Anda di halaman 1dari 4

Abdul Basit

Apa saja yang dibahas pada bab training menurut buku karya Robert Mathis
Buku "Human Resource Management" karya Robert Mathis membahas topik pelatihan (training)
dalam Bab 7, dengan bahasan yang cukup lengkap. Beberapa pokok bahasan dalam bab tersebut
meliputi:

Definisi dan tujuan pelatihan


Bab ini memulai pembahasan dengan memberikan definisi mengenai pelatihan, serta tujuan dari
pelatihan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Tujuan pelatihan antara lain untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, mengurangi kesalahan atau kecelakaan kerja,
meningkatkan motivasi dan kinerja, serta meningkatkan kepuasan karyawan.

Analisis kebutuhan pelatihan


Pembahasan dilanjutkan dengan menjelaskan proses analisis kebutuhan pelatihan, dimana
perusahaan melakukan identifikasi kekurangan keterampilan atau pengetahuan karyawan, serta
menentukan pelatihan yang dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan tersebut.

Desain dan implementasi program pelatihan


Bab ini membahas mengenai tahapan desain dan implementasi program pelatihan, termasuk
penentuan tujuan, metode, materi, serta pelaksanaan dan evaluasi program pelatihan.

Evaluasi efektivitas pelatihan


Setelah program pelatihan selesai dilaksanakan, evaluasi efektivitas dilakukan untuk mengevaluasi
sejauh mana program pelatihan dapat mencapai tujuannya dan memberikan manfaat bagi
perusahaan dan karyawan.

Teknologi dalam pelatihan


Bab ini membahas mengenai penggunaan teknologi dalam pelatihan, seperti penggunaan e-learning,
simulasi, dan perangkat lunak pelatihan.

Manajemen dan pengembangan karir


Pembahasan dilanjutkan dengan membahas bagaimana pelatihan dapat digunakan untuk
mengembangkan karir karyawan, serta bagaimana perusahaan dapat mengelola karir karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi.

Pelatihan dan diversitas


Bab terakhir membahas bagaimana pelatihan dapat digunakan untuk meningkatkan keberagaman
dan inklusi di tempat kerja, serta memberikan peluang yang sama bagi seluruh karyawan.

Dalam buku ini, Robert Mathis memberikan gambaran yang cukup lengkap dan komprehensif
mengenai pelatihan, mulai dari konsep dasar hingga penerapannya dalam perusahaan.

Abdul Basit
Tolong diperjelas untuk teknologi training berdasarkan buku tersebut
Dalam Bab 7 "Training and Development" dari buku "Human Resource Management" karya Robert
Mathis, teknologi dalam pelatihan dibahas sebagai salah satu topik yang penting. Beberapa teknologi
yang dijelaskan dalam bab tersebut antara lain:

E-learning
E-learning merupakan teknologi pelatihan yang menggunakan platform elektronik untuk memberikan
pelatihan kepada karyawan secara online. Dalam bab tersebut dijelaskan kelebihan dan kelemahan
dari e-learning, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang dan
mengimplementasikan program e-learning.
Simulasi
Simulasi merupakan teknologi pelatihan yang memungkinkan karyawan untuk melatih keterampilan
dalam situasi yang mendekati realitas, namun tanpa risiko yang sebenarnya. Dalam bab tersebut
dijelaskan beberapa jenis simulasi yang dapat digunakan dalam pelatihan, serta kelebihan dan
kelemahan dari penggunaan simulasi dalam pelatihan.

Perangkat lunak pelatihan


Perangkat lunak pelatihan merupakan teknologi pelatihan yang digunakan untuk membantu
karyawan dalam mempelajari dan mengembangkan keterampilan tertentu. Dalam bab tersebut
dijelaskan beberapa jenis perangkat lunak pelatihan, serta manfaat dan kelemahan dari penggunaan
perangkat lunak pelatihan dalam pelatihan.

Selain itu, dalam bab tersebut juga dijelaskan bahwa teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi
pelatihan, misalnya dengan menyediakan platform online untuk mempermudah akses dan interaksi
antara karyawan dan instruktur pelatihan. Namun, Robert Mathis juga mengingatkan bahwa teknologi
tidak dapat menggantikan instruktur pelatihan secara total, sehingga masih diperlukan kehadiran
instruktur pelatihan yang baik dalam memfasilitasi pelatihan.

Abdul Basit
Bagaimana menurut Mathis teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi
Menurut Mathis dalam bukunya "Human Resource Management", teknologi dapat digunakan untuk
memfasilitasi pelatihan dengan cara menyediakan platform online yang dapat mempermudah akses
dan interaksi antara karyawan dan instruktur pelatihan. Beberapa cara teknologi dapat digunakan
dalam memfasilitasi pelatihan adalah sebagai berikut:

Pembelajaran online (e-learning)


Teknologi dapat digunakan untuk menyediakan kursus pelatihan online, sehingga karyawan dapat
mengakses materi pelatihan dari mana saja dan kapan saja sesuai kebutuhan mereka. Platform e-
learning dapat mencakup modul video, materi tertulis, dan tes penilaian yang dapat digunakan untuk
memastikan pemahaman karyawan terhadap materi pelatihan.

Video conference
Teknologi dapat digunakan untuk menyediakan sesi pelatihan melalui video conference, sehingga
karyawan dapat berpartisipasi dalam pelatihan dari jarak jauh tanpa harus hadir secara fisik di lokasi
pelatihan. Video conference juga memungkinkan adanya interaksi langsung antara karyawan dan
instruktur pelatihan.

Media sosial
Teknologi media sosial dapat digunakan sebagai platform untuk berbagi informasi pelatihan,
memfasilitasi kolaborasi antar karyawan, dan mendukung pembelajaran sepanjang waktu. Media
sosial juga memungkinkan karyawan untuk berinteraksi dan bertukar pengetahuan dengan kolega
mereka, sehingga meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pemahaman dan wawasan baru.

Dalam buku tersebut, Mathis juga menekankan bahwa teknologi hanya dapat menjadi alat bantu
dalam memfasilitasi pelatihan, dan bukan pengganti instruktur pelatihan yang berkualitas. Oleh
karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa instruktur pelatihan yang disediakan tetap memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan pelatihan secara efektif dan
interaktif.
Abdul Basit
Bagaimana menurut Mathis memfasilitasi pelatihan, dan bukan pengganti instruktur pelatihan yang
berkualitas. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa instruktur pelatihan
Menurut Robert Mathis dalam bukunya "Human Resource Management", teknologi dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam memfasilitasi pelatihan, namun tidak dapat menggantikan instruktur
pelatihan yang berkualitas. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa instruktur pelatihan
yang disediakan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan
pelatihan secara efektif dan interaktif.

Sebagai contoh, teknologi dapat digunakan untuk menyediakan kursus pelatihan online, namun
instruktur pelatihan tetap diperlukan untuk memandu dan memotivasi karyawan selama proses
pembelajaran. Instruktur pelatihan juga dapat memperluas pengetahuan karyawan dengan
memberikan wawasan yang lebih mendalam dan menjelaskan dengan lebih detail konsep atau
keterampilan yang rumit.

Selain itu, instruktur pelatihan juga dapat membantu dalam mengadaptasi pelatihan untuk memenuhi
kebutuhan dan gaya belajar individu karyawan, serta memberikan umpan balik dan evaluasi yang
membantu karyawan meningkatkan keterampilan mereka secara lebih efektif. Dengan demikian,
instruktur pelatihan masih sangat penting dalam memberikan pengalaman pelatihan yang efektif dan
bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa instruktur pelatihan yang disediakan memiliki
kualifikasi dan keterampilan yang memadai, dan terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan
mereka sesuai dengan perkembangan teknologi dan tren terbaru dalam pelatihan.

Abdul Basit
Bagaimana menurut Mathis Manajemen dan pengembangan karir
Menurut Robert Mathis dalam bukunya "Human Resource Management", manajemen dan
pengembangan karir adalah bagian penting dari fungsi manajemen sumber daya manusia yang
bertujuan untuk membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan karir mereka dalam organisasi.

Manajemen karir melibatkan perencanaan dan pengelolaan karir karyawan, termasuk


pengidentifikasian tujuan karir, pengembangan keterampilan dan pengetahuan, serta evaluasi dan
pengelolaan performa karyawan. Hal ini membantu karyawan untuk memiliki pandangan jangka
panjang tentang karir mereka dan mempersiapkan diri untuk mencapai tujuan karir mereka dalam
organisasi.

Sementara itu, pengembangan karir adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membantu
karyawan mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan wawasan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan karir mereka. Pengembangan karir dapat mencakup pelatihan, pembelajaran
sepanjang hayat, program rotasi pekerjaan, mentoring, dan coaching.

Menurut Mathis, manajemen dan pengembangan karir yang efektif dapat memberikan manfaat yang
signifikan bagi karyawan dan perusahaan, antara lain:

Meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan


Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
dan mencapai tujuan karir mereka di dalam organisasi cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam
pekerjaan mereka.

Meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan


Karyawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk pekerjaan mereka
cenderung lebih produktif dan menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam pekerjaan mereka.

Meningkatkan retensi karyawan


Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan karir mereka di
dalam organisasi cenderung lebih cenderung untuk tetap tinggal dalam perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan perlu memperhatikan manajemen dan pengembangan karir karyawan
sebagai bagian dari strategi manajemen sumber daya manusia mereka, dengan menyediakan
program pelatihan dan pengembangan karir yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan organisasi
serta memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan karir karyawan secara aktif.

Abdul Basit
Terangkan mengenai pelatihan dan diversitas menurut Mathis pada bab 7
Dalam bab 7 bukunya "Human Resource Management", Robert Mathis membahas tentang pelatihan
dan diversitas di tempat kerja. Mathis menjelaskan bahwa dalam lingkungan kerja yang semakin
beragam, pelatihan yang efektif dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dan diskriminasi, serta
meningkatkan kesadaran akan keberagaman dan inklusi di tempat kerja.

Mathis juga menekankan pentingnya pelatihan yang sesuai dengan keberagaman karyawan dan
kelompok mereka. Pelatihan yang mencakup topik seperti kesadaran budaya, kepekaan gender, dan
inklusi dapat membantu karyawan memahami perbedaan budaya dan menghargai keberagaman
dalam organisasi. Pelatihan semacam ini juga dapat membantu karyawan menangani konflik yang
mungkin timbul akibat perbedaan budaya atau nilai yang berbeda di tempat kerja.

Selain itu, Mathis juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan keberagaman dalam


pengembangan program pelatihan. Program pelatihan yang efektif harus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan beragam karyawan dan mempertimbangkan perbedaan dalam gaya belajar, latar belakang
budaya, bahasa, dan kemampuan karyawan.

Mathis juga menjelaskan bahwa pelatihan diversitas dapat membantu organisasi meningkatkan
produktivitas dan kinerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan ramah bagi
semua karyawan. Pelatihan diversitas dapat membantu mengurangi diskriminasi, mendorong
keberagaman, dan membangun kerja sama yang lebih baik di antara karyawan dari berbagai latar
belakang.

Dalam bab ini, Mathis menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan pengembangan dalam mengelola
diversitas di tempat kerja dan memastikan bahwa organisasi dapat mencapai kesuksesan dalam
lingkungan kerja yang semakin beragam.

Regenerate response

Anda mungkin juga menyukai