Anda di halaman 1dari 3

Nama : Amirah Balqis

NIM : 20059117

Cultural dimensions and dilemmas

Dimensi budaya menurut hofstede ada 5 : IBM 116.000 karyawan di 40 negara

1. Power distance (high/low) antara bos dan bawahan


2. Tingkat ketidakpastian / uncertainty menghindari atau toleransi (high/low)
3. Individualisme vs kolektivisme
4. Maskulin vs feminim dalam nilai-nilai sosial
5. Orientasi jangka pendek vs jangka panjang

Dimensi budaya menurut Trompenaars ada 7 : Royal Dutch Shell 15.000 karyawan di 50
negara perusahaan shell PENGUKURAN

1. Universalis atau partikularis.

Universalis : menaati aturan daripada mempertahankan hubungan contoh : inggris,


australia. Harus sama mentretment org

Partikularis : hubungan lebih penting daripada aturan. Setiap masalah harus dipilah-
pilih berdasarkan kondisi tertentu. Contoh : korea, cina, dan rusia

Tratment tidak boleh sama

Contoh peran kontrak bisnis

2. Individualis atau komunitarian.

Apakah karyawan cenderung menginginkan pengakuas atau aktualisasi diri atas


pencapaiannya atau lebih memilih dianggap bagian dari kelompok.

Budaya individualistis meyakini bahwa hasil seseorang dalam hidup adalah hasil dari
pilihannya sendiri. Dalam budaya ini, seseorang mengambil keputusan tidak perlu
berkonsultasi dengan orang lain. Dengan demikian, pengambil keputusan dapat
mengambil keputusan dengan cepat. Adalah tanggung jawab pribadi untuk menjaga
kebahagiaan dan kepuasan diri sendiri. Budaya individualis diantaranya terdapat pada
masyarakat Kanada, AS, dan Inggris.
Nama : Amirah Balqis
NIM : 20059117

Budaya berdasarkan komunitarianis percaya bahwa kualitas hidup seseorang jadi lebih
baik ketika orang-orang saling membantu. Contoh : jepang, cina, dll

3. Netral atau afektif (emosional dalam hubungan)

Dalam budaya netral, orang-orang cenderung tidak menunjukkan emosi mereka. Emosi
tentu saja dirasakan oleh tiap individu, tetapi itu bisa dikendalikan. Contoh jerman,
belanda, inggris

Dalam masyarakat berbudaya afektif, orang-orang cenderung mengungkapkan emosi


mereka, termasuk di tempat kerja. Dalam budaya afektif, merupakan sesuatu yang
normal jika seseorang memperlihatkan emosi mereka. Contoh masyarakat berbudaya
afektif diantaranya Italia, Spanyol, dan Amerika Latin.

4. Spesifik vs difusi
5. Prestasi vs anggapan
6. Waktu berurutan atau bersamaan.
7. Internal atau eksternal. apakah manusia bisa mengendalikan lingkungannya atau hanya
bisa menerima lingkungannya?

Dimensi ini mampu membantu seseorang untuk bekerja lebih efektif dengan orang dari latar
belakang budaya yang berbeda

Model yang lebih baik ?

Menurut Gigi de Groot, apapun model yang Anda gunakan, keduanya bisa efektif jika
digunakan dengan kemampuan terbaik.

Model rekonsiliasi yg membedakannya

Tanggapan yang diberikan oleh Trompenaars dan rekan penulis Charles Hampden-Turner
1997) terhadap ulasan yang dibuat oleh Hofstede (1996) tentang model perbedaan budaya
nasional Trompenaars. Setelah melakukan analisis empiris terhadap data Trompenaars sendiri,
Hofstede sampai pada kesimpulan bahwa kuesioner yang digunakan oleh rompenaars pada
hakekatnya mengukur dimensi individualisme Hofstede sendiri dengan menggunakan dimensi-
dimensi yang saling berkaitan. Hofstede mempertanyakan metode penelitian Trompenaars.
Nama : Amirah Balqis
NIM : 20059117

Tujuan utama Hofstede adalah untuk mengevaluasi nilai-nilai kerja, sedangkan Trompenaars
adalah untuk menyelidiki perilaku karyawan baik di waktu kerja maupun di waktu senggang.
Model Trompennars berorientasi pada fokus karena memberitahu kita tentang apa yang ada di
pikiran dan pandangan orang.

Anda mungkin juga menyukai