Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

“Pancasila dan Tantangan Globalisasi”

Dosen Pengampu : Moh Iqbal Maulana, S.I.Kom, M.I.Kom

Disusun oleh :
Kelompok 4

1. Riskayana [NIM C0122348]


2. Alma Tri Yudyawaty [NIM C0122350]
3. Nursabila [NIM C0122356]
4. Windi Febrianti [NIM C0122358]
5. Tasya Nabila [NIM C0122360]

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga makal dengan judul : Pancasila dan Tantangan Globalisasi ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju kejayaan masa
sekarang.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pada mata kuliah
Pendidikan Pancasila oleh dosen pengampu Bapak Moh Iqbal Maulana, S.I.Kom, M.I.Kom.
Dalam Penulisan makalah ini kami sadar masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan tak
lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga tugas ini bermanfaat, dan
dapat memberikan ilmuyang baik bagi para pembaca. Terima kasih.

Majene, 09 April 2023

Kelompok 4

2
DAFTA ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
A. Tantangan Globalisasi Terhadap Pancasila ...................................................................... 5
B. Penjabaran Nilai-nilai Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi ................. 7
C. Upaya Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi .......................................................... 8
D. Peran Pancasila Terhadap Masa Depan Bangsa Indonesia Di Era Globalisasi .............. 10
E. Studi kasus mengenai Pancasila dan tantangan globalisasi : Diversitas Budaya dan Nilai
Universal ................................................................................................................................... 12
BAB III......................................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar negara Republik Indonesia yang menjadi landasan
dan panduan dalam pembangunan dan pemerintahan di Indonesia. Pancasila terdiri dari lima
prinsip dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki berbagai tantangan akibat proses globalisasi
yang semakin kompleks. Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antara negara,
masyarakat, dan individu di seluruh dunia dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan teknologi. Dalam konteks globalisasi, Pancasila sebagai dasar ideologi
menghadapi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya dalam
menghadapi fenomena globalisasi yang terjadi di era modern ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan globalisasi terhadap Pancasila?
2. Bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dihadapkan pada
tantangan globalisasi yang melibatkan interaksi global antara budaya, ekonomi dan
teknologi?
3. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan globalisasi?
4. Bagaimana peran Pancasila terhadap masa depan bangsa Indonesia di era globalisasi?
5. Studi kasus mengenai Pancasila dan tantangan globalisasi : Diversitas Budaya dan
Nilai Universal

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan memahami tantangan apa saja yang dihadapi Pancasila di
era globalisasi serta upaya menghadapinya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tantangan Globalisasi Terhadap Pancasila

Sebagai sebuah konsep dasar yang menjadi panduan bagi kehidupan


berbangsa dan bernegara di Indonesia, Pancasila memiliki tantangan-tantangan
tersendiri dalam menghadapi fenomena globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses di
mana batasan-batasan nasional menjadi semakin terbuka dan saling terhubung dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, teknologi, budaya, dan sosial. Dalam
konteks ini, Pancasila sebagai ideologi dan pandangan dunia yang unik bagi
Indonesia, dihadapkan pada beberapa tantangan globalisasi, antara lain:
1. Pluralitas nilai

Globalisasi membawa masuk beragam nilai, pandangan, dan norma dari


berbagai budaya, agama, dan sistem pemikiran ke dalam masyarakat Indonesia.
Pluralitas nilai ini bisa menjadi tantangan bagi Pancasila yang mengedepankan
nilai-nilai yang khas Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara harus tetap
dijunjung tinggi dan diimplementasikan secara konsisten, mengingat terdapat
pengaruh budaya dan nilai luar yang dapat mengancam keutuhan dan kesatuan
bangsa Indonesia.

2. Pengaruh budaya asing

Globalisasi mrnciptakan arus budaya, nilai-nilai, dan norma-norma dari luar


yang dapat berpotensi menggerus atau menggeser nilai-nilai Pancasila sebagai
landasan ideologi negara Indonesia. Perkembangan globalisasi yang semakin
kompleks membawa pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui
media massa, teknologi, dan interaksi antarbudaya. Pengaruh budaya asing ini
bisa mengancam keberagaman budaya Indonesia yang menjadi landasan
Pancasila. Pengaruh budaya asing yang tidak terkontrol dapat mengurangi
keberagaman budaya lokal, mengubah pola pikir, dan mempengaruhi nilai-nilai
tradisional yang dianut dalam Pancasila.

5
3. Eksploitasi sumber daya alam

Globalisasi memungkinkan terjadinya eksploitasi sumber daya alam karena


peningkatan teknologi yang membuat banyak orang terus menggerus hasil bumi
tanpa melakukan penanaman kembali, termasuk di Indonesia. Eksploitasi yang
tidak bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dapat bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan keberlanjutan, keadilan, dan
keberagaman alam dan lingkungan hidup

4. Liberalisme ekonomi

Globalisasi ekonomi yang diwarnai oleh liberalisme ekonomi, di mana pasar


bebas, perdagangan internasional, dan investasi asing menjadi dominan, dapat
mengancam kedaulatan ekonomi Indonesia. Pancasila menekankan pada ekonomi
yang berdasarkan prinsip keadilan sosial, yang mengutamakan kesejahteraan
rakyat dan keberagaman ekonomi. Namun, dalam era globalisasi, tekanan untuk
mengadopsi sistem ekonomi liberal sering kali menghadirkan tantangan bagi
implementasi prinsip keadilan sosial Pancasila.

5. Perubahan sosial

Globalisasi juga dapat mengakibatkan perubahan sosial yang cepat dan


signifikan, termasuk perubahan dalam struktur keluarga, pola makan, pola
konsumsi, dan pola hidup. Perubahan sosial ini dapat menghadirkan tantangan
bagi nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan persatuan, kesatuan, dan
keberagaman sosial.

6. Ketidakadilan sosial

Meskipun globalisasi memberikan peluang ekonomi, namun distribusi


manfaat globalisasi tidak merata. Ketidakadilan sosial antara negara maju dan
negara berkembang, antara kelompok ekonomi yang berbeda, dan antara
masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat menjadi tantangan bagi Pancasila yang
menekankan pada keadilan sosial.

6
B. Penjabaran Nilai-nilai Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dapat menghadapi tantangan
dari globalisasi yang melibatkan interaksi global antara budaya, ekonomi, dan teknologi.
Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki nilai-nilai yang mendasari identitas dan
karakter bangsa Indonesia, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Nilai ini menghadapkan tantangan dalam era globalisasi yang seringkali
menghadirkan keragaman keyakinan agama dan pandangan dunia yang berbeda.
Globalisasi dapat mempengaruhi dan menghadapkan masyarakat Indonesia pada
variasi nilai-nilai agama dan kepercayaan yang berbeda. Oleh karena itu, penting
untuk mempertahankan dan mempromosikan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
sebagai prinsip kesatuan dan kerukunan dalam menghadapi tantangan globalisasi.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai ini menghadapkan tantangan dalam konteks ekonomi global yang
seringkali menghasilkan ketimpangan ekonomi dan sosial antara negara dan
masyarakat. Globalisasi ekonomi dapat membawa dampak negatif seperti
ketidakadilan, perbedaan sosial, dan ketidakadilan ekonomi. Oleh karena itu, nilai
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab harus diperkuat untuk memastikan bahwa
pembangunan ekonomi berbasis global juga diiringi dengan prinsip keadilan dan
martabat manusia.
3. Persatuan Indonesia
Nilai ini menghadapkan tantangan dalam konteks globalisasi yang dapat
mempengaruhi identitas dan persatuan bangsa. Globalisasi budaya dapat
membawa pengaruh budaya dari luar yang dapat mengganggu harmoni dan
persatuan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat nilai
Persatuan Indonesia sebagai fondasi yang kuat untuk memelihara keberagaman
budaya dalam interaksi global.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai ini menghadapkan tantangan dalam konteks globalisasi yang melibatkan
interaksi politik global. Interaksi politik global dapat mempengaruhi kebijakan

7
dan pengambilan keputusan di tingkat nasional dan regional. Oleh karena itu, nilai
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan harus diperkuat untuk memastikan partisipasi aktif
dan pengambilan keputusan yang bijaksana oleh rakyat dalam menghadapi
tantangan politik global.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai ini menghadapkan tantangan dalam konteks globalisasi yang dapat
mempengaruhi distribusi sumber daya, kesenjangan sosial, dan perlindungan hak
asasi manusia. Globalisasi ekonomi dan teknologi dapat memberikan manfaat
yang tidak merata, dan dapat meningkatkan kesenjangan sosial dan ketidakadilan.
Oleh karena itu, penting untuk memperkuat nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia sebagai prinsip yang mengedepankan keadilan, kesetaraan, dan
perlindungan hak.
C. Upaya Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
Menghadapi tantangan globalisasi yang melibatkan interaksi global antara
budaya, ekonomi, dan teknologi, upaya yang dapat dilakukan oleh Indonesia antara lain:

1. Skill-based education and training dan pemberdayaan masyarakat


Pendidikan yang berkualitas dan pemberdayaan masyarakat sangat penting
dalam menghadapi tantangan globalisasi. Seperti menerapkan pendidikan dan
pelatihan yang berbasis pada kemampuan (skill-based education and training)
untuk menghadapi persaingan global. Mengembangkan sumber daya manusia
yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tuntutan
pasar global akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.
Pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada kemampuan dan keahlian
yang diperlukan dalam era globalisasi, seperti teknologi informasi,
komunikasi, kewirausahaan, dan keahlian berbahasa asing, dapat membantu
menghadapi tantangan globalisasi.
2. Penguatan identitas dan kebudayaan lokal
Penguatan identitas dan nilai-nilai lokal, termasuk nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia, dapat membantu dalam menghadapi pengaruh
global yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Memperkuat

8
identitas dan kebudayaan lokal dapat membantu mempertahankan kearifan
lokal, nilai-nilai tradisional, serta membangun rasa cinta tanah air dan
nasionalisme yang kuat di tengah tantangan globalisasi. Peningkatan apresiasi
terhadap budaya lokal, promosi pariwisata berbasis kebudayaan, dan
perlindungan terhadap warisan budaya menjadi langkah penting dalam
menghadapi globalisasi.
3. Pengaturan kebijakan ekonomi yang terbuka dan berkeadilan
Pengaturan kebijakan ekonomi yang terbuka dan berkeadilan menjadi
penting dalam menghadapi tantangan globalisasi. Dalam menghadapi
persaingan global, Indonesia harus memiliki kebijakan ekonomi yang terbuka,
memfasilitasi investasi, memperkuat sektor ekspor, dan mengurangi hambatan
perdagangan. Namun demikian, pengaturan kebijakan ekonomi juga harus
berbasis pada prinsip keadilan sosial, sehingga manfaat ekonomi global dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil
dan masyarakat yang lebih rentan.
4. Inovasi dan riset berbasis teknologi
Inovasi dan riset yang berbasis teknologi menjadi kunci dalam
menghadapi persaingan global. Melalui pengembangan teknologi dan inovasi,
Indonesia dapat menciptakan produk dan layanan yang lebih berdaya saing di
pasar global. Peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, kolaborasi
antara lembaga riset, universitas, dan sektor swasta, serta penggunaan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai
sektor ekonomi, dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan
globalisasi.
5. Diplomasi ekonomi dan kerjasama internasional
Diplomasi ekonomi dan kerjasama internasional menjadi penting dalam
menghadapi tantangan globalisasi. Melalui diplomasi ekonomi yang aktif,
Indonesia dapat memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara lain,
membuka akses pasar baru, serta meningkatkan investasi dan perdagangan
internasional.

9
D. Peran Pancasila Terhadap Masa Depan Bangsa Indonesia Di Era Globalisasi

Pancasila, sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia, memiliki peran yang
sangat penting terhadap masa depan bangsa Indonesia di era globalisasi. Pancasila
memiliki lima sila yang menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia, termasuk dalam menghadapi tantangan globalisasi. Berikut adalah peran
Pancasila terhadap masa depan bangsa Indonesia di era globalisasi:

1. Landasan nilai dalam menghadapi tantangan globalisasi


Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang dapat menjadi landasan bagi
masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Nilai-nilai seperti
keadilan sosial, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan menjadi acuan dalam
menghadapi isu-isu global seperti ketimpangan ekonomi, perubahan sosial, dan
pengaruh budaya luar yang dapat mempengaruhi nilai-nilai lokal. Dengan
memiliki landasan nilai yang kuat, bangsa Indonesia dapat menjaga integritas
budaya dan nilai-nilai nasional dalam menghadapi arus globalisasi.
2. Sebagai pedoman etika dan moral
Pancasila mengandung nilai-nilai etika dan moral yang tinggi, seperti gotong
royong, kejujuran, disiplin, toleransi, dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai ini
dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di era globalisasi yang serba cepat dan kompleks. Pancasila dapat
menjadi pegangan dalam menghadapi tantangan etika dan moral yang muncul
akibat pengaruh globalisasi, sehingga bangsa Indonesia tetap berpegang pada
prinsip-prinsip moral yang baik.
3. Kerangka berpikir nasional
Pancasila menyajikan kerangka berpikir nasional yang jelas, yang
memberikan arah dan visi dalam menghadapi perubahan global. Dalam era
globalisasi yang cepat dan kompleks, Pancasila dapat menjadi pegangan dalam
mengembangkan kebijakan nasional yang berpihak pada kepentingan nasional,
mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan nilai-nilai universal, dan menghadapi
perubahan dengan bijaksana.

10
4. Pemahaman multikulturalisme
Pancasila mengedepankan nilai-nilai kebhinekaan dan menghormati
perbedaan sebagai bagian dari identitas nasional Indonesia. Dalam era globalisasi
yang menghadirkan keragaman budaya, agama, dan suku, pemahaman
multikulturalisme yang ditanamkan oleh Pancasila dapat membantu membangun
toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, dan kerukunan antarumat
beragama dan budaya di Indonesia.
5. Identitas nasional yang kuat
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memuat nilai-nilai yang menjadi ciri
khas bangsa Indonesia, seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial. Pancasila
membentuk identitas nasional yang kuat bagi bangsa Indonesia, sehingga
masyarakat Indonesia memiliki pijakan yang jelas dalam menghadapi pengaruh
globalisasi yang dapat mengancam keberagaman budaya dan nilai-nilai lokal.
Dengan identitas nasional yang kuat, bangsa Indonesia dapat menjaga
keberagaman budaya dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang dimiliki.
6. Kepemimpinan yang berkualitas
Pancasila mengedepankan prinsip kepemimpinan yang bijaksana, yaitu hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Prinsip ini mengandung
makna bahwa dalam menghadapi perubahan dan tantangan, kepemimpinan harus
berdasarkan pada hikmat kebijaksanaan yang mengedepankan musyawarah dan
konsensus, sehingga keputusan yang diambil dapat mengakomodasi kepentingan
seluruh masyarakat. Dalam era globalisasi yang kompleks dan dinamis,
kepemimpinan yang bijaksana sangat penting dalam mengambil keputusan
7. Menciptakan daya saing global
Pancasila dapat menjadi landasan untuk memperkuat daya saing global bangsa
Indonesia. Dalam era globalisasi yang kompetitif, Pancasila dapat menjadi dasar
untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, dan
berorientasi pada inovasi. Nilai-nilai Pancasila, seperti kreativitas, kerja keras,

11
dan keadilan sosial, dapat menjadi landasan dalam menghadapi persaingan global
dan memperkuat posisi bangsa Indonesia di kancah global.
8. Kedaulatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat
Pancasila mengandung prinsip-prinsip ekonomi nasional yang berpihak pada
kedaulatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
9. Mewujudkan kerukunan dan persatuan
Pancasila mengedepankan nilai persatuan dan kerukunan antara beragam
suku, agama, ras, dan golongan (SARA) di Indonesia. Dalam era globalisasi yang
ditandai dengan interaksi yang semakin cepat antarbangsa dan beragamnya
pengaruh budaya, kerukunan dan persatuan menjadi kunci dalam membangun
harmoni dalam masyarakat yang beragam. Pancasila sebagai dasar negara yang
mengedepankan kerukunan dan persatuan dapat menjadi fondasi dalam
menghadapi tantangan globalisasi yang dapat mempengaruhi keberagaman
masyarakat Indonesia.

E. Studi kasus mengenai Pancasila dan tantangan globalisasi : Diversitas Budaya dan Nilai
Universal
Tantangan globalisasi terhadap diversitas budaya dan nilai universal dalam
konteks Pancasila dapat menjadi studi kasus yang menarik. Globalisasi telah membawa
pengaruh budaya dari berbagai belahan dunia ke dalam masyarakat Indonesia, baik
melalui media massa, teknologi, migrasi, dan interaksi budaya yang semakin intens.
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan keragaman budaya ini
dalam kerangka nilai-nilai universal Pancasila yang menjadi dasar ideologi negara
Indonesia.

Salah satu nilai universal dalam Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Nilai ini menekankan perlunya menghormati martabat dan hak asasi manusia,
mengedepankan keadilan, dan membangun budaya beradab dalam masyarakat. Namun,
dalam menghadapi globalisasi, terdapat tantangan dalam memahami dan
mengimplementasikan nilai ini dalam konteks budaya yang semakin beragam.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk memastikan bahwa keragaman


budaya diakui, dihormati, dan diintegrasikan dalam nilai-nilai universal Pancasila. Hal ini

12
dapat dilakukan melalui pendekatan inklusif yang menghargai keberagaman agama,
budaya, dan suku bangsa sebagai bagian yang integral dari identitas nasional Indonesia.
Pendidikan dan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai Pancasila dan keragaman
budaya menjadi kunci untuk memastikan bahwa diversitas budaya diakui sebagai
kekayaan dan kekuatan bangsa, bukan sebagai sumber konflik.

Selain itu, penting juga untuk mempromosikan dialog antarbudaya dan toleransi
antaragama sebagai langkah untuk memperkuat kerukunan sosial dan menghadapi
tantangan globalisasi. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memelihara dan
mempromosikan budaya lokal yang kaya dan warisan leluhur, sambil tetap memahami
dan menghormati nilai-nilai universal, akan menjadi pendekatan yang seimbang dalam
menghadapi tantangan globalisasi terhadap diversitas budaya dan nilai universal dalam
Pancasila.

Diversitas budaya dan nilai-nilai universal memiliki hubungan yang erat dalam
konteks Pancasila dan masa depan bangsa Indonesia di era globalisasi. Berikut adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Menghargai Diversitas Budaya

Pancasila menghormati keberagaman budaya yang ada di Indonesia sebagai


salah satu nilai dasarnya. Dalam era globalisasi yang cenderung menghasilkan
homogenisasi budaya, penting bagi bangsa Indonesia untuk tetap menghargai dan
melestarikan keragaman budaya yang ada. Nilai-nilai, norma, adat istiadat, seni,
dan bahasa dari berbagai suku, agama, dan daerah di Indonesia harus dihormati
dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas nasional yang kaya dan beragam.

2. Menghadirkan Nilai-nilai Universal

Pancasila juga mengandung nilai-nilai universal yang relevan dengan


perkembangan global, seperti nilai kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi, dan
perdamaian. Dalam era globalisasi, penting bagi bangsa Indonesia untuk
menghadirkan nilai-nilai universal ini dalam tindakan dan kebijakan nasional,
untuk menjaga keseimbangan antara nilai-nilai lokal dan global. Hal ini dapat

13
membantu bangsa Indonesia untuk berkontribusi secara positif dalam kancah
global dan menjadi anggota masyarakat dunia yang bertanggung jawab.

3. Dialog Antarbudaya

Dalam menghadapi era globalisasi yang cenderung menghilangkan batasan-


batasan fisik dan memfasilitasi pertukaran budaya yang lebih intensif, penting
bagi bangsa Indonesia untuk menjalankan dialog antarbudaya yang terbuka,
menghormati perbedaan budaya, dan mempromosikan pemahaman lintas budaya.
Pancasila dapat menjadi dasar dalam membangun hubungan antarbudaya yang
harmonis, saling menghargai, dan saling memahami dalam era globalisasi yang
kompleks.

4. Memperkuat Identitas Nasional

Dalam menghadapi pengaruh globalisasi yang kuat, Pancasila dapat menjadi


dasar dalam memperkuat identitas nasional bangsa Indonesia. Nilai-nilai
Pancasila, seperti Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu), dapat
menjadi pijakan dalam memperkuat rasa bangga terhadap identitas nasional
Indonesia yang beragam dan multikultural. Identitas nasional yang kuat akan
menjadi modal untuk menjaga integritas bangsa Indonesia dalam menghadapi
tantangan globalisasi yang kompleks.

Dalam kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran


penting dalam menghadapi masa depan bangsa Indonesia di era globalisasi. Dalam
konteks diversitas budaya dan nilai-nilai universal, Pancasila dapat menjadi landasan
untuk menghargai dan melestarikan keberagaman budaya, menghadirkan nilai-nilai
universal, menjalankan dialog antarbudaya, dan memperkuat identitas nasional yang kuat.
Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi panduan yang kokoh bagi bangsa Indonesia
dalam menghadapi perubahan global yang kompleks dan membangun masa depan yang
berkelanjutan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tetap relevan dalam menghadapi
tantangan globalisasi dapat menjadi panduan dalam menghadapi dinamika globalisasi
yang kompleks. Tantangan globalisasi, seperti liberalisasi ekonomi, perubahan teknologi,
dan arus informasi yang bebas, dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi
masyarakat dan negara. Oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dalam menghadapi
perubahan global yang dapat mempengaruhi nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi bangsa
Indonesia.

Pentingnya memahami nilai-nilai lokal dan budaya sebagai bagian dari identitas
bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia yang berbasis pada nilai-nilai lokal dan budaya, dapat menjadi landasan
untuk menjaga keberagaman dan menghadapi arus globalisasi yang dapat mengancam
identitas dan keberagaman budaya Indonesia.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang dapat diambil dalam
menghadapi tantangan globalisasi dari perspektif Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai lokal dan budaya sebagai
bagian dari identitas bangsa.
3. Mengantisipasi dampak negatif globalisasi melalui kebijakan yang bijaksana
4. Meningkatkan kerjasama internasional berbasis Pancasila.
5. Mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi tantangan
globalisasi.

15
Daftar Pustaka

Supriatna, A. (2014). Pancasila Dalam Tantangan Globalisasi. Yogyakarta : UII Press

Piliang, Y. A. (2017). Pancasila dalam Perspektif Globalisasi. Bandung: Mizan Pustaka.

Arifin, I. (2018). Pancasila dan Tantangan Globalisasi: Perspektif Filsafat. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

16

Anda mungkin juga menyukai