GAGNE
Kelas A
Dosen Pengampu
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Teori Belajar
Menurut Robert M. Gagne” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu
Penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Sholawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW. Yang kita nanti nantikan syafa’at-Nya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua Orang tua, dan Dosen
Pengampu Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Kelas A, serta teman-teman dari
Kelas A Universitas Jember yang telah memberikan dukungan kepada Penulis dalam
menyelesaikan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Sehingga, Penulis
berharap kepada pembaca Makalah ini untuk memberikan kritik dan saran agar
Makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada Makalah ini Penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Siapakah Robert M. Gagne itu?
2. Apa saja jenis – jenis belajar menurut Robert Gagne?
3. Bagaimana belajar menurut pandangan Robert M. Gagne?
4. Bagaimana impilikasi teori Gagne dalam pembelajaran?
5. Apa kelebihan dan kekurangan teori Robert M. Gagne?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui siapa Robert M. Gagne.
2. Mengetahui jenis – jenis belajar menurut Robert M. Gagne.
3. Mengetahui dan memahami belajar menurut pandangan dari Robert M. Gagne.
4. Mengetahui Impilkasi teori Gagne dalam pembelajaran.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan belajar menurut Robert M. Gagne.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
pribadi seseorang dan memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu yang dapat
memberikan prestasi tertentu. Sistematika ini mencakup semua hasil belajar yang
dapat diperoleh, namun tidak menunjukkan setiap hasil belajar atau kemampuan
internal satu-persatu. Akan tetapi mengelompokkan hasil-hasil belajar yang memiliki
ciri-ciri sama dalam satu kategori dan berbeda sifatnya dari kategori lain. Maka dapat
dikatakan, bahwa sistematika Gagne meliput lima kategori hasil belajar. Kelima
kategori hasil belajar tersebut adalah Informasi verbal, Kemahiran intelektual,
Pengaturan kegiatan kognitif, Keterampilan motorik, dan Sikap.
1) Informasi Verbal
Merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat
diungkapkan melalui berbicara, menulis dan menggambar.
2) Kemahiran Intelectual
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan lingkungan hidup
dengan dirinya menggunakan simbol-simbol untuk berinteraksi.
3) Pengaturan Kegiatan Kognitif
Merupakan yaitu belajar mengingat dan berpikir memerlukan
organisasi keterampilan yang internal
4) Keterampilan Motorik
Merupakan koordinasi menggunakan berbagai gerakan badan.
5) Sikap
Merupakan kemampuan seseorang yang berperan dalam mengambil
Tindakan dalam proses belajarnya.
Robert Gagne juga memiliki fase- fase belajar, dan dibagi menjadi 4. Fase-fase belajar
ini berlaku bagi semua tipe belajar. Fase itu antara lain:
4
c) Fase pengendapan (Storage phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang sehingga
dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan dan kenangan.
d) Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan) dengan
maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan. Jika kita akan
menggunakan apa yang disimpan, maka kita harus mengeluarkannya dari tempat
penyimpanan tersebut, dan inilah yang disebut dengan pengungkapan kembali. Fase
ini meliputi penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta
mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki tidak berubah-
ubah.
Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus, dimana terjadinya
proses belajar,sedangkan pada fase ketiga dan keempat merupakan hasil belajar.
Robert Gagne juga mempunyai sistematika tipe belajar yang disebut ”Delapan Tipe
Belajar” yang antara lain sebagai berikut:
a) Tipe belajar tanda (Signal learning)
Belajar dengan cara ini dapat dikatakan sama dengan apa yang dikemukakan
oleh Pavlov. Semua jawaban/respons menurut kepada tanda/sinyal.
b) Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning)
Tipe ini hampir serupa dengan tipe satu, namun pada tipe ini, timbulnya
respons juga karena adanya dorongan yang datang dari dalam serta adanya penguatan
sehingga seseorang mau melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
c) Tipe belajar berangkai (Chaining Learning)
Pada tahap ini terjadi serangkaian hubungan stimulus-respons, maksudnya
adalah bahwa suatu respons pada gilirannya akan menjadi stimulus baru dan
selanjutnya akan menimbulkan respons baru.
d) Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning)
Tipe ini berhubungan dengan penggunaan bahasa, dimana hasil belajarnya
yaitu memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang.
e) Tipe belajar membedakan (Discrimination learning)
Hasil dari tipe belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antar
objek-objek yang terdapat dalm lingkungan fisik.
5
f) Tipe belajar konsep (Concept Learning)
Belajar pada tipe ini terutama dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman
atau pengertian tentang suatu yang mendasar.
g) Tipe belajar kaidah (RuleLearning)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan
beberapa konsep.
h) Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
Tipe belajar ini menghasilkan suatu prinsip yang dapat digunakan untuk
memecahkan suatu permasalahan.
2.3 Belajar Menurut Pandangan Gagne
Robert. M. Gagne dalam bukunya: The Conditioning of Learning
mengemukakan bahwa: Learning is a change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth.
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah
belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan
saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan
faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi.
Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah mekanisme di mana seseorang
menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu
meliputi, skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai- nilai yang diperlukan oleh
manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang
selanjutnya disebut kapasitas. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh peserta
didik dari: (1) stimulus dan lingkungan, dan (2) proses kognitif.
Menurut Gagne (1977), belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat
internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari
peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan (kondisi). Agar
kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya diorganisasikan dalam urutan
peristiwa pembelajaran (metode atau perlakuan). Selain itu, dalam usaha mengatur
kondisi eksternal diperlukan berbagai rangsangan yang dapat diterima oleh panca
indera, yang dikenal dengan nama media dan sumber belajar (Miarso, 2004:245).
Pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan peristiwa belajar dan
proses kognitif.
6
2.4 Impikasi Teori Gagne dalam Pembelajaran
Ada beberapa pendekatan dan langkah-langkah agar bisa menerapkan teori
Gagnedalam proses pembelajaran. Berikut merupakan konsep Sembilan Kondisi
Intruksional Gagneyang dapat digunakan sebagai acuan untuk menerapkan teroi
Gagne dalam pembelajaran:
1) Mengarahkan Perhatian
Kegiatan ini merupakan proses guru dalam memberikan stimulus
kepadasiswa dengan cara meyakinkan siswa bahwa mempelajari materi
tersebut itu penting. Hal ini bisa dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan
ringan seputarmateri yang akan disajikan.
2) Memberikan Informasi Tujuan Pembelajaran
Dalam hal ini guru harus mengupayakan untuk memberitahu siswa
akan tujuan pembelajaran. Sehingga siswa mengetahui tujuan dari materi
pembelajaran yang dipelajarinya. Ini sangat penting dilakukan agar siswa
lebih termotivasi untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran.
3) Merangsang siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari
Upaya merangsang siswa dalam mengingat materi yang lalu bisa
dilakukan dengan cara bertanya tentang materi yang telah diajarkan.
4) Menyajikan stimulus
Menyajikan stimulus bisa dilakukan dengan cara guru menyajikan
materi pembelajaran secara menarik dan menantang. Sehingga siswa merasa
tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
5) Memberikan bimbingan kepada siswa
Pada konsep ini guru harus membimbing siswa dalam proses
belajarnya. Sehingga siswa dapat terarah dalam pembelajarannya.
6) Memancing Kinerja
Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan
untuk menerapkan apa yang telah dipelajari itu.
7) Memberikan balikan
Memberikan feedback atau balikan dengan memberitahukan kepada
murid apakah hasil belajarnya benar atau tidak.
7
8) Menilai hasil belajar
Menilai hasil-belajar dengan memberikan kesempatan kepada murid
untuk mengetahui apakah ia telah benar menguasai bahan pelajaran itu
dengan memberikan beberapa soal.
9) Mengusahakan transfer
Mengusahakan transfer dengan memberikan contoh-contoh tambahan
untuk menggeneralisasi apa yang telah dipelajari itu sehingga ia dapat
menggunakannya dalam situasi-situasi lain.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Robert M. Gagne
A. Kelebihan Teori Belajar Menurut Gagne yaitu :
a) Mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran
Teori Gagne mendorong guru untuk merencanakan
pembelajaran yangakan dilakukan. Sehingga pembelajaran menjadi
lebih terarah dan terstruktur.Selain itu agar suasana dan gaya belajar
dapat dimodifikasi sebaik mungkin.Dimana inti dari kegiatan
pembelajaran adalah menyajikan cirri-cistimulis,memberikan pedoman
belajar,memunculkan kinerja,dan memberikantanggapan dan umpan
balik.
b) Memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan kebiasaan
Teori Gagne sangat cocok untuk memperoleh kemampuan
yangmembutuhkan prakrik dan kebiasaan yang mengandung unsur-
unsur seperti kecepatan spontanitas kelenturan reflek, dan daya tahan.
Menurut gagne rancangan pembelajaran untuk keterampilan yang
kompleks menyajikan
peristiwapembelajaran untuk urutan keterampilan yang
ada dalam prosedur dan hirarki belajar.
c) Cocok untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi
peranorang dewasa.
Menyajikan stimulus bisa dilakukan dengan cara guru
menyajikan materi pembelajaran secara menarik dan menantang.
Sehingga siswa merasa tertarikuntuk mengikuti pembelajaran yang
sedang berlangsung. Hal ini dapatdilakukan langsung bagi siswa
pendidikan dasar.
8
d) Dapat dikendalikan
Dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami
dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon
yangdiinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia
dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya. Mulai dari
identifikasi kapabilitas yangakan dipelajari, analisis tugas atas tujuan,
pemilihan peristiwa pembelajaranyang cocok, semua dapat disusun.
Sehingga pembelajaran yang diinginkan dapat dikendalikan guru agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Pada teori ini, analisis tugas
merupakan kunci bagi pengajaran yang efektif. Untuk mengajarkan
tugas apapun, paling tidak guru harus memastikan bahwa semua
komponen yang diperlukan telah dipelajari, yaitu bisa jadi
mensyaratkan pengajaran-pengajaran setiap komponen pembelajaran.
B. Sedangkan kekurangan teori belajar menurut Gagne yaitu :
a) Pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centered learning),
dimana guru bersifat otoriter.
b) Komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa
yangharus dipelajari murid.
c) Hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
d) Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan
menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar
yang efektif.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip belajar Gagne berbeda dengan prinsip-prinsip dari teoritisi sebelumnya
yang menemukan prinsip belajar melalui studi belajar laboratorium. Gagne lebih
memusatkan perhatiannya pada kompleksitas belajar manusia yang memiliki
keunikan yang membedakannya dengan spesies yang lain. Belajar menurut Gagne
adalah seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil dari
transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu
yang bersangkutan. Bertolak dari define belajar tersebut, Gagne mengungkapkan
bahwa dalam belajar terdapat komponen kondisi belajar internal dan eksternal yang
mengalami interaksi akan menghasilkan suatu kapabilitas (kemampuan) sebagai hasil
belajar. Ada lima kriteria hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan
intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Menurut asumsi Gagne, pembelajaran di kelas mencakup sifat dari
pembelajaran dan proses yang disebut sebagai desain pembelajaran. Desain
pembelajaran yang dimaksud adalah untuk menangani semua kejadian yang mungkin
mempengaruhi belajar individual. Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997)
mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, yaitu: Menarik perhatian (gaining attention), menyampaikan tujuan
pembelajaran (informing learner of the objectives), mengingatkan konsep/prinsip
yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning), menyampaikan materi
pelajaran (presenting the stimulus), memberikan bimbingan belajar (providing
learner guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing
proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik, memperoleh
kinerja/penampilan siswa (eliciting performance), memberikan balikan (providing
feedback), menilai hasil belajar (assessing performance) dan Memperkuat retensi dan
transfer belajar.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
tentang kondisi belajar Robert Gagne yang diulas secara luas melalui teori, prinsip,
dan aplikasinya. Dalam menulis makalah ini, penulis mengharapkan adanya suatu
saran dan kritik agar nantinya makalah ini dapat direvisi dan disempurnakan lagi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Gredler, Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994
Hanafi, M. S. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan. 17(1): 66-79
http://www.nova.edu/~cozart/learningtheories.htm
11
LINK VIDEO
https://youtu.be/qjj5TJr8_TE
12