Anda di halaman 1dari 2

Nama : Affan Nugraha

NIM : 045147692
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi (ISIP4112)
Prodi : Perencanaan Wilayah dan Kota
UPBJJ UT : Palangkaraya

Diskusi 6. Ekosistem Perairan dan Daratan

1. Sebutkan berbagai organisme yang hidup di lahan basah/ekosistem semiterrestrial, dan


jelaskan mengapa wilayah lahan basah memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi
dibandingkan ekosistem darat dan ekosistem perairan.
2. Berapa luas ekosistem marine di Indonesia dibandingkan dengan ekosistem daratan?
serta sebutkan cakupan ekosistem marine berdasarkan mintakat.
3. Ada berapa macam cakupan dari ekosistem daratan? Jelaskan!
4.

Jawaban:

1. Organisme yang hidup di lahan basah/ekosistem semiterrestrial: amfibi, reptile, burung,


ikan, kepiting dan masih banyak lagi.
Wilayah lahan basah memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem
darat dan ekosistem perairan: karena di lahan basah adalah wilayah daratan yang
digenangi air atau memiliki kandungan air yang tinggi, baik permanen maupun musiman,
selain itu memiliki ciri tinggi muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah.
Merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi, perbatasan antara ekosistem
darat dan air.
2. Luas ekosistem marine di Indonesia dibandingkan dengan ekosistem daratan adalah 70%
dari wilayahnya.
Cakupan ekosistem marine berdasarkan mintakat horizontal dikenal dengan ekosistem
netrinik (dangkal dan dekat pantai) dan ekosistem oseanik (samudra), ekosistem oseanik
dikenal sebagai daerah laut luas dan dalam serta merupakan ekosistem terbesar. Berikut
zonasi marin berdasarkan mintakat horizontal dan vertical:
a. Zona interdial: daerah samudra yang berhubungan langsung dengan daratan (pantai).
Pada pantai yang berbatu, zona terstratifikasi secara vertical. Daerah paling atas
hanya dapat diraih ombak besar, hanya ada sedikit spesies (alga, amphipoda pantai,
kepiting dan moluska) dikenal zona supra-tidal. Daerah paling bawah dari zona
interdial disebut zona sub-tidal yang dihuni berbagai macam alga, invertebrate, ikan
dan berbagai macam kerang-kerngan. Diantara daerah supra-tidal dan sub-tidal ada
daerah perantara yang banyak dijumpai keanekaragaman alga dan moluska yang
cukup tinggi. Pada daerah pantai yang berpasir, stratifikasi tidak sejelas pantai
berbatu-batu.
b. Zona netrinik: daerah dangkal air atau zona dekat pantai
c. Zona bathyal: daerah laut terbuka diluar daerah piringan benua, terdiri atas daerah
ephotik (daerah dengan kedalaman sekitar 100-200 meter) dan zona aphotik
(mencapai kedalaman 5000 meter dibawah permukaan laut.

3. Macam cakupan dari ekosistem daratan:


a. Tundra: bioma paling dingin, tidak ada pohon. Memiliki tanah yang membeku,
temperature rendah, sedikit presipitasi, sedikit makanan dan memiliki musim tumbuh
pendek.
b. Hutan: meliputi 1/3 bagian bumi yang meliputi 2/3 vegetasi tanaman dan
memberikan kontribusi kehadiran karbon makhluk hidup sebesar 70%.
c. Taiga: terdapat didaerah antara 50° dan 60° Lintang Utara. Musim tumbuh berkisar
130 hari.
d. Padang rumput: daerah yang didominasi oleh rumput dibandingkan pohon atau
semak.
e. Padang pasir: kondisi dari tutupan bumi (sekitar 1/5 permukaan bumi) yang memiliki
curah hujan kurang dari 50 cm per tahun.
f. Ekosistem daerah aliran sungai: wilayah daratan yang secara topografik dibatasi
punggung-punggunh gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk
kemudian menyalurkan ke laut melalui sungai utama.

Sumber:

1. BMP BIOL4215
2. https://www.mongabay.co.id/2020/06/24/keistimewaan-laut-indonesia-kekuatan-dan-
tantangannya/

Anda mungkin juga menyukai