Anda di halaman 1dari 39

DIAGNOSIS KLINIS

Bambang Hanggono, S.Pi., M.Sc.


BPBAP SITUBONDO

Disampaikan pada
Pelatihan Sertifikasi Ahli Manajemen Kesehatan
Ikan (SAMKI) tahun 2023.
7 Maret 2023
Ruang Lingkup

1. Melakukan diagnosa Klinis


2. Melakukan nekropsi
3. Memeriksa wetmount (preparat basah/segar)
1. Melakukan Diagnosa Klinis

diagnosa yang dibuat berdasarkan pengamatan terhadap tanda


klinis dan pengumpulan informasi gejala klinis dari ikan
Diagnosa penetapan suatu keadaan yang menyimpang atau
keadaan normal melalui dasar pemikiran dan
pertimbangan ilmu pengetahuan
Tindakan diagnosis penentuan jenis penyakit tertentu berdasarkan
analisis dan hasil pemeriksaan yang cermat.
Diagnosa klinis diagnosa yang dibuat berdasarkan pengamatan
terhadap tanda klinis dan pengumpulan
informasi gejala klinis dari ikan, tanpa pengujian
diagnostik.
Diagnosa banding proses identifikasi semua kemungkinan diagnosis
yang mungkin dapat dihubungkan dengan tanda,
gejala, dan temuan laboratorium, sampai
membuat diagnosis akhir.
Melakukan Diagnosa Klinis

1. Mengumpulkan 2. Melakukan
informasi anamnesa pemeriksaan klinis

4. menetapkan
3. Hasil diagnosa diagnosa klinis dan
klinis diagnosa banding
Anamnesa
(pemeriksaan medis pertama yang dilakukan seorang dokter
hewan/ahli kesehatan ikan terhadap pasien melalui teknik
wawancara)

Anamnesa pd budidaya ikan meliputi:


 Identitas pemilik/pembudidaya
 Komoditas/jenis dan populasi ikan yang dibudidayakan
 Umur budidaya
 Manajemen budidaya (kolam, air, pakan)
 Riwayat penyakit dan pengobatan yang pernah diberikan
 Kronologis kematian
2. Melakukan Pemeriksaan Klinis

Tujuan: mengidentifikasi adanya abnormalitas fisik


dan perilaku.

Cara : mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi baik


diluar maupun di dalam tubuh

In situ Setelah di wadah


pengamatan (patologi
(masih morfologi dan
dikolam) anatomi ikan)
Pemeriksaan Klinis

A. Pengamatan gejala klinis in situ meliputi:


 pengamatan cara bernafas,
 pola berenang, dan
 pergerakan tubuh
 posisi ikan
 tingkat kematian
 konsumsi pakan
No Gejala klinis Abnormalitas Kemungkinan penyebab
1 Cara bernafas Megap-megap Infeksi, toksin/keracunan
2 Cara berenang Berenang di permukaan, Parasit, bakteri, virus
Tenggelam di dasar.
Kehilangan keseimbangan
Berputar-putar seperti sekrup,
berenang terbalik dengan sisi menghadap
ke atas

3 Gerakan tubuh Letargi/lemah Penyakit


Melompat Terkejut; kualitas air buruk
Menggosokkan tubuh kedinding wadah Parasite

Membabi-buta atau tidak terkontrol ke Parasite, kualitas air buruk


segala arah
4 Posisi ikan Di dasar Virus IMNV
Di permukaan Kualitas air buruk, keracunan
Menyendiri Megalocytivirus
5 Tingkat Kematian Berlangsung lambat, acak, spot- spot Parasite
Merata dan berlangsung relative lambat Bakteri
dalm waktu yang cukup lama
Rata semua kolam kena dan berlangsung Wabah, cemaran
cepat
Tinggi dan berlangsung cepat Virus
6 Pakan Asupan makanan menurun Jaundice
Napsu makan menurun (pakan tidak Parasite, bakteri, virus
dimakan)
Pemeriksaan Klinis

B. Pengamatan klinis patologi morfologi dan anatomi ikan

Perhatikan :

• Tubuh ikan secara umum


• Lubang hidung
• Mata
• Mulut
• Sirip ekor, sirip punggung
• Abdomen
• Jantung
• Anus
• Dll.
Contoh perubahan spesifik pada pengamatan klinis
No Organ Kondisi normal dan abnormal Kemungkinan penyebab
Normal Abnormal
1. Tubuh proposional Bentuk tubuh segitiga Hilangnya masa otot epaxial
secara
umum Bongkok(lordosis/scoliosis) Nutrisi/lingkungan

Dropsy Penyakit, parasit, bakteri,


pigmentasi, gangguan pada
gelembung renang
Massa/cairan abnormal Tumor
Hilangnya otot dorsal Sangat Kurus (emasiasi)
2. Lubang Bersih, tidak ada erosi, Haemoragi, ulcerasi, dan Bakteri, parasite, jamur
hidung abnormalitas lain
3. mata Cerah, kornea bening, simetris, Exopthalmia, ulcerasi, Infeksi virus, bakteri,
bentuk dan ukuran bola mata kekeruhan kornea, katarak, gangguan nutrisi, trauma
proposional, tumor, lesi, haemoragi

4. mulut Bersih dari lendir/mucus, Lesi, haemoragi , kram Bakteri, parasite, stress
maksila dan mandibular (rahang mulut lingkungan
atas bawah) bebas digerakkan, Air
dapat bergerak bebas melalui
mulut
No Organ Kondisi normal dan abnormal Kemungkinan
Normal Abnormal penyebab
5. Sirip ekor, Utuh, tidak ada ekses Gripis, mucus/lendir berlebih, Parasite, bakteri,
sirip mucus/lendir haemoragi, bengkak kurang vitamin
punggung Melipat, gripis Busuk insang,
terbelah, hiperemi
, parasite
6. Abdomen Proporsional. Pada - Membesar (dropsy) Acytes, massa intra
indukan, perut - adanya massa, cairan, atau udara dalam abdomen, lemak
membesar saat siap abdomen abdomen
untuk dipijahkan
invefsius peritonitis viral, bacterial,
parasite
gangguan metabolism gagal ginjal,
tumor, obesitas,
retensi telur
7. Jantung denyut jantung normal < 30 atau > 70/menit Pada beberapa ikan
antara 30 – 70 jantung dapat
denyut/menit diamati detakannya
dari kulit di ruang
antara pangkal
posterior
operculum.
8. Anus Bersih, warna normal adanya lendir dan prolapse (jaringan yang ulcerasi,
kulit keluar melalui lubang anus), endoparasit
dll.
GEJALA KLINIS BEBERAPA PENYAKIT

No Penyakit Gejala Klinis

1 White Spot Menggosok-gosokkan badan, frekuensi


pernafasan meningkat, bintik bintik putih
pada sirip, kulit

2 Cryptocaryosis Menggosok-gosokkan badan, frekuensi


pernafasan, berada di permukaan air,
bintik-bintik kecoklatan pada insang

3 Oodiniasis Menggosok-gosokkan badan, ikan tidk


seimbang, ikan gelisah, tutup insang
mengembang

4 Trichodiniasis Menggosok-gosokkan badan, ikan tidk


seimbang, ikan gelisah, sirip rusak,
menguncup atau rontok
GEJALA KLINIS BEBERAPA PENYAKIT

No Penyakit Gejala Klinis

1 White Spot Menggosok-gosokkan badan, frekuensi


pernafasan meningkat, bintik bintik putih
pada sirip, kulit

2 Cryptocaryosis Menggosok-gosokkan badan, frekuensi


pernafasan, berada di permukaan air,
bintik-bintik kecoklatan pada insang

3 Oodiniasis Menggosok-gosokkan badan, ikan tidk


seimbang, ikan gelisah, tutup insang
mengembang

4 Trichodiniasis Menggosok-gosokkan badan, ikan tidk


seimbang, ikan gelisah, sirip rusak,
menguncup atau rontok
GEJALA KLINIS BEBERAPA PENYAKIT

No Penyakit Gejala Klinis


1 Motile Aeromonas Septicaemia Warna tubuh kusam, mengumpul dekat saluran
pembuangan, prdarahan pada pangkal
sirip/ekor, sisik lepas, luka disekitar mulut,
pada infeksi berat perut dropsy

2 Streptococcosis Nafsu makan menurun, warna gelap dibawah


rahang, perut dropsy, exoptalmia
3 Mycobacteriosis Nafsu makan menurun, exoptalmia, kulit timbul
bercak bercak merah

4 Fin/Tail Rot Ikan lemah, warna insang pucat, terdapat


bercak-bercak merah, perut dropsy, sirip dan
ekor rontok

5 Enteric Septicaemia of Catfish Hilang nafsu makan, warna insang pucat, perut
dropsy, petechie dibawah dagu, perut dan
pangkal sirip, berenang berputar seperti spiral
GEJALA KLINIS BEBERAPA PENYAKIT

No Penyakit Gejala Klinis


1 White Feces Syndrom Terlihat feces udang berwarna putih, nafsu
makan menurun, karapas udang menjadi
lembek, mengkerut dan keropos

2 Koi Herpes Virus Nafsu makan menurun, insang pucat terdapat


bercak putih akhirnya rusak dan membusuk,
kulit melepuh

3 Infectious myonecrosis Nekrosa warna putih keruh pada otot/daging,


kerusakan daging pada beberapa kasus
menyerupai daging rebus

4 AHPND Warna seluruh badan udang pucat dan


saluran pencernaan kosong, kematian
mendadak pada umur <40 hari

5 White Spot Syndrome Berenang lelmah, bercak putih di karapas dan


rostrum, udang yang sekarat umumnya
berwarna merah kecoklatan atau pink
Menetapkan diagnosa klinis dan diagnosa banding
Contoh Penetapan Diagnosa Banding

No Gejala klinis diagnosa klinis diagnosa banding Hasil Sementara


1. Ikan lele yang Infeksi virus, Infeksi Bakteri ?
mengalami bengkak bakteri, parasite,
pada bagian perut gangguan
(dropsy) metabolisme,
tumor, gangguan
pada gelembung
renang
2. Ikan lele yang Kekurangan Vit. C; Perkawinan
mengalami skeliosis perkawinan sekerabat ?
sekerabat (in
breeding), parasite

3. Lele kuning Malnutrisi, kualitas


air jelek Mal nutrisi ?
Nekropsi pada ikan

Definisi:
suatu tehnik pembedahan yang dilakukan pada hewan
baik hewan terestrial maupun akuatik

Tujuan:
mengamati hingga mengambil sampel organ untuk diuji
laboratoris
MELAKUKAN NEKROPSI
PermenKP No 6 Tahun 2020

Tahapan Nekropsi:
1.Ikan dimatikan
2.Timbang berat ikan
3.Ukur panjang ikan
4.Lakukan pembedahan ikan
secara hati-hati
5.Amati perubahan yang
terjadi pada organ
Contoh Perubahan PA pada Gurame --
Megalocytivirus

Gardenia, L, 2022
Persiapan alat dan bahan untuk nekropsi

• Baki (tray) • Satu set alat bedah


• Timbangan • Disposable spuit
• Penggaris /alat ukur • Gloves (sarung
lainnya tangan)
• Kamera/HP • Masker
• Catatan/rekaman • Papan bedah/tatakan
• Botol spray • Object & cover glass
• Alkohol 70 %
Persiapan Nekropsi

• Sebelum dilakukan nekropsi dilakukan pengambilan data pengukuran


panjang dan berat ikan.
• Kemudian dilakukan euthanasia secara humanis (animal welfare):
 ikan dimatikan dengan cara dibius menggunakan alcohol 70 %
untuk menghindari efek peregangan jaringan
 mematikan ikan terlebih dahulu dengan memutuskan sambungan
otak dengan sumsum tulang belakang dengan cara menusukkan
jarum pada bagian kepala.
Cara Melakukan Nekropsi

• Ikan diletakkan pada papan bedah/baki


dengan sisi kanan terletak dibagian
bawah dan abdomen menghadap ke
arah operator.
• Sebelum dilakukan pembedahan,
operculum digunting sehingga insang
dapat terlihat jelas.
• Dilakukan pembedahan abdomen
dengan cara melakukan penyayatan
menggunakan gunting dari lubang anal
ke arah depan (anterior), melewati
ruang antara sirip pectoral hingga
ventral operculum.
• Lanjutkan penyayatan dari ventral
operculum ke arah linea lateralis.
Cara Melakukan Nekropsi

• Kemudian dari lubang anal disayat


melengkung dengan mengikuti
linea literalis ke arah belakang
operculum

• Pemotongan harus dilakukan


secara hati – hati sehingga tidak
merusak organ dalam, pembuluh
darah besar dan terhindar dari
kontaminasi isi saluran
pencernaan. Agar lebih aman,
gunakan gunting dengan ujung
tumpul untuk melakukan nekropsi.

• Buat irisan pada operculum yang


menghubungkan irisan bagian
dorsal dan ventral sehingga seluruh
organ dalam terlihat.
Memeriksa Organ Visceral (Organ Dalam Tubuh)

1. Pemeriksaan terhadap rongga


perut dan dinding rongga perut:
Perhatikan dan catat warna,
timbunan cairan,
2. Pemeriksaan organ dalam:
gelembung renang, hati
lambung, limpa, usus, ginjal
dan jantung.
3. Amati dan catat perubahan baik
ukuran,bentuk,warna,konsistensi
, keberadaan endoparasit pada
organ tubuh
Memeriksa Organ Visceral (Organ Dalam Tubuh)

Bila diperlukan, sebelum melakukan


pengambilan sampel organ,
- lakukan pengambilan sampel
terlebih dahulu untuk
pemeriksaan bakteri
- (lakukan isolasi bakteri terutama
pada hati, limpa dan ginjal
depan. Usapkan iodine atau
alcohol menggunakan kapas steril
pada organ sebelum melakukan
kultur agar lebih aseptis. )
- lanjutkan pengambilan sampel
untuk keperluan tissue imprint/
squash/ smear dan histopatologi
Memeriksa Organ Visceral (Organ Dalam Tubuh)

Bila terdapat gejala klinis


mengarah ke penyakit syaraf,
lakukan pembedahan cranial.
lakukan untuk mengekspose
bagian otak dan mata
Definisi Wetmount
(Preparat Basah/Preparat Segar )

Preparat biologi yang dibuat dari objek hidup


dan tidak diawetkan. Umumnya preparat ini
digunakan sebagai pengamatan sekali pakai.
Tujuan

memeriksa penyakit ikan/udang


secara mikroskopis sederhana,
cepat, praktis, dan mudah
dilakukan menggunakan alat bantu
(biasanya mikroskop)
Persiapan alat dan bahan
untuk memeriksa wetmount
• Sampel ikan dalam • Pipet tetes
kondisi hidup
• Gloves (sarung tangan)
• Mikroskop dengan • Masker
perbesaran 4 – 100 X
• Objek glass • Anastetika (jika
dibutuhkan) seperti:
• Cover glass minyak cengkeh,
• Akuades dan NaCl 0.9 % • - Pewarna :
• Etanol 70% atau metanol Giemsa/Methylene
blue/Lactophenol cotton
• Alat bedah (dissecting blue/bahan pewarna
set) lainnya
Organ/Jaringan Target
Pemeriksaan Wetmount

Organ luar : organ dalam (visceral) :


• lambung,
• sirip,
• usus,
• insang, • ginjal,
• jantung,
• sisik,
• otot,
• mucus/lendir yang ada • limpa,
• gelembung udara
dipermukaan tubuh/kulit,
(swimblader),
• dll • darah,
• dll.
A. pembuatan/preparasi wetmount
sampel organ eksternal ikan

A. Lakukan anastesi dan/ euthanasia secara humanis


B. Lakukan pemeriksaan klinis terhadap sirip, sisik,
kulit (permukaan tubuh), insang
C. Ambil specimen lendir, insang dan sirip ikan dengan
cara seperti berikut:
d. Teteskan setetes aquades (untuk sampel ikan air
tawar) atau NaCl (untuk ikan payau/laut)
menggunakan pipet pada permukaan sampel
diatas objek glass,

e. Tutup dengan cover glass upayakan untuk tidak ada


gelembung udara pada sampel di objek glass
tersebut

f. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran


lemah hingga kuat (4 -100 X)

g. Catat dan laporkan hasilnya


• Pameter yang diamati: parasit, bakteri, jamur
B. pembuatan/preparasi wetmount
sampel organ dalam (visceral) ikan
 Lakukan nekropsi

 Setelah bagian dalam (visceral) ikan


terkuak, lakukan pengamatan
terhadap organ lambung, usus, ginjal,
jantung, otot, limpa, gelembung
udara (swim bladder), kista,
massa/cairan dalam tubuh, dll.)
 Potong masing-masing organ yang
mengalami perubahan (abnormalitas)
dan dipreparasi dengan
menggunakan objek glass sbb:
• Masing-masing
specimen/potongan organ
tersebut diatas diletakkan pada
objek glass dan lakukan squashing
menggunakan covergalass

• Teteskan Aquades atau NaCl pada


masing-masing specimen pada
objekglass, tutup dengan
coverglass (upayakan untuk tidak
ada gelembung udara pada
specimen tersebut)

• Lakukan pengamatan dengan


mikroskop perbesaran 4X – 100X
Pelaporan

• Catat perubahan abnormalitas yang terjadi


• Buat dokumentasi/rekaman/foto/gambar
• Bandingkan dengan organ normal
• Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan
• Buat laporan dengan kesimpulan dan rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai