Anda di halaman 1dari 15

TEORI BELAJAR MENURUT ROBERT M.

GAGNE

“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran”

Kelas A

Dosen Pengampu

Dr. Erfan Yudianto, M.Pd

Edy Wihardjo S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

1. Ridhotul Noval 220210101099


2. Feni Viorela Yunita 220210101114
3. Adinda Putri Ramadhani 220210101118

UNIVERSITAS JEMBER
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Teori Belajar
Menurut Robert M. Gagne” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu
Penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. Yang kita nanti nantikan syafa’at-Nya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua Orang tua, dan Dosen
Pengampu Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Kelas A, serta teman-teman dari
Kelas A Universitas Jember yang telah memberikan dukungan kepada Penulis dalam
menyelesaikan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Sehingga, Penulis
berharap kepada pembaca Makalah ini untuk memberikan kritik dan saran agar
Makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada Makalah ini Penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jember, 05 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1
I.1 Latar Belakang .................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
I.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
II. PEMBAHASAN ..................................................................................................2
II.1 Riwayat Hidup Robert Gagne............................................................................3
II.2 Jenis-jenis Belajar Menurut Robert Gagne........................................................3
II.3 Belajar Menurut Pandangan Robert Gagne.......................................................6
II.4 Implikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran......................................................7
II.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Robert Gagne...............................................8
III. PENUTUP ..................................................................................................7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................10
3.2 Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................11
LINK VIDEO ................................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar dapat kita katakan sebagai suatu proses seseorang memeroleh kecakapan serta
keterampilan. Dimulai dari masa kecil hingga masa dewasa, kita telah dihadapkanpada proses
pembelajaran dengan tingkatan yang berbeda-beda sesuai dengan usia kita. Kemampuan seseorang
untuk dapat mengikuti suatu prose pembelajaran ialah merupakan anugerah yang membedakan
dengan makhluk hidup lain di muka bumi ini. Kemampuan belajar ini amatlah sangat bermanfaat,
baik bagi individu yang mempelajarinya maupun bagi masyarakat pada umumnya, kemampuan
belajar tersebut merupakan suatu sumbangan bagi pengembangan berbagai ragam gaya hidup.
Belajar merupakan sarana penggalian penemuan-penemuan ilmu pengetahuan baru yang di
sesuaikan oleh pencapaian peradaban manusia pada tiap generasi berbeda.Seorang individu ataupun
masyarakat memiliki kepentingan agar berhasil untuk mengelola teknik belajar. Seseorang yang
menguasai berbagai kecakapan serta keterampilan akan terampil melakukan pekerjaan serta memiliki
kemampuan berkehidupan yang kreatif sepanjang hidupnya.
Pentingnya belajar tersebut telah dikemukakan oleh Edward Thorndike (1933). Ia
mengatakan bahwa sebagian besar pencapaian peradaban manusia akan tidak bermanfaatlagi dalam
satu generasi dan peradaban itu sendiriakan segera sirna dari muka bumi. Usaha untuk mencari
pemahaman yang lengkap mengenai belajar seseorang, telah menarik perhatian para ahli filsafat,
psikologi, dan pendidikan selama berabad-abad. Dewasa ini, sebagian karena hasil usaha-usaha
pembaharuan kurikulum pada tahun1960-an, permasalahan mengenai belajar di lingkungan sekolah
digarap secara lebihmendalam dengan menggunakan berbagai macam teori yang dianut saat ini.
Setiap teoripembealjaran saat ini sangat memberikan informasi penting mengenai beberapa
segiproses belajar yang di berlakukan di kelas. Karena itu, penyusunan makalah ini adalah tidak lain
bertujuan untuk mengetahui dan memahami implikasi salah satu teori pembelajaran dari sekian
banyak teori yang telah di kemukakan oleh para ahli yaitu teori pembelajaran Robert Gagne.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Siapakah Robert M. Gagne itu?
2. Apa saja jenis – jenis belajar menurut Robert Gagne?
3. Bagaimana belajar menurut pandangan Robert M. Gagne?
4. Bagaimana impilikasi teori Gagne dalam pembelajaran?
5. Apa kelebihan dan kekurangan teori Robert M. Gagne?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui siapa Robert M. Gagne.
2. Mengetahui jenis – jenis belajar menurut Robert M. Gagne.
3. Mengetahui dan memahami belajar menurut pandangan dari Robert M. Gagne.
4. Mengetahui Impilkasi teori Gagne dalam pembelajaran.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan belajar menurut Robert M. Gagne.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Riwayat Hidup Robert M. Gagne


Robert M. Gagné, dia adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang
dikenal karena karyanya pada pembelajaran manusia. Teorinya, sering disebut sebagai
"asumsi Gagné", adalah salah satu yang paling penting dalam bidang ilmu perilaku
manusia, dan masih digunakan sampai sekarang. Robert Mills Gagné lahir pada tahun
21 Agustus 1916. Karyanya yang paling terkenal adalah bukunya Kondisi
Pembelajaran. Teori utamanya adalah bahwa ada berbagai jenis pembelajaran, dan
bahwa tergantung pada kondisi lingkungan yang terjadi, akan mengaktifkan satu atau
yang lain pada setiap kali. Psikolog Amerika ini bekerja di banyak bidang. Misalnya,
ia mengembangkan sistem pelatihan untuk pilot angkatan udara. Dia juga salah satu
pelopor dalam menerapkan teknologi baru ke bidang pendidikan, menciptakan
program berdasarkan komputer dan konten multimedia.
Pada tahun 1937 ia lulus dari Universitas Yale dan kemudian memperoleh
gelar doktor dari Brown pada tahun 1940. Di kedua universitas, dua universitas paling
bergengsi di negara itu, Gagné belajar psikologi yang berfokus terutama pada bidang
pendidikan. Untuk tesisnya, ia mempelajari proses pengkondisian operan dalam
percobaan dengan tikus.
Robert M. Gagné secara khusus dikenal karena telah mengembangkan teori
pembelajaran konstruktivis. Psikolog Amerika ini menganggap bahwa pengetahuan
diciptakan karena keterkaitan antara seseorang dan lingkungan tempat ia menemukan
dirinya. Dengan demikian, lingkungan mampu menghasilkan perubahan dalam
perilaku, sikap, dan pikiran kita. Perubahan-perubahan ini, di samping itu,
dipertahankan sepanjang waktu sebagian besar waktu, terutama karena kita hidup
berulang kali pengalaman yang sama. Namun, ketika lingkungan kita berubah,
pengetahuan kita juga diubah.
2.2 Jenis – Jenis Belajar Menurut Robert M. Gagne
Terdapat lima jenis hasil belajar atau yang bisa disebut dengan sistematika “
lima jenis belajar”. Sistematika ini tidak jauh berbeda dengan sistematika delapan tipe
belajar, dimanaisinya merupakan bentuk penyederhanaan dari sistematika delapan
tipe belajar.
Hasil belajar ini merupakan kemampuan internal yang telah menjadi milik 

3
pribadi seseorang dan memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu yang dapat
memberikan prestasi tertentu. Sistematika ini mencakup semua hasil belajar yang
dapat diperoleh, namun tidak menunjukkan setiap hasil belajar atau kemampuan
internal satu-persatu. Akan tetapi mengelompokkan hasil-hasil belajar yang memiliki
ciri-ciri sama dalam satu kategori dan berbeda sifatnya dari kategori lain. Maka dapat
dikatakan, bahwa sistematika Gagne meliput lima kategori hasil belajar. Kelima
kategori hasil belajar tersebut adalah Informasi verbal, Kemahiran intelektual,
Pengaturan kegiatan kognitif, Keterampilan motorik, dan Sikap.
1) Informasi Verbal
Merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat
diungkapkan melalui berbicara, menulis dan menggambar.
2) Kemahiran Intelectual
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan lingkungan hidup
dengan dirinya menggunakan simbol-simbol untuk berinteraksi.
3) Pengaturan Kegiatan Kognitif
Merupakan yaitu belajar mengingat dan berpikir memerlukan
organisasi keterampilan yang internal
4) Keterampilan Motorik
Merupakan koordinasi menggunakan berbagai gerakan badan.
5) Sikap
Merupakan kemampuan seseorang yang berperan dalam mengambil
Tindakan dalam proses belajarnya.

Robert Gagne juga memiliki fase- fase belajar, dan dibagi menjadi 4. Fase-fase belajar
ini berlaku bagi semua tipe belajar. Fase itu antara lain:

a) Fase penerimaan (apprehending phase)


Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada beberapa
langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan terakhir adalah
pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah diterimanya).
b) Fase penguasaan (Acquisition phase)
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau belum.
Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan memperlihatkan adanya
perubahan pada kemampuan atau sikapnya.

4
c) Fase pengendapan (Storage phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang sehingga
dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan dan kenangan.
d) Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan) dengan
maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan
menggunakan apa yang disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat
penyimpanan tersebut, dan inilah yang disebut dengan pengungkapan kembali. Fase
ini meliputi penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta
mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki tidak berubah-
ubah.

Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus, dimana terjadinya
proses belajar,sedangkan  pada fase ketiga dan keempat merupakan hasil belajar.
Robert Gagne juga mempunyai sistematika tipe belajar yang disebut ”Delapan Tipe
Belajar” yang antara lain sebagai berikut:
a) Tipe belajar tanda (Signal learning)
Belajar dengan cara ini dapat dikatakan sama dengan apa yang dikemukakan
oleh Pavlov. Semua jawaban/respons menurut kepada tanda/sinyal.
b) Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning)
Tipe ini hampir serupa dengan tipe satu, namun pada tipe ini, timbulnya
respons juga karena adanya dorongan yang datang dari dalam serta adanya penguatan
sehingga seseorang mau melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
c) Tipe belajar berangkai (Chaining Learning)
Pada tahap ini terjadi serangkaian hubungan stimulus-respons, maksudnya
adalah bahwa suatu respons pada gilirannya akan menjadi stimulus baru dan
selanjutnya akan menimbulkan respons baru.
d) Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning)
Tipe ini berhubungan dengan penggunaan bahasa, dimana hasil belajarnya
yaitu memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang.
e) Tipe belajar membedakan (Discrimination learning)
Hasil dari tipe belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antar
objek-objek yang terdapat dalm lingkungan fisik.

5
f) Tipe belajar konsep (Concept Learning)
Belajar pada tipe ini terutama dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman
atau pengertian tentang suatu yang mendasar.
g) Tipe belajar kaidah (RuleLearning)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan
beberapa konsep.
h) Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan untuk
memecahkan suatu permasalahan.
2.3 Belajar Menurut Pandangan Gagne
Robert. M. Gagne dalam bukunya: The Conditioning of Learning
mengemukakan bahwa: Learning is a change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah
belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan
saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan
faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi.
Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah mekanisme di mana seseorang
menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu
meliputi, skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai- nilai yang diperlukan oleh
manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang
selanjutnya disebut kapasitas. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh peserta
didik dari: (1) stimulus dan lingkungan, dan (2) proses kognitif.
Menurut Gagne (1977), belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat
internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari
peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan (kondisi). Agar
kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya diorganisasikan dalam urutan
peristiwa pembelajaran (metode atau perlakuan). Selain itu, dalam usaha mengatur
kondisi eksternal diperlukan berbagai rangsangan yang dapat diterima oleh panca
indera, yang dikenal dengan nama media dan sumber belajar (Miarso, 2004:245).
Pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan peristiwa belajar dan
proses kognitif.

6
2.4 Impikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
Ada beberapa pendekatan dan langkah-langkah agar bisa menerapkan teori
Gagnedalam proses pembelajaran. Berikut merupakan konsep Sembilan Kondisi
Intruksional Gagneyang dapat digunakan sebagai acuan untuk menerapkan teroi
Gagne dalam pembelajaran:
1) Mengarahkan Perhatian
Kegiatan ini merupakan proses guru dalam memberikan stimulus
kepadasiswa dengan cara meyakinkan siswa bahwa mempelajari materi
tersebut itu penting. Hal ini bisa dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan
ringan seputarmateri yang akan disajikan.
2) Memberikan Informasi Tujuan Pembelajaran
Dalam hal ini guru harus mengupayakan untuk memberitahu siswa
akan tujuan pembelajaran. Sehingga siswa mengetahui tujuan dari materi
pembelajaran yang dipelajarinya. Ini sangat penting dilakukan agar siswa
lebih termotivasi untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran.
3) Merangsang siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari
Upaya merangsang siswa dalam mengingat materi yang lalu bisa
dilakukan dengan cara bertanya tentang materi yang telah diajarkan.
4) Menyajikan stimulus
Menyajikan stimulus bisa dilakukan dengan cara guru menyajikan
materi pembelajaran secara menarik dan menantang. Sehingga siswa merasa
tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
5) Memberikan bimbingan kepada siswa
Pada konsep ini guru harus membimbing siswa dalam proses
belajarnya. Sehingga siswa dapat terarah dalam pembelajarannya.
6) Memancing Kinerja
Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan
untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.
7) Memberikan balikan
Memberikan feedback atau balikan dengan memberitahukan kepada
murid apakah hasil belajarnya benar atau tidak.

7
8) Menilai hasil belajar
Menilai hasil-belajar dengan memberikan kesempatan kepada murid
untuk mengetahui apakah ia telah benar menguasai bahan pelajaran itu
dengan memberikan beberapa soal.
9) Mengusahakan transfer
Mengusahakan transfer dengan memberikan contoh-contoh tambahan
untuk menggeneralisasi apa yang telah dipelajari itu sehingga ia dapat
menggunakannya dalam situasi-situasi lain.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Robert M. Gagne
A. Kelebihan Teori Belajar Menurut Gagne yaitu :
a) Mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran
Teori Gagne mendorong guru untuk merencanakan
pembelajaran yangakan dilakukan. Sehingga pembelajaran menjadi
lebih terarah dan terstruktur.Selain itu agar suasana dan gaya belajar
dapat dimodifikasi sebaik mungkin.Dimana inti dari kegiatan
pembelajaran adalah menyajikan cirri-cistimulis,memberikan pedoman
belajar,memunculkan kinerja,dan memberikantanggapan dan umpan
balik.
b) Memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan kebiasaan
Teori Gagne sangat cocok untuk memperoleh kemampuan
yangmembutuhkan prakrik dan kebiasaan yang mengandung unsur-
unsur seperti kecepatan spontanitas kelenturan reflek, dan daya tahan.
Menurut gagne rancangan pembelajaran untuk keterampilan yang
kompleks menyajikan
peristiwapembelajaran untuk urutan keterampilan yang
ada dalam prosedur dan hirarki belajar.
c) Cocok untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi
peranorang dewasa.
Menyajikan stimulus bisa dilakukan dengan cara guru
menyajikan materi pembelajaran secara menarik dan menantang.
Sehingga siswa merasa tertarikuntuk mengikuti pembelajaran yang
sedang berlangsung. Hal ini dapatdilakukan langsung bagi siswa
pendidikan dasar.

8
d) Dapat dikendalikan
Dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami
dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon
yangdiinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia
dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. Mulai dari
identifikasi kapabilitas yangakan dipelajari, analisis tugas atas tujuan,
pemilihan peristiwa pembelajaranyang cocok, semua dapat disusun.
Sehingga pembelajaran yang diinginkan dapat dikendalikan guru agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Pada teori ini, analisis tugas
merupakan kunci bagi pengajaran yang efektif. Untuk mengajarkan
tugas apapun, paling tidak guru harus memastikan bahwa semua
komponen yang diperlukan telah dipelajari, yaitu bisa jadi
mensyaratkan pengajaran-pengajaran setiap komponen pembelajaran.
B. Sedangkan kekurangan teori belajar menurut Gagne yaitu :
a) Pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centered learning),
dimana guru bersifat otoriter.
b) Komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa
yangharus dipelajari murid.
c) Hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
d) Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar
yang efektif.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Prinsip belajar Gagne berbeda dengan prinsip-prinsip dari teoritisi sebelumnya
yang menemukan prinsip belajar melalui studi belajar laboratorium. Gagne lebih
memusatkan perhatiannya pada kompleksitas belajar manusia yang memiliki
keunikan yang membedakannya dengan spesies yang lain. Belajar menurut Gagne
adalah seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil dari
transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu
yang bersangkutan. Bertolak dari define belajar tersebut, Gagne mengungkapkan
bahwa dalam belajar terdapat komponen kondisi belajar internal dan eksternal yang
mengalami interaksi akan menghasilkan suatu kapabilitas (kemampuan) sebagai hasil
belajar. Ada lima kriteria hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan
intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Menurut asumsi Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari
pembelajaran dan proses yang disebut sebagai desain pembelajaran. Desain
pembelajaran yang dimaksud adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin
mempengaruhi belajar individual. Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997)
mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, yaitu: Menarik perhatian (gaining attention), menyampaikan tujuan
pembelajaran (informing learner of the objectives), mengingatkan konsep/prinsip
yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning), menyampaikan materi
pelajaran (presenting the stimulus), memberikan bimbingan belajar (providing
learner guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing
proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik, memperoleh
kinerja/penampilan siswa (eliciting performance), memberikan balikan (providing
feedback), menilai hasil belajar (assessing performance) dan Memperkuat retensi dan
transfer belajar.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
tentang kondisi belajar Robert Gagne yang diulas secara luas melalui teori, prinsip,
dan aplikasinya. Dalam menulis makalah ini, penulis mengharapkan adanya suatu
saran dan kritik agar nantinya makalah ini dapat direvisi dan disempurnakan lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gredler, Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994

Hanafi, M. S. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan. 17(1): 66-79

Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2016.

Implementasi Teori Belajar Robert Gane Dalam Pembelajaran Konsep Matematika


(Suatu Alternatif Kegiatan Mengajar Belajar Konsep Matematika). Cetakan 1.
Makassar: Badan Penerbit Universitas Muhammadiyah Makassar.

http://www.nova.edu/~cozart/learningtheories.htm

11
LINK VIDEO

https://youtu.be/qjj5TJr8_TE

12

Anda mungkin juga menyukai