Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 6

SISKA SETYA PUJI A (2020-322)

SHOLIHATUL AFIFAH (2020-312)

RIYO GANDA ARIBARAKA (2020-330)

ALFAN ALHISYAM M (2020-317)

KESIMPULAN

Kesimpulannya pada bab yang telah dibahas diatas membahas tentang strategi yang efektif
untuk mengelola dan mengembangkan aset organisasi itu juga memerlukan pertimbangan karyawan
sebagai investasi. Pendekatan semacam itu dapat membantu kita untuk memastikan bahwa praktik dan
prinsip SDM selaras dengan strategi dari keseluruhan organisasi, dan memastikan bahwa standar kinerja
terpenuhi. Sebagai contoh program kepemilikan saham karyawan yang mencoba berinvestasi secara
strategis dalam organisasi dan orang-orangnya dengan menjadikan karyawan sebagai pemilik
perusahaan. Alih alih berkonflik tentang bagaimana laba harus dialokasikan (bonus kepada karyawan
atau di investasikan kembali dalam bisnis) keduanya dapat dicapai bersamaan

Tujuan pada organisasi ini yang ingin mendapatkan komitmen dari karyawan untuk mendorong mereka
dalam mengaplikasikan fokus jangka panjang sering menjadi kelemahan pada organisasi Amerika yang
memperhatikan indakator kinerja jangka pendek. Karyawan yang tinggal pada organisasi dengan waktu
yang lama mendorong organisasi untuk memberikan hak kepemilikan mereka dan medesak organisasi
mengeluarkan biaya jangka pendek dalam investasi SDM.

Investasi tersebut dapat menghasilkan aset keuntungan finansial jangka panjang. Perspektif investasi
SDM sering kali tidak diambil karena melibatkan pembuatan komitmen jangka panjang kepada
karyawan. Karena karyawan dapat bergerak dan karena organisasi Amerika begitu melekat dalam
ukurana kinerja jangka pendek, investasi karyawan cenderung investasi jangka panjang yang seringkali
diabaikan. Organisasi yang berkinerja baik secara finanasial mungkin merasa tidak perlu mengubah
strategi investasi. Organisasi yang tidak melakukannya dengan baik biasanya membutuhkan perbaikaan
untuk membalikan keadaan.

Disisi lain investasi dalam SDM bersifat jangka panjang, begitu organisasai mendapatkan keunggulan
kompetitif melalui karyawan, hasil yang berhubungan dengan strategi cenderung bertahan lama dan
susah untuk di contoh oleh pesaing karena program dan nilai tersebut menjadi lebih tertanam kuat
dalam struktur organisasi. Komitmen yang di buat organisasi untuk para karyawanya melalui
investasinya di dalamnya sering dihargai dengan pengembalian yang dilakukan oleh karyawan komitmen
jangka panjang terhadap organisasi. Walaupun investasi dalam aset kariyawan mungkin beresiko dan
pengembaliannya mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk terwujud, investasi pada karyawan
terus menjadi sumber utama keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai