Laporan Praktik Kerja Lapangan Asep Rabbit Final
Laporan Praktik Kerja Lapangan Asep Rabbit Final
Oleh :
Muhammad Yunus
200110170284
Abstrak
Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui saluran tataniaga
pada usaha peternakan kelinci hias dan pedaging di peternakan kelinci Asep
Rabbit Project. Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Januari
2023 sampai 28 Januari 2023 selama 25 hari kerja. Metode pengamatan yang
dilakukan pada Praktik Kerja Lapangan ini berupa observasi lapangan, diskusi
dengan instruktur lapangan, dan studi literatur dari jurnal dan penelitian
sebelumnya tentang usaha dan perusahaan terkait. Parameter yang akan dibahas
meliputi: Saluran pemasaran, daftar harga jual kelinci, margin tataniaga,
keuntungan tata niaga, supplier bibit kelinci, dan pangsa pasar peredaran kelinci.
Saluran pemasaran pada Asep Rabbit Project umumnya melewati 3 perantara,
yaitu: Peternak kecil,Pengecer,Perhotelan dan Event Mini Zoo agar dapat sampai
kepada konsumen/penghobi. Namun, tidak jarang ARP dapat langsung
memasarkannya kepada konsumen/penghobi tanpa perantara. Kelinci yang dijual
dibagi atas dua bagian, yaitu: sapihan anakan dan indukan, dengan variasi harga
antara Rp. 50.000 – Rp. 14.000.000 tergantung jenis kelinci tersebut. Margin
tataniaga pada ARP menunjukan nilai pengeluaran sebesar Rp. 16.452.000 dan
pemasukan sebesar Rp. 27.450.500. Keuntungan (laba) Bersih sebesar Rp.
10.998.500 Data berikut mengalami penurunan yang sangat drastis dari Tahun
sebelumnya Dampak dari Pandemi Covid 19 Pangsa pasar peredaran kelinci dari
Asep Rabbit Project meliputi: Bandung,Jakarta, Bogor, dan Depok.Sistem
pemasaran di Peternakan kelinci Asep Rabbit Project menggunakan metode dari
mulut ke mulut,Sosial Media dan ulasan dari konsumen.
Kata Kunci : Tataniaga, Pemasaran, Harga Jual, Laba, Supplier, Pangsa Pasar
1
2
kelinci hias yang ada di pasaran artinya semakin jarang jenis kelinci hias yang
beredar di pasaran maka harga nya pun akan semakin tinggi dan akan membuat
penghobby ataupun kolektor berlomba mendapatkannya.
5.2 Tujuan
1. Mengetahui saluran tataniaga di peternakan kelinci Asep Rabbit Project.
2. Mendapatkan pengalaman mengenai perawatan kelinci dan cara untuk
memasarkannya.
3. Mengetahui keuntungan yang diperoleh dari peternakan kelinci Asep Rabbit
Project.
Peternakan kelinci
Peternak Binaan
(Asep Rabbit Project)
Konsumen/Penghobby
Gambar 5.1 Skema penyaluran pemasaran pada peternakan kelinci Asep Rabbit
Project.
(Sumber : Hasil Pengamatan di Lapangan)
Menurut tabel di atas jenis kelinci memiliki spesifikasi harga yang berbeda
beda tergantung dari jenis,tingkat kesulitan pemeliharaan, ketersediaan di pasaran
hingga hingga ukuran tipe kelinci. Berikut keunggulan masing-masing jenis
kelinci:
7
a) Kelinci German Giant atau Continental Giant Rabbit adalah kelinci yang
berasal dari Eropa atau lebih tepatnya negara Jerman. Untuk sapihan
anakan memiliki harga Rp.1.500.000-Rp.7.000.000 dan untuk dewasa
memiliki harga Rp. 10.000.000-Rp.14.000.000, kelinci tersebut merupakan
tipe besar dan jenis kelinci yang paling besar di dunia memiliki bobot
tubuh 6-12 Kg. Kebutuhan pakan dari kelinci ini lebih banyak dari pada
jenis kelinci lainnya, dan memiliki panjang telinga yang melebihi ibu jari
manusia dewasa dari keunikannya tersebut kelinci ini memiliki harga
tertinggi dibanding kelinci jenis lainnya.
b) Holland Lopp merupakan jenis kelinci yang memiliki telinga yang
menjuntai ke bagian bawah badannya hingga terkadang dapat menutupi
telinga, kelinci jenis ini merupakan tipe kecil. Kelinci ini memiliki rataan
harga Rp.250.000-Rp.1.600.000 untuk kelinci sapihan anakan dan
Rp.3.500.000-Rp.7.000.000 untuk kelinci dewasa dan kualitas show atau
siap mengikuti kontes.
c) Flammish Giant adalah kelinci yang mimiliki kemiripan dengan German
Giant dikarenakan memiliki ukuran panjang dan bobot badan yang hampir
mendekati tetapi tetap berbeda kelinci Flamish Giant berasal dari negara
Belgia dan ukuran maksimum kelinci ini tidak akan melebihi kelinci
German Giant.warna dari kelinci ini dapat memiliki warna Abu-abu muda,
Pasir, Putih, Hitam atau Biru. Di peternakan Asep Rabbit Project kelinci
jenis ini memiliki rataan harga Rp.300.000-Rp.1.500.000 untuk sapihan
anakan lepas sapih dan Rp.9.000.000-Rp.14.000.000 untuk kelinci dewasa
kelamin.
d) English Anggora adalah kelinci yang hidup pada iklim subtropics
cenderung dingin. Kelinci English Anggora berasal dari negara Prancis
dan memiliki bobot badan 2,3-3,6 Kg. Bulu dari kelinci ini dapat menutupi
seluruh bagian tubuhnya dan apabila perwatan harian kurang di perhatikan
bulu tersebut dapat mengakibatkan gimbal dan apabila tidak di tangani
dengan baik maka akan berakibat fatal. Karena faktor itu kelinci ini di
8
hingga mencapai berat 5Kg. Harga yang di tetapkan untuk kelinci ini
adalah Rp. 200.000-Rp.400.000 untuk kelinci sapihan anakan dan
Rp300.000-Rp.500.000 untuk kelinci indukan.
o) Kelinci lokal yang terdapat di peternakan Asep Rabbit Project merupakan
kelinci yang sudah tidak memiliki darah yang cukup jelas dan postur tubuh
yang cenderung kecil maka kebanyakan kelinci ini banyak untuk dijadikan
berbagai produk olahan harga yang di tetapkan untuk kelinci sapihan
anakan adalah Rp.20.000-Rp.50.000 dan untuk indukan Rp.50.000-
Rp.100.000.
5.4.3 Supplier
Asep Rabbit Project (ARP) memiliki mitra pendukung untuk memenuhi
hal yang tidak dimiliki oleh AsepRabbitProjet. Mitra tersebut adalah sebagai
berikut :
A) Supplier Obat-obatan
Sebagaimana manusia, hewan ternak juga sangat memungkinkan terserang
jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak menular. Obat yang di
jual di peternakan AsepRabbitProject berupa jarum suntik 1ml, intramox,
betadine, introvit, permethyl, B-GH Blue, ditaflokalik dan alkohol70%. Obat
tersebut di peroleh dari UPTD Balai Pengujian Dan Keamanan Bahan Pakan
Ternak yang berada di Jl. Tangkuban Perahu cikole Lembang dan toko obat
ternak yang berada di lembang dan sekitarnya. Harga dari obat-obatan tersebut
bervariasi dari harga Rp.10.000 (salep) – Rp.75.000 (B-GH Blue). Obat-obatan
ini diberikan untuk mengobati system pencernaan, mengobati luka dan
merangsang system kebal untuk menghasilkan antibody khusus penyakit yang
disebabkan oleh virus.
11
B) Supplier Kelinci
Kelinci yang berada di peternakan AsepRabbitProject merupakan kelinci
hasil dari proses produksi dan pembudidayaan yang di lakukan sendiri, tetapi
tidak jarang AsepRabbitProject perlu mendatangkan kelinci dari luar
peternakannya di akibatkan oleh ketersediaan kelinci yang terbatas dan di
dorong permintaan pasar yang tinggi. Kelinci di peroleh dari peternakan binaan
yang berada di daerah lembang dan sekitarnya sehingga akan memberikan
dampak dari segi ekonomis untuk peternakan kecil.
5.4.4 Pangsa Pasar
Dalam membangun hubungan dengan pelanggannya, AsepRabbitProject
melakukan hubungan personal dengan pelanggannya, pemilik turun langsung
dalam menghadapi pelanggan, dan juga melalui broadcast WhatsApp satu kali tiap
bulan untuk menjaga hubungan dengan pelanggannya dan Pemasaran melalui
Sosial Media seperti Instagram. Sebagai owner, Bapak Asep tidak hanya
mengawasi peternakan saja, namun juga menemui para pembeli yang datang ke
peternakan. Dengan pengetahuan yang luas dan pengalaman yang dimiliki owner,
akan lebih berpengaruh untuk menguatkan minat beli konsumen jika
dibandingkan dengan staff nya yang melayani konsumen, terlebih lagi jika
pembeli merasa dekat dengan owner maka hubungan antara penjual dan pembeli
12
tidak hanya berlangsung saat itu, bisa saja terjalin kerjasama untuk periode yang
lama, atau menjadi langganan tetap. Di zaman sekarang, peran smartphone sangat
menunjang dalam hubungan bisnis karena dengan fitur-fitur yang dimiliki
smartphone, owner dapat berkomunikasi atau melakukan promosi dengan mudah
ke seluruh pelanggannya.
Pasar sasaran yang dituju oleh AsepRabbitProject adalah sebagai berikut:
Tepung Jagung dengan harga Rp. 6.500/Kg, dan hijauan dengan harga
Rp.20.000/karung. Pencampuran bahan pakan lainnya seperti molasses, minyak
nabati dan arang di olah sendiri oleh pekerja kandang. Penjualan dari produk yang
pakan mengalami penurunan disebabkan oleh dayabeli masyarakat yang semakin
menurun juga penurunan minat masyarakat untuk memeliraha kelinci.
Di peternakan ini juga menjual berbagai macam kebutuhan alat penunjang
kebutuhan kelinci dengan total penjualan mencapai Rp.650.000 dan terbagi dalam
beberapa macam produk seperti kandang kelinci, wadah pakan, botol air minum,
dan obat-obatan. Pada peralatan penunjang kelinci ini kandang kelinci di produksi
oleh karyawan peternakan dengan modal yang bermacam macam tergantung dari
seberapa besar kandang yang di buat dan bahan baku yang akan di gunakan untuk
membuat kandang.. Penjualan kebutuhan kelinci seperti botol air minum
adlibitum dengan modal Rp.15.000 per buah di jual dengan harga Rp.50.000/Pcs.
Selain penjualan kelinci dan berbagai macam kebutuhan memelihara
kelinci, peternakan Asep Rabbit Project bekerjasama dengan pihak lain dengan
cara mensupport kebutuhan pada tempat wisata dengan mensuplai kelinci untuk
wahana Feeding Rabbit dan dikenakan biaya sebesar Rp.20.000 untuk 1
orang/bungkus wortel. Karena masih dalam kondisi penyesuaian pasca pandemi
Maka objek wisata sudah diperbolehkan dibuka dengan waktu buka di hari sabtu
dan minggu.
Pada proses usaha peternakan tidak terlepas dari beberapa faktor lainnya
seperti beban pengeluaran penggunaan fasilitas dengan pengeluaran total yang
harus di keluarkan sebesar Rp.3.900.000. Pada proses produksi peternakan tidak
terlepas dari penggunaan air bersih yang perlu di keluarkan sebesar
Rp.300.000/bulan kepada PDAM. Instalasi listrik pada beban perkandangan perlu
adanya karena kegiatan produksi menggunakan aliran listrik dan juga sebagai
penerangan pada malam hari karena di khawatirkan banyak predator yang
berkeliaran pada malam hari termasuk juga pencurian, untuk itu beban yang harus
di keluarkan sebesar Rp.500.000/bulan. Kegiatan usaha peternakan juga tidak
terlepas dari peranan manusia yang perlu di adakan dengan memberikan upah dan
16
juga penunjang lainnya maka di perlukan 2 orang untuk merawat dan memelihara
kelinci dengan gaji sebesar Rp..1,500.000/orang. Dalam peternakan juga di
sediakan kompor gas untuk memasak dan biaya beban lainnya sebesar Rp.50.000.
Perlengkapan perkandangan dalam proses usaha peternakan perlu
dilakukan penggantian atau pembenahan dari yang terkecil hingga yang terbesar
seperti pembelian sapu lidi sebanyak 3 buah dan disinfectan untuk melakukan
sanitasi perkandangan dengan harga Rp.80.000. Penggantian nipple air minum
adlibitum juga dilakukan terhadp kandang yang telah dilakukan pembenahan
dengan biaya dikeluarkan sebesar Rp.200.000 untuk 1s0 kandang kelinci.
Pembenahan dinding juga dilakukan dengan melakukan pembelanjaan GRC
Board, Kayu dan juga paku dengan biaya yang harus di keluarkan sebesar
Rp.171.000.
5.4.6 Laporan keuangan Peternakan kelinci Asep Rabbit Project
Data keuntungan tataniaga pada peternakan Asep Rabbit Project dihitung
dan dicatat dimulai pada tanggal 2 Januari sampai 28 Januari 2023. Berikut data
pemasukan dan pengeluaran dalam jangka waktu tersebut :
17
Keterangan Harga
Total Pendapatan Rp. 27.450.500,00
“Dari tahun sebelum covid pendapatan kami bisa melampaui ratusan juta kalau
sedang ada hari libur nasional atau libur hari raya karena banyak keluarga
banyak yang dari luar kota berdatangan untuk berlibur di lembang. semenjak
pandemic covid pendapatan menurun karena daya beli masyarakat yang menurun
dan semakin berkurangnya peminat kelinci hias”1
5.5 Kesimpulan
Penulis dapat menjelaskan dari hasil pengamatan yang dilakukan selama
dilapangan yang meliputi saluran tataniaga pada peternakan kelinci Asep
Rabbit Project. Saluran Pemasaran pada Asep Rabbit Project terdapat
empat cara pemasaran (AsepRabbitProject-peternak kecil),
(AsepRabbitProject-Pedagang), (AsepRabbit-WisataMiniZoo),
(AsepRAbbitProject-Konsumen).yang selama ini dilakukan oleh bapak
Asep selaku pemilik usaha. Pada setiap cara pemasaran bapak asep
mengeluarkan daftar harga jual yang bervariatif sesuai dengan jenis
kelinci yang di pelihara. Dalam menjalankan bisnisnya bapak Asep
memiliki mitra pendukung yaitu supplier bahan pakan, supplier obat-
obatan ternak dan juga supplier kelinci ketika terjadi permintaan yang
tinggi dan jumlah kelinci yang dimiliki tidak memenuhi permintaan. Pada
proses penjualan kelinci sendiri terdapat pangsa pasar yang meliputi pasar
dalam negeri serta pasar luar negeri. Hasil dari penjualan kelinci pada
masa Pandemi Covid-19 ini cukup menurun dari tahun tahun sebelumnya
sesuai dengan yang dijelaskan oleh bapak Asep selaku pemilik usaha
margin tataniaga yang dapat disimpulkan bahwa Keuntungan laba bersih
sebesar Rp. 10.998.500,00 hasil tersebut terhitung mulai dari 2 Januari
sampai 28 Januari 2023 (pendapatan rata-rata perbulan).
1
Sumber: Bapak Asep (pemilik usaha)
19
DAFTAR PUSTAKA
Masanto dan Agus. 2010. Beternak kelinci Potong. Penebar Swadaya. Jakarta
Verma, D.N., 1997. A Text Book of Animal Nutrition, 1st Ed. R. 814. New
Rajinder nagar. New Delhi. India.