Oleh
Fanda Eka Desyati
2034004
1. Definisi
dari 20 % pada laki-laki berusia 41-50 tahun menjadi lebih dari 90% pada
2. Klasifikasi
1. Stadium I
sampai habis.
2. Stadium II
walaupun tidak sampai habis masih tersisa kira-kira 60-150 cc. Ada rasa
4. Stadium IV
3. Etiologi
BPH bersifat multifactorial dan pengaruh oleh sistem endokrin, selain itu
micropis menunjukan bahwa bPH tersusun atas stroma dan epitel dengan
4. Patofisiologi
kemih dan tembus oleh uretra.kelenjar ini dibagi empat zona yaitu zona
disebut dengan benign prostat obstruksi (BPO). Gejala klinis yang timbul
terbagi atas dua jenis yaitu gejala obstruksi dan gejala iritasi, gejala
5. WOC
Menggangu pola
Resiko Infeksi istirahat dan tidur
GANGGUAN
POLA TIDUR
6. Manifestasi Klinis
Gejala obtruksi :
a. Miksi terputus
f. Miksi ganda (berkemih untuk kedua kalinya dala waktu ≤ 2 jam setelah
miksi sebelumnya )
Gejala Iritasi
7. Pemeriksaan Penunjang
a. BNO IVP
d. Biopsi jarum bila ada kecurigaan pada colok dubur atau PSA 10
8. Terapi
a. Terafi konservatif : keluhan iritatif dan obstruksi ada, sisa urine kurang
dari 50 cc.
b. Pertolongan pertama :
gagal
c. Operasi depenitif :
urologi terlatih
B. Konsep Dasar Pengkajian Keperawatan
4. Diagnosa
1. a.Pre Operasi
1) Ansietas b.d kurang terpapar informasi (D.0080)
2) Nyeri Akut b/d agen pencendera fisik (D.0077)
3) Retensi Urin b.d peningkatan teknan uretra (D.0050)
b.Post Operasi
1) Nyeri Akut b/d agen pencendera fisik (D.0077)
2) Gangguan pola tidur b.d nyeri (D.0055)
3) Resiko infeksi b.d luka post operasi (D.0142)
Diagnosa Tujuan (SLKI) Interpretasi (SIKI)
(SDKI)
Nyeri Akut b/d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri (I.08238)
agen (L.08066)
pencendera Setelah dilakukan 1. Observasi
fisik (D.0077) tindakan o lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
keperawatan nyeri
selama 2-3 jam o Identifikasi skala nyeri
diharapkan tingkat o Identifikasi respon nyeri non verbal
nyeri menurun o Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
dengan kriteria nyeri
hasil : o Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Keluhan nyeri o Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
menurun dari o Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
skala 4 o Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
menjadi 2 diberikan
sampai 0 o Monitor efek samping penggunaan analgetik
- Meringis
2. Terapeutik
menurun o Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
- Sulit tidur
nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
menurun
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
- Gelisah
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
menurun
o Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
- Frekuensi
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
nadi membaik
o Fasilitasi istirahat dan tidur
- Tekanan
o Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
darah
strategi meredakan nyeri
membaik
3. Edukasi
- Kemampuan
o Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
menuntaskan
o Jelaskan strategi meredakan nyeri
aktivitas
o Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
membaik
o Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
o Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu