Anda di halaman 1dari 2

Sistem manajemen kinerja memiliki kelebihan dan kekurangan.

Coba Anda berikan contoh kasus mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen
kinerja.

Kelebihan sistem manajemen kinerja

1. Meningkatkan Keefektifan Organisasi


Dengan Sistem Manajemen Kinerja Mampu Menjalankan Proses Kinerja Pada Organisasi
Secara Efektif.
Contoh: Pada Departemen Accounting Hotel Four Points Mengkaji Ulang dan
Menjelaskan Kembali Jobs Description Kepada Masing-Masing Divisi Bertujuan Untuk
Efektivitas Kinerja Pada Departemen Accounting, dan Tidak Salah Arah Pada Saat
Bekerja. Departemen Accounting Hotel Four Points Selalu Update Sistem Teknologi
Informasi Untuk Memudahkan Divisi-Divisi Di Departemen Accounting Dalam
Menghasilkan Laporan Keuangan Secara Detail dan Tepat.
2. Memberikan Motivasi Kepada Karyawan
Sistem Manajemen Kinerja Bisa Memberikan Motivasi dan Rasa Nyaman Kepada
Karyawan Saat Bekerja.
Contoh: Karyawan Hotel Four Points Diberikan Reward Talent Of The Month Oleh
Departemen HRD Di Pertemuan Seluruh Karyawan Sebulan Sekali Yang Bertujuan
Untuk Memberikan Motivasi Kepada Seluruh Karyawan, dan Memberikan Rasa
Berkompetitif Saat Bekerja Sehingga Menghasilkan Pekerjaan Yang Berkualitas dan
Menguntungkan Bagi Perusahaan.
3. Memperbaiki Pelatihan dan Pengembangan
Sistem Manajemen Kinerja Mampu Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Bagi
Karyawan Secara Baik Dari Segi Kualitas dan Kuantitas.
Contoh: HRD Hotel Four Points Sering Memberikan Pelatihan Pengembangan Baik
Pelatihan Skill Pekerjaan, Pengembangan Aktivitas Di Bidang Olahraga Maupun
Kerohanian. Setelah Pelatihan Dilaksanakan, HRD Memberikan Kuisioner Untuk
Menilai dan Mengevaluasi Pelatihan Pengembangan, Apakah Sudah Efektifkah Bagi
Kebermanfaatan Karyawan dan Mencapai Kinerja Yang Optimal Dari Para Karyawan
Bagi Perusahaan.
4. Mengubah Budaya
Dengan Sistem Manajemen Kinerja Dapat Mengubah Budaya Masing-Masing Karyawan
Yang Bisa Menyatu, Beradaptasi, dan Berkolaborasi Dengan Budaya Perusahaan.
Contoh: Departemen-Departemen Di Hotel Four Points Memberikan Training Kepada
Karyawan Terkait Penerapan SOP Yang Ada Di Perusahaan Sehingga Para Karyawan
Harus Bisa Beradaptasi dan Berkolaborasi Saat Bekerja Sesuai Dengan SOP. Juga Secara
Tidak Langsung Menurunkan Rasa Ego Pada Diri Karyawan Masing-Masing Untuk
Menyatukan Visi-Misi Bagi Keberlangsungan Proses Kinerja Perusahaan.
5. Menyokong Hubungan Antara Gaji / Upah Dengan Produktivitas
Sistem Manajemen Kinerja Dapat Menentukan Gaji / Upah Yang Berdasarkan
Produktivitas Masing-Masing Karyawan.
Contoh: Pada Karyawan Hotel Four Points Diberikan Gaji / Upah Yang Berbeda.
Departemen HRD Beserta Kepala Departemen Lainnya Memberikan Evaluasi
Produktivitas Karyawan dan Menetapkan Berbagai Macam Spesifikasi Produktivitas
Karyawan Sehingga Bisa Menetapkan Gaji / Upah Berdasarkan Level Karyawan
Tersebut dan Kualitas Produktivitasnya.
6. Menarik dan Mempertahankan Staf Yang Memiliki Keahlian
Sistem Manajemen Kinerja Bisa Mempengaruhi Keberlangsungan Dipertahankan atau
Tidaknya Karyawan Di Perusahaan.
Contoh: Kepala Departemen Accounting Mengevalusi Kinerja Karyawan Secara 6 Bulan
Sekali, Apakah Karyawan Sudah Memenuhi Performance Yang Ditetapkan Departemen
Accounting. Pada Akhir Tahun Mengevaluasi Kinerja Sekaligus Menetapkan Karyawan
Tersebut Atau Tidak Berdasarkan Hasil Kinerja Karyawan Tersebut.
7. Mendukung Manajemen Yang Berkualitas Secara Keseluruhan
Sistem Manajemen Kinerja Dapat Menentukan SOP dan Mendukung Proses Kinerja
Manajemen Perusahaan Sehingga Bisa Menghasilkan Kualitas Pekerjaan Yang
Berkualitas.
Contoh: SOP Pada Departemen-Departemen Di Hotel Four Points Bisa Menjalankan
Aktivitas Kinerja Karyawan dan Manajemen Yang Berkualitas dan Efektif.

Kekurangan sistem manajemen kinerja

1. Pemilihan nilai antara sangat tidak memuaskan sampai sangat memuaskan gagal
menetapkan standar-standar yang sesungguhnya dapat dipakai untuk membuat satu
penilaian.
2. Cara ini sering bervariasi dan tidak konsisten.
3. Tidak dapat memberikan kepastian bahwa mereka yang meniai akan memberikan
penilaiannya didasarkan pengamatan-pengamatan yang sistematis dan objektif.
4. Matinya kreativitas dan inovasi untuk mengadakan perubahan-perubahan.

Anda mungkin juga menyukai