Anda di halaman 1dari 45

1

Modul
Inventory Model - 1
SI – 4101 Civil Engineering System

Meifrinaldi

Teknik Sipil - FTSL ITB


2
Inventory Model dari Perspektif
Rantai Pasok (1)
Aliran Barang

Supplier Manufacturer Retailer Consumer

Aliran Uang

Supplier Manufacturer Retailer Consumer

Aliran Informasi

Supplier Manufacturer Retailer Consumer


Inventory Model dari Perspektif
3

Rantai Pasok (2)


• Panah menunjukkan perbedaan jarak/lokasi dan waktu yang
memisahkan setiap entitas
• Setiap entitas harus menjaga Level of Inventory untuk menjamin
operasi rantai pasok
• Rantai pasok harus efisien
• Biaya inventory (Inventory Cost) harus selalu dikendalikan
• Level of Inventory adalah keseimbangan antara operasi yang baik
dan efisiensi
4

Inventory Metric
𝑪𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝒈𝒐𝒐𝒅𝒔 𝒔𝒐𝒍𝒅 𝒊𝒏 𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅
• 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑪𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝒂𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒂𝒎𝒆 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅
• Ratio < 1, terlalu banyak inventory, penjualan rendah
• Ratio > 1, inventory cost rendah, penjualan tinggi
• Ratio yang terlalu besar mengindikasikan permintaan tinggi, stock tidak
tersedia (lost sales)
• Periode yang ditinjau umumnya 1 tahun, hati – hati dengan bias
permintaan (Permintaan tinggi pada bulan – bulan tertentu)
• Periode dapat disesuaikan dan ditinjau ulang
𝟑𝟔𝟎
• 𝑫𝒂𝒚𝒔 𝒊𝒏 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒏𝒕𝒐𝒓𝒚 =
𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐
5
6

Prinsip Dasar (1)

Penyebab timbulnya masalah inventory:


Kebutuhan untuk mengadakan persediaan
barang/bahan untuk memenuhi permintaan
selama suatu horizon waktu tertentu.
7

Prinsip Dasar (2)


Dua situasi ekstrim:
• overstocking (terhadap satu unit waktu):
memenuhi permintaan dengan melakukan pemesanan
(mengadakan persediaan) sekali untuk seluruh horizon waktu.
• understocking (terhadap keseluruhan horizon waktu):
memenuhi permintaan dengan melakukan pemesanan
(mengadakan persediaan) secara terpisah untuk setiap waktu
dalam horizon.
→ kedua situasi ekstrim di atas membutuhkan biaya yang mahal.
8

Prinsip Dasar (3)


Inventory model yang umum:

Objektif setiap inventory model adalah menjawab dua pertanyaan:


• Berapa banyak barang yang harus dipesan?
• Kapan harus dilakukan pemesanan?

Banyaknya barang yang harus dipesan = order quantity


• Order quantity adalah jumlah optimum yang harus dipesan setiap
kali pemesanan dilakukan.
• Jumlah ini dapat berubah dengan waktu, tergantung situasi.
9

Prinsip Dasar (4)


Tipe inventory system:

• Periodic review pada interval waktu yang sama.


Waktu pemesanan kembali biasanya bersamaan dengan awal
setiap interval waktu.

• Continuous review:
Waktu pemesanan kembali (reorder point) biasanya ditentukan
oleh tingkat inventory (inventory level) dan kapan harus
dilakukan pemesanan kembali.
10

Prinsip Dasar (5)


• Purchasing cost:
Harga per unit dari barang. Harga satuan barang/bahan tergantung kepada
besar pesanan (ada quantity discount atau price break).

• Setup cost:
biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pemesanan dilakukan.

• Holding cost:
biaya yang timbul akibat penyimpanan barang/bahan (misalnya bunga modal
yang diinvestasikan, biaya penyimpanan, perawatan, depresiasi, dsb.)

• Shortage cost:
penalty yang harus dibayar bila terdapat kekurangan barang/bahan yang
dibutuhkan.
11

Prinsip Dasar (6)


Order quantity dan reorder point biasanya ditentukan dengan
meminimumkan biaya inventory total (total inventory cost):

Total inventory cost = purchasing cost + set up cost + holding cost + shortage cost
12

Prinsip Dasar (7)


Tipe inventory models:
(Simplest Models)
Static (CV < 20% and Constant)

Deterministic
Dynamic (CV < 20% but Varies)

Increasing
level of
Demand
math.
difficulty
Stationary (CV > 20% but Constant)

Probabilistic
Nonstationary (CV > 20% and Varies)
(Most complex
models)
13

Prinsip Dasar (8)


Faktor-faktor (selain permintaan) yang juga dapat mempengaruhi formulasi
model:
• Delivery lags atau lead times:
selang waktu antara saat pemesanan dan saat diterimanya barang. Besaran ini
mungkin deterministik atau probabilistik.
• Stock replenishment (pemenuhan persediaan):
- segera (instantaneous)
- secara uniform
• Horizon waktu:
periode dimana inventory level akan dikontrol:
- terhingga
- tak terhingga
• Jumlah item
14

Prinsip Dasar (9)


• Model inventory deterministik terdiri dari dua tipe: statis dan
dinamis.
• Model statis mempunyai demand yang konstan sepanjang waktu.
Sementara model dinamis, demand berubah dengan waktu.
• Terdapat tiga bentuk model inventory Economic Order Quantity
(EOQ) dengan demand statis.
1. Model EOQ Klasik
2. Model EOQ dengan Price Breaks
3. Model Multi-Item EOQ dengan ruang Penyimpanan (Storage)
terbatas.
15

Prinsip Dasar (10)


• Untuk model inventory EOQ dengan demand dinamis, berbeda
dibanding model statis dalam dua aspek:
1. Tingkat inventory direview secara periodik selama jumlah tertentu
untuk periode yang sama.
2. Demand per periode, meskipun deterministik, adalah dinamis, bisa
berbeda dari satu periode ke periode berikutnya.

• Dua model yang umum dipakai adalah:


1. Model No-Setup, asumsi biaya tidak ditetapkan
2. Model Setup, asumsi biaya ditetapkan.
16
Model EOQ Klasik (1)
• Paling sederhana dari model inventory, yang memiliki demand konstan dengan pesanan sesaat dan
tanpa shortage.
• Parameter yang digunakan:
y = kuantitas pesanan (jumlah unit)
D = besar demand (unit per unit waktu)
t0 = lama siklus pemesanan (unit waktu)
• Level inventory mengikuti pola pada gambar berikut. Suatu pesanan dari ukuran y unit diberi
tempat dan diterima secara instan pada saat inventory mencapai level nol.

Level Titik2 pada waktu dimana pesanan2 diterima


inventory
y

Inventory
rata2 =y/2

Waktu
t0=y/D
17 Model EOQ Klasik (2)
• Stok selanjutnya berkurang secara merata pada besaran demand konstan D. Siklus
pemesanan untuk pola ini adalah:
t0 = y/D unit waktu

Level inventory rata-rata dapat dihitung:


Level inventory rata-rata = y/2 unit

Model biaya memerlukan dua parameter:


K = setup cost ketika melakukan suatu pesanan (rupiah per order)
h = holding cost (rupiah per unit inventory per unit waktu).

Biaya total per unit waktu (TCU) dihitung sebagai:


TCU(y) = setup cost per unit waktu + holding cost per unit waktu
= setup cost + holding cost per siklus t0
t0
18 Model EOQ Klasik (3)
TCU(y)= K + h(y/2) t0
t0
= K + h(y/2)
(y/D)

• Nilai optimum kuantitas pesanan ditentukan dengan meminimumkan TCU(y)


terhadap y. Asumsikan y adalah berkelanjutan, nilai optimum y adalah
dTCU(y) = - KD + h = 0
dy y2 2

• Solusi persamaan menghasilkan y* EOQ sebagai


y* = √(2KD/h)
19 Model EOQ Klasik (4)
• Kebijaksanaan inventory optimum untuk model yang diajukan adalah
pesanan y* = √(2KD/h) unit utk setiap t0 = y*/D unit waktu

• Lead time positif, L, terjadi antara pemesanan dan penerimaan dari suatu order seperti
gambar dibawah. Pada kasus ini reorder point terjadi ketika level inventory drop menjadi LD
unit.

Level Reorder points


inventory
y*

Waktu
L L
20 Model EOQ Klasik (5)
• Dari gambar diatas dengan kondisi lead time L, lebih kecil dari
panjang siklus t0*, Untuk Kasus L > t0*dapat dihitung effective
lead time sebagai berikut:
Le = L – nt0*

• n adalah integer terbesar tidak melebihi L/t0*. Formula tersebut


menunjukkan bahwa setelah n siklus dari t0*, interval antara
pemesanan dan penerimaan adalah Le. Jadi, reorder point terjadi
pada LeD unit, dan kebijaksanaan inventory dapat dinyatakan
sebagai

Pesan kuantitas y* apabila level inventory drop ke LeD unit


21 Model EOQ Klasik – Latihan A (1)
• Lampu-lampu di Kota A diganti dengan jumlah 100 unit per hari. Bagian logistik kota
memesan lampu-lampu tersebut secara periodik. Hal ini memerlukan biaya $100 untuk
mengawali suatu pesanan pembelian. Lampu-lampu tsb disimpan dalam gudang yang
diperkirakan memerlukan biaya sekitar $ 0.02 per hari. Lead time antara penempatan dan
penerimaan sebuah pesanan adalah 12 hari. Tentukan kebijaksanaan inventory untuk
memesan lampu-lampu tersebut.

Solusi
• Dari data diatas, didapat
D = 100 unit per hari
K = $100 per pesanan
h = $0.02 per unit per hari
L = 12 hari
• Jadi
y* = √(2KD/h) = √(2x$100x100/0.02) = 1000 lampu
22 Model EOQ Klasik – Latihan A (2)
• Lama siklus adalah
t0* = y*/D = 1000/100 = 10 hari
• Karena lead time L = 12 hari melebihi lama siklus t0* (= 10 hari), perlu
dihitung Le. Jumlah siklus integer termasuk dalam L adalah
n = (integer terbesar ≤ L/t0*)
= (integer terbesar ≤ 12/10)
=1
• Jadi
Le = L – nt0* = 12 -1 x 10 = 2 hari
• Reorder point terjadi jika level inventory drop menjadi
LeD = 2 x 100 = 200 lampu neon
• Kebijaksanaan inventory untuk pemesanan lampu adalah
“Pesan 1000 unit jika level inventory drop menjadi 200 unit”
23 Model EOQ Klasik – Latihan A (3)
• Biaya inventory harian berkaitan dengan kebijaksanaan inventory yang
diajukan adalah

TCU(y) = K + h(y/2)
(y/D)

= $100 + $0.02 (1000/2) = $20 per hari


(1000/100)
24 Model EOQ Klasik – Buffer (1)
Di dalam situasi yang nyata, permintaan biasanya bersifat
probabilistik.

Cara kasar yang biasa digunakan oleh para praktisi untuk tidak
mengabaikan sama sekali efek permintaan yang probabilistik adalah
sebagai berikut:
• Diberikan buffer stock (konstan) pada inventory level untuk seluruh
horizon perencanaan.
• Besar buffer ditentukan sedemikian rupa sehingga kemungkinan
untuk kehabisan stock selama lead time L tidak lebih dari suatu
harga yang dapat diterima.
25 Model EOQ Klasik – Buffer (3)

Inventory
level
Reorder point

B+y*

B+μL

Buffer

L Time
26 Model EOQ Klasik – Buffer (2)
Asumsi dasar dari model adalah Permintaan dengan rata – rata D, dan standar
deviasi σ. Dengan asumsi tersebut dapat dikembangkan bahwa permintaan rata
rata selama Lead Time μL = LD dan standar deviasi σL = √Lσ2

Misalnya f(xL) adalah density function permintaan selama lead time dan
kemungkinan (probability) kehabisan stock selama L tidak boleh melampaui ,
maka jumlah buffer (B) ditentukan dari:
P{xL > B + μL} < 
𝒙𝑳 −𝝁𝑳 𝑩
Gunakan persamaan Distribusi Normal 𝒛 = 𝒎𝒂𝒌𝒂, 𝐏 𝒛 ≥ ≤𝜶
𝝈𝑳 𝝈𝑳

Untuk P{ z > K } Maka jumlah buffer (B) minimum adalah:


B > σLK
Nilai K diperoleh dari table standar normal (z)
27 Model EOQ Klasik – Buffer (4)
28 Model EOQ Klasik (Buffer) – Latihan B
Misalkan permintaan per hari terhadap komoditas pada Latihan A
dapat diasumsikan terdistribusi normal dengan rata-rata 100 unit
dan standar deviasi 10 unit. Setiap kali pemesanan dilakukan harus
dikeluarkan biaya $100. Holding cost per hari per unit inventory
adalah $0.02. Lead time adalah 12 hari. Tentukan jumlah buffer
stock sehingga probabilitas kekurangan persediaan selama lead
time maksimum adalah 0.05. Gambarkan siklus inventory dengan
grafik, tunjukkan dimana reorder pointnya.
29
Model EOQ dengan Price Breaks (1)
• Sering terjadi bahwa purchasing price per unit tergantung kepada
jumlah yang dibeli.

• Keadaan ini ditandai dengan adanya price-breaks atau quantity


discounts yang discrete.

• Dalam kasus seperti ini, purchasing price harus diperhitungkan


dalam inventory model.
30 Model EOQ dengan Price Breaks (2)
• Misalkan inventory model dengan instantaneous stock replenishment dan no
shortage.
• Asumsikan bahwa biaya per unit adalah c1 untuk y<q dan c2 untuk y > q.
• Total cost per cycle akan meliputi purchasing cost, set up cost dan holding cost.
c= c1 , jika y ≤ q , c1 > c2
c2 , jika y > q
Sehingga,
c 1y = c 1y = Dc1 , y≤q
t0 (y/D)
Purchasing cost per unit waktu =
c 2y = c 2y = Dc2 , y>q
t0 (y/D)
31 Model EOQ dengan Price Breaks (3)
• Biaya total per unit waktu adalah
TCU1(y) = Dc1 + KD/y + h y/2 , y ≤ q
TCU(y)
TCU2(y) = Dc2 + KD/y + h y/2 , y > q

• Fungsi TCU1 dan TCU2 digambarkan dibawah. Karena kedua fungsi berbeda
hanya pada besar konstanta, minimumnya akan terjadi pada:
ym = √(2KD/h) biaya TCU1

TCU2

I II III
y
ym Q
32 Model EOQ dengan Price Breaks (3)
Fungsi biaya TCU(y) mulai dikiri dengan TCU1(y) dan drop ke TCU2(y) pada titik price
break q. Pada gambar menyatakan bahwa penentuan kuantitas pesanan optimum y*
bergantung pada dimana titik price break, q, berada terhadap zona I, II, dan III yang
diwakili dengan (0, ym), (ym,Q), dan (Q, ∞). Nilai Q (> ym) ditentukan dari persamaan
TCU2(Q) = TCU1(ym)
atau
c2D + KD/Q + hQ/2 = TCU1(ym)

Persamaan diatas disusun menjadi persamaan Q


Q2 + (2(c2D – TCU1(ym))/h) Q + 2KD/h = 0

Dari gambar dibawah menunjukkan bagaimana kuantitas optimum yang dinginkan y*


ditentukan,
y* = ym , jika q berada di zona I atau III
q , jika q berada di zona II
33 Model EOQ dengan Price Breaks (4)
biaya TCU1 biaya TCU1

TCU2 TCU2

Minimum Minimum

y y
q ym Q ym q Q

biaya TCU1

TCU2

Minimum

y
ym Qq
34 Model EOQ dengan Price Breaks (5)
• Tahapan untuk menentukan y* adalah

• Tahap 1 Tentukan ym = √(2KD/h) . Jika q berada di zona I, maka y*


= ym ; stop. Jika tidak, lanjut ke tahap 2.

• Tahap 2 Tentukan Q ( > ym) dari persamaan Q


Q2 + (2(c2D – TCU1(ym))/h) Q + 2KD/h = 0

• Tetapkan zona II dan III. Jika q di zona II, selanjutnya y* = q. Jika


tidak, q berada di zona III, dan y* = ym
35 Model EOQ dengan Price Breaks – Latihan C (1)
LubeCar spesialis dalam mengganti minyak kendaraan. Bengkel
membeli minyak kendaraan dalam ukuran $3 per galon. Harga lebih
murah menjadi $2.5 per galon tersedia jika LubeCar membeli 1000
galon atau lebih. Bengkel melayani kira-kira 150 kendaraan per hari,
dan tiap penggantian minyak membutuhkan 1.25 galon. LubeCar
menyimpan sejumlah minyak pada harga $0.02 per galon per hari.
Juga, biaya pemesanan untuk minyak tsb adalah $20. Terdapat 2
hari lead time untuk pengantaran. Tentukan kebijaksaan inventory
optimal.
36 Model EOQ dengan Price Breaks – Latihan C (2)
• Variabel yang dapat ditentukan
D = 150 kendaraan per hari x 1.25 galon per kendaraan
= 187.5 galon per hari.
h = $0.02 per galon per hari
K = $20 per pesanan
L = 2 hari
c1 = $3 per galon
c2 = $2.50 per galon
q = 1000 galon
37 Model EOQ dengan Price Breaks – Latihan C (3)
• Tahap 1. Hitung
ym = √(2KD/h) = √(2 x 20 x 187.5/0.02) = 612.37 galon
Karena q = 1000 galon lebih besar dari y m= 612.37, lanjut ke tahap 2.

• Tahap 2. Tentukan Q
TCU(ym) = c1D + KD/ym + hym/2
= 3 x 187.5 + (20 x 187.5/612.37) + (0.02 x 612.37/2)
= 574.75

Sehingga, persamaan Q dihitung sbb


Q2 + ((2 x (2.5 x 187.5 – 574.75))/0.02) Q + (2 x 20 x 187.5)/0.02 = 0
atau
Q2 – 10599.74 Q + 375000 = 0
38 Model EOQ dengan Price Breaks – Latihan C (3)
• Memberikan Q = 10564.25 ( > ym) . Jadi
Zona II = (612.37, 10564.25)
Zona III = (10564.25, ∞)

• Karena q (=1000) jatuh pada zona II, kuantitas pesanan optimal y* = q =1000
galon.

• Diberikan 2 hari lead time, reorder point dalah 2D = 2 x 187.5 = 375 galon.
Jadi, kebijaksanaan inventory optimal adalah

Pesan 1000 galon jika level inventory drop sampai 375 galon.
Latihan
40 Soal 1
• Two inventory policies have been suggested by the
purchasing department of a company:
1. Policy 1. Order 150 units. The reorder point is 50 units, and
the time between placing and receiving an order is 10 days.
2. Policy 2. Order 200 units. The reorder point is 75 units, and
the time between placing and receiving an order is 15 days.
• The setup cost per order is $20, and the holding cost per
unit inventory per day is $.02.
a. Which of the two policies should the company adopt?
b. If you were in charge of devising an inventory policy for the
company, what would you recommend assuming that the
supplier requires a lead time of 22 days?
41 Soal 2
• Store compresses and palletizes empty merchandise
cartons for recycling.
• The store generates five pallets a day.
• The cost of storing a pallet in the store’s back lot is $.10
per day.
• The company that moves the pallets to the recycling
center charges a flat fee of $100 for the rental of its
loading equipment plus a variable transportation cost of
$3 per pallet.
Devise an optimal policy for hauling the pallets to the
recycling center!
42 Soal 3
• A hotel uses an external laundry service to provide clean
towels. The hotel generates 600 soiled towels a day.
• The laundry service picks up the soiled towels and
replaces them with clean ones at regular intervals.
• There is a fixed charge of $81 per pickup and delivery
service, in addition to the variable cost of $.60 per towel.
• It costs the hotel $.02 a day to store a soiled towel and
$.01 per day to store a clean one.
How often should the hotel use the pickup and delivery
service and how much for the cost/day?
43 Soal 4
• The daily demand for camera films at a gift shop is
N(300,5).
• The cost of holding a roll in the shop is $.02 per day, and
the fixed cost of placing a replenishment order is $30.
• The shop’s inventory policy is to order 150 rolls whenever
the inventory level drops to 80 units.
• It simultaneously maintains a buffer of 20 rolls at all
times.
a. Determine the probability of running out of stock.
b. Given the data of the situation, recommend an inventory
policy for the shop given that the shortage probability cannot
exceed .10
44 Soal 5
• An item sells for $30 a unit, but a 10% discount is offered
for lots of 200 units or more.
• A company uses this item at the rate of 20 units per day.
• The setup cost for ordering a lot is $50, and the holding
cost per unit per day is $.30. The lead time is 15 days.
Should the company take advantage of the discount?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai