Anda di halaman 1dari 6

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW Disambut Peristiwa Besar di Luar

Nalar

Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia


setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Di Indonesia, hari kelahiran Rasulullah bertepatan
dengan hari ini, Kamis (29/10/2020), Bunda.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tak ada salahnya Bunda atau Ayah
menceritakan tentang kisah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke dunia
ini. Banyak sifat-sifatnya dan perjalanan hidupnya yang dapat dipelajari dan
diteladani dalam keseharian.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad yang merupakan Nabi akhir zaman ini lahir di Makkah pada
tahun gajah atau sekitar 570 Masehi. Disebut tahun gajah karena saat itu ada
pasukan gajah yang dipimpin oleh Abharah Habasyah, yang ingin merobohkan
Ka'bah.

Mengutip Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi',


beberapa sejarawan dan pakar hadist mengatakan, menjelang kelahiran Nabi
Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi.

"Peristiwa itu di luar nalar manusia, mengarah pada dimulainya era baru bagi
alam dan kehidupan manusia," tulis Abdul Hasan dalam Surah Nabawiyah,
dikutip dari detikcom.
Beberapa peristiwa besar itu, seperti singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan
yang bergoyang dan 14 balkon istananya ikut runtuh. Selain itu, padamnya api
sesembahan kaum Majusi di kuil pemujaan di Persia (sekarang Iran), yang
sebelumnya tak pernah padam.

Peristiwa besar lain menjelang kelahiran Nabi Muhammad, yaitu air Danau 'A'
yang dikultuskan oleh masyarakat Persia, tiba-tiba surut. Tasik Sava atau
semenajung suci bagi masyarakat Persia pun mendadak tenggelam.

Sementara di Makkah, pasukan gajah yang dipimpin Raja Yaman, Abrahah gagal
menyerang Ka'bah. Tak lama setelah itu, Nabi Muhammad lahir.

Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah, dan ayah, Abdullah.
Abdullah meninggal saat Nabi Muhammad berusia tiga bulan dalam kandungan
Aminah, karena kelelahan berdagang dan jatuh sakit.

Sang kakek, Abdul Mutalib yang merupakan pemimpin Makkah atau


kaum Quraisy, memberikan nama Muhammad kepada Rasulullah. Sang kakek
membawa Nabi Muhammad masuk ke dalam Ka'bah, lalu seekor kambing
disembelih sebagai bentuk aqiqah dan Beliau dikhitan pada usia 7 hari.

Saat Nabi lahir tak ada yang mau menyusuinya karena termasuk golongan miskin.
Tapi seorang ibu, bernama Halima Sa'diyah dengan ikhlas menyusuinya, meski
ASI yang dimilikinya pun sedikit. Keikhlasannya dibalas oleh Allah SWT.
Keledai miliknya menjadi berisi dan ASI miliknya menjadi lancar.

Saat kanan-kanak, Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktu yang tak lama
bersama ibunya karena di usia enam tahun, Aminah meninggal dunia. Setelah
menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad tinggal dan diasuh oleh kakeknya.

Namun saat, Nabi Muhammad berusia 8 tahun, sang kakek meninggal dunia,
sehingga pamannya, Abu Thalib merawatnya. Mereka hidup dalam kekurangan.
Meski begitu, Nabi Muhammad tumbuh dengan baik. Saat kanak-kanak, Nabi
Muhammad membantu menggembala binatang ternak dan ketika sudah cukup
dewasa, Nabi membantu pamannya berdagang.

Pernikahan Nabi Muhammad SAW

Setelah tumbuh dewasa, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah,
Bunda. Khadijah merupakan wanita terpandang, cantik rupawan, dan berasal dari
golongan orang berada di Arab.

Awalnya, Nabi Muhammad SAW dan Khadijah bekerja sama saat berdagang.
Namun dengan pribadi Nabi Muhammad SAW yang baik, jujur, dan patut
diteladani, Khadijah pun jatuh hati dan meminta sahabatnya, Nafisah binti
Munyah, datang untuk meminang Nabi Muhammad SAW.
"Muhammad, aku Nafisah binti Munyah, datang membawa berita seorang wanita
agung, suci, dan mulia. Pokoknya ia sempurna, sangat cocok denganmu. Kalau
kau mau, aku bisa menyebut namamu di sisinya," kata Nafisah kepada
Muhammad, dikutip dari buku Bilik-bilik Cinta Muhammad,  karya Nizar
Abazhah.

Nabi Muhammad menikah saat berumur 25 tahun. Sedangkan Khadijah saat itu
berusia 40 tahun. Khadijah disebut sebagai cinta pertama Nabi Muhammad SAW,
Bunda. Ini terbukti karena dalam pernikahan mereka, Nabi Muhammad SAW tak
pernah menikahi wanita lain.

Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu

Wahyu pertama yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
datang melalui mimpi saat ia berusia 40 tahun, Bunda. Dalam mimpi tersebut,
Nabi Muhammad berada seorang diri dalam Gua Hira di Jabal Nur, dan bertemu
dengan Malaikat Jibril.

Melalui Malaikat Jibril, wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT adalah surat Al-
Alaq ayat 1-5. Sebagaimana yang dikutip dari buku berjudul Tafsir Pendidikan:
Konsep Pendidikan Berbasis Alquran, karya Ahmad Izzan dan Sehudin,
dijelaskan bahwa ulama tafsir berpendapat bawah 5 ayat tersebut menegaskan
bahwa Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca.

Selain itu, perintah tersebut pun dibarengi dengan mengajarkan kekuatan serta
sifat-sifat Allah pada manusia dalam berdakwah. Berikut isi surat Al-Alaq ayat 1-
5 serta terjemahannya:

َ ۚ َ‫ك الَّ ِذ ْي َخل‬ ِ ِ‫ا‬


١-‫ق‬ َ ِّ‫اس ِم َرب‬‫ب‬
ْ َ ‫ْأ‬‫ر‬‫ق‬ْ
Iqra' bismi rabbikallażī khalaq

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan."

ٍ ۚ َ‫َخلَ َق ااْلِ نْ َسا َن ِم ْن َعل‬


٢-‫ق‬
Khalaqal-insāna min 'alaq

Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

٣ - ‫ك ااْل َ ْكَر ۙ ُم‬ ‫ب‬


ُّ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ْأ‬‫ر‬‫ق‬ْ ِ‫ا‬
َ ََ َ
Iqra` wa rabbukal-akram

Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"

٤ - ‫الَّ ِذ ْي َعلَّ َم بِالْ َقلَ ۙ ِم‬


Allażī 'allama bil-qalam

Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena."

٥ - ‫َعلَّ َم ااْلِ نْ َسا َن َما مَلْ َي ْعلَ ۗ ْم‬


'Allamal-insāna mā lam ya'lam

Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Nabi Muhammad SAW Berdakwah

Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pun mulai
melakukan dakwah. Pada awalnya, dakwah yang disampaikan dengan cara
bersembunyi-sembunyi.

"Kemudian, satu demi satu umat masyarakat masuk islam seperti Bilal bin Rabah,
Abu Ubaidah Amin bin Jarrah, Abu Salamah, Arqam bin Abi Arqam, Utsman bin
Madz'un, Fatimah binti Khatab, dan lainnya. Mereka semua masuk Islam secara
sembunyi-sembunyi karena Nabi Muhammad menyampaikan dakwahnya secara
individu dan rahasia," sebagaimana dikutip dari buku 'Sejarah Hidup dan
Perjuangan Rasulullah SAW' yang diterjemahkan oleh Abdullah Haidir.

Adapun yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah sang
istri, Khadijah, lalu para sahabatnya, yakni Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib,
Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW kembali mendapat wahyu lewat Surat Al-
Hajr. Dalam wahyu tersebut, Allah SWT memerintah Nabi Muhammad SAW
untuk mulai berdakwah secara terang-terangan.

‫ني‬ِ‫َأع ِرض ع ِن ٱلْم ْش ِرك‬‫و‬ ‫ر‬‫م‬ ‫ت‬


ُ ‫ا‬َ ‫فَٱص َد ْع مِب‬
َ ُ َ ْ َ َُ ْ ‫ْؤ‬ ْ
Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīn
Artinya: "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."

Nabi Muhammad melakukan Isra Mi'raj

Isra Mi'raj merupakan peristiwa penting umat Islam yang dijalani oleh Nabi
Muhammad SAW, Bunda. Ini merupakan perjalanan yang dilakukan selama tujuh
hari oleh Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.

Peristiwa bersejarah ini terjadi pada 27 Rajab di tahun Kenabian. Kisahnya pun
tertulis dalam Al-Qur'an surat Al-Isra.

Di malam itu, Rasulullah bersama Malaikat Jibril melakukan perjalanan dari


Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, Bunda. Lalu, Nabi
diangkat ke langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah.

Saat diangkat ke langit ketujuh, Nabi bertemu dengan malaikat dan nabi-nabi
terdahulu. Di sana, Nabi Muhammad SAW pun menerima perintah salat 5 waktu
oleh Allah SWT, juga diminta untuk memperhatikan umatnya oleh para nabi-nabi
terdahulu.

Nabi Muhammad SAW Wafat

Nabi Muhammad wafat saat berusia 63 tahun, Bunda. Kematiannya terjadi setelah
mengalami sakit dalam beberapa waktu. Lalu lima hari sebelum Nabi Muhammad
menghembuskan napas terakhir, suhu tubuhnya begitu tinggi, sehingga meminta
para sahabatnya untuk menyiraminya dengan air.

"Para sahabatnya pun melakukanya dan menyiramkannya. Sehingga beliau


berkata, 'cukup...cukup," tulis Abdullah Haidir.

Di hari kematiannya dan dalam sakaratul maut, Nabi Muhammad SAW berada
dalam pangkuan istri ketiganya, Aisyah. Saat mata Nabi Muhammad SAW
memandang ke arah langit-langit rumah, bibirnya bergerak dan Aisyah pun
berusaha mendengarkan apa yang diucapkannya.

"Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah aku, pertemukan aku dengan teman-teman
yang tinggi (kedudukannya), Ya Allah pertemukan aku dengan teman-
teman (yang tinggi kedudukannya)," ucap Nabi Muhammad SAW.

Kalimat tersebut diulang sebanyak tiga kali, Bunda. Kemudian tangannya menjadi
lemas dan jiwanya pun terpisah dari raga. Nabi Muhammad meninggal pada
waktu Dhuha, Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah.
Nah Bunda bersama buah hati, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bisa
dijadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan
meneladani sifat dan kisah perjuangannya.

Mengutip CNN, Ustaz Yusuf Mansyur pun memaknai kisah ini, Bunda.
Menurutnya, siapapun yang dekat dengan Nabi Muhammad SAW, maka Allah
akan SWT berikan kelancaran dalam kehidupannya.

"Dari kisah ini, dapat diambil hikmah bahwa siapa saja yang dekat dengan Nabi
akan diberi kemudahan, rezeki mengalir terus,

Anda mungkin juga menyukai