Anda di halaman 1dari 3

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Morfologi

Menurut etimologi:

 Morf: Satuan bahasa terkecil yang mempunyai makna) dalam bunyi atau tulisan.
 Ologi: sebagai cabang atau bidang atau pembelajaran tertentu

Menurut ahli bahasa:

 Jones, Daniel (2003) [1917].

Morfologi adalah subbidang linguistik yang mempelajari struktur internal kata dan cara
pembentukannya, serta hubungannya dengan kata lain dalam bahasa yang sama.

 Anderson, Stephen R. (nd).

Morfologi berkaitan dengan satuan terkecil bahasa yang membawa makna, yang dikenal sebagai
morfem. Morfem dapat berupa bebas, yaitu kata-kata sederhana yang terdiri dari satu morfem, atau
terikat, yang harus dilekatkan pada morfem lain untuk memperoleh makna.

 (Hamawand, 2011).

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana kata-kata tersusun atas satuan-satuan
bentuk makna dan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kata dan pola-pola
pembentukan kata dalam suatu bahasa, satuan terkecil bahasa yang mempunyai makna) dalam bunyi
atau tulisan. sebagai cabang atau bidang atau pembelajaran tertentu. Morfologi juga merupakan ilmu
yang mempelajari hubungan makna bentuk antara satuan leksikal dan susunannya dalam membentuk
kata.

 Reduplication

Reduplication is a common word-formation process that most languages use to create new words by
repeating all or part of a word or phrase. There are two main types of reduplication:

Partial reduplication: Involves the copying of a part of the base, which can be attached either before or
after the base. For example, in the Ponapean language, the word for "confess" is "wehk," and the
reduplicated form for "to be confessing" is "we-wehk".

Total reduplication: Involves the copying of the entire base to derive a new word. For example, in
Yoruba, the word for "fire" is "pana," and the reduplicated form for "firefighter" is "paná+paná =
panápaná".

Reduplication can be used to convey a range of meanings, such as intensification, pluralization, or


repetition, depending on the context and the language in which it is used. However, the process of
reduplication is not grammatically productive in English, meaning that English does not use word
repetition to create new forms of words.

 The Examples for reduplication

Reduplication is a word-formation process that involves repeating all or part of a word or phrase to
create a new word with a modified meaning. Here are some examples of reduplicated words in English:

Repeating without change: These are words that repeat the same sound or syllable twice without any
change in the sound. Examples include "bye-bye," "hush-hush," "haha," "blah blah," "girly girly," and
"gaga".

Repeating with a change of vowel: These are words that repeat the first sound or syllable with a change
in the vowel sound. Examples include "flip-flop," "mish-mash," "nick-nack," "pitter-patter," "sing-song,"
"see-saw," and "ping-pong".

Repeating with a change of consonant: These are words that repeat the first sound or syllable with a
change in the consonant sound. Examples include "hurdy-gurdy," "mumbo-jumbo," "walky-talky,"
"hanky-panky," "hotchpotch," "higgledy-piggledy," "hocus-pocus," and "criss-cross".

Babytalk: These are words that are often used by children or when talking to children. Examples include
"tum-tum," "bow-wow," "night-night," "gee-gee," "boo-hoo," and "wee-wee".

Slang terms: These are words that are used in informal language and are often popularized by a
particular group or culture. Examples include "bling-bling," "hip hop," and "cray-cray".

Istilah lama: Ini adalah kata-kata yang sudah digunakan sejak lama. Contohnya termasuk "pell mell",
"hobnob", "ponsen pontang-panting", "riff-raff", dan "mau tak mau".

Reduplikasi bukanlah proses produktif dalam bahasa Inggris, artinya tidak digunakan untuk membuat
bentuk kata baru dalam bahasa tersebut.

 Etimologi jatuh

Etimologi palsu, juga dikenal sebagai etimologi populer atau etimologi rakyat, adalah fenomena di mana
asal usul atau derivasi suatu kata disalahartikan atau dianalisis ulang berdasarkan kepercayaan populer.
Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya kata-kata baru atau perubahan kata-kata yang sudah ada,
ketika orang mulai mengucapkan, mengeja, atau menggunakan kata tersebut dengan cara yang sesuai
dengan asal usulnya. Etimologi yang salah sering kali memiliki nuansa legenda urban dan bisa lebih
berwarna serta khayalan dibandingkan etimologi umum yang ditemukan dalam kamus. Berikut adalah
beberapa contoh etimologi palsu yang umum dalam kata-kata bahasa Inggris:

Omong kosong: Kata "omong kosong" tidak berasal dari nama keluarga tukang ledeng Inggris Thomas
Crapper, dan namanya juga tidak berasal dari kata "omong kosong".
Buck: Penggunaan "buck" yang berarti "dolar" tidak berasal dari praktik yang menyebut budak Afrika
sebagai "bucks" (rusa jantan) saat berdagang. "Buck" awalnya merupakan kependekan dari "kulit rusa",
karena kulit rusa digunakan dalam perdagangan.

Kupu-kupu: Kata "kupu-kupu" tidak berasal dari "flutterby". Ini adalah gabungan dari "mentega" dan
"terbang", yang pertama kali dibentuk dalam bahasa Inggris Kuno.

Perempuan dan laki-laki: Istilah ini memiliki etimologi yang berbeda. Kata "Laki-laki" berasal dari bahasa
Prancis Kuno "masle", kependekan dari bahasa Latin "masculus". Kata "Perempuan" berasal dari bahasa
Latin Abad Pertengahan "femella", bentuk kecil dari "femina".

Lampu neon: Lampu neon tidak mendapatkan namanya dari penemu fiksi Filipina Agapito Flores.

Etimologi yang salah bisa muncul karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya merupakan penafsiran
masuk akal atas bukti yang ternyata palsu, sementara yang lain merupakan hasil klaim palsu dan tidak
dapat dipercaya yang dibuat oleh individu. Penting untuk menyadari etimologi yang salah ini dan
mengandalkan sumber yang dapat dipercaya, seperti kamus dan ilmu linguistik, untuk memahami asal
usul dan arti sebenarnya dari kata-kata tersebut.

Anda mungkin juga menyukai