KELOMPOK B
RICA MADINAH PUTRI ------------------------------------ 0400220095
RICHELLE ALIYAH MARDHANI ----------------------- 0400220096
SALMA PUTRI RAHMASARI ----------------------------- 0400220097
SALWA AGRI KHAIRUNISA --------------------------------- 0400220098
SAMUEAL RYAN KRISDIANTO ---------------------------- 0400220099
SAMY YAHYA MAHFOUZ ------------------------------------ 0400220100
SEVILLA GRACELI TANUJAY ------------------------------ 0400220101
SHAFIRA SALSABILLA --- ------------------------------------ 0400220102
SHANNI AURELIA ---------- ------------------------------------ 0400220103
SRI AYU KENANGA WATI ----------------------------------- 0400220104
STELLA IRENE P ------------ ------------------------------------ 0400220105
STEPHANI VANESSA SILAEN ------------------------------- 0400220106
SYAHLA REFINA MANDIRA FEBRIANA ---------------- 0400220107
TABINA DAHAYU ANDARI ---------------------------------- 0400220108
THORIQ MAULANA IRDASYAH --------------------------- 0400220109
TIMOTHY CHRISTIAN ---- -------------------------------------04002201010
UNIVERSITAS TRISAKTI
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah seminar pertama kami di modul GSM 6503 Ilmu Kedokteran
Dasar 1 dengan lancar tanpa hambatan dan tepat waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi nilai tugas diskusi integritas dan seminar kami di modul GSM6503 tentang Ilmu
Kedokteran Dasar 1.
Makalah ini merupakan hasil kerja keras kami sekelompok, juga dengan saran dan bantuan dari
dosen-dosen kami yang mendampingi kami saat berdiskusi, dan pihak-pihak yang lain. Kami
berterima kasih untuk semua yang sudah membantu dan melancarkan pembuatan makalah ini.
Dengan semua bantuan yang kami dapatkan, kami sudah menyusun makalah ini semaksimal
mungkin.
Kami menyadari bahwa penulisan/penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, atau dengan
kata lain masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima semua kritik dan
saran yang diberikan dengan maksud untuk membangun dan bermanfaat bagi kami dalam
penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, maupun
kami yang menulis ataupun dari pihak yang membaca.
Kelompok B
2
DAFTAR ISI
PENGENALAN ............................................................................................................ 1
KATAPENGANTAR ................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 5-7
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 6
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 6
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 7
2.2.5 Apoptosis…………………………………………………………. 58
3
3.2 Kesimpulan Skenario 1B…………………………………………………… 62
4
BAB I
PENDAHULUAN
Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan oleh
Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat
ruanganruangan kecil yang meyusun gabus tersebut). Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung
di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,
dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
7. Memahami perbedaan dan struktur dari jaringan epitel, ikat, dan adipose.
6
1.4. Manfaat
Makalah ini kami buat betujuan untuk memperluas dan menambah wawasan para
pembaca tentang topik-topik yang kami diskusikan. Meskipun jauh dari kata sempurna, kami
berusaha untuk mencari informasi-informasi dan berbagai sumber terpercaya untuk
mempermudah pengertian dan pembelajaran bagi para pembaca. Dengan disusunnya
makalah ini, kami berharap makalah ini bisa menjadi media pembelajaran dan menambah
wawasan bagi mahasiswa/i yang sedang mempelajari ilmu kedokteran dasar.
7
BAB II
PEMBAHASAN SKENARIO
Seorang anak perempuan berusia 5 tahun memiliki empat anak kucing yang baru
dilahirkan induknya sangat lucu. Dia tertarik dengan anak-anak kucing tersebut dan pada
satu saat dia bertanya pda ibunya darimana asal anak-anak kucing tersebut. Ibunya
menjelaskan dengan sangat sederhana bahwa kucing sama seperti dia memiliki bapa dan ibu
sehingga dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Akhirnya anak perempuan bertanya pada
ibunya “aku juga ingin punya adik baru.”
10
Inti sel Ada,terletak di Ada,terletak di tepi Mengatur dan
tengah mengendalikan
seluruh aktivitas sel
plastida Tidakada Ada Tempat
berfotosintesis
Vakuola Tidak ada Ada Menyumbang
makanan dan air
Mitokondria Ada Ada Membentuk ATP
Lisosom Ada Tidak ada Enzim yang mampu
melakukan hidrolisis
Badan golgi Ada Ada Membantu
pembentukan protein
Retikulum Ada Ada Membantu
endoplasma metabolisme
protein,lemak,dan
karbohidrat
Ribosom Ada Ada Sangat penting
untunk membentuk
protein
Sentrosom Ada Tidak ada Wilayah yang terdiri
dari dua sentriol
Sentriol Ada Tidak ada Berperan dalam
pembelahan sel
12
tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh segera dipilah bersama
dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase M.
2. Fase M ( Mitosis)
Fase ini membutuhkan waktu satu jam untuk terjadi pembelah sel, baik
pembelah biner atau pembentukan tunas. Pada mitosis, sel membelah dirinya
membentuk dua sel yang terpisah.
3. Meiosis
Hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah.
Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I)
dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan.
Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada
pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase- fase pembelahan seperti pada mitosis.
Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase
II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses
pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel
baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari
jumlah kromosom sel induk.
Meoisis I terjadi dalam lima tahapan yaitu interfase, profase I, metafase I, anafase I,
dan telofase I, sitokinesis.berikut ini beberapa jenjang fase :
1. Interfase merupakan tahapan yang terjadi sebelum pembelahan sel yang mana
seluruhkebutuhan yang diperlukan pada pembelah sel dipersiapkan.
4. Anafase I, yaitu tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-
masingkromosom tertarik menuju pemintal kutub.
13
5. Telofase I, yaitu kromosom di tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, yang
diikutidengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan
mulai membelah.
Meiosis II
Terjadi dalam empat tahapan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dantelofase II.
Profase II
Profase II terjadi pada kedua anak hasil meiosis satu secara bersamaan. Dilansir dari
microbenotes.com, pada setiap profase membelah menghasilkan dua sentriol disekitar
kromosom. Sentriol kemudian bergerak ke ujung-ujung kutub yang berbeda.
Metafase II
Pada metafase II kromosom kembali berjajar pada garis ekuator dan sentromer membelah
membentuk dua anak kromosom.
Anafase II
Masing-masing anak kromosom bergerak ke ujung kutub yang berlawanan karena ditarik oleh
benang spindle sentriol.
Telofase II
Pada telofase kromosom telah selesai berpindah ke ujung dan membran inti terbentuk
menyelubungi keromosom untuk membuat dua inti sel baru. Lalu terjadi sitokinesis yaitu
pembelahan sitoplasma menjadi dua dan menghasilkan dua sel anak baru. Jika dijumlahkan
maka total empat sel anak dihasilkan meiosis yang materi genetiknya setengah dari induknya.
14
I. Fungsi Pembelahan Sel :
Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel
banyak adalah sebagai cara memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang
bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang.
II. Bakteri memperbanyak diri melalui pembelahan sel secara biner,
Dimana satu sel akan memperbanyak diri menjadi dua sel. Sebelum melakukan
pembelahan, sel dewasa akanmelakukan sintesis bahan bahan yang diperlukan untuk
membuat sel baru. Kromososm yang bebas di dalam plasma, pada awal pembelahan sel
akan menempel pada membrane sel, dan kemudian Bersamaan dengan pembesaran
ukuran sel berlangsung sintesis DNA atau penggadaan kromosom.
III. FASE AWAL PERKEMBANGAN EMBRIO
Pada proses pembuahan, sel telur dan dan sperma akan mengalami peluruhan dan
membentuk zigot keturunannya. Zigot kemudian akan tumbuh menjadi embrio hingga
janin dalam kandungan induknya. Perkembangan embrio dibagi dalam fase morula, fase
blastula, fase gastrula, dan fase organogenesis.
15
• Fase Morula
Zigot bersel tunggal hasil pembuahan, selnya akan membelah secara mitosis dengan
cepat dan membentuk sel-sel baru yang padat disebut dengan blastomer. Zigot terus
membelah dari sel yang awalnya satu menjadi 16 sel blastomer.
• Fase Blastula
Morula yang padat akan terus membelah hingga 100 sel sehingga muncul rongga
didalam morula dan disebut dengan blastula. Rongga blastula dinamakan dengan
blastosol yang diisi oleh cairan laktat, asam amino, glukosa, dan juga piruvat. Massa
sel bagian dalam ini kemudian akan berkembang menjadi embrio manusia.
Sedangkan morula pada fase blastula berubah menjadi lapisan rongga sel disebut
dengan blastoderm yang melindungi blastosol didalamnya.
• Fase Gastrula
Setelah fase blastula, embrio akan memasuki fase gastrula. Dilansir dari
microbenotes.com, fase gastrula adalah fasse dirombaknya sel-sel blastula menjadi
16
tiga lapisan germinal (lapisan embrionik). Hal tersebut akan membentuk organ
tubuh tertentu yaitu lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
• Fase Organogenesis
paru, kelenjar tiroid, sel pankreas, hati, serta sebagian besar sistem pencernaan.
IV. PERBEDAAN
• Meiosis menghasilkan sel anak yang memiliki 1/2 jumlah kromosom sebagai
induknya. Pergi dari 2n ke 1n.
17
• Sel anak yang dihasilkan oleh meiosis tidak identik secara genetik satu sama lain.
Pada pembelahan meiosis sel terjadi dua kali tetapi replikasi hanya terjadi.
NILAI VARIASI
- Variasi - perbedaan antara anggota populasi.
- Meiosis menghasilkan pemisahan acak kromosom dalam gamet.
- Menyebabkan populasi yang beragam yang dari waktu ke waktu bisa lebih kuat
untuk bertahan hidup.
18
FISIOLOGI SEL
1. Fisiologi sel
A. DEFINISI FISIOLOGI SEL
Fisiologi sel adalah cabang biologi yang mempelajari aktivitas yang terjadi
di dalam sel agar tetap hidup. Fisiologi sel termasuk sel-sel hewan, sel-sel tumbuhan
dan mikroorganisme. Istilah “fisiologi” mengacu pada semua fungsi normal yang
terjadi pada organisme hidup. Semua aktivitas dalam sel ini dapat dihitung sebagai
berikut:
• Nutrisi,
• Respon lingkungan
• Pertumbuhan sel,
• Pembelahan sel,
• Reproduksi
• Diferensiasi
B. KARAKTERISTIK FISIOLOGI SEL
1. Kode genetic didasarkan pada DNA
2. DNA terdiri dari empat nukleotida (deoksiadenosin, deoksisitidin,
deoksiimidin, dan deoksiguanosin), tidak termasuk deoksinukleotida lainnya.
3. Kode genetik terdiri dari kodon tiga nukleotida, yang menghasilkan 64 kodon
berbeda.
4. Integritas DNA dijaga oleh sekelompok enzim pemeliharaan, termasuk DNA
topoisomerase, ligase DNA dan enzim perbaikan DNA lainnya. DNA juga
dilindungi oleh protein pengikat DNA seperti histones.
5. RNA diproduksi oleh RNA polimerase yang tergantung pada DNA
menggunakan nukleotida yang mirip dengan DNA, dengan pengecualian
timidin dalam DNA, digantikan oleh uridin dalam RNA.
6. Kode genetik dinyatakan dalam protein. Semua sifat lain dari organisme
(misalnya,sintesis lipid atau karbohidrat) adalah hasil dari enzim protein.
7. Protein dikumpulkan dari asam amino bebas dengan menerjemahkan mRNA
oleh ribosom, tRNA dan sekelompok protein terkait.
8. Ribosom terdiri dari dua subunit, satu besar dan satu kecil.
19
9. Setiap subunit ribosom tersusun atas nukleus RNA ribosom yang dikelilingi
oleh protein ribosom.
10. Molekul RNA (rRNA dan tRNA) memainkan peran penting dalam aktivitas
katalitik ribosom.
11. Asam amino harus disintesis dari glukosa oleh sekelompok enzim khusus; Jalur
sintesis bersifat arbitrer dan dipertahankan.
12. Glukosa dapat digunakan sebagai sumber energi dan karbon.yang dimana
energinya terbungkus dalam bentuk ATP sebagai perantara energi.
13. Sel dikelilingi oleh membran sel yang terdiri dari lapisan ganda lipid.
14. Di dalam sel, konsentrasi natrium lebih rendah dan kalium lebih tinggi daripada
di luar.
15. Gradien ini dipertahankan oleh pompa ion spesifik. Konsentrasi kalsium di
dalam sel juga lebih rendah daripada di luar.
Sel merupakan bahan organik penyusun tubuh yang sangat terorganisasi sel memiliki 3
bagian utama;
20
1. Membran plasma. Yaitu struktur membranosa tipis yang membungkus tiap sel,
tersusun atas molekul lipid (lemak) dan bertabur protein. Membran plasma
berfungsi menjaga cairan intrasel tidak bercampur dengan cairan ekstrasel dan juga
proteinnya secara selektif mengendalikan pergerakan molekul antara CIS dan CES
2. Nukleus Berisi materi genetik sel yaitu DNA yang berfungsi penting untuk
mengarahkan sintesis protein dan blue print genetik selama replikasi sel.
3. Sitoplasma (Bagian utama inferior sel)
Bagian inferior sel yang tidak ditempati nukleus, mengandung :
• Sitoskeleton,Kerangka Protein tersebar di seluruh bagian sel berperan
sebagai "Tulang & Otot" sel, memberi bentuk pada sel dan mengatur
berbagai pergerakan sel
• Sitosol, merupakan massa semi cair yang menyerupai gel tempat Organel
& Sitoskeleton berada
• Organel, yaitu struktur individual yang sangat terorganisasi untuk
menjalankan fungsi khusus dalam sel. Dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Organel membran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, lisosom,
peroksisom, mitokondria. Organel tidak bermembran seperti ribosom,
vault, dan sentirol.
Organel bermembran terbagi menjadi 5 jenis yaitu;
- Retikulum Endoplasma
- Komplek Golgi
- Lisosom Peroksisom
- Mitokondria
Organel tidak bermembran terbagi menjadi 3 jenis yaitu;
- Ribosom
21
- Vault
- Sentriol
1. Retikulum Endoplasma (RE.)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur
R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
- RE Kasar, terdapat protein didalamnya dari hasil sintesis protein untuk sekresi dan
pembentukan membran.
- RE Halus, tidak ada protein didalamnya. Berfungsi sebagai pengemas protein baru
di dalam vesikel transpor.
RE Halus dan RE kasar memiliki tampilan dan fungsi yang sangat berbeda, namun
berhubungan satu sama lain dengan banyak saluran yang saling terhubung. Jumlah RE
Halus dan kasar bervariasi bergantung pada aktivitas sel bersangkutan.
Kompleks Golgi :
22
Sebagai pengolahan protein yang baru disintesis dan menambahkan molekul
glukosa ketika proses sintesis glikoprotein. Serta sebagai pengemas vesikel sekretorik
untuk dikeluarkan melalui eksositosis.
2. Lisosom :
3. Peroksisom :
23
Merupakan salah satu unit sel yg paling penting. Organel energi mengestraksi energi
dari nutrien dalam makanan dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh sel
untuk beraktivitas. Mitokondria menghasilkan sekitar 90% energi dan pemeran utama dalam
pembentukan ATP. ATP digunakan untuk sintesis,transpor dan kerja mekanis.
Ribosom (Ergastoplasma)
4. Vault :
24
Pusat pengatur mikrotubulus utama sel. Terletak dekat nukleus tersusun atas sentriol
yang dikekelilingi sebuah massa protein amorf.
Setiap sel menjalankan fungsi dasar tertentu yang penting secara keseuruhan sel sebagai
unit asas kehidupan untuk mempertahankan kehidupan sel dan membantu
mempertahankan Homeostatis melalui kerja komponen sel yang terkoordinasi sel-sel
system tubuh mempertahankan kestabilan lingkungan internal untuk kelangsungan
hidup seluruh tubuh. Fungsi tubuh bergantung pada aktivitas setiap sel yang menyusun
tubuh.
25
Komunikasi sel ada secara langsung (direct) dan secara tidak langsung
(indirect)
Terdapat beberapa komponen yang terlibat dalam komunikasi antar sel secara
tidak langsung agar komunikasi antar sel dapat berjalan dengan baik, yaitu:
• Reseptor
26
Reseptor itu berupa glikoprotein transmembran, glikoprotein transmembran
merupakan protein integral yang terentang menembus plasma yang
mempunyai rantai karbohidrat yang melekat pada permukaan luarnya.
• Sebuah sel
Sebuah sel itu sendiri memiliki beberapa ribu sampai juta reseptor di
permukaan membran plasma, lalu ratusan sampai seratus ribu reseptor
diperuntukkan bagi zat kimia perantara yang sama.
1. Parakrin
• Zat kimia perantara lokal yang berefek hanya pada sel-sel sekitar
dalam lingkungan dekat tempat sekresinya.
• Terdistribusi melalui difusi sederhana dalam cairan interstisial.
• Kerjanya terbatas, hanya jarak dekat.
• Tidak dapat masuk ke dalam darah dalam jumlah bermakna karena
cepat dinonaktifkan oleh enzim-enzim lokal.
2. Neurotransmiter
• Neuron berkomunikasi secara langsung dengan sel-sel yang
dipersarafinya (Sel Perantara) lalu neuron membebaskan
neurotransmiter.
• Zat kimia perantaranya berjangkau pendek.
• Sebagai respons atas sinyal listrik (Potensial Aksi).
• Berdifusi dari tempat pelepasannya menyeberangi ruang ekstrasel
sempit untuk bekerja setempat pada sel sasaran yang terhubung
(Neuron lain, Otot/Kelenjar).
• Neuron sendiri dapat membawa sinyal listrik dalam jarak sepanjang
akson.
• Zat kimia perantara yang dilepaskan di terminal akson bekerja dalam
jangkauan pendek dengan cara menyeberangi celah sinapsis
27
3. Hormon
4. Neurohormon
28
2. Parakrin, mekanisme dimana sel menghasilkan sinyal untuk memerintahkan
perubahan pada sel didekatnya.
3. Endokrin, mekanisme dimana sebuah sel menghasilkan sinyal yang
memasuki pembuluh darah untuk mencapai sel sasaran yang jauh.
C. Reseptor
Reseptor ialah sebuah bagian dari sebuah sel dimana sel sasaran menerima sinyal
dari sel yang memerintahkan. Beberapa reseptor membentuk enzim efektor di
dalam cairan intra seluler yang meneruskan pesan ke dalam sel untuk
menyelesaikan tugasnya.
D. Jalur Persinyalan
Jalur persinyalan melibatkan banyak jenis protein yang dimana setiap protein dalam
suatu jalur mengubah konformasi protein berikutnya. Hal ini terjadi secara bertahap
dan konformasi protein biasanya diubah oleh fosforilasi. Konformasi protein pada
akhirnya mengubah aktivitas sel itu sendiri.
2.1.6 Dasar-Dasar Pola Pewarisan Hukum Mendel
I. Pengertian
Pola pewarisan Mendel merupakan sebuah pola dalam proses untuk
melanjutkan keturunan dari setiap mahluk hidup yang ada di dunia. Proses dari
pewarisan keturunan melibatkan adanya persilangan antar gen-gen di dalam
kromosom-kromosom yang terjadi pada sel-sel gametogenesis. Sel-sel
gametogenesis pria akan bertemu dengan menyilang dengan sel-sel
gametogenesis wanita sehingga hal itu akan menyebabkan terjadinya
persilangan yang akan menghasilkan keturunan dengan kombinasi dari sel-sel
gametogenesis pria dan sel-sel gametogenesis wanita.
29
oleh tanaman Kapri yang mudah untuk dimanipulasi dan tanaman Kapri bisa
melakukan penyerbukan sendiri. Selain itu, tanaman Kapri juga pasang sifat
dengan perbedaan yang mencolok, sifatnya yang diploid, daur hidup relative
pendek, dan mudah ditumbuhkan dan dipelihara. Beberapa faktor yang telah
disebutkan menjadi alasan dari Mendel menggunakan tanaman Kapri sehingga
Mendel bisa mendapatkan hasil analisis yang baik.
A. Penjabaran Aplikasi
Pada alel-alel akan ada jenis-jenis dari sifat yang dibawa, dimana sifat tersebut
bisa homozigot dominan, heterozigot (kombinasi antara gen dominan dan resesif), dan
homozigot resesif. Dari setiap sifat-sifat yang dibawa pada alel-alel, akan terjadi
persilangan sebanyak dua kali dimana yang pertama adalah persilangan oleh parental,
dan yang kedua merupakan persilangan dengan sifat filamen 1 yang sama untuk
membentuk filamen 2 untuk dapat menghasilkan perbandingan sesuai pola pewarisan
Mendel yang akan dijabarkan dalam contoh sebagai berikut:
G1: P p
F1: Pp (Hijau)
F2:
P p
P PP (Hijau Homozigot) Pp (hijau heterozigot)
p Pp (hijau heterozigot) Pp (putih homozigot)
Tabel 1.1
1 : 2 : 1
30
Perbandingan Fenotipe: Hijau : Putih
3 : 1
Keterangan:
PH Ph pH ph
PH PPHH PPHh PpHH PpHh
(Hijau tinggi) (Hijau tinggi) (Hijau tinggi) (Hijau tinggi)
Ph PPHh PPhh PpHh Pphh
(Hijau tinggi) (Hijau pendek) (Hijau tinggi) (Hijau pendek)
pH PpHH PpHh ppHH ppHh
(Hijau tinggi) (Hijau tinggi) (Putih tinggi) (Putih tinggi)
ph PpHh Pphh ppHh Pphh
(Hijau tinggi) (Hijau pendek) (Putih tinggi) (putih pendek)
Tabel 1.2
Perbandingan F2: Hijau tinggi : Hijau pendek : Putih tinggi : Putih pendek
9 : 3 : 3 : 1
31
2.2 Skenario Diskusi 1B
Kok manusia tidak mempunyai ekor?
Seorang anak pergi ke kebun binatang bersama teman-teman
sekolahnya. Mereka melihat beberapa jenis primate, seperti beruk, siamang,
kera, dan lutung. Hewan-hewan ini, pada dasarnya mirip dengan manusia,
karena termasuk golongan primate. Seorang anak bertanya, “Kok manusia tidak
ada ekornya?”
1. Pengertian
32
asumsi suatu keadaan pertumbuhan yang berlebihan. Proses ini disebut de-
diferensiasi dan inilah yang menyebabkan neoplasma muncul.
a. Zigot
A. Blastula
33
B. Gastrula
C. Tubulasi
D. Organogenesis
34
1. Tempat Diferensiasi Sel
Diferensiasi terjadi pada tiga tempat, yaitu intra dan ekstrasel, populasi sel serta
jaringan dan alat.
Diferensiasi populasi sel terjadi pada bahan interseluler dan pertautan sel atau
komunikasi sesama sel sepopulasi.Semua sel sepopulasi mengandung junction yang
khas dan lewatnya dapat dilakukan komunikasi dan distribusi bahan secara
merata.Antara sel tetangga dibentuk semen(cement) untuk merekatkan sel di
sebelahnya.Sel sepopulasi atau sejaringan, biasanya memiliki
pertautan/sambungan/junction.Agar kerukunan dan keharmonisan dapat
dipelihara.Pada keadaan biasa, populasi sel dicegah agar tidak terjadi pergerakan
pindah meninggalkan populasinya, yaitu dengan adanya sifat contact inhibition antara
selnya.Sementara itu sel sepopulasi dicegah untuk membelah terus yaitu dengan adanya
zat khalon.
Khalon akan terlepas dari jaringan jika terjadi luka sehingga sel di sekitar luka
dapat terdediferansiasi lalu bermitosis sehingga terjadi penyembuhan sel. Sel kanaker
35
tidak mengandung sifat contact inhibition maupun zat khalon. Oleh sebab itu sel kanker
berkeliaran, tidak diam dan rukun dengan sel tetangga, namun terus bermitosis.Khalon
terus bekerja mengontrol pertumbuhan dan diferensiasi sel pada organogenesis,
sehingga terbentuk berbagai jenis jaringan dan organ. Adanya zat khalon, suatu
alat/organ akan tumbuh seimbang dengan alat/organ lain.
Sel embrio dan sel induk mampu berdifernsiasi.Sel embrio artinya masih
pluripoten, sel dewasa unipoten.Sel induk selalu bersifat muda dan umurnya yang
terbatas diperbaharui pada sel anak.Sel embrio yang terdapat pada seluruh bagian tubuh
embrio, sel induk terkandung dalam berbagai jaringan atau alat/organ sejak embrio
sampai dewasa.Pada tumbuhan, sel induk terdapat pada jaringan meristem, yaitu pada
pucuk akar, pucuk batang, cambium.Pada hewan terdapat dalam gonad, disebut epitel
germinal, lapisna benih epidermis/kulit luar, sumsum tulang kelenjar, lapisan lender
saluran pencernaan, saluran pernapasan, kelamin dan saluran kemih; juga tersebar pada
jaringan pengikat di berbagai daerah tubuh.
Sel yang sudah berdiferensiasi tidak mampu lagi bermitosis, namun akan
menua. Hal ini disebabkan Karena sifat kehidupan memiliki umur terbatas, fana, tidak
kekal. Pada suatu ketika sel menua pun akan mati.
Faktor Ekstrinsik adalah faktor yang berasa dari luar sel. Faktor ekstrinsik
terdiri dari supali bahan metabolis dn elektrolit, gas pernapasan, gravitasi, suhu,
sinar matahari, pH, letak sel dan kadar zat inductor dan mesoderm
b. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel. Faktor intrinsik
berada dalam inti dan sitoplasma.Faktor dalam inti adalah kromatin. Faktor dalam
sitoplasma sangat kompleks, terutama berupa enzim, kadar metabolit dan elektrolit,
serta komposisi suatu organel.
36
• Kontrol gen
• Asam retinoat
Salah satu yang berperan dalam diferensiasi sel antara lain adalah asam retinoat
yang berasal dari vitamin A. Asam retinoat berfungsi untuk mendorong pertumbuhan
dan diferensiasi normal jaringan epitel.
37
• Tidak memiliki hubungan dominan dan resesif.
• Perbandingan fenotip F2 adalah 1 : 2 : 1.
Contoh:
Contoh:
Pada persilangan dua jenis bunga pukul empat merah (MM) dan putih
(mm) menghasilkan individu bersifat intermediet berwarna merah
muda.
38
3. Alel Ganda
• Gen memiliki lebih dari dua alel.
• Dapat menyebabkan polimorfisme atau bertambahnya fenotip sehingga
meningkatkan keanekaragaman pada populasi.
Contoh:
Pada golongan darah sistem ABO pada manusia memiliki alel IA, IB, dan
Io dengan genotip IAIA dan IAIO untuk golongan darah A, genotip IBIB
dan IBIO untuk golongan darah B, genotip IAIB untuk golongan darah AB,
dan genotip IOIO untuk golongan darah O.
4. Alel Letal
• Alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya
• Dibedakan atas alel letal dominan (jika memiliki genotip homozigot
dominan), alel letal resesif (jika memiliki genotip homozigot resesif),
dan alel subletal (jika memiliki genotip hetererozigot).
Contoh:
Pada persilangan sesama ayam creeper (Cc) yang mengalami cacat kaki
menghasilkan telur yang bisa menetas menjadi ayam hanya 75% karena
25% mengalami kematian sebelum menetas.
39
III. Interaksi Genetik
Penyimpangan semu pada hukum Mendel oleh peristiwa interaksi
genetik ada 4 (empat) macam, yaitu atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri,
kriptomeri, dan komplementer.
1. Atavisme
Atavisme merupkan interaksi beberapa gen yang menghasilkan
sifat baru. Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan
menghasilkan perbandingan fenotip 9 : 3 : 3 : 1.
Contoh:
Peristiwa atavisme terjadi pada bentuk jengger ayam (pial). Ada empat
macam bentuk jengger ayam, yaitu walnut (sumpel), rose (mawar), pea
(biji), dan single (bilah). Berikut adalah Tabel 5.2 mengenai genotip dan
fenotip pada jengger ayam.
40
Misalnya ayam berjengger rose (RRpp) disilangkan dengan ayam
berjengger pea (rrPP) menghasilkan F1 yang seluruhnya berjengger
walnut. Bagaimana perbandingan fenotip jika F1 disilangkan
sesamanya? Perhatikan penyilangan berikut.
41
dibedakan menjadi tiga, yaitu epistasis dominan, epistasis resesif, serta
epistasis dominan rangkap.
a. Epistasis dominan
Epistasis dominan terjadi jika ada alel atau gen dominan
yang bersifat menutupi. Menghasilkan perbandingan fenotip
pada F2 sebesar 12 : 3 : 1.
Contoh:
Pada warna buah labu dikendalikan oleh gen P (warna putih),
gen K (warna kuning), dan gen k (warna hijau). Gen P epistasis
terhadap gen K dan gen k. Jika semuanya alel resesif akan
memunculkan warna hijau. Bagaimana perbandingan fenotip F2
pada persilangan labu putih (PPkk) dengan labu kuning (ppKK)?
b. Epistasis resesif
Pada peristiwa epistasis resesif terdapat suatu gen resesif
yang bersifat epistasis terhadap gen dominan yang bukan alelnya
(pasangannya). Gen resesif tersebut harus dalam keadaan
homozigot,
42
Contoh:
Pada warna rambut tikus, warna putih dikendalikan oleh alel cc,
warna hitam dikendalikan oleh gen A dan gen a. Alel cc epistasis
terhadap gen A dan a. Bagaimana perbandingan fenotip F2 pada
persilangan tikus hitam (CCAA) dengan tikus putih (ccaa)?
c. Epistasis dominan-resesif
Epistasis dominan dan resesif (inhibiting gen)
merupakan penyimpangan semu yang terjadi karena terdapat dua
gen dominan yang jika dalam keadaan bersama akan
menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut.
Peristiwa ini mengakibatkan perbandingan fenotip F2 = 13 : 3.
Contohnya ayam leghorn putih mempunyai fenotip IICC
dikawinkan dengan ayam white silkre berwarna putih yang
mempunyai genotip iicc. Perhatikan diagram berikut.
43
d. Epistasis resesif ganda
Peristiwa ini terjadi apabil gen resesif dri suatu psngan
gen I, epistasis terhadap pasangan gen II, sementara gen resesif
dari pasangan gen II ini juga epistasis terhadap pasangan gen I.
Contoh :
Peristiwa epiptasis resesif ganda dapat dikemukakan pewarisan
kandungan HCN (hydrocyanin) pada tanaman Trifolium repens.
e. Epistasis dominan ganda
Peristiwa ini terjadi apabila gen dominan dari pasangan
gen I epistasis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya,
sementara gen dominan dari pasangan gen ini juga epistasis
terhadap pasangan gen I.
Contoh :
44
f. Epistasis dominan rangkap
Epistasis dominan rangkap terjadi jika ada dua gen
dominan menghasilkan satu fenotip dominan yang sama.
Menghasilkan perbandingan fenotip pada F2 sebesar 15 : 1
Contoh:
Contoh :
45
Pada cucurbita pepo yang memiliki tiga macam bentuk buah
yaitu cakram, bulat, lonjong.
3. Polimeri
Polimeri merupakan Interaksi dua gen atau lebih yang
mempengaruhi dan menguatkan suatu sifat yang sama. Jika individu
genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan
perbandingan fenotip 15 : 1.
Contoh:
Peristiwa polimeri pada karakter warna biji gandum (Triticum sp.), yaitu
warna merah dan putih. Jika gandum berbiji merah gelap (M1M1M2M2)
disilangkan dengan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), bagaimana
perbandingan fenotip F2nya?
4. Kriptomeri
Kriptomeri adalah interaksi antar gen dominan yang jika bersama
dengan gen dominan lain akan memunculkan sifat baru tetapi jika gen
tersebut berdiri sendiri maka sifatnya akan tersembunyi. Jika individu
genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan
perbandingan fenotip 9 : 3 : 4
46
Contoh:
Peristiwa kriptomeri pada warna bunga Linaria maroccana yang memiliki
sifat warna ungu (A_B_), merah (A_bb), dan putih (aaB_ atau aabb). JIka
bunga Linaria berwarna merah (AAbb) disilangkan dengan bunga Linaria
berwarna putih (aaBB), maka bagaimana perbandingan fenotip F2nya?
5. Komplementer
Komplementer interaksi antar gen-gen dominan yang saling
melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat. Jika salah satu gen tidak
ada, maka sifat tersebut tidak akan muncul. Jika individu genotip
heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 9 : 7
Contoh:
Peristiwa komplementer pada warna bunga Sweet pea Lathyrus
odoratus terdapat gen C (penghasil warna), gen c (tidak
menghasilkan warna), gen P (pembentuk enzim pengaktif), dan gen
p (tidak membentuk enzim pengaktif). Jika bunga Lathyrus warna
putih (CCpp) disilangkan dengan bunga Lathyrus warna putih
(ccPP), bagaimana perbandingan fenotip F2nya?
47
2.2.3 Perbedaan jaringan epitel, ikat, dan adipose
Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki struktur yang sama dan
berfungsi bersama menjadi satu kesatuan. Terdapat matriks antar sel yang
mengisi ruang di antara sel-sel yang bersama-sama menjalankan fungsi
tertentu.2
● Jaringan Epitel
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral dengan adhesi yang kuat
satu sama lain dan melekat pada lapisan tipis ECM. Sel-sel ini melekat erat
dan membentuk lembaran-lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh,
melapisi rongga internal, membentuk berbagai organ dan kelenjar, dan
melapisi salurannya. Struktur lapisan epitel berbeda dari organ ke organ,
tergantung pada lokasi dan fungsinya.. 1, 2
48
terdapat perbedaan dari kedua istilah tersebut. Istilah “membran basal”
digunakan bila dilihat oleh mikroskop cahaya. Sedangkan, “lamina basal”
digunakan bila dilihat oleh mikroskop elektron transmisi (TEM). Membran
basal memberikan dukungan struktural dan polaritas sel epitel serta melekat
epitel ke jaringan ikat yang mendasari. Komponen lamina basal membantu
mengatur protein dalam membran plasma dari sel epitel, yang mempengaruhi
endositosis, transduksi sinyal, dan kegiatan lainnya. Protein membran basal juga
memediasi banyak interaksi sel-sel yang melibatkan epitel dan tanda-rute untuk
migrasi sel tertentu di sepanjang epitel.2
yang dapat memasuki jaringan di bawahnya. Fungsi utama jaringan epitel selapis
gepeng adalah membantu penggerakan visera (mesotel), transport aktif melalui
1, 2
pinositosis (mesotel dan endotel), dan sekresi molekul biologis aktif (mesotel).
49
2. Epitel Selapis Silindris (Simple columnar
epithelium)
Sel epitel silindris selapis memiliki tinggi yang lebih
besar daripada lebarnya. Jaringan epitel jenis ini
melapisi usus dan kantung empedu dan berfungsi
sebagai proteksi, lubrikasi, absorpsi, dan sekresi.1,3
50
Jenis jaringan ini terdapat pada esofagus, laring, vagina, dan
kanal anus. Berfungsi sebagai proteksi, sekresi, serta mencegah kehilangan air. 3
51
terdapat pada kandung kemih, ureter, dan kaliks ginjal. Fungsi jaringan ini adalah
sebagai proteksi dan distensibilitas.3
● Jaringan Ikat
Jaringan ikat membentuk dan mempertahan bentuk organ dalam tubuh sehingga
berada pada seluruh tubuh. Fungsi mekanisnya adalah menyediakan matriks yang
menghubungkan dan mengikat jaringan dan sel-sel lain pada organ, memberikan
penyangga metabolik bagi sel, sebagai medium untuk difusi nutrien dan produk
limbah. Molekul jaringan ikat mengembangkan fungsi biologis penting lain :
1. Sel, yang terdiri dari fibroblas, sel mas, makrofag, sel plasma, dan sel darah
putih (leukosit).
2. Serat (matrik ektra sel), yang terdiri dari kolagen, retikular, dan elastin.
3. Substansi dasar (matrik ektra sel), campuran dari makromolekul kompleks yang
sangat terhidrasi dan transparan seperti glikosaminoglikan (GAG),
proteoglikan, glikoprotein multiadhesif.1
1. Jaringan embrional
- Jaringan mesenkim, umumnya berasal dari
lapisan mesoderm dan terdapat pada masa awal
kehidupan embrional. Berperan sebagai jaringan
dasar yang mampu berdiferensiasi menjadi
jaringan-jaringan lain.1
52
- Jaringan mukosa
Substansi dasarnya terdapat sel mesenkim dan
substansi antar sel nya kental seperti lendir
sebab terdapat mukoprotein.1
2. Jaringan dewasa
- Jaringan ikat longgar
Menunjang jaringan epitel, membentuk lapisan
yang membungkus pembuluh darah dan limfe,
serta mengisi ruang antara serabut otot dan
saraf.1
53
- Jaringan ikat khusus
● Jaringan retikular, terdiri atas serat
retikular dari kolagen tipe III yang
dihasilkan oleh fibroblas khusus yang
disebut sel retikular.1
● Jaringan Adipose
Jaringan adiposit (lemak) adalah jenis jaringan ikat khusus, yang terutama
terdiri atas sel-sel lemak atau adiposit. Terdapat dua jenis jaringan adiposa dengan
lokasi, struktur, warna dan ciri patologis yang berbeda, yaitu : Gambar 13. Jaringan Adiposa Putih
54
- Jaringan adiposa putih
Jaringan adiposa putih ditemukan di
banyak organ di seluruh tubuh, biasanya
membentuk sekitar 20% dari berat badan pada
orang dewasa. Sel adiposa putih berbentuk sferis
bila terisolasi tetapi berbentuk polihedral bila
terkemas rapat dalam jaringan adiposa karena
dikhususkan untuk penyimpanan energi dalam jangka panjang. Jaringan
adiposa putih dibagi lagi menjadi lobulus yang terpisahkan oleh sekat jaringan
ikat yang banyak mengandung pembuluh darah dan jalinan saraf. Sel-sel ini
masing-masing berisi terutama satu droplet lipid besar (sel adiposit unilokular),
menyebabkan inti dan sisanya sitoplasma akan mendorong terhadap
plasmalemma tersebut. Asam lemak dilepaskan dari adiposit putih ketika nutrisi
yang diperlukan dan dilakukan di seluruh tubuh pada protein plasma seperti
albumin.2
55
Kata protein berasal dari bahasa Yunani "prōtos" yang berarti "pertama"
atau "paling utama". Sedangkan kata sintesis berasal dari bahasa Yunani
sunthesis, dari suntithenai, yang berarti "menjadikan".
Sintesis protein bertujuan untuk membentuk protein yang dapat dimanfaatkan oleh
tubuh atau membentuk protein baru untuk menggantikan protein yang rusak melalui proses
transkripsi dan translasi. Protein termasuk salah satu komponen paling penting yang menyusun
tubuh makhluk hidup.
Ini merupakan molekul kecil di dalam sel, dan molekul kecil itu diperlukan untuk
semua struktur dan fungsi di dalam sel. Tanpa protein, sel kita tidak bisa melakukan fungsinya
dengan baik dan kita akan mati. Sel-sel pada tubuh kita akan membentuk protein baru melalui
sínteses protein.
Tahap 1
56
-Transkripsi
Proses sintesis protein di tahap transkripsi merupakan proses dimana terjadi penyalinan
sebagian molekul DNA. Penyalinan ini dilakukan karena DNA ada pada nukleus, sementara
proses pembentukan protein di ribosom yang terletak pada sitoplasma.
Karena DNA tidak bisa bergerak sendiri ke ribosom, maka DNA butuh messenger RNA
(mRNA) untuk mendatangi DNA, menyalin/mengkopi kode genetik, lalu memindahkan
salinan/kopian DNA tersebut ke ribosom. Maka dalam hal ini, mRNA disebut sebagai
pembawa pesan. Dalam proses transkripsi juga terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut:
1. Inisiasi
RNA messenger memecah sebagai molekul DNA yang berisi segmen-segmen berupa gen.
Dalam gen, terdapat bagian ujung yang disebut promoter dan terminator. RNA messenger
akan bergerak dari bagian terminator ke promoter untuk memecah DNA. Jika RNA
messenger telah berhasil di bagian promoter maka proses ini selesai.
2. Elongasi
Proses elongasi yaitu saat RNA messenger kembali ke terminator setelah mencapai
promoter, sehingga terbentuklah mRNA yang akan menyalin kode genetik pada DNA.
3. Terminasi
Proses terakhir transkripsi yaitu ketika untaian mRNA telah selesai terbentuk dan lepas dari
DNA untuk pergi ke ribosom.
Tahap 2
• Translasi
Ketika mRNA yang membawa salinan DNA berhasil membawanya ke ribosom,
terjadilah proses translasi yaitu proses penerjemahan atau penguraian kode-kode
genetik hasil salinan DNA yang telah dibawa mRNA sebelumnya. Kode genetik ini
yang akan menghasilkan polipeptida sebagai penyusun protein.
Translasi juga terbagi ke dalam 3 tahap, berikut diantaranya:
1. Inisiasi
Pada tahap inisiasi mRNA datang membawa kodon-kodon DNA sampai ke
ribosom. Ribosom mengelilingi target mRNA. Kodon pertama yang bertemu
ribosom disebut kodon start atau AUG
57
2. Elongasi
Kodon yang dibawa mRNA akan diterjemahkan menjadi asam amino
kemudian masing-masing kodon digabung dengan tRNA yang membawa asam
amino untuk menyusun protein. Sehingga gabungan tersebut akan membentuk
rantai polipeptida.
3. Terminasi
Proses translasi terakhir yaitu saat salah satu kodon stop antara UAA, UAG,
atau UGA bertemu dengan ribosom yang kemudian menjadi kodon stop atau
AUU.
2.2.5 Apoptosis
A. Pengertian
Kata apoptosis sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu apo yang
berarti “dari” dan ptosis yang berarti “jatuh” sehingga diartikan sebagai
“Dropping away”atau “menjatuhkan diri ”
58
atau virus sehingga terpaksa mati sedangkan apoptosis sudah terprogam. Contoh
apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio sehingga jari jari terbentuk dan
contoh dari nekrosis seperti kecelakaan yang mengakibatkan sel-sel mati secara
mendadak dan rusaknya jaringan.
Pada Apoptosis terjadi pada sel aktif dan akan mengalami pengerutan
dan akan membentuk apoptic, kondensasi kromatin(degradasi awal dan
kondensasi) serta fragmentasi DNA(DNA yang ada didalamnya membentuk
potongan potongan padat pada membrane inti) . Sel-sel yang mengalami
Apoptosis juga akan mengecil hingga dibersihkan dengan fagositosis dimana
beberapa pada proses fagositosis supaya sel sel yang mati tidak busuk, pada
proses fagositosis makrofag akan menangkap signal dari sel yaitu attractive
signal atau eat me signal sehingga makrofag akan mengakuisisi nutrisi pada
beberapa sel dan di dalam sistem imunitas dan bagian bagian dari sel yang telah
mati jika masih berguna maka akan masi dimanfaatkan serta Apoptosis juga
tidak akan merusak jaringan pada tubuh.
59
Sedangkan pada nekrosis terjadi pada pasif dan sel sel akan
membengkak yang mengakibatkan membrane sel hancur dan isi dari sel tersebut
akan pecah atau berkeluaran sehingga isi dari sel tersebut berantakan yang
membuat sel tersebut kosong dan tidak berisi atau disebut dengan “ghost cell”
serta pada nekrosis akan mengakibatknan inflamasi sehingga merusak jaringan
pada tubuh
C. Tahapan Apoptosis
Apoptosis tersebut terjadi karena distimulasi atau dirangsang oleh
hormone thyroid
1. Sel sehat akan memberikan sinyal kematian (sinyal tanda siap untuk mati)
sehingga menjadi COMMITTED CELL
2. Lalu akan mengalami EXECUTION yang bersifat irreversible dimana sel sel
yang akan mati akan mengalami kondensasi kromatin dan fragmentasi DNA
lalu akan menjadi sel mati dan mengkerut
3. bila sudah mati akan mengalami ENGULFMENT yang dilakukan oleh
makrofag yang akan memakan sel sel mati dengan proses fagositosis
sehingga tidak ada sel mati yang mengalami pembusukkan serta isi sel yang
masih hidup dan berguna masih dapat bermanfaat
60
• Apopsitosis harus seimbang dalam tubuh jika tidak akan muncul suatu kelainan
• Apabila tubuh kekurangan apoptosis pada tubuh merupakan tanda terdapat
Kanker/autoimmune disorders/viral infection
• Apabila tubuh kelebihan apoptosis merupakan tanda terdapat
a. AIDS
b. Neurodegenerative disorders
c. Myelodysplastic syndromes
d. Ischemic injury
e. Toxin-induced liver disease
61
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan Diskusi 1A
Sel dan molekuler merupakan topik yang sangat penting dan berguna bukan hanya
untuk mahasiswa kedokteran gigi maupun biologi tetapi juga untuk masyarakat lain. Sel
merupakan unit terkecil di dalam tubuh yang membangun suatu makhluk hidup. Sel sangat lah
kompleks dan terorganisir. Sel memiliki 3 bagian utama yang membentuknya, yaitu membran
plasma, sitoplasma dan nukleus. Nukleus merupakan inti dari sel yang mengatur semua
aktivitas di dalam sel. Bagian-bagian dari sel memiliki fungsi dan kegunaannya masing-
masing. Sel juga dapat berkembang biak dan berkomunikasi dengan caranya sendiri agar dapat
melangsungkan hidup. Di dalam pewarisan sel, sel induk akan mewariskan DNA nya kepada
sel anakan nya. Sel anakan tersebut memiliki DNA yang persis sama dengan induknya.
Menurut kami, mempelajari dan memahami tentang komponen tiap sel sangatlah penting, kita
juga tahu mekanisme serta cara kerja sel-sel yang ada di dalam tubuh kita. Dalam hal ini kita
bisa memahami bagaimana cara fungsi organ, proses pertumbuhan dan pengembangan janin di
dalam rahim, dampak, pengobatan penyakit-penyakit, serta menyilangi bibit tumbuhan yang
unggul di pasaran, dan masih banyak lagi manfaat-manfaat penting lainnya bagi kehidupan
manusia.
Kesimpulan Diskusi 1B
Suatu sel akan mengalami perkembangan setelah proses fertilisasi atau pembuahan
ovarium yang dilakukan oleh spermatozoa dan akan terus berkembang menjadi zigot lalu
blastula dan mengalami diferensiasi sel dimana sel sel akan terbagi menjadi sel sel yang
mempunyai struktur dan fungsi khusus yang akan membentuk suatu jaringan-jaringan yang
bermacam macam seperti jaringan epitel yang terdiri atas sel-sel polihedral dengan adhesi yang
kuat, jaringan ikat yang membentuk dan mempertahankan bentuk organ dalam tubuh, serta
jaringan adiposit yang merupakan jaringan lemak.Sel sel juga akan mengalami proses
apoptosis yang sangat berguna bagi tubuh untuk mencegah sel sel tersebut tetap hidup dan
membelah secara terbatas maka sel akan mengalami apoptosis agar dapat digantikan dengan
sel sel baru yang bisa bergenerasi menggantikan sel yang telah mati.Sintesis protein juga sangat
penting dimana sintesis protein dimana DNA akan membentuk partikel protein yang
melibatkan sintesis RNA dimana kode genetik akan diterjemahkan menjadi urutan asam
amino.Namun dalam perkembangan suatu organisme juga akan ada penyimpangan
62
penyimpangan seperti penyimpangan hukum mendel yang akan menghasilkan banyak
organisme organisme yang tidak diinginkan.Dalam hal ini kita bisa memahami bagaimana
proses berkembangnya suatu sel dalam tubuh suatu organisme seperti manusia yang lebih
tinggi tingkatnya daripada monyet dikarenakan evolusi dan terdapat penyimpangan
penyimpangan yang tidak diinginkan pada saat suatu organisme tersebut berkembang.
63
DAFTAR PUSTAKA
- Srivastava P. Cell Theory: Major Discoveries, Concepts, Uses & Drawback. 2022.
Available at https://www.embibe.com/exams/cell-theory/. Accesses on 14 th
September 2022
- https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/diferensiasi_sel.pdf
- https://core.ac.uk/download/pdf/327164659.pdf
- drg. Monica Dewi R, MKG, FICD. Modul Fisiologi Sel. Bagian Fisiologi Fakultas
Kedokteran Gigi Trisakti. Accesses on 14th September 2022
- Bintang Naisha (2022). Pengertian fisiologi sel.
https://www.sridianti.com/biologi/pengertian. Accesses on 14th September 2022.
- Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers
Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia
- https://vlm.ub.ac.id/pluginfile.php/40517/mod_resource/content/1/Fisiologi%20Sel.pd
f
- https://baixardoc.com/documents/makalah-fisiologi-sel-5dc9c50673e01
- drg. Ria Aryani Hayuningtyas, M.Sc || Modul 6503 Ilmu Kedokteran Dasar I
- https://amp.tirto.id/apa-itu-sintesis-protein-dan-tahapannya-f9oV
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sintesis_protein
- https://gurusains.com/sintesis-protein/
- Aryumningtas, E.L. (2020). Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu
Genetika. UB Press.
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=5qhPDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR
5&dq=pewarisan+mendel&ots=QXVrcIabN_&sig=_0cSjIbK6eJzH2dAyfk34ZDKdV
Q&redir_esc=y#v=onepage&q=pewarisan%20mendel&f=false
64