Anda di halaman 1dari 13

Nama Dosen : Fadli, S.Kep., Ns., M.Kep.

Laporan : Skenario Kasus Gagal Jantung


Mata Kuliah : Kep. Dewasa sistem Kardiovaskular, Respiratori & Hematologi

LAPORAN KASUS GAGAL JANTUNG

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Elshie Kadonga K.21.01.012
2. Fitri Andiyani Asman K.21.01.015
3. Mega Cristi Misran K.21.01.023
4. Meriam Pongsimpin K.21.01.024
5. Nirma K.21.01.027
6. Nurwildah Kaharudin K.21.01.042
7. Putu Pegi Ariyanti K.21.01.034
8. Rasmiati K.21.01.037
9. Risda Upa K.21.01.038
10. Wika Fitriana M.N Saing K.21.01.041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita sekalian. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada bapak Fadli, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen mata kuliah
keperawatan dewasa sistim kardiovaskuler, respiratori & hematologi ini yang
telah membimbing kami sehinga kami dapat menyelesaikan laporan kasus yang
berjudul “Gagal Jantung”.

Penulis menyadari masih banyak kekuarangan dalam penyusunan laporan


kasus ini disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan kasus ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua.

Palopo, 12 Januari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

KASUS....................................................................................................................3

A. Skenario Kasus...............................................................................................3

B. Definisi Konsep Penyakit...............................................................................3

C. Etiologi dari Penyakit pada Kasus..................................................................3

D. Patofisiologi /Penyimpangan KDM................................................................4

E. Masalah Keperawatan.....................................................................................5

F. Diagnosis Keperawatan..................................................................................7

G. Pathway..........................................................................................................9

Referensi............................................................................................................10

LAMPIRAN (Dokumentasi Proses Diskusi)......................................................11

2
KASUS

A. Skenario Kasus
Seorang pasien laki-laki berumur 60 tahun dirawat diruang ICU sudah 5 hari
dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian pada tingkat kesadaran pasien
dapat membuka mata dengan rangsangan nyeri, suara tidak jelas, dan tidak ada
respon pada ekstermitas. Nampak sianosis, edema pada ekstermitas bawah,
terdengar suara ronkhi kedua lapang paru serta nampak ada sekret dan keadaan
umum lemah. Pemeriksaan tekanan darah 90/53 mmHg, frekuensi nadi 115
kali/menit, frekuensi napas 36 kali/menit dan dangkal, suhu tubuh 38,8°C Hasil
pemeriksaan laboratorium: pH: 6,5; PCO2: 58 mmHg; HCO3: 34 mEq/L; hb: 7,4
g/dL. Pemeriksaan JVP 5+4 cmH2O, gambaran EKG mengalami aritmia dan
pasien terpasang Non-Rebreathing Mask serta sering diberi tindakan suction.

B. Definisi Konsep Penyakit


Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik yang mana jantung sebagai
pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri
– ciri yang penting dari definisi ini adalah definisi gagal relative terhadap
kebutuhan metabolic tubuh sedangkan penekanan arti gagal ditujukan pada fungsi
pompa jantung secara keseluruhan. Gagal jantung diartikan sebagai
ketidakmampuan cjantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen sehingga metabolism
mengalami penurunan (Bachrudin & Najib, 2016).

C. Etiologi dari Penyakit pada Kasus


Etiologi dari penyakit gagal jantung ialah umur dan jenis kelamin. Pada
umumnya, kualitas hidup menurun dengan jenis kelamin dan meningkatnya
umur, dimana laki-laki memiliki resiko gagal jantung dua kali lebih besar
daripada perempuan usia 55-64 tahun (Pugsley, 2006). Seiring dengan
perkembangan usia, semakin banyak permasalahan dan tingkat stressor yang

3
dihadapi dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Individu yang telah
memasuki usia dewasa atau lanjut usia sering dihadapkan dengan kondisi seperti
perubahan fisik yang semakin lemah dan berbagai penyakit mengancam sehingga
menyebabkan ketidakberdayaan dan dapat mempengaruhi kualitas hidupnya.

D. Patofisiologi /Penyimpangan KDM


Gagal jantung terjadi karena adanya factor sistemik yakni hipoksia dan anemia
yang dapat menurunkan pasokan oksigen jantung menurun. Akibatnya, terjadi
kegagalan pompa pada ventrikel jantung. Ventrikel kiri jantung yang tidak dapat
memompa dengan baik ke seluruh tubuh mengakibatkan tidak terpenuhnya
kebutuhan metabolic tubuh (Forward failure) dan tekanan pengisian jantung yang
tinggi (Backward failure).

Ketika oksigen tidak memenuhi kebutuhan metabolic tubuh (Forward failure),


pasokan oksigen darah pada jaringan akan menurun. Kurangnya pasokan oksigen
dalam jaringan mempengaruhi proses metabolisme anaerob yang dapat
menghasilkan asam laktat. Kurangnya pasokan oksigen akan mengakibatkan
peningkatan jumlah asam yang berlebihan sehingga terjadi penumpukan (asidosis
metabolic). Asam laktat yang terbentuk dari metabolism anaerob, dalam hal ini
glikolisis anaerob, akan menurunkan pH sehingga suasana otot berubah jadi asam.
Perubahan pH dalam otot yang menjadi asam ini akan menghambat kerja enzim-
enzim glikolisis sehingga mengganggu reaksi kimia yang berlangsung di sel. Hal
ini akan mengakibatkan berkurangnya energi (ATP) yang dihasilkan sehingga
kontraksi otot akan mengalami semakin lemah dan kelelahan. Akibatnya, aktivitas
akan terganggu. Selain itu, forward failure dapat menyebabkan pasokan oksigen
ke otak mengalami penurunan, sehingga tingkat kesadaran akan menurun dan
menyebabkan penurunan curah jantung. Forward failure juga menyebabkan
peningkatan Renin-angiotensin, kemudian terjadi peningkatan Aldosteron.
Aldosteron akan menyebabkan retensi natrium dan air sehingga terjadi
Hipervolemia.

4
Kegagalan pompa ventrikel kiri juga menyebabkan back failure, kemudian
terjadi peningkatan pada LVED, kemudian tekanan vena pulmonalis meningkat,
tekanan kapiler paru meningkat sehingga terjadi edema paru. Edema paru
mengakibatkan adanya penumpukan cairan pada paru dan akan menimbulkan
masalah gangguan pertukaran gas. Edema juga mengakibatkan suara ronkhi
basah, kemudian terjadi peradangan pada mukosa paru. Peradangan tersebut
menyebabkan terjadinya iritasi dari permukaan organ dan menyebabkan
terjadinya penyempitan jalan napas lalu kemampuan refleks batuk menurun dan
terjadi penumpukan secret, sehingga terjadi masalah bersihan jalan napas yang
tidak efektif.

5
E. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang dapat muncul dari kasus yaitu :

No Data Etiologi Masalah


1 DS : renin-angiotensin Hipervolemia
meningkat
Mayor: sesak napas
Minor: -
Aldesteron meningkat

DO :
ADH meningkat
Mayor:
- Edema pada
Retensi Na+H2O
ekstremitas,
- Peningkatan JVP (9
Hypervolemia
cmH2O)
Minor:
- Hb menurun (Anemia)
- Balance cairan positif
- Terdengar suara ronkhi
kedua lapang paru
- Distensi vena jugularis
2 DS : LVED meningkat Gangguan
Mayor: pertukaran gas
- Sesak napas tekanan vena
pilmonalis meningkat
Minor:
Tekanan Kapiler Paru
DO : meningkat
Mayor:
Edema Paru
- Terdengar suara ronkhi
kedua lapang paru
Gangguan pertukaran
- Takikardia
gas
- Nilai AGD mengalami
asidosis resporatolik

5
Minor:
- Penurunan kesadaran
(GCS 5)
- Sianosis

3 DS Suplai O2 ke otak Penurunan


Mayor : menurun curah jantung
- Sesak napas karena
perubahan afterload Penurunan kesadaran
Minor : -
Penurunan curah
DO jantung
Mayor :
- Tekanan darah menurun
- Takikardi
- Edema
- Peningkatan JVP
- Sianosis
Minor : -

4 DS Edema paru Bersihan jalan


Mayor : - napas tidak
Minor : Ronkhi basah efektif
- Sesak napas
Iritasi mukosa paru
DO
Mayor : Refleks batuk menurun

- Adanya secret
- Terdengar suara ronkhi Penumpukan sekret

kedua lapang paru


Bersihan jalan napas
Minor :

6
- Sianosis tidak efektif
- Perubahan pola napas
5 DS Suplai darah jaringan Intoleransi
Mayor : menurun aktivitas
Minor :
- Sesak napas Metabolism anaerob

DO Asidosis metabolic
Mayor:
- Denyut jantung ATP menurun

meningkat
Minor : Fatigue

- Aritmia
Intoleransi aktivitas
- Sianosis

F. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan yang didapat dari kasus yaitu :
1. Hipervolemia, ditandai dengan:
a. Sesak napas
b. Edema pada ekstermitas
c. Peningkatan JVP (9 cmH2O)
d. Anemia
e. Balance cairan positif
f. Terdengar suara ronkhi kedua lapang paru
g. Distensi vena jugularis
2. Gangguan pertukaran gas, ditandai dengan:
a. Sesak napas
b. Nilai AGD mengalami Asisdosis resporatolik
c. Terdengar ronkhi kedua lapang paru
d. Sianosis

7
e. Takikardia
f. Penurunan kesadaran (GCS 5)
3. Penurunan curah jantung, ditandai dengan:
a. Sesak napas karena perubahan afterload
b. Tekanan darah merunun
c. Takikardi
d. Edema
e. Peningkatan JVP
f. Sianosis
4. Bersihan jalan napas tidak efektif, ditandai dengan:
a. Adanya sekret
b. Terdengar ronkhi kedua lapang paru
c. Sesak napas
d. Sianosis
e. Perubahan pola napas
5. Intoleransi aktivitas, ditandai dengan:
a. Denyut jantung meningkat
b. Penurunan kesadaran
c. Sesak napas
d. Aritmia
e. Sianosis

G. Pathway

Beban sistolik
meningkat
8
Faktor sistemik Beban volume
(hipoksia, anemia) berlebihan

Kontraktilitas Pasokan oksigen


meningkat jantung menurun

Cardiac output GAGAL JANTUNG


menurun

Beban kerja jantung Gagal pompa


meningkat ventrikel kiri Back failure

Atrofi serabut otot


Forward failure
LVED naik

Suplai darah jaringan Suplai O2 ke otak Renin-angiotensin


menurun menurun meningkat Tekanan vena
pulmonalis meningkat
Aldesteron meningkat
Metabolisme anaerob Penurunan Kesadaran Tekanan kapiler paru
meningkat
ADH meningkat
Asidosis metabolik PENURUNAN Edema paru
CURAH JANTUNG
Retensi Na+H2O

Adenosina trifosfat
/ATP menurun GANGGUAN
HIPERVOLEMIA
PERTUKARAN GAS
Fatique

Iritasi mukosa paru Ronkhi basah


INTOLERANSI Refleks batuk
AKTIVITAS menurun

Penumpukan sekret BERSIHAN JALAN


NAPAS TIDAK EFEKTIF
Referensi

9
Astuti, Y.E., Setyorini, Y. and Rifai, A. (2018) “Hipervolemia Pada pasien
congestive heart failure (CHF),” Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2).
Available at: https://doi.org/10.37341/interest.v7i2.28.

https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/download/168/106

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
c38a3a71220e878974174928d0a5dc3c.pdf

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8171/6.BAB%20II.pdf?
sequence=6

10
LAMPIRAN (Dokumentasi Proses Diskusi)

11

Anda mungkin juga menyukai