ULC INTERMEDIATE
PURWAKARTA, FEBRUARI 2022
MENGAPA
HARUS HUKUM SYARA’ ?
Berawal dari Allah Sang Maha Pencipta (Al Khaliq), maka Allah juga Maha
Pengatur (Al Mudabbir)
MENGAPA BUKAN
ATURAN MANUSIA ?
Manusia minim pengetahuan atas hakekat dirinya
Manusia minim pengetahuan atas hakekat dirinya
Penyebab kerusakan di muka bumi
HUKUM SYARA’
PASTI MENGANDUNG MASLAHAT
Segala sesuatu pada suatu kondisi hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu
mafsadat atau maslahat. Tidak mungkin keduanya bertemu dalam satu
kondisi. Jika tidak, berarti maslahat yang ditentukan itu bukan maslahat yang
sesungguhnya, tetapi hanya maslahat yang relatif (nisbi)
Jadi, maslahat harus didasarkan pada syara’, bukan pada akal !
Dimana ada syara’ disitu ada maslahat ….
HUKUM SYARA’
TIDAK BERUBAH KARENA WAKTU DAN TEMPAT
Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka …
QS Al Maidah (5): 44 - 50
AQIDAH VS HUKUM SYARA’
Pemikiran (ide) yang bersifat menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan
kehidupan
Contoh :
Tauhid, kebenaran Rasul, keberadaan Al Quran sebagai kalam Allah, adzab, dll
MUJTAHID - MUQOLLID
KATEGORI MANUSIA
BERDASARKAN KEILMUAN
MUJTAHID, siapa saja yang mengambil hukum sendiri langsung dari dalil (Al
Quran dan Al Hadist)
MUQALLID, siapa saja yang bertanya kepada mujtahid tentang hukum
syara’ sebuah masalah
MUJTAHID : orang yang menggali status hukum
MUJTAHID
MAS’ALAH
MUTLAK Menetapkan spesifik satu
menetapkan semua hal ilmu atau beberapa
masalah
Muqallid : orang yang MENGIKUTI MUJTAHID
MUQALLID
MUTABI’
‘AWM
Masih tau dalil,
tidak tau dalil, tanpa ilmu
pertimbangan keilmuan
TAQLID
WAJIB bagi setiap muslim untuk memahami sendiri hukum syara’, karena
seruan ini diarahkan langsung oleh Allah untuk semua manusia, bukan
diarahkan bagi para mujtahid atau ulama saja, melainkan untuk seluruh
mukallaf
MA’SUM NYA RASULULLAH SAW
Proses penetapan hukum syara’ murni harus melalui ijtihad (penggalian
status hukum) ;
Rasulullah SAW bukan seorang mujtahid, namun beliau adalah ma’sum
(bebas dari dosa) ;
Maksum-nya Rasulullah dilihat dari dua sisi :
Sebagai penyampai risalah ; Risalah yang dibawa Rasul tidak ada cacat sama
sekali. Dan yakin ketika Rasul berbuat salah, Allah akan langsung tegur pada
saat itu juga, termasuk keluarganya.
Dari perbuatan Rasul, beliau maksum dari dosa-dosa besar atau status hukum
yang haram ataupun meninggalkan yang wajib.
Kalau terjadi satu saja cacat yang berpotensi menyebabkan hilangnya
kema’suman, sekalipun hanya dalam satu kasus saja, niscaya akan terjadi
cacat pada semua kasus
Kema’suman Nabi dan Rasul dalam menyampaikan risalah bersifat pasti,
maka mengingkarinya sama dengan mengingkari risalah atau kenabian
yang ditetapkan Allah
Rasulullah SAW tidak pernah menyampaikan suatu hukum pun, kecuali
bersumber dari hukum Allah
AHKAMUL KHOMSAH
WAJIB
SUNNAH
MUBAH
MAKRUH
HARAM
Bukan istilah-istilah dalam Al Quran, melainkan hasil kesimpulan para
mujtahid
Menjadi pola untuk selalu dikaitkan dengan pemikiran yang menghasilkan
perilaku
HUKUM SYARA’ DILAKUKAN TIDAK DILAKUKAN
WAJIB PAHALA SANKSI
SUNNAH / PAHALA TIDAK ADA SANKSI
MANDUB
BISA ADA SANKSI TIDAK ADA SANKSI
PERBUATAN
PERKATAAN
((QS.
(QS.Al-Infithaar:
Qaaf: 17-18) 11-12))
GERAK HATI (QS Al Baqarah : 284)
HUKUM BENDA
HALAL VS HARAM
(1) AL QUR’AN
Sumber dari segala sumber hukum, baik secara BAHASA maupun secara
KANDUNGANN
QS Al Baqarah : 23
QS Ali Imran : 7
Ayat Dalam Al Qur’an
MUHKAMAT MUTASYABIHAT
Ayat-ayat yang sudah jelas maksu Ayat-ayat yang hanya Allah yang mengetahui maksudnya p
dnya pokok-pokok Al Qur’an erlu penjelasan
Zina (QS 24:2) QS 2:228 tentang quru’
Al Quran (QS 2:101) Ada 2 pendapat tentang quru’ , yaitu : 3x haid vs 3x bersih&h
aid (imam Syafi’i)
Potong tangan untuk pencuri (QS
5:38) - dijelaskan oleh hadist
Riba (2:275)
(2) AS-SUNNAH /AL-HADIST
PERBUATAN RASULULLAH
JIBILIYAH----------Berdasarkan wahyu
NON JIBILIYAH---Sebagai manusia biasa
FUNGSI SUNNAH / HADIST (1)
Qiyas adalah aturan-aturan batu yang tidak ada pada jaman Rasulullah. Salah
satu sumber aturan Islam karena dari aturan-aturan yang ada di atasnya akan
muncul aturan baru.
Contoh :
Ada kejadian yang tidak ada dalilnya sehingga kejadian tersebut disamakan
dengan kejadian yang ada dalilnya.
Untuk menyamakan suatu kejadian yang tidak ada dalilnya dengan satu
kejadian yang sudah ada dalilnya dengan adanya kesamaan ilat (sebab
munculnya status hukum).
CONTOH QIYAS
QS Al Jumu’ah : 9
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan
shalat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.
-----Menurut Al Qur’an, jual beli melalaikan sholat. Namun qiyas ulama
menyatakan bukan hanya jual beli namun segala aktifitas menjadi haram
pada saat waktu sholat Jum’at.
KHITTABU SYAR’I
Jazm
Perintah
Ghoiru Jazm
Seruan Allah
Jazm
Larangan
Ghoiru Jazm
JAZM WAJIB
PERINTAH
GHOIRU SUNNAH
JAZM
MUBAH
Seruan Allah :“Dirikanlah…” “Bacalah…” “Ingatlah…” Tidak selalu ada kalimat perintah
PERINTAH
TIDAK ADA PAHALA (MUBAH)
LARANGAN
Pasti mengandung ;
Mudharat
Celaan
Ancaman
LARANGAN
Case 1 :
HR Imam Malik & Ahmad : Sholat berjamaah adalah 27 derajat lebih baik
daripada sholat sendirian.
- Perintah ini tidak ada sanksi, maka status hukumnya SUNNAH
Case 2 :
Berziarah pernah dilarang Rasulullah, namun sekarang disarankan
“berziarahlah”
- Dulu dilarang, sekarang boleh. Namun tidak ada pahala. Status hukumnya
MUBAH
Case Hukum Syara’ (2)