Anda di halaman 1dari 8

Tugas : Studi Analisis Sintaksis dan Grammatika

Mata Kuliah : Eksegese Perjanjian Lama


Dosen pengampu : Dr. Harianto GP, Th.M., M.pd.K
Nama mahasiswa : Masnur Laia
Semester : III (Pastoral)
N.I.M : 1130306
Tanggal Tugas : 23 November 2014

Analisis Sintaksis dan Grammatika

Kidung Agung 8:11-12

AYAT 11

Kata pertama ‫ ּכ ֶֶרם‬Kata benda umum maskulin tunggal absolut, yang berarti “kebun

anggur”. Dalam Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak mempunyai partikel penutup. 1

Jadi terjemahan kata ini “ sebuah kebun anggur”.

Kata kedua ‫ היה‬Kata kerja qal perfek orang ketiga maskulin tunggal, yang berarti

“menjadi ”.Kata kerja qal memiliki dua bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu

keadaan atau kondisi, seperti ‘be heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive,

menyatakan tindakan/perbuatan, misalnya ‘go’, ‘give’, ‘put’. Sehingga bentuk yang tepat

bagi kata ini adalah Fientive Verbs.2 Berbentuk perfek, yang dalam Biblical Aramaic dapat

digunakan dalam berbagai macam hubungan dengan elemen waktu, dan karena itu, hal

tersebut mungkin diterjemahkan dengan beberapa tenses bahasa Inggris yang berbeda.

Contoh-contoh umum yang paling banyak digunakan dalam bentuk perfek, antara lain: (1)

Historical Perfect; (2) Present; (3) Future; (4) Present Perfect; (5) Pluperfect. 3 Biblical

Aramaic, kata benda maskulin tidak mempunyai partikel penutup. 4 Jadi, diterjemahkan “telah

menjadi”.

1
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.
2
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax An Outline, (London: University of Toronto Press, 1976), 27.
3
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic., 21.
4
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.
Kata ketiga ‫ְל‬ Partikel preposisi ‫ ׁשְֹלמ ֹה‬Kata benda proper tidak bergender dan tidak

bernomor, yang berarti “untuk Salomo”. Dalam Biblical Aramic, partikel kata depan l.
digunakan untuk indikasi obyek langsung, dan lagi untuk menguatkan penggunaan secara

umum dari l. (ditemukan juga dalam Biblical Hebrew) yang menyatakan obyek tidak

langsung, ethical dative, tujuan, dan arah. Harus ditetapkan sintaks konteks, dimana l. itu

menyatakan sebuah obyek langsung ataukah obyek tidak langsung.5 Jadi, pemakaian l. dalam

kata ini menyatakan obyek langsung. Pertama, as the subject of a finite verb for emphasis or

contrast; Kedua, in apposition to a pronominal suffix; Ketiga, as subject of a participle.6

Kata keempat ‫ ְּב‬Partikel preposisi ‫ ַּבעַל הָמֹון‬noun proper no gender no number no state ,

yang berarti “dalam Baal-Hamon”. Preposisi ‫ ב‬menyatakan pergerakan atau istirahat pada

tempatnya atau waktu, lokasi, temporal, berlawanan, menyatakan kerugian identitas,

spesifikasi, partisif dengan menyatakan perbuatan yang menghasilkan, dan distributif.7

Pertama, as the subject of a finite verb for emphasis or contrast; Kedua, in apposition to a

pronominal suffix; Ketiga, as subject of a participle. 8 Jadi, diterjemahkan sebagai “dalam

Baal-Hamon”.

Kata kelima ‫ נתן‬Kata kerja qal perfekt orang ketiga maskulin tunggal, yang berarti “memberi”.

Kata kerja qal memiliki dua bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu keadaan atau

kondisi, seperti ‘be heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive, menyatakan

tindakan/perbuatan, misalnya ‘go’, ‘give’, ‘put’. Sehingga bentuk yang tepat bagi kata ini

adalah Fientive Verbs.9 Berbentuk perfek, yang dalam Biblical Aramaic dapat digunakan
5
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 11.
6
Ibid. 22.
7
Roland J. William, Hebrew Syntax An Outline (Toronto: University of Toronto Press, 1988), 44-46.
8
Ibid. 22.
9
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax An Outline, (London: University of Toronto Press, 1976), 27.
dalam berbagai macam hubungan dengan elemen waktu, dan karena itu, hal tersebut mungkin

diterjemahkan dengan beberapa tenses bahasa Inggris yang berbeda. Contoh-contoh umum

yang paling banyak digunakan dalam bentuk perfek, antara lain: (1) Historical Perfect; (2)

Present; (3) Future; (4) Present Perfect; (5) Pluperfect. 10 Biblical Aramaic, kata benda

maskulin tidak mempunyai partikel penutup.11. Jadi, diterjemahkan sebagai “telah memberi”.

Kata keenam ‫ ְל‬particle preposition ‫ ַה‬particle article ‫ נטר‬Kata kerja qal partisif maskulin

jamak absolut, yang berarti” untuk menjaga”. Dalam Biblical Aramic, partikel kata depan l.
digunakan untuk indikasi obyek langsung, dan lagi untuk menguatkan penggunaan secara

umum dari l. (ditemukan juga dalam Biblical Hebrew) yang menyatakan obyek tidak

langsung, ethical dative, tujuan, dan arah. Harus ditetapkan sintaks konteks, dimana l. itu

menyatakan sebuah obyek langsung ataukah obyek tidak langsung.12 Jadi, pemakaian l.

dalam kata ini menyatakan obyek langsung. Partikel terbatas h (ha) di mana awalan ini

(seperti dalam bahasa inggris) adalah digunakan ketika objek atau orang di tunjukan dengan

baik atau kebenaran yang di kenal, fungsi lainnya adalah untuk menunjukan sesuatu yang

bersifat khusus13. h pada akhir kata. Jika h sebagai huruf terakhir sebuah kata, ia tidak di

anggap konsonan melainkan menandai bahwa kata itu berakhir dengan sebuah vocal. h pada

posisi itu tidak di ucapkan walaupun h dapat muncul dalam transliterasi14. Kata kerja qal

memiliki dua bentuk. Pertama, Stative, yang menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti

‘be heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’. Kedua, Fientive, menyatakan tindakan/perbuatan,
10
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic., 21.
11
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.
12
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 11.
13
Ronald J. Wiliams, Hebrew Syntax An Outlain, (London: Uneversity of Toronto Press, 1976) 18
14
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 20
misalnya ‘go’, ‘give’, ‘put’. Sehingga bentuk yang tepat bagi kata ini adalah Fientive Verbs.

Berbentuk partisip, yang dalam Biblical Aramaic digunakan di antara kata kerja dan kata

benda. Hal itu mungkin mengalami penurunan sebagai kata benda atau kata sifat lainnya.

Sebagai kata benda atau kata sifat, partisip tidak memiliki waktu. Dalam Biblical Aramaic,

terdapat 2 (dua) bentuk partisip, yaitu: Pertama, partisip aktif dari konyugasi tunggal, adalah

berbentuk kata sifat, qatil, yang nampak dengan kata sifat lainnya dalam suku kata terakhir;

Kedua, partisip pasif dari konyugasi tunggal, adalah berbentuk qatil. Kata kerja partisip yang

secara umum paling banyak digunakan dalam Biblical Aramaic adalah untuk menyatakan

waktu sekarang. Kadang-kadang, sebagai kata kerja, partisip aktif digunakan untuk

menyatakan sebenarnya dari semua bentuk waktu yang sama sebagai imperfek, dengan

konteks yang menentukan bentuk waktu secara spesifik. Penggunaan partisip sebagai

pengganti imperfek biasa ditemukan dalam semua bahasa dan dialek Aram, bahkan itu juga

diserap ke dalam post-Biblical Hebrew. Partisip aktif umumnya digunakan untuk mengikuti

bentuk: future, present, past, yusif, dan pernyataan ‘menjawab dan berkata’ atau ‘menjawab

dan mengatakan’ (biasanya di antara kata kerja adalah partisip, tetapi kadang tidak perlu

juga). Dalam Biblical Aramaic, partisip pasif lebih sering digunakan sebagai predikat kata

sifat (kadang-kadang sebagai kata sifat kualitas). Kadang-kadang, itu juga mungkin

digunakan untuk menyatakan partisip aktif. Partisip pasif juga mungkin digunakan bersama

dengan perfek untuk menyatakan pluperfek. 15 Jadi, bentuk partisip yang tepat bagi kata ini

adalah partisip aktif. Dalam Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak mempunyai partikel

penutup.16 Jadi diterjemahkan “ untuk menjaga”.

Kata ketujuh ‫ בוא‬Kata kerja hiphil imperfek maskulin tunggal, yang berarti “membawa”. Kata

kerja Hifil menyatakan suatu proses sebab akibat. 17 Terdapat beberapa penjelasan mengenai

15
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 25-26.
16
Ibid., 9.
17
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid II, 51.
Hifil; Pertama, causative, misalnya ‘bring out’; Kedua, delocutive, mengucapkan yang benar,

misalnya ‘justify’ dan mengucapkan yang salah, misalnya ‘condemn’; Ketiga, factitive,

meskipun jarang didapati dengan beberapa stative verbs, misalnya ‘exhoust’; Keempat,

intransitive, menunjukkan pemasukan ke dalam bagian atau kondisi yang sama, misalnya

‘become difficult’ juga menunjukkan sebuah kualitas, misalnya ‘act wisely’; Kelima,

denominative, misalnya ‘go right’.18 hal ini memberi penjelasan sebagai berikut: Pertama,

menunjukkan incompleted action, terlebih dalam masa sekarang; Kedua, frequentative or

habitual, mengindikasi tindakan yang diulang dalam beberapa waktu; Ketiga, potential,

menyatakan kemampuan, tetapi lebih sedikit tegas dibanding dengan infinitif; Keempat,

permissive, menyatakan ide menjadi ‘may (boleh)’; Kelima, desiretative, menunjukkan

keinginan atau harapan; Keenam, obligative, dapat diartikan dengan ‘ought to’; Ketujuh,

injunctive, menyatakan perintah yang kuat dan diartikan dengan ‘must’, ‘shall’, etc.;

Kedelapan, conditional, biasanya dipakai dalam keadaan nyata yang akan datang;

Kesembilan, aspek imperfek digunakan setelah partikel.19 Jadi diterjemahkan “membawa”.

Kata kedelapan ‫ ְּב‬particle preposition ‫ ּפ ְִרי‬Kata benda umum maskulin tunggal konstruk

orang ketiga maskulin tunggal , yang berarti “dalam buah”. Preposisi ‫ ב‬menyatakan pergerakan

atau istirahat pada tempatnya atau waktu, lokasi, temporal, berlawanan, menyatakan kerugian

identitas, spesifikasi, partisif dengan menyatakan perbuatan yang menghasilkan, dan

distributif.20 Kata konstruk memiliki beberapa arti: Pertama, as the subject of a finite verb for

emphasis or contrast; Kedua, in apposition to a pronominal suffix; Ketiga, as subject of a

participle.21 dalam bahasa Ibrani yaitu kata benda yang pertama (yang diterangkan) perlu

diperpendek sejauh mungkin agar lebih terpadu dengan kata benda yang berikut.

18
Ronald J. Williams, Hebrew Syntax An Outline, 28.
19
Ibid. 31-32.
20
Roland J. William, Hebrew Syntax An Outline (Toronto: University of Toronto Press, 1988), 44-46.
21
Ibid. 22.
Perpendekan berarti kata tersebut dapat mengalami perubahan atau kehilangan konsonan

terakhir dan juga vokalisasinya akan berubah dan diperingan, agar tekanan suara lebih

berpindah kepada kata yang kedua.22 Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak

mempunyai partikel penutup.23.

Kata kesembilan ‫ ֶּכסֶף‬Kata benda umum maskulin tunggal absolut, yang berarti “ perak atau

uang”. Dalam Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak mempunyai partikel penutup.24

Ayat 12

kata pertama ‫ ּכ ֶֶרם‬Kata benda umum maskulin tunggal kosntruk orang pertama tunggal.

Yang berarti “kebun anggur”. Dalam Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak mempunyai

partikel penutup.25 Kata konstruk memiliki beberapa arti: Pertama, as the subject of a finite

verb for emphasis or contrast; Kedua, in apposition to a pronominal suffix; Ketiga, as subject

of a participle.26 dalam bahasa Ibrani yaitu kata benda yang pertama (yang diterangkan) perlu

diperpendek sejauh mungkin agar lebih terpadu dengan kata benda yang berikut.

Perpendekan berarti kata tersebut dapat mengalami perubahan atau kehilangan konsonan

terakhir dan juga vokalisasinya akan berubah dan diperingan, agar tekanan suara lebih

berpindah kepada kata yang kedua

Kata kedua ַ‫ ׁש‬particle relative ‫ ְל‬particle preposition suffix 1st person common singular .

Dalam Biblical Aramic, partikel kata depan l. digunakan untuk indikasi obyek langsung, dan

lagi untuk menguatkan penggunaan secara umum dari l. (ditemukan juga dalam Biblical
Hebrew) yang menyatakan obyek tidak langsung, ethical dative, tujuan, dan arah. Harus

22
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid I, (Batu: Departemen Literatur YPPII, 1993), 91.
23
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.
24
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.
25
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.
26
Ibid. 22.
ditetapkan sintaks konteks, dimana l. itu menyatakan sebuah obyek langsung ataukah obyek

tidak langsung.27 Jadi, pemakaian l. dalam kata ini menyatakan obyek langsung.

Kata ketiga ‫ ְל‬particle preposition ‫ נטר‬Kata kerja qal partisif maskulin jamak absolut, yang

berarti “untuk menjaga “. Kata kerja qal memiliki dua bentuk. Pertama, Stative, yang

menyatakan suatu keadaan atau kondisi, seperti ‘be heavy’, ‘be small’, ‘be ashamed’. Kedua,

Fientive, menyatakan tindakan/perbuatan, misalnya ‘go’, ‘give’, ‘put’. Sehingga bentuk yang

tepat bagi kata ini adalah Fientive Verbs. Berbentuk partisip, yang dalam Biblical Aramaic

digunakan di antara kata kerja dan kata benda. Hal itu mungkin mengalami penurunan

sebagai kata benda atau kata sifat lainnya. Sebagai kata benda atau kata sifat, partisip tidak

memiliki waktu. Dalam Biblical Aramaic, terdapat 2 (dua) bentuk partisip, yaitu: Pertama,

partisip aktif dari konyugasi tunggal, adalah berbentuk kata sifat, qatil, yang nampak dengan

kata sifat lainnya dalam suku kata terakhir; Kedua, partisip pasif dari konyugasi tunggal,

adalah berbentuk qatil. Kata kerja partisip yang secara umum paling banyak digunakan dalam

Biblical Aramaic adalah untuk menyatakan waktu sekarang. Kadang-kadang, sebagai kata

kerja, partisip aktif digunakan untuk menyatakan sebenarnya dari semua bentuk waktu yang

sama sebagai imperfek, dengan konteks yang menentukan bentuk waktu secara spesifik.

Penggunaan partisip sebagai pengganti imperfek biasa ditemukan dalam semua bahasa dan

dialek Aram, bahkan itu juga diserap ke dalam post-Biblical Hebrew. Partisip aktif umumnya

digunakan untuk mengikuti bentuk: future, present, past, yusif, dan pernyataan ‘menjawab

dan berkata’ atau ‘menjawab dan mengatakan’ (biasanya di antara kata kerja adalah partisip,

tetapi kadang tidak perlu juga). Dalam Biblical Aramaic, partisip pasif lebih sering digunakan

sebagai predikat kata sifat (kadang-kadang sebagai kata sifat kualitas). Kadang-kadang, itu

juga mungkin digunakan untuk menyatakan partisip aktif. Partisip pasif juga mungkin

27
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 11.
digunakan bersama dengan perfek untuk menyatakan pluperfek.28 Jadi, bentuk partisip yang

tepat bagi kata ini adalah partisip aktif. Dalam Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak

mempunyai partikel penutup.29

Kata keemapat ‫ אֵת‬particle direct object marker homonym 1 ‫ּפ ְִרי‬ Kata benda umum

maskulin tunggal konstruk orang ketiga maskulin tunggal, yang berarti “dengan buahnya”. Kata

konstruk memiliki beberapa arti: Pertama, as the subject of a finite verb for emphasis or

contrast; Kedua, in apposition to a pronominal suffix; Ketiga, as subject of a participle. 30

dalam bahasa Ibrani yaitu kata benda yang pertama (yang diterangkan) perlu diperpendek

sejauh mungkin agar lebih terpadu dengan kata benda yang berikut. Perpendekan berarti kata

tersebut dapat mengalami perubahan atau kehilangan konsonan terakhir dan juga

vokalisasinya akan berubah dan diperingan, agar tekanan suara lebih berpindah kepada kata

yang kedua.31 Biblical Aramaic, kata benda maskulin tidak mempunyai partikel penutup.32

28
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 25-26.
29
Ibid., 9.
30
Ibid. 22.
31
T. G. R. Boeker, Bahasa Ibrani Jilid I, (Batu: Departemen Literatur YPPII, 1993), 91.
32
Alger F. Johns, A Short Grammar of Biblical Aramaic, 9.

Anda mungkin juga menyukai