Anda di halaman 1dari 2

kunci kecepatan distribusi adalah informasi, komunikasi,koordinasi seperti yang telah kita bahas di

bagian rantai pasokan yang lain.

2. Perusahaan Internet: AMAZON.COM


Keberhasilan mereka pada akhirnya tergantung pada kemampuan untuk mengirimkan setiap pesanan
ketika pelanggan membutuhkan atau menginginkannya. Gambar 11.2 di halaman berikut mengilustrasikan
proses pemenuhan pesanan di Amazon.com ketika salah satu dari jutaan pelanggannya melakukan
pemesanan melalui Internet (atau melalui telepon). Pesanan ditransmisikan ke pusat distribusi terdekat
tempat barang disimpan di gudang di rak tempat penyimpanan. Komputer mengirim pekerja untuk
mengambil barang dari rak, dan mereka menempatkan setiap barang dalam peti dengan pesanan lain.
Ketika peti sudah penuh pengantar akan mengirim melalui pabrik ke titik pusat. Pada kode bar area sortasi
pusat ini dicocokkan dengan nomor pesanan untuk menentukan item mana yang sesuai dengan pesanan
yang mana, dan item yang memenuhi pesanan diurutkan ke dalam peluncuran. Barang-barang yang
membentuk pesanan ditempatkan di dalam kotak saat mereka datang dari peluncuran dengan kode batang
baru itu mengidentifikasi pesanan. Kotak-kotak itu kemudian dikemas, ditempel, ditimbang, dan dikirim
oleh operator, misalnya, Layanan Pos A.S. atau UPS.

Soal :
1. Bagaimana cara perusahaan mengoptimalkan dalam rantai pasokan global dengan menghadapai
hambatan globalisasi, khususnya bagi perusahaan start up di Indonesia?
Jawab :
a. MEMBUAT PERENCANAAN BERDASARKAN PERMINTAAN, Prinsip dari supply chain
yang optimal bukanlah membuat atau mengelola permintaan, melainkan merespon permintaan.
Agar efektif, harus ada penentuan target dan strategi agar perencanaan tersebut terealisasi. Lalu,
susunlah deadline, tujuan, dan objektif.
b. VISIBILITAS DAN KONTROL, Data sebelumnya juga di butuhkan karna sangat berfungsi
untuk kontrol yang lebih baik dan pembuatan keputusan yang cepat dan akurat. Pencegahan
ataupun mitigasi masalah menjadi lebih baik dan SCM jadi lebih efektif. Pada akhirnya,
visibilitas dan kontrol berjalan beriringan. Visibilitas menyediakan informasi bisnis yang
dibutuhkan. Kontrol melibatkan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki atau
menyempurnakan operasi SCM secara keseluruhan.
c. MEMBANGUN HUBUNGAN KEMITRAAN YANG KUAT DENGAN SUPPLIER,
Kemitraan ini dapat terjalin dengan membangun komunikasi dua arah antara penjual dan
pembeli. Nantinya, hubungan yang baik dapat berdampak pada kemudahan transaksi,
peningkatan performa masing-masing pihak, dan konflik yang minimal.
d. MENITIKBERATKAN FOKUS SCM PADA PELANGGAN, Pengelolaan pelanggan yang
menyeluruh dengan menggunakan CRM, misalnya, dapat meningkatkan retensi, memudahkan
akuisisi pelanggan, dan meningkatkan nilai transaksi.Proses ini bergantung pada personalisasi
dan kecepatan respon pelanggan. Personalisasi membuat pelayanan pelanggan lebih relevan
dengan kebutuhan mereka. Selain itu, personalisasi dapat mengolah pola pembelian pelanggan
untuk memaksimalkan penjualan.
e. MELAKUKAN REVIEW BERKALA DAN PASTIKAN RENCANA MITIGASI RISIKO
EFEKTIF, Orang-orang yang terlibat dalam perusahaan yang menerapkan Manajemen rantai
pasokan harus secara rutin meninjau prosedur dan kebijakan. Tujuannya adalah untuk
memastikan keduanya tetap relevan, efisien, dan berfungsi dengan baik.Aktivitas ini dapat
membuat perusahaan terhindar dari kendala dan memuluskan operasi bisnis, sekaligus
memitigasi risiko pencurian, kecurangan, dan lainnya.Mitigasi risiko dalam supply chain harus
melalui tahapan ini:
1. Mengidentifikasi kemungkinan risiko
2. Mengevaluasi kemungkinan terjadinya
3. Mengestimasi dampak finansial akibat risiko tersebut
4. Memprioritaskan risiko
5. Membuat tindakan pencegahan

Manajemen Operasional Lanjutan 1


2. Dalam ppt disebutkan bahwa beberapa perusahaan kerap melakukan outsourcing untuk memenuhi
permintaan konsumennya. Akan tetapi, bukan tidak mungkin ketika melakukan outsourcing informasi
perusahaan mengalami kebocoran. Hal apa saja yang perlu perusahaan lakukan sebelum memutuskan
untuk melakukan outsourcing dan apakah outsourcing ini efektif untuk perusahaan?
Jawaban : Tenaga kerja outsource bisa menjadi solusi di kala perusahaan membutuhkan sumber daya
manusia tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Karena itu, banyak perusahaan kini
memilih untuk merekrut tenaga kerja outsource agar lebih mudah dan praktis mengikuti tinggi dan
rendahnya permintaan atas produk atau jasa perusahaan. Namun beberapa jenis pekerjaan outsource
yang bersifat rahasia bisa meningkatkan peluang bocornya rahasia perusahaan. Risikonya, informasi
bisa dijual ke pihak lain atau bahkan diketahui oleh kompetitor. Oleh karena itu perusahaan harus
mengetahui pekerjaan apa saja yang diperbolehkan diserahkan kepada pihak luar dengan sistem
outsourcing yaitu :
1. Pekerjaan yang dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama
2. Pekerjaan yang dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung oleh pemberi pekerjaan
3. Pekerjaan yang merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan
4. Pekerjaan yang tidak menghambat proses produksi secara langsung

Kemudian dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 64 menjelaskan pengaturan


menyerahkan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain, atau penyediaan pekerja/buruh oleh
perusahaan lain dengan ketentuan pekerja/buruh harus tidak dirugikan akibat dari setiap sistem
penyerahan kerja kepada pihak luar yang dilakukan oleh perusahaan utama.

Pelaksanaan pekerjaan Alih Daya (Outsourcing) dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
pemborongan pekerjaan kepada perusahaan yang ditunjuk atau dengan penyediaan jasa pekerja/buruh
kepada perusahaan lain.

Manajemen Operasional Lanjutan 2

Anda mungkin juga menyukai