntah berkurang dengan 4. Mengatur posisi pasien untuk ekstraseluler.
25-3-2023
2 kriteria : head up 45-90 derajat. 3. Mengobservasi keparahan dari
07.10 WIB
1. Membran mukosa 5. Obs suara paru abnormal pervolemia
lembab 4. Menghindari pasien sesak nafas.
2. Hb dalam range 5. Mengetahui suara paru pasien apakah
11.70- 15.50 terjadi penumpukan cairan di kedua
3. Ht dalam range lapang paru pasien
35.00- 47.00
4. Sistolik: 130-160 Kolaborasi: Kolaborasi:
mmHg & Diastolik: 1. Berkolaborasi dengan 1. Untuk memantau nilai Hb, Ht,
60-90 mmHg Laboratorium untuk Ureum, elektrolit agar dapat
pemeriksaan Hb, Ht, Ureum, memberikan intervensi yang tepat
elektrolit 2. Untuk menaikan kadar Hb pasien
2. Berkolaborasi dengan dokter yang rendah
dan lab untuk pemberian
tranfusi darah 2 bag
Edukasi: Edukasi:
1. Mengedukasi pasien untuk 1. Agar tidak terjadi cairan yang keluar
membatasi cairan dengan jaringan ekstraseluler
minum tidak terlalu banyak 2. Agar keluarga dan pasien dapat
2. Mengedukasi keluarga berkerjasama dalam memperkecil
tentang pembatasan cairan kemungkinan terjadi hypervolemia
yang lebih buruk.
Mandiri:
Mandiri:
Setelah dilakukan 1. Deteksi dini sambil mengembangkan
1. Monitor ketat tanda-tanda
tindakan keperawatan tindakan tambahan
25-3-2023 perdarahan/ 3 jam
3 selama 6 x 24 jam 2. Penurunan Hb dapat
07.20 WIB 2. Monitor nilai lab meliputi:
perdarahan pasien dapat mengindikasikan perdarahan. PT
Hb, Ht, PT, APTT, Trombosit
teratasi. Kriteria Hasil: lama, nilai APTT meningkatkan
3. Monitor hemodinamik/ 1 jam
risiko perdarahan. Trombosit yang
1. Pasien tidak 4. Monitor intake dan output/ 1 turun mengurangi pembekuan darah,
mengeluh adanya jam yang dapat memperburuk perdarahan
perdarahan. yang sedang berlangsung.
2. Tidak ada hematuria 3. Informasi tentang hipotensi dan
dan hematemesis takikardia adalah mekanisme
3. Tanda-tanda vital kompensasi utama yang terkait
dalam batas normal: dengan perdarahan yang dapat
Sistolik 130-160 digunakan untuk mengelola sirkulasi
mmHg S : 36,5 – 37,5 pasien.
ºC N: 60-100 x/mnt 4. Penuhi kebutuhan cairan pasien dan
RR : 12 - 20 x/mnt pastikan keseimbangan
4. Tidak ada distensi Kolaborasi: Kolaborasi:
abdominal • Kolaborasi dalam pemberian 1. Mencegah terjadinya perdarahan
5. Hemoglobin dalam terapi anti perdarahan lebih lanjut
range 10 - 12 Edukasi: Edukasi:
6. Hematokrit dalam 1. Edukasi pasien untuk 1. Vitamin K bekerja dalam sintesis
batas 40 - 50 meningkatkan asupan protein yang mempengaruhi
7. Trombosit dalam makanan yang kaya vitamin pembekuan darah
batas 150.000 - K
300.000
8. PT dalam batas
normal 7.9- 10.7
9. APTT dalam batas
normal 22.7-30.7
10. Intake dan Output
balance
Mandiri:
Setelah dilakukan Mandiri:
1. Cegah kontaminasi bakteri lebih awal
tindakan keperawatan, 1. Cuci tangan sebelum dan
sebelum melakukan prosedur dan
selama 5 x 24 jam tidak sesudah melakukan tindakan
jaga kebersihan tangan
terjadi infeksi Keriteria keperawatan ke pasien
2. Deteksi dini tanda dan gejala
hasil: 2. Monitor adanya tanda dan
meningkatkan kewaspadaan dan
1. Tanda-tanda vital gejala infeksi sistemik dan
fokus pada tindakan
dalam batas normal: lokal
3. Untuk membenarkan tindakan yang
Sistolik 130-160 3. Monitor kerentanan terhadap
25-3-2023 dapat meningkatkan risiko infeksi
4 mmHg S: 36.5 – 37.5 infeksi
07.30 WIB 4. Meminimalkan sumber infeksi yang
ºC N: 60-100 x/mnt 4. Batasi dan skrining saat
ditularkan dari luar (dari keluarga ke
RR: 12 - 20 x/mnt keluarga berkunjung
pasien) dan sebaliknya
2. Leukosit < 10.000/ul. 5. Bantu pasien ubah posisi tiap
5. Posisi statis meningkatkan akumulasi
3. Leukocyte Esterase 2-3 jam
sekret, yang dapat menyebabkan
Negative 6. Batasi tindakan invasif jika
infeksi pernapasan (misalnya
4. Balutan luka bersih memungkinkan
pneumonia).
dan tidak ada 7. Periksa keadaan luka atau
6. Perangkat invasif dapat menjadi
rembesan tempat pemasangan alat
sumber/lingkungan yang baik untuk
invasif tiap hari bila ada di infeksi karena penghalang tubuh
tubuh pasien. terpapar ke dunia luar
8. Monitor vital sign, terutama 7. Dipastikan sumber penularan dapat
suhu tiap 6 jam. dipantau secara berkala
8. Peningkatan suhu tubuh menandakan
respon sistem imun terhadap infeksi
Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Monitor lab: DPL, UL 1. Jumlah sel darah putih yang
2. Beri terapi antibiotik yaitu meningkat menunjukkan tanda-tanda
Cravit (untuk 3 hari) IV 750 infeksi
mg 1x1 dan Cefoperazone IV 2. Mencegah infeksi sekunder
1 gr 3x1
Edukasi: Edukasi:
1. Tanda dan gejala infeksi 1. Deteksi dini tanda-tanda infeksi yang
2. Ajarkan latihan nafas dalam dapat dilaporkan pasien
dan batuk efektif 2. Meningkatkan oksigenasi dan
3. Memeriksa dan perawatan memperlancar pengeluaran sekret
luka yang dapat menjadi sumber infeksi
3. Untuk mencegah penyebaran dan
pengendapan mikroorganisme
IMPLEMENTASI

Inisial Pasien/Usia : Tn. F/ 32 tahun

No. Rekam Medis : 16-74-52

Diagnosa Medis : Post tranplantasi ginjal kanan hari ke 2

Nama Ruang Rawat : Intensive Care Unit

Tanggal Masuk : 24- 3- 2023

Tanggal Tindakan : 26-3-2023 sampai 25-3-2023

Faculty of Nursing Nama Praktikan : Keyko Ziphora Purba

UNIVERSITAS NIM : 01503220109


PELITA HARAPAN Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M. Kep., Sp. Kep. MB

Nama
Tanggal/ NO dan
JAM IMPLEMENTASI RASIONAL
waktu DK Tanda
Tangan
Perawatan hari pertama
Melakukan handover dengan perawat shift
malam
Hasil: Pasien terpasang Arteri line, CVC
26-3-2023 1,2,3, 07.00- dengan Dobutamin 7 mcg/kgbb/menit, Mengetahui implementasi dan intervensi serta

07.00 WIB 4 07.30 norepinephrine 0,01 mcg/kgbb/menit, tramal kondisi pasien sebelum melakukan implementasi Keyko
200 mg/24 jam dan Lasix 10 mg/jam, CDL, yang akan dilakukan. Ziphora

Urine kateter, Drain dan epidural dengan Purba

Marcain 0,125% (8 ml/jam)

Mengetahui nyeri yang dirasakan pasien secara


spesifik mulai dari penyebab, aktivitas yang

26-3-2023 07.30- memberatkan nyeri, hal yang dapat mengurangi


1 Mengkaji nyeri komperhensif pasien
07.30 WIB 07.45 nyeri dan juga skala nyeri yang dirasakan pasien. Keyko
Skala nyeri pasien membantu perawat Ziphora
menentukan dosis pengobatan yang akan Purba

diberikan.

26-3-2023 07.45- Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Nutrisi yang


4 Memberikan makan pagi kepada pasien
07.45 WIB 07.47 adekuat dapat mempercepat proses pemuliihan Keyko
pasien. Ziphora
Purba
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk

26-3-2023 1,2,3, 07.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis

07.55 WIB 4 08.00 dan balance cairan pasien secara dini dan memantau pengobatan yang Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Cellcept adalah salah satu obat imunosupresan


yang bermanfaat untuk membantu tubuh
26-3-2023 08.10- Memberikan obat pagi cellcept 1 gr (PO)
4 menerima benda asing yang masuk dalam tubuh.
08.10 WIB 08.12 setelah makan kepada pasien Keyko
Dalam kasus pasien ini, Cellcept diberikan untuk
Ziphora
membantu meminimalisir penolakan tubuh
Purba
terhadap ginjal yang baru di transplantasi.

Membantu untuk melembabkan hidung pasien


Memberikan sterimar kepada pasien dan
26-3-2023 08.15- sehingga tidak kering dan mengalami peradangan.
4 membantu pasien dalam melakukan oral
08.15 WIB 08.30 Oral hygiene bermanfaat untuk membersihkan Keyko
hygiene
sisa-sisa makanan dalam mulut dan mengurangi Ziphora
resiko peradangan dalam mulut. Purba
• Nexium melapisi lambung untuk
meminimalisir reaksi dan efek samping
pengonatan

• Ondancentron untuk mengurangi rasa mual


yang dirasakan pasien sebagai efek
samping dari oengobatan.

Memberikan terapi IV Nexium 40 mg,


• Medixon diberikan seabagai anti-inflamasi
26-3-2023 08.30- ondansentron 4 mg, medixon 500 mg, ca
2,3,4 dan mengurangi reaksi alergi.
08.30 WIB 08.40 glukonas 10 ml, paracetamol 1 gr dan Keyko
cefoperazone 1 gr Ziphora
• Ca Glukonas membantu meningkatkan
Purba
kadar kalsium dalam tubuh pasien seacar
signifikan.

• Paracetamol digunakan sebagai obat anti-


nyeri untuk pasien.

• Cefoperazone diberikan sebagai antibiotic


untuk meminimalisir resiko infeksi.
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk

26-3-2023 1,2,3, 08.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis

08.55 WIB 4 09.00 dan balance cairan pasien secara dini dan memantau pengobatan yang Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Berperan sebagai support ginjal untuk


mengealuaran cairan melalui urine. Hal ini
26-3-2023 09.30- Melanjutkan pemberian terapi Lasix 10
2 dikarenakan pasien post transplantasi ginjal dan
09.30 WIB 09.40 mg/jam Keyko
banyak cairan yang masuk kedalam tubuh
Ziphora
sedangkan ginjal baru belum berfungsi secara
Purba
maksimal.

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk

26-3-2023 1,2,3, 09.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis

09.55 WIB 4 10.00 dan balance cairan pasien secara dini dan memantau pengobatan yang Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

26-3-2023 1,2,3, 10.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik


Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
10.55 WIB 4 11.00 dan balance cairan pasien
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
secara dini dan memantau pengobatan yang Keyko
Ziphora
diberikan guna mendapatkan informasi
Purba
keseimbangan homeostatis tubuh.

Mucosta diberikan untuk meningkatkan


mekanisme pertahanan mukosa lambung dengan
Memberikan terapi obat sebelum makan
26-3-2023 11.25- meningkatkan mucus lambung dan dapat
2 yaitu mucosta 100 mg dan domperidone
11.25 WIB 11.30 menurunkan resiko kerusakan mukosa lambung. Keyko
(PO)
Domperidone dapat mengurangi reaksi mual dan Ziphora

muntah. Purba

26-3-2023 11.30- Mengetahui cairan yang berada di dalam tubuh


2 Mengukur CVP
11.30 WIB 11.35 pasien. Keyko
Ziphora
Purba

26-3-2023 11.35- Mengetahui suhu tubuh agar tidak terjadi


4 Mengukur Suhu
11.35 WIB 11.40 hipertermi ataupun hipotermia. Keyko
Ziphora
Purba
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
26-3-2023 1,2,3, 11.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
11.55 WIB 4 12.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Nutrisi yang


26-3-2023 12.15-
4 Memberikan makan siang kepada pasien adekuat dapat mempercepat proses pemuliihan
12.15 WIB 12.20 Keyko
pasien.
Ziphora
Purba

26-3-2023 12.30- Melanjutkan pemberian terapi Marcain Mengurangi nyeri berat yang dirasakan oleh
1
12.30 WIB 12.35 0,125% (8ml/jam) pasien post operasi transplantasi ginjal. Keyko
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
26-3-2023 1,2,3, 12.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
12.55 WIB 4 13.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba
Memberitahu implementasi dan intervensi serta
26-3-2023 1,2,3, 13.00- Melakukan handover shift dengan perawat
kondisi pasien sebelum melakukan implementasi
13.00 WIB 4 13.30 dinas siang Keyko
yang akan dilakukan.
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
26-3-2023 1,2,3, 13.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
13.55 WIB 4 14.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Perawatan hari ke 2

Melakukan handover dengan perawat shift


malam
Hasil: Pasien terpasang Arteri line, CVC Mengetahui implementasi dan intervensi serta
27-3-2023 1,2,3, 07.00-
dengan, tramal 200 mg/24 jam dan Lasix 8 kondisi pasien sebelum melakukan implementasi
07.00 WIB 4 07.30 Keyko
mg/jam, Nicardipine 5 mg/jam CDL, Urine yang akan dilakukan.
Ziphora
kateter, Drain dan epidural dengan Marcain Purba
0,1% (8 ml/jam)
Mengetahui nyeri yang dirasakan pasien secara
27-3-2023 07.30-
1 Mengkaji nyeri komperhensif pasien spesifik mulai dari penyebab, aktivitas yang
07.30 WIB 07.45
memberatkan nyeri, hal yang dapat mengurangi
nyeri dan juga skala nyeri yang dirasakan pasien. Keyko
Ziphora
Skala nyeri pasien membantu perawat
Purba
menentukan dosis pengobatan yang akan
diberikan.

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Nutrisi yang


27-3-2023 07.45-
4 Memberikan makan pagi kepada pasien adekuat dapat mempercepat proses pemuliihan
07.45 WIB 07.47 Keyko
pasien.
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 07.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
07.55 WIB 4 08.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Cellcept diberikan untuk membantu


27-3-2023 08.10- Memberikan obat pagi cellcept 1 gr (PO)
4 meminimalisir penolakan tubuh terhadap ginjal
08.10 WIB 08.12 setelah makan kepada pasien Keyko
yang baru di transplantasi.
Ziphora
Purba
Membantu untuk melembabkan hidung pasien
Memberikan sterimar kepada pasien dan sehingga tidak kering dan mengalami peradangan.
27-3-2023 08.15-
4 membantu pasien dalam melakukan oral Oral hygiene bermanfaat untuk membersihkan
08.15 WIB 08.30 Keyko
hygine sisa-sisa makanan dalam mulut dan mengurangi
Ziphora
resiko peradangan dalam mulut. Purba

• Nexium melapisi lambung untuk


meminimalisir reaksi dan efek samping
pengonatan

• Ondancentron untuk mengurangi rasa mual


Memberikan terapi IV Nexium 40 mg,
yang dirasakan pasien sebagai efek
27-3-2023 08.30- ondansentron 4 mg, medixon 500 mg, ca
2,3,4 samping dari oengobatan.
08.30 WIB 08.40 glukonas 10 ml, paracetamol 1 gr dan Keyko
cefoperazone 1 gr Ziphora
• Medixon diberikan seabagai anti-inflamasi
Purba
dan mengurangi reaksi alergi.

• Ca Glukonas membantu meningkatkan


kadar kalsium dalam tubuh pasien seacar
signifikan.
• Paracetamol digunakan sebagai obat anti-
nyeri untuk pasien.

• Cefoperazone diberikan sebagai antibiotic


untuk meminimalisir resiko infeksi.

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 08.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
08.55 WIB 4 09.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 09.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
09.55 WIB 4 10.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Membantu menurunkan tekanan darah tinggi


pasien dan berikan secara berkelanjutan untuk
27-3-2023 10.10- Memberikan terapi IV Nicardipine 5
3 membantu tekanan darah stabil dan tidak
10.10 WIB 10.15 mg/jam secara continue Keyko
mengalami peningkatan abnormal secara tiba-
Ziphora
tiba. Purba
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 10.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
10.55 WIB 4 11.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba
Mucosta diberikan untuk meningkatkan
mekanisme pertahanan mukosa lambung dengan
Memberikan terapi obat sebelum makan
27-3-2023 11.25- meningkatkan mucus lambung dan dapat
2 yaitu mucosta 100 mg dan domperidone
11.25 WIB 11.30 menurunkan resiko kerusakan mukosa lambung. Keyko
(PO)
Domperidone dapat mengurangi reaksi mual dan Ziphora

muntah. Purba

27-3-2023 11.30- Mengetahui cairan yang berada di dalam tubuh


2 Mengukur CVP
11.30 WIB 11.35 pasien. Keyko
Ziphora
Purba

27-3-2023 11.35- Mengetahui suhu tubuh agar tidak terjadi


4 Mengukur Suhu
11.35 WIB 11.40 hipertermi ataupun hipotermia. Keyko
Ziphora
Purba
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 11.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
11.55 WIB 4 12.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Nutrisi yang


27-3-2023 12.15-
4 Memberikan makan siang kepada pasien adekuat dapat mempercepat proses pemuliihan
12.15 WIB 12.20 Keyko
pasien.
Ziphora
Purba

27-3-2023 12.30- Melanjutkan pemberian terapi Marcain Mengurangi nyeri berat yang dirasakan oleh
1
12.30 WIB 12.35 0,125% (8ml/jam) pasien post operasi transplantasi ginjal. Keyko
Ziphora
Purba

27-3-2023 12.35- Efeksamping dari pemberian terapi analgetic


1 Memberikan terapi lactulac 15 ml (PO)
12.35 WIB 12.40 yaitu menyebabkan pasien sulit BAB Keyko
Ziphora
Purba
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 12.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
12.55 WIB 4 13.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Memberitahu implementasi dan intervensi serta


27-3-2023 1,2,3, 13.00- Melakukan handover shift dengan perawat
kondisi pasien sebelum melakukan implementasi
13.00 WIB 4 13.30 dinas siang Keyko
yang akan dilakukan.
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
27-3-2023 1,2,3, 13.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
13.55 WIB 4 14.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Perawatan hari ke 3

Melakukan handover dengan perawat shift


Mengetahui implementasi dan intervensi serta
28-3-2023 1,2,3, 07.00- malam
kondisi pasien sebelum melakukan implementasi
07.00 WIB 4 07.30 Hasil: Pasien terpasang Arteri line, CVC
yang akan dilakukan.
dengan dan Lasix 3 mg/jam dan nicardipine
1 mg/jam, CDL, Urine kateter, Drain dan Keyko
Ziphora
epidural
Purba
Mengetahui nyeri yang dirasakan pasien secara
spesifik mulai dari penyebab, aktivitas yang
memberatkan nyeri, hal yang dapat mengurangi
28-3-2023 07.30-
1 Mengkaji nyeri komperhensif pasien nyeri dan juga skala nyeri yang dirasakan pasien.
07.30 WIB 07.45 Keyko
Skala nyeri pasien membantu perawat
Ziphora
menentukan dosis pengobatan yang akan Purba
diberikan.

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Nutrisi yang


28-3-2023 07.45-
4 Memberikan makan pagi kepada pasien adekuat dapat mempercepat proses pemuliihan
07.45 WIB 07.47 Keyko
pasien.
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
28-3-2023 1,2,3, 07.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
07.55 WIB 4 08.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba
Cellcept diberikan untuk membantu
28-3-2023 08.10- Memberikan obat pagi cellcept 1 gr (PO)
4 meminimalisir penolakan tubuh terhadap ginjal
08.10 WIB 08.12 setelah makan kepada pasien Keyko
yang baru di transplantasi.
Ziphora
Purba

Membantu untuk melembabkan hidung pasien


Memberikan sterimar kepada pasien dan sehingga tidak kering dan mengalami peradangan.
28-3-2023 08.15-
4 membantu pasien dalam melakukan oral Oral hygiene bermanfaat untuk membersihkan
08.15 WIB 08.30 Keyko
hygine sisa-sisa makanan dalam mulut dan mengurangi
Ziphora
resiko peradangan dalam mulut. Purba

• Nexium melapisi lambung untuk


meminimalisir reaksi dan efek samping
pengonatan
Memberikan terapi IV Nexium 40 mg,
28-3-2023 08.30- ondansentron 4 mg, medixon 500 mg, ca
2,3,4 • Ondancentron untuk mengurangi rasa mual
08.30 WIB 08.40 glukonas 10 ml, paracetamol 1 gr dan Keyko
yang dirasakan pasien sebagai efek
cefoperazone 1 gr Ziphora
samping dari oengobatan.
Purba

• Medixon diberikan seabagai anti-inflamasi


dan mengurangi reaksi alergi.
• Paracetamol digunakan sebagai obat anti-
nyeri untuk pasien.

• Cefoperazone diberikan sebagai antibiotic


untuk meminimalisir resiko infeksi.

• Ca Glukonas membantu meningkatkan


kadar kalsium dalam tubuh pasien seacar
signifikan.

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
28-3-2023 1,2,3, 08.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
08.55 WIB 4 09.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Menemani dan memfasilitasi dokter Memfalitasi peralatan yang dibutuhkan dr


28-3-2023 09.30-
1,3,4 spesialis anastesi untuk melakukan aff pada spesialias selama proses pelepasan baik arteri line
09.30 WIB 09.55 Keyko
arteri line dan epidural maupun epidural.
Ziphora
Purba
Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
28-3-2023 1,2,3, 09.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
09.55 WIB 4 10.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


28-3-2023 1,2,3, 10.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
10.55 WIB 4 11.00 dan balance cairan pasien Keyko
secara dini dan memantau pengobatan yang.
Ziphora
Purba

Mucosta diberikan untuk meningkatkan


28-3-2023 11.25- Memberikan terapi obat sebelum makan mekanisme pertahanan mukosa lambung dengan
2
11.25 WIB 11.30 yaitu mucosta 100 mg (PO) meningkatkan mucus lambung dan dapat Keyko
menurunkan resiko kerusakan mukosa lambung. Ziphora
Purba

28-3-2023 11.30- Mengetahui cairan yang berada di dalam tubuh


2 Mengukur CVP
11.30 WIB 11.35 pasien. Keyko
Ziphora
Purba
28-3-2023 11.35- Mengetahui suhu tubuh agar tidak terjadi
4 Mengukur Suhu
11.35 WIB 11.40 hipertermi ataupun hipotermia. Keyko
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
28-3-2023 1,2,3, 11.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
11.55 WIB 4 12.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba

Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Nutrisi yang


28-3-2023 12.15-
4 Memberikan makan siang kepada pasien adekuat dapat mempercepat proses pemuliihan
12.15 WIB 12.20 Keyko
pasien.
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
28-3-2023 1,2,3, 12.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
12.55 WIB 4 13.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba
Memberitahu implementasi dan intervensi serta
28-3-2023 1,2,3, 13.00- Melakukan handover shift dengan perawat
kondisi pasien sebelum melakukan implementasi
13.00 WIB 4 13.30 dinas siang Keyko
yang akan dilakukan.
Ziphora
Purba

Tujuan pemantauan hemodinamik adalah untuk


mendeteksi, mengidentifikasi kelainan fisiologis
28-3-2023 1,2,3, 13.55- Mencatat dan mengevalusi hemodinamik
secara dini dan memantau pengobatan yang
13.55 WIB 4 14.00 dan balance cairan pasien Keyko
diberikan guna mendapatkan informasi
Ziphora
keseimbangan homeostatis tubuh. Purba
EVALUASI

Inisial Pasien/Usia : Tn. F/ 32 tahun

No. Rekam Medis : 16-74-52

Diagnosa Medis : Post tranplantasi ginjal kanan hari ke 2

Nama Ruang Rawat : Intensive Care Unit

Tanggal Masuk : 24- 3- 2023

Tanggal Tindakan : 26-3-2023 sampai 28-3-2023

Faculty of Nursing Nama Praktikan : Keyko Ziphora Purba

UNIVERSITAS NIM : 01503220109


PELITA HARAPAN Nama Pembimbing : Ns. Juhdeliena, M. Kep., Sp. Kep. MB

TANGGAL/ NO Nama dan Tanda


JAM EVALUASI
WAKTU DK Tangan
Subjektif:
1. Pasien mengatakan nyeri masih terasa dan sangat menggangu saat pasien
26-3-2023/ 14.00-
1 bergerak dan bersin
14.00 14.10
2. Pasien mengatakan skala nyeri masih sama yaitu 3/2 (A/I) pada perut luka post Keyko Ziphora
operasi Purba
Objektif:
1. Tampak Panjang luka post operasi sepanjang 15 cm
2. Pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak
3. NIBP 168/86 mmHg, AIBP 159/76 mmHg, HR 86 x/menit, RR 22 x/menit
4. Pasien mendapatkan terapi lanjutan Marcain 0,125% (8 ml/jam), tramal 200
mg/24 jam dan paracetamol 3x1 gr
Analisa:
Nyeri akut belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik perjam
2. Kaji nyeri komperhensif setiap shift
3. Edukasi pasien untuk teknik non farmakologis seperti teknik nafas dalam saat
nyeri memberat
4. Edukasi pasien saat beraktivitas untuk memegang atau menahan bagian luka
post operasi menggunakan ke dua tangan
5. Terapi analgetic lanjut sesuai dokter anastesi
6. R/ tanggal 27-3-2023 Marcain turun dosis menjadi 0,1% (8 ml/jam)
Subjektif:
1. Pasien mengatakan bahwa sebelum melakukan transplantasi ginjal pasien
26-3-2023/ 14.10-
2,3 sering membatasi minum
14.10 14.20
2. Pasien mengatakan bahwa badan gemuknya bukan karena makanan Keyko Ziphora
3. Pasien mengatakan bahwa merasa badannya semakin gemuk Purba
Objektif:
1. NIBP 168/86 mmHg, AIBP 159/76 mmHg, HR 86 x/menit, RR 22 x/menit
2. Produksi drain 120 ml/24 jam tanggal 25-3-2023
3. Hasil pengukuran CVP 9,5 cmH2O
4. Balance cairan + 418,9 ml/7 jam
5. Hasil lab tanggal 26-3-2023 eGFR 5.2, Hb 11.60 g/dL, Ht 35.80%, platelet
281.00
6. Tampak urin berwarna merah
7. Pasien mendapatkan terapi lanjutan yaitu Lasix 5 mg/jam
Analisa:
Hipervolemia belum teratasi
Resiko perdarahan belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik tiap jam
2. Observasi balutan luka setiap 4 jam
3. Observasi produksi drain setiap 24 jam
4. Observasi produksi urin setiap jam
5. Lakukan pengukuran CVP tiap 6 jam
6. Head up 30-45 derajat
7. R/ pemberian terapi adona 1 ampul jika urine berwarna merah
8. R/ besok tanggal 27-3-2023 cek DPL, creatinine
Subjektif:
1. Pasien mengatakan bahwa badan terasa agak sumeng saat malam hari
2. Pasien mengatakan bahwa sendi-sendi terasa pegal
3. Pasien mengatakan bahwa dulu saat masih kecil sering demam jika terkena
udara yang dingin
Objektif:
1. Suhu axilla 36,7 celcius
2. NIBP 168/86 mmHg, AIBP 159/76 mmHg, HR 86 x/menit
3. Hasil pemeriksaan lab tanggal 26-3-2023 yaitu Leukosit 17.12 (H)
4. Pasien mendapatkan terapi imunosupresan lanjutan yaitu Prograf (PO) 5 mg 2x,
26-3-2023/ 14.20- Cellcept (PO) 1 gr 2x1, Solumedrol (IV) 500 mg 1x1
4
14.20 14.30 5. Pasien terpasang alat invasive yaitu CDL, CVC, Arteri line, Epidural, Urine
kateter, DJ stent dan drain
Analisa:
Resiko infeksi belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik tiap jam
2. Observasi balutan pada alat invasive tiap shift
3. Lakukan pengukuran suhu tiap 6 jam
4. Oral hygine 2-3 kali sehari
5. Bad bathing setiap 2 kali sehari Keyko Ziphora
6. Edukasi pasien untuk selalu mencuci tangan sebelum makan Purba
7. Pertahankan teknik aseptik
8. R/ besok tanggal 27-3-2023 mengganti selang perfusor
Subjektif:
1. Pasien mengatakan nyeri masih terasa sama dengan hari sebelumnya dan sangat
menggangu saat pasien miring ke kanan dan kekiri
2. Pasien mengatakan skala nyeri masih sama yaitu 3/2 (A/I) pada perut luka post
operasi
Objektif:
1. Tampak Panjang luka post operasi sepanjang 15 cm
2. Pasien tampak meringis kesakitan saat bergerak
3. NIBP 156/82 mmHg, AIBP 164/80 mmHg, HR 97 x/menit, RR 21 x/menit
27-3-2023/ 14.00- 4. Pasien mendapatkan terapi lanjutan Marcain 0,1% (8 ml/jam), tramal 200
1
14.00 14.10 mg/24 jam dan paracetamol 3x1 gr
Analisa:
Nyeri akut belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik perjam
2. Kaji nyeri komperhensif setiap shift
3. Edukasi pasien untuk teknik non farmakologis seperti teknik nafas dalam saat
nyeri memberat
4. Edukasi pasien saat beraktivitas untuk memegang atau menahan bagian luka Keyko Ziphora
post operasi menggunakan ke dua tangan Purba
5. Terapi analgetic lanjut sesuai dokter anastesi
6. R/ besok Marcain 0,1% dan tramal 200 mg/24 jam stop diganti tramal (IV) 3x50
mg
Subjektif:
1. Pasien mengatakan bahwa bengkak pada kaki sudah berkurang
Objektif:
1. NIBP 156/82 mmHg, AIBP 164/80 mmHg, HR 97 x/menit, RR 21 x/menit

2. Produksi drain 80 ml/24 jam tanggal 26-3-2023


3. Hasil pengukuran CVP 8,1 cmH2O
4. Balance cairan + 128.9 ml/7 jam
5. Hasil lab tanggal 27-3-2023 eGFR 5.3, Hb 11.00 g/dL, Ht 34.90%, platelet
278.00
27-3-2023/ 14.10-
2,3 6. Edema pada keempat ekstremitas bawah berkurang dan ekstremitas atas grade
14.10 14.20
1+
7. Pasien mendapatkan terapi lanjutan yaitu Lasix 5 mg/jam
Analisa:
Hipervolemia belum teratasi
Resiko perdarahan belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik tiap jam
2. Observasi balutan luka setiap 4 jam Keyko Ziphora
3. Observasi produksi drain setiap 24 jam Purba
4. Observasi produksi urin setiap jam
5. Lakukan pengukuran CVP tiap 6 jam
6. Head up 30-45 derajat
7. R/ pemberian terapi adona 1 ampul jika urine berwarna merah
8. R/ besok tanggal 28-3-2023 cek DPL, creatinine
Subjektif:
1. Pasien mengatakan bahwa bisa tidur tadi malam karena tidak ada pegal-pegal
pada sendi
2. Pasien mengatakan masih terasa perih pada pagian mata karena pusing
Objektif:
1. Suhu axilla 36,6 celcius
2. NIBP 156/82 mmHg, AIBP 164/80 mmHg, HR 97 x/menit
3. Hasil pemeriksaan lab tanggal 27-3-2023 yaitu Leukosit 17.12 (H)
27-3-2023/ 14.20-
4 4. Pasien mendapatkan terapi imunosupresan lanjutan yaitu Prograf (PO) 5 mg 2x,
14.20 14.30
Cellcept (PO) 1 gr 2x1, Solumedrol (IV) 500 mg 1x1
5. Pasien terpasang alat invasive yaitu CDL, CVC, Arteri line, Epidural, Urine
kateter, DJ stent dan drain
Analisa:
Resiko infeksi belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik tiap jam Keyko Ziphora
2. Observasi balutan pada alat invasive tiap shift Purba
3. Lakukan pengukuran suhu tiap 6 jam
4. Oral hygine 2-3 kali sehari
5. Bad bathing setiap 2 kali sehari
6. Edukasi pasien untuk selalu mencuci tangan sebelum makan
7. Pertahankan teknik aseptic
8. R/ tanggal 27-3-2023 masuk terapi imunosupresan simulect jam 16.00 WIB
9. R/ besok tanggal 28-3-2023 aff epidural dan arteri line
Subjektif:
1. Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
2. Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol secara mendiri jika nyeri muncul
3. Pasien mengatakan skala nyeri masih sama yaitu 2/1 (A/I) pada perut luka post
operasi
Objektif:
1. Tampak Panjang luka post operasi sepanjang 15 cm
28-3-2023/ 14.00-
1 2. NIBP 150/85 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit
14.00 14.10
5. Pasien mendapatkan terapi lanjutan Tramal 3x50 gr dan paracetamol 3x1 gr
Analisa:
Nyeri akut teratasi sebagian
Planning:
1. Observasi hemodinamik perjam
2. Kaji nyeri komperhensif setiap shift Keyko Ziphora
3. Terapi analgetic lanjut sesuai dokter anastesi Purba
Subjektif:
1. Pasien mengatakan bahwa senang karena sudah dapat bisa minum secara bebas
tanpa harus cuci darah
Objektif:
1. NIBP 150/85 mmHg, HR 90 x/menit, RR 20 x/menit
2. Produksi drain 45 ml/24 jam tanggal 27-3-2023
3. Hasil pengukuran CVP 6,5 cmH2O
4. Balance cairan -12,7 ml/7 jam
5. Hasil lab tanggal 27-3-2023 eGFR 6.4, Hb 11.50 g/dL, Ht 36.50%, platelet
302.00
28-3-2023/ 14.10- 6. Edema pada keempat ekstremitas bawah berkurang dan ekstremitas atas grade
2,3
14.10 14.20 1+
7. Pasien mendapatkan terapi lanjutan yaitu Lasix 1 mg/jam
Analisa:
Hipervolemia belum teratasi
Resiko perdarahan belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik tiap jam
2. Observasi balutan luka setiap 4 jam
3. Observasi produksi drain setiap 24 jam
4. Observasi produksi urin setiap jam Keyko Ziphora
5. Lakukan pengukuran CVP tiap 6 jam Purba
6. Head up 30-45 derajat
7. R/ besok tanggal 29-3-2023 cek DPL, creatinine
Subjektif:
1. Pasien mengatakan bahwa tadi malam tidur sudah bisa dan tidak merasa
mengigil lagi
Objektif:
1. Suhu axilla 36,6 celcius
2. NIBP 150/85 mmHg, HR 90 x/menit
3. Hasil pemeriksaan lab tanggal 27-3-2023 yaitu Leukosit 11.82 (H)
4. Pasien mendapatkan terapi imunosupresan lanjutan yaitu Prograf (PO) 5 mg 2x,
Cellcept (PO) 1 gr 2x1, Solumedrol (IV) 500 mg 1x1
28-3-2023/ 14.20- 5. Pasien terpasang alat invasive yaitu CDL, CVC, Urine kateter, DJ stent dan
4
14.20 14.30 drain
Analisa:
Resiko infeksi belum teratasi
Planning:
1. Observasi hemodinamik tiap jam
2. Observasi balutan pada alat invasive tiap shift
3. Lakukan pengukuran suhu tiap 6 jam
4. Oral hygine 2-3 kali sehari
5. Bad bathing setiap 2 kali sehari Keyko Ziphora
6. Edukasi pasien untuk selalu mencuci tangan sebelum makan Purba
7. Pertahankan teknik aseptic
9. R/ tanggal 29-3-2023 aff drain jika produksi < 50 ml
REFERENSI

Ppni. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi Dan Indikator Diagnostik, Edisi 1
Cetakan Iii (Revisi). Jakarta: Ppni.

Ppni. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan,
Edisi 1 Cetakan Ii. Jakarta: Ppni.

Ppni. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1 Cetakan Ii. Jakarta: Ppni.

Anda mungkin juga menyukai