421420022
Gas non ideal (gas nyata) memberikan penyimpangan dari gas ideal.
Persamaan van der Walls adalah persamaan gas nyata yang cukup sederhana
untuk difahami. m VP P PV = nRT PV = (m/BM)RT m/PV = BM/RT Harga
intersep dari garis tersebut adalah BM/RT
Perubahan wujud zat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Perubahan kimia
Perubahan yang menghasilkan zat baru Contoh : Makanan membusuk,
pembakaran, petasan yang meledak, dan fermentasi.
2. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah hanya wujud
dan bentuknya. Contohnya : Es mencair, gula yang dilarutkan kedalam air, air
menjadi es.
Perubahan fisika dibedakan menjadi 6 peristiwa, yaitu :
Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini
zat melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang
dimasukkan dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es
yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan.
Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-
kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-
lama juga akan habis berubah menjadi gas.
Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan
es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput
di lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper)
yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis
Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa
berubahnya uap menjadi salju. (Pakdosen, 2020)
Sebagai aditif
pemanduan untuk
aluminium
2. Pita
Magnesium
1
Kertas 1
8. Saring
10 Selang 1 Sebagai tempat untuk
bening membedakan
perubahan reaksi awal
dan akhir
3.1.2 Bahan
No. Nama bahan Sifat fisika Sifat kimia
1. Air Tidak berwarna Molekulnya
Dapat menyerang berbentuk seperti V
sejumlah kalor Bersifat polar karena
Mempunyai adanya perbedaan
tegangan muatan
permukaan yang Sebagai pelarut
sangat tinggi yang baik karena
kepolarannya
2. HCl Berwarna kekuning Mudah menguap
kuningan Larut dalam air,
Titik didih 530C alcohol, eter dan
Titik beku -740C benzene
Berbau menyengat
3. Mn Berwarna putih Sangat reaktif secara
keabu-abuan kimiawi
Fase solid bersifat Terurai dengan air
keras tapi rapuh dingin perlahan lahan
Elektronegativitas
5. Aquadest Berbentuk cair Tidak diklasifikasikan
Tidak berwarna sebagai mudah
Berat molekul 18,02 meledak
gr/mol Tidak beracun
Memilki pH 7(netral)
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Pembuatan Larutan
a. Penentuan Molar Gas Hidrogen dan Tetapan Gas Ideal
Larutan HCL, Aquadm
Larutan HCL,
Aquadm
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
1) Hasil Pengamatan
a. Penentuan Molar Gas Hidrogen dan Tetapan Gas Ideal
4.1 Pembahasan
4.1.1 Percobaan Pertama
Pada percobaan pertama, pita magnesium menghasilkan panas bila
dicampur dengan HCl karena merupakan reaksi eksotermik dan menghasilkan
gelembung, karena hidrogen (H 2) dihasilkan ketika magnesium dan HCl
membentuk garam. Magnesium (Mg) adalah logam alkali tanah (Golongan IIA),
dan ketika bereaksi dengan asam (seperti asam klorida (HCl), senyawa garam
akan terbentuk. Pembentukan garam ini melepaskan ion hidrogen dari senyawa
asam dan membentuk gas hidrogen.
Reaksi yang terjadi menghasilkan garam magnesium klorida (MgCl 2) dan
hidrogen (H2). Reaksi kimianya adalah:
Mg + 2 HCl MgCl2+ H2
Karena hidrogen adalah gas maka akan keluar dari larutan asam klorida
ke permukaan cairan dalam bentuk gelembung.
Karena reaksi ini eksotermik, panas dihasilkan.
4.2.2 Percobaan Kedua
Pada percobaan difusi gas kedua, kapas dimasukkan kedalam kedua
sisi abung transparan, kemudian ammonia pekat di teteskan ke salah satu
benang kapas, kemudian hcl pekat diteteskan kedalam bola kapas tebal ke sisi
lain, dan proses yang terjadi pada ujung selang yang diberikan Amonia Pekat
kapas yang normal bereaksi dengan Amonia Pekat menjadi lebih menjalar
kebagian dalam selang, sedangkan ujung selang yang diberkan HCl Pekat
mula-mula kapas yang berbentuk normal tetap pada bentuknya.
Kemudian pada saat menentukan volume yang dihasilkan didalam video
tersebut tidak ditampakkan, sehingga hasil akhir dari volume gas tersebut tidak
diketahui. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara
merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul
tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
BAB V
Kesimpulan