Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR FISIKA

( PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN, TUJUAN STRATEGI


PEMBELAJARAN, PRINSIP STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR)

Dosen Pengampuh : Dr. Supartin M.Pd

DISUSUN OLEH :

ABDU RAFI GOBEL (421420018)

DEVITRIA ANWAR (421420014)

HIYAN SULEMAN (421420012)

ISMI AMALIYA MAGFIRA ACHMAD (421420022)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt.  atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
Interaksi Belajar Mengajar Fisika ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah Interaksi Belajar Mengajar Fisika ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Gorontalo , Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
KAJIAN TEORI....................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran................................................................................................5
2.2 Tujuan Strategi Pembelajaran......................................................................................................6
2.3 Prinsip Strategi Pembelajaran......................................................................................................6
2.4 Keterampilan Dasar Mengajar...................................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................17
PENUTUP...........................................................................................................................................17
Kesimpulan......................................................................................................................................17
Saran................................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian strategi pembelajaran secara umum adalah kurikulum dan metode yang
diterapkan guru dengan menetapkan tahapan-tahapan utama pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang dapat dicapai dan digariskan. Strategi pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai seperangkat rencana tindakan yang melibatkan penggunaan metode dan
penggunaan sumber daya atau kekuatan yang berbeda di dalam kelas. Menurut Mulyasa,
“Strategi pembelajaran adalah strategi yang diterapkan dalam pembelajaran, seperti diskusi,
observasi dan tanya jawab serta tindakan lain yang dapat mendorong pembentukan
keterampilan siswa Tugas guru yang paling penting dalam kaitannya dengan pembelajaran
adalah keterlibatan lingkungan mendukung perubahan perilaku siswa.

Secara bahasa, strategi dapat disebut sebagai “trik”, “kiat”, “trik”, atau "cara".
Meskipun strategi biasanya memiliki arti garis arah yang bagus untuk diambil ketika
mencoba mencapai tujuan yang ingin kita capai. Strategi dalam kaitannya dengan belajar
mengajar dapat diartikan sebagai pola umum aktivitas guru dan siswa sebagai pembentuk
pembelajaran mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.Dari beberapa definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah beberapa alternative model,
metode, cara, organisasi model kegiatan belajar mengajar atau kegiatan umum yang harus
diikuti guru dan siswa untuk mencapainya ketetapan tujuan pelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran ?
2. Apa tujuan adanya strategi pembelajaran ?
3. Bagaimana prinsip strategi pembelajaran ?
4. Apa saja keterampilan dasar mengajar ?

1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran.
2. Agar dapat mengetahui tujuan dari strategi pembelajaran.
3. Agar dapar mengetahui prinsip dari strategi pembelajaran.
4. Agar dapat mengetahui keterampilan dasar mengajar.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran


Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designed to achives a particular educational goal David (Sanjaya, 2011:294).
Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Upaya mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai optimal disebut
strategi.

Strategi digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan


demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa strategi. Istilah lain
yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (approach). Pendekatan
dapat diartikan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Selain
strategi, strategi dan pendekatan pembelajaran, terdapat istilah lain yang kadang-kadang sulit
dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Teknik dan taktik mengajar merupakan
penjabaran dari strategi pembelajaran. Teknik adakah cara yang dilakukan seseorang dalam
rangka mengimplementasikan suatu strategi. Taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan suatu teknik atau strategi tertentu. Strategi pembelajaran merupakan langkah
selanjutnya setelah proses desain pembelajaran atau bagaimana caranya menuju ke proses
pembelajaran. Proses pembelajaran yang dimaksud adalah rangkaian eksternal bagi siswa
yang dirancang untuk meningkatkan proses internal dalam belajar. Dick dan Carey 1985
(Sanjaya, 2011:294) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi
dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa.

Kemp (Sanjaya, 2011 : 294) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah


kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektik dan efisien. Indrawati menyatakan bahwa suatu pembelajaran pada
umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui strategi-strategi pembelajaran yang
termasuk rumpun pemprosesan informasi. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa suatu strategi pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran yang dikerjakan guru dan
siswa untuk menimbulkan hasil belajar siswa secara efektif dan efisien, sedangkan yang
diterapkan guru akan berbeda beda tergantung pada pendekatan yang digunakan; sedangkan
bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai strategi pembelajaran. Dalam
upaya menjalankan strategi pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggap
relevan dengan strategi, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin
berbeda antara guru satu dengan guru lainnya.

2.2 Tujuan Strategi Pembelajaran


Kata belajar sengaja digunakan sebagai padanan kata itu berasal dari bahasa Inggris.
Kata mengajar memiliki arti yang lebih luas dari mengajar. Jika kata mengajar itu ada dalam
konteks guru-siswa di kelas formal (ruangan), pembelajaran atau mengajar juga termasuk
mengajar dan belajar tanpa partisipasi guru pendidikan jasmani karena penekanannya pada
instruksi proses belajar, kemudian direncanakan upaya manipulative sumber belajar agar
proses pembelajaran berlangsung bersama siswa kita panggilan belajar. (Arif S. Sadirman,
1996:7)

Cranton mengemukakan bahwa tujuan belajar adalah itu pernyataan pengetahuan dan
keterampilan peserta setelah selesai belajar (Cranton, 1989). Sedangkan Meger dalam
bukunya Mempersiapkan Instruksional Objectives (1975) menyatakan bahwa tujuan
pembelajaran adalah deskripsi kemampuan siswa yang mendemonstrasikan aktivitas yang
diinginkan yang tidak bisa mereka lakukan sebelumnya.

Selain yang di atas, ada juga yang mengklaim tujuan pembelajaran adalah tujuan
pembelajaran adalah pernyataan Pembelajaran yang akan Anda capai dalam kursus Anda
(lihat Handy Workshop Sistem Pendidikan, 1996). Artinya, tujuan belajar adalah pernyataan
yang menggambarkan hasil belajar di masa depan dicapai oleh siswa pada kursus Anda.
(Hisyam Zaini, 2002:57)

2.3 Prinsip Strategi Pembelajaran


Guru harus mampu mernilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Sanjaya
(2008) menyarankan bahwa untuk memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran adalah: (1) Segala aktivitas guru dan siswa hendaklah berorientasi pada
kompentensi yang mau dicapai; (2) Strategi pembelajaran hendaklah mendorong aktivitas
belajar siswa, jadi siswa berbuat bukan menghafal sejumlah fakta; (3) Mengajar adalah usaha
mengembangkan setiap individu siswa, sehingga terbentuk perubahan perilaku siswa; (4)
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi
pengembangan afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan
oleh guru mendorong siswa agar mereka berkembang secara totalitas.

Berbagai teori tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang telah dikemukakan para ahli
yang memiliki persamaan dan perbedaan. Dari prinsip tersebut terdapat beberapa prinsip
yang relatif berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pembelajaran,
baik pendidik maupun peserta didik dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembelajaran.
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah: perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung, pengulangan, tantangan serta perbedaan individu.

Prinsip Memilih Strategi Pembelajaran

Sudah menjadi kewajiban sebagai pendidik, kita senantiasa memikirkan strategi apa
yang akan kita terapkan ketika melaksanakan proses pembelajaran dengan peserta didik. Agar
tercapai tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif, anak-anak bertambah informasi dan
keterampilan/kemampuan pada dirinya, maka dalam memilih strategi pembelajaran, harus
kita pertimbangan dengan matang, agar tidak fatal. Menurut Drs. H. Aswan (2016) pada
bukunya "Strategi Pembelajaran Berbasis PAIKEM (Edisi Revisi)" bahwa ada empat
pertimbangan sebelum memilih strategi pembelajaran yaitu:

1) Indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.


2) Materi ajar atau materi pembelajaran.
3) Karakteristik anak didik sebagai peserta didik.
4) Media pembelajaran.
a. Indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran
Hal-hal yang patut di pertimbangman adalah:
1. Kompetensi apa yang harus dimiliki setiap peserta didik setelah melaksanakan
proses pembelajaran.
2. Bagaimana kompleksitas indikator pencapaian dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, apakah tinggi atau rendah.
3. Aspek kognitif, afektif dan psikomotor apa yang ingin dicapai. setelah
disesuaikan dengan indikator pencapaian.

b. Materi ajar atau materi pembelajaran


Hal-hal yang patut di pertimbangkan adalah:

1. Apakah materi yang akan kita sampaikan berupa fakta, konsep, hukum atau
problematika.

2. Apakah materi pembelajaran yang akan dibelajarkan, membutuhkan kemampuan


awal yang harus dimiliki oleh peserta didik.

3. Apakah terdapat sumber belajar untuk mendukung peserta didik memperdalam


materi ajar tersebut.

c. Karakteristik anak didik sebagai peserta didik


Hal-hal yang patut di pertimbangkan adalah:
1. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan telah memperhatikan gaya belajar
siswa.
2. Apakah minat dan kondisi siswa sudah menjadi perhatian kita dalam strategi
pembelajaran.
3. Tingkat kematangan anak sesuai dengan perkembangan sensori motornya sudah
kita pertimbangkan sesuai dengan strategi pembelajaran yang akan kita pilih.
d. Media pembelajaran
Hal-hal yang patut kita pertimbangkan adalah: Apakah media pembelajaran yang
akan digunakan sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu menunjang strategi
pembelajaran yang kita pilih untuk kita terapkan.

Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

Kelebihan, kekurangan dan keunikan dari semua strategi pembelajaran menjadi kekhasan
dari masing-masing strategi tersebut. Ada beberapa dasar yang harus kita perhatikan dalam
penggunaan strategi pembelajaran, menurut (Sanjaya, 2008) ada empat prinsip dasar, yaitu
sebagai berikut:

1. Berorientasi pada tujuan


Tujuan adalah hal yang ingin dicapai, artinya segala aktivitas pembelajaran antara
pendidik dan peserta didik dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan. Sehingga strategi pembelajaran yang digunakan sebaiknya
berorientasi pada tujuan pembelajaran
2. Aktivitas
Strategi pembelajaran harus mampu mensupport semua aktivitas yang berkenaan
dengan peserta didik, baik fisik, psikis maupun mental. Karena sejatinya belajar bukan
hanya sekedar belajar dan menghafal semata, sehingga strategi pembelajaran yang
digunakan sebaiknya mendorong aktivitas peserta didik.
3. Individualitas
Walaupun, mustahil seorang guru bisa selalu berhasil dalam mendidik dan mengajari
peserta didik. Setidaknya upaya yang dilakukan pendidik adalah agar terjadi perubahan
perilaku pada setiap peserta didik. Strategi pembelajaran yang digunakan sebaiknya
mampu mengembangkan individualitas peserta didik.
4. Integritas
Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik menjadi satu bagian yang terintegrasi untuk
dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan
sebaiknya mampu mengembangkan kepribadian setiap peserta didik terkait
kognitifnya, afektifnya dan psikomotoriknya.

Peraturan pemerintah Nomor 32 tahun 2013, menyatakan bahwa "proses pembelajaran


pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta
psikologis peserta didik". Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2013, menyatakan bahwa
Prinsip strategi pembelajaran yang digunakan adalah:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan


ilmiah

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan


jawaban yang kebenarannya multi dimensi.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.


8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills) dan
keterampilan mental (soft skills).

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik


sebagai pembelajar sepanjang hayat.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. 12.


Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Menurut Sanjaya (2010), guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran sebagai berikut.

1. Berorientasi pada Tujuan


Sistem pembelajaran merupakan tujuan utama. Segala aktivitas guru dan siswa,
diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab
mengajar adalah proses yang memiliki tujuan. Oleh karena itu, keberhasilan suatu
strategi pembelajaran ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Misalnya guru mengingatkan siswa untuk terampil dalam menggunakan alat pengukur,
tentunya penggunaan strategi penyampaian (bertutur) tidak cocok atau kurang tepat.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan demikian, siswa diarahkan untuk menggunakan
strategi praktik secara langsung dengan menggunakan alat ukur tersebut, agar siswa
paham dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan
2. Aktivitas
Belajar adalah berbuat sesuatu; memperoleh pengalaman tertentu yang baru
diketahui dengan harap mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan menggunakan
strategi pembelajaran dapat mendorong aktivitas dari siswa tersebut. Aktivitas yang
dimaksud tidak hanya pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang
bersifat psikis seperti aktivitas mental.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha untuk mengembangkan setiap individu siswa. walaupun
mengajar pada sekelompok siswa, namu pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah
perubahan perilaku setiap siswa. Misalnya guru mengajar dan dikatakan baik dan
professional jika guru mampu menangani siswa sebanyak 38 siswa dan seluruhnya
berhasil mencapai tujuan dari pencapaian pembelajaran dengan proses dan nilai yang
baik; sebaliknya dikatakan guru tidak baik dan tidak berhasil manakala 38 siswa, hanya
10 siswa kurang dari setengah yang mampu mencapai tujuan dari pembelajaran. Oleh
karena itu, dari segi jumlah siswa sebaiknya standar tentang keberhasilan guru
ditentukan setinggi- tingginya, karena semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan
maka semakin berkualitas juga proses pembelajaran yang berlangsung.
4. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi
siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi
juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa
secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi, contohnya, guru harus dapat
merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek
intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa bisa berkembang secara keseluruhan.
Misalnya, sisa didorong untuk dapat menghargai pendapat orang lain, mendorong siswa
berani mengeluarkan gagasan atau ide-ide yang orisinil, mendorong siswa untuk
bersikap jujur, dan tenggang rasa.

Adapun prinsip-prinsip khusus dalam pengelolaan pembelajaran terkait dengan penggunaan


strategi pembelajaran sebagai berikut.

1. Interaktif
Proses pembelajaran adalah proses interaksi baik antar guru dan siswa, antara
siswa dan siswa, maupun antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi,
memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang baik mental maupun
intelektualnya.
2. Inspiratif
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang inspiratif yang memungkinkan
siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru membuka
berbagai kemungkinan yang dapat dikerjakan oleh siswa. Biarkan siswa berbuat dan
berfikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat
subjektif.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan. pertama
menata ruangan yang apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur kesehatan;
pengaturan cahaya, ventilasi serta memenuhi unsur keindahan dengan cat tembok yang
terlihat segar dan bersih. Kedua, melalui pengelolaan pembelajaran yang hidup dan
bervariasi dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media, dan sumber
belajar yang relevan serta gerakan-gerakan yang membangkitkan motivasi siswa dalam
pembelajaran.
4. Menantang
Proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir, yakni
merangsang otak secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan
cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencoba-coba, berfikir
secara intuitif atau bereksplorasi.
5. Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk pembelajaran siswa. tanpa
motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemampuan untuk belajar. Oleh karena itu,
membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap
proses pembelajaran. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan
siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan ini hanya mungkin muncul
dalam diri siswa manakala siswa merasa membutuhkan. Kemudian siswa yang merasa
butuh akan bergerak dengan sendirinya untuk memenuh kebutuhannya.

Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu
yang berprofesi sebagai guru (Zainal Asril, 2010:67). Keterampilan tersebut melekat pada
profesinya sebagai hasil proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan.
Keterampilan mengajar atau teaching skill dapat dilatihkan melalui micro teaching yang
harus dikuasai oleh praktikan atau calon guru sebelum melasanakan praktik pengalaman
lapangan di lembaga pendidikan ( Moh. Uzer Usman, 1995:74). Keterampilan dasar mengajar
membekali guru atau calon guru menyampaikan materi pelajaran agar tepat sasaran. Menurut
Muh. Uzer Usman dalam bukunya “ Menjadi Guru Profesional “ mengemukakan delapan
komponen keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan bertanya, keterampilan memberi
penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil / perorangan ( Uzer
Usman, 1995:74).

Kompetensi suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang,


baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Dengan kata lain tidak hanya mengandung
pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting penerapan dari ketiga aspek
tersebut. Menurut Syah “ kompetensi “ adalah kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak (Muhibbin
Syah, 2000:230). Menurut Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi
(Undang-Undang Guru dan Dosen,2005:16). Pembelajaran Micro sebuah model
pembelajaran yang dikecilkan, jumlah pesertanya berkisar antara 5 sampai 10 orang
mahasiswa calon guru , ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10
atau 15 menit, terfokus pada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasanya
disederhanakan. Pembelajaran Micro dilakukan melalui dua tahap yaitu peer teaching (di
hadapan teman sendiri) dan tahap real teaching (di hadapan siswa sesungguhnya) di dalam
ruang kelas atau ruang micro ( Zainal Asril, 2010:42). Dari pembelajaran micro tersebut
mahasiswa (calon guru) dapat membuat dan menerapkan Rencana Program Pembelajaran
(RPP) dan mengevaluasi materi sudah disampaikan.

Dengan demikian keterampilan dasar mengajar dan penguasaan kompetensi guru


diperoleh mahasiswa (calon guru ) melalui proses pembelajaran micro yaitu peer teaching
dan real teaching. Pada tahap penilaian akhir, mahasiswa membuat skenario pembelajaran
atau RPP, lalu dinilai oleh supervisor dalam bentuk ujian micro teaching. Proses micro
teaching dari awal sampai akhir kegiatan dapat mengukur keterampilan dasar mengajar dan
penguasaan kompetensi guru atau calon guru dengan kereteria sangat baik, baik, sedang
/cukup atau kurang. Timbul pertanyaan apa sajaketerampilan dasar mengajar itu dan sejauh
mana pembelajaran micro membekali guru atau calon guru untuk menguasai keterampilan
dasarmengajar dan menguasai kompetensi guru?
2.4 Keterampilan Dasar Mengajar
Ada beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru atau calon
guru dalam proses pembelajaran yaitu:

1. Keterampilan Bertanya ( Questioning skill )

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang
dikenal. Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan befikir
(Sunhaji, 2009:110). Dalam prose belajar mengajar, bertanya memainkan peranan
penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang
tepat pula akan akan memberikan dampak positif terhadap siswa yaitu:

a. Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar

b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu masalah yang
sedang dihadapi atau dibicarakan.

c. Mengembangkan pola dan cara berfikir aktif daris siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya.

d. Menunjukkan proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu
siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik

e. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas. (Zainal


Asril, 2011:81). Adapun dasar-dasar pertanyaan yang baik adalah : a. Jelas dan
mudah dimengerti oleh siswa.

2. Keterampilan Memberi Penguatan (Reinforcement)

Penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima
( siswa ) atau perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi (Muh. Uzer
Usman, 2007:80). Keterampilan dasar penguatan adalah respon tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa berbentuk verbal atau nonverbal (Wina Sanjaya,2006:163).

3. Keterampilan Mengadakan Variasi ( Variation Stimulus )

Menurut Wina Sanjaya keterampilan dasar variasi adalah “Keterampilan guru untuk
menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga
siswa menunjukkan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah berpartisipasi aktif dalam
setiap langkah kegiatan pembelajaran” (Wina Sanjaya, 2006: 166). Keterampilan
mengadakan variasi ada tiga macam yaitu : variasi cara mengajar guru, variasi dalam
menggunakan media atau alat pengajaran, dan Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
(Muh.Uzer Usman,2007:85-87).

4. Keterampilan Menjelaskan (Explaining)

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang dikelola secara
sistematis suntuk menunjukkan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya (Zainal
Asril, 2010:84). Buchari Alma menyatakan bahwa : Keterampilan “menjelaskan” ini
berhubungan dengan a. Penyampaian sesuatu ide/pendapat ataupun pemikiran (dalam hal
ini bahan pelajaran) dalam bentuk kata-kata. b. Pengorganisasian dalam menyempaikan ide
tersebut : 1) Sistematika penyampaian 2) Hubungan antar hal yang terkandung dalam ide
itu. c. Upaya untuk secara sadar menumbuhkan pengertian ataupun pemahaman pada diri
siswa (Buchari Alma et al, 2012:21)

5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran (Set Induction and Closure)

Menurut Sardiman, keterampilan membuka pelajaran adalah “seberapa jauh kemampuan


guru dalam memulai interaksi belajar mengajar untuk suatu jam pelajaran tertentu
(Sardiman A.M, 2011:211). Menurut Wina Sanjaya, membuka pelajaran atau set induction
adalah “usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan
prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar
yang disajikan (Sanjaya,2006:171).

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Dikusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang harus ada dalam proses belajar mengajar.
Akan tetapi tidak setiap guru dan calon guru mampu membimbing para siswanya untuk
berdiskusi tanpa mengalami latihan. Oleh karena itu, keterampilan ini perlu diperhatikan
agar para guru dan calon guru mampu melaksanakan tugas ini dengan baik.

7. Keterampilan Mengelola Kelas

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, pengelolaan kelas adalah keterampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar (Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain,2006:173). Jadi Penghentian tingkah laku siswa yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu
penyelelesaian tugas oleh siswa atau penetapan norma kelompok yang produktif (Zainal
Asril,2011:97)
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah beberapa alternatifmodel, metode, cara, organisasi
model kegiatan belajar mengajar atau kegiatan umum yang harus diikuti guru dan siswa
untuk mencapainyaketetapan tujuan pelajaran.Tujuan belajar adalah pernyataan yang
menggambarkan hasil belajar di masa depan dicapai oleh siswa pada kursus Anda. Prinsip
Strategi pembelajaran secara umum yaitu berorientasi pada tujuan, aktivitas, individualitas
dan juga integritas.

Saran
Saran agar makalah dapat diperbaiki lebih baik lagi dan lebih banyak lagi referensi
yang bisa dijadikan acuan ataupun dasar dalam membentuk suatu makalah yang bermutu
komplit
DAFTAR PUSTAKA

Ali, S. H. G. (2013). Prinsip-prinsip Pembelajaran dan Implikasinya Terhadap Pendidik dan


Peserta Didik. Jurnal Al- Ta'dib, 06, 31–42.

(Asrori, 2016)

Firmansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan UNSIKA, 03, 34–44.

Hasruddin. (2009). Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Dalam Konteks


Standar Proses Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan Indonsesia, 02, 30–37.

Mansyur. (2017). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR DAN PENGUASAAN


KOMPETENSI GURU (Suatu Proses Pembelajaran Micro) . El-Ghiroh, 12, 130–147.

Mawati, A. T., Siregar, R. S., & Purba, F. J. (2021). Strategi Pembelajaran. Yayasan Kita
Menulis.

(Nurfarhanah, 2012)

Panggabean, S., Widyastuti, A., Damayanti, W. K., & Nurtanto, M. (2021). Konsep &
Strategi Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

Ramadhani, Y. R., Subakti, H., & Masri, S. (2022). Pengantar Strategi Pembelajaran.
Yayasan Kita Menulis.

Anda mungkin juga menyukai