Anda di halaman 1dari 13

GAMBARAN KEPERCAYAAN DIRI

PADA MEMBER FITOPIA FITNESS CENTER

Tyas Tri Wibowo1, Yuli Asmi Rozali2


Universitas Esa Unggul, Jl Arjuna Utara No.9, Duri Kepa, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
Tyastriwibowo11@gmail.com

ABSTRACK

Some many people have registered as members at the fitness center to exercise. One of the fitness
centers is the Fitopia fitness center. The reason of the member joining in fitness for a health or
fitness, besides that it is also to increase self-confidence. The purpose of this study to self
confidence in members of the Fitopia fitness center. This research is a descriptive quantitative
type with simple random sampling technique. The research sample was 90 respondents. A valid
self-confidence measuring instrument is 30 items with a reliability coefficient value (α) = 0.906.
The results of this study indicate that there are more members who experience low self-confidence
52.2% and who experience high self-confidence 47.8% with the dominant objective dimension.
Fitopia fitness center members aged 18-21 years (adolescents), female, and level of education
SMP,SMA/SMK, S1 have low self-confidence. Meanwhile, members of the Fitopia fitness center
aged 22-40 years (adults), male, and level of education S2 have high self-confidence.

Keywords: Self-confidence, member, fitenss center

ABSTRAK

Sebagian masyarakat kini telah mendaftarkan dirinya sebagai member di fitness center untuk
berolahraga. Salah satu fitness center yaitu Fitopia fitness center. Alasan para member mengikuti
fitness untuk menjaga kesehatan atau kebugaran, selain itu juga untuk meningkatkan kepercayan
diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepercayaan diri pada member
Fitopia fitness center. Penelitian ini berjenis kuantitatif deskriptif dengan teknik simple ramdom
sampling. Sampel penelitian berjumlah 90 responden. Alat ukur kepercayaan diri yang valid
sebanyak 30 aitem dengan nilai koefisien reliabilitas (α) = 0,906. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa lebih banyak member Fitopia fitness center yang memiliki kepercayaan diri rendah yaitu
sebesar 52,2%, sedangkan pada member Fitopia fitness center yang memiliki kepercayaan diri
tinggi yaitu sebesar 47,8% dengan dimensi dominan objektif. Member Fitopia fitness center yang
berusia 18-21 tahun (remaja akhir), berjenis kelamin perempuan, dan tingkat pendidikan
SMP,SMA/SMK, S1 lebih banyak yang memiliki kepercayaan diri rendah. Sedangkan pada
member Fitopia fitness center yang berusia 22-40 tahun (dewasa awal), berjenis kelamin laki-laki,
dan tingkat pendidikan S2 lebih banyak memiliki kepercayaan diri tinggi.

Kata kunci : Kepercayaan diri, member, fitenss center


2018). Berdasarkan survei yang
Pendahuluan diperoleh kesadaran terhadap kesehatan
Survei dari sebuah perusahaan
asuransi dan lembaga penelitian dari tahun ke tahun semakin meningkat,
menunjukan, 73% masyarakat Indonesia yang mencakup pola hidup sehat dalam
menempatkan kesehatan pribadi sebagai kehidupan manusia seperti makanan,
isu nomor satu dalam kehidupan munuman, nutrisi dan juga olahraga.
mereka. Jumlah ini meningkat 19% dari Olahraga yang dilakukan
indeks yang sama tahun lalu (Fikri, berbagai macam ada yang berolahraga
secara mandiri dan ada juga yang

1
berolahraga di fitness center. Fasilitas- Kelebihan dari Fitopia fitness center ini
fasilitas yang ditawarkan oleh fitness terletak di pinggir jalan dan berada di
center membuat minat sebagian dekat pemukiman penduduk, tidak
masyarakat untuk dapat berolahraga dan hanya meyediakan gym tetapi ada
mendaftarkan dirinya sebagai member di kategori olahraga lain seperti Zumba,
fitness center diantaranya yaitu Aerobic, Yoga, mendapatkan loker
dilengkapi dengan alat-alat dan fasilitas pribadi untuk menyimpan barang-barang
canggih, serta variasi program yang pribadi sehingga keamanannya terjamin,
membuat para member bersemangat handuk, dan free trail satu minggu untuk
untuk menggerakkan tubuh dan diawasi calon anggota baru yang dibawa oleh
oleh pelatih profesional, serta kelas- member (Admin Fitopia Fitness Center,
kelas yang ada di pusat kebugaran dapat 2019). Fitopia fitness center termasuk
menambah variasi latihan sehingga tidak tempat gym murah di Jakarta yang
membosankan, selain itu fitness center menawarkan fasilitas yang lengkap
untuk bersosialisasi, dapat berkenalan hanya dengan bujet kurang dari 300 ribu
dengan orang-orang baru, termasuk (Akbar, 2020).
lawan jenis, atau janjian bersama teman- Member Fitopia fitness center
teman, pergi hangout setelah olahraga ke memiliki tujuan yang berbeda yaitu
lokasi yang biasanya dekat dari pusat satunya merubah penampilan fisik.
kebugaran (Komala & Hardiyansyah penampilan fisik merupakan sesuatu
2014). Fitness center juga menyediakan yang penting bagi banyak orang. Mereka
instruktur untuk membimbing member yang menarik biasanya akan
dalam melakukan olahraga untuk diperlakukan lebih baik daripada mereka
menghindari kecelakaan dalam yang kurang menarik. Bila merasa
melakukan olahraga, seperti salah gerak, dirinya tidak semenarik yang
over training atau mengangkat beban diharapkan, maka mereka akan mencari
terlalu berat sehingga olahraga dapat jalan untuk memperbaiki penampilan
berjalan secara benar, teratur, dan (Hurlock, 1997). Hal ini sebagai
terarah (Irianto, 2000). pendorong beberapa individu untuk
Salah satu fitness center yaitu merubah penampilan fisik agar terlihat
Fitopia fitness center yang memiliki menarik untuk dapat diterima oleh
(Visi & Misi) yaitu memiliki tujuan lingkungan. Individu merasa tidak
untuk mempublikasikan pentingnya senang dengan banyaknya keritikan
kesehatan, kebugaran bagi masyarakat orang lain terhadap dirinya, hal itu
luas dan memberikan harga yang membuat individu tersebut menyalahkan
terjangkau dengan fasilitas yang lengkap dirinya karena beranggapan bahwa
salahsatunya seperti menyediakan kelas dirinya tidak lebih baik dari orang lain
zumba untuk dapat menujang (Kany, 2015).
penampilan. Dengan mempertahankan Penampilan fisik yang
tujuan tersebut Fitopia fitness center diinginkan pada perempuan dan laki-laki
mempromosikan bagi seluruh member sangatlah bebeda. Menurut Furnham,
bisa membawa teman atau anggota Badmin, dan Sneade (2002) mengatakan
keluarga untuk free trail selama tolak ukur ideal perempuan adalah
seminggu diharapkan agar masyarakat sangat ramping, dengan penekanan pada
merasakan keuntungan yang didapat dari pinggul yang langsing, pantat, paha, dan
berolahraga di Fitopia fitness center. juga mendapatkan berat badan yang

2
proposional. Sedangkan tolak ukur ideal terhadap orang lain. Sehingga individu
laki-laki yang paling sering digunakan dapat memilih hal-hal yang disukainya,
yaitu dapat terlihat dari ketika mereka tidak terlalu cemas dalam melakukan
menampilkan fisik yang sehat serta tindakan-tindakannya bertanggung
kebugarannya. Perbedaan tolak ukur jawab atas perbuatannya. Lauster
keidealan perempuan dan laki-laki akan menambahkan bahwa kepercayaan diri
menimbulkan rasa ketidak percayaan berhubungan dengan kemampuan
dirinya. Seperti pada member Fitopia melakukan sesuatu yang baik. Individu
fitness center perempuan yang merasa yang memiliki kepercayaan diri menurut
bahwa kondisi fisik seperti lengan yang Lauster (2001) ialah individu yang
agak sedikit membesar, serta berat memiliki keyakinan kemampuan diri,
badan yang tidak ideal menjadikan suatu optimis, objektif, rasa bertanggung
permasalahan sehingga merasa minder jawab, dan rasional dan realistis.
dan tidak percaya diri. Sedangkan pada Berdasarkan aspek kepercayaan diri
member Fitopia fitness center laki-laki yang memiliki keyakinan akan
yang merasa bahwa hal yang terpenting kemampuan diri mampu bersikap positif
merupakan kesehatan ataupun terhadap dirinya seperti yakin dengan
kebugaran yang dimilikinya untuk olahraga yang dilakukannya akan
menujang aktivitasnya sehari-hari. Hal membuahkan hasil seperti sehat dan
ini sejalan dengan yang dikatakan oleh bugar, mampu optimis seperti
Santrock (2003) kepercayaan diri pada melakukan berbagai macam latihan
jenis kelamin perempuan terlihat lebih olahraga tanpa takut gagal, mampu
tidak puas dan memiliki citra tubuh yang berfikir objektif melakukan kegiatan
negatif akan bentuk tubuhnya latihan olahraga dengan mengikuti
dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini peraturan-peraturan yang baik dan benar
didukung oleh pendapat Hakim (2002) agar tidak terjadinya kesalahan dalam
laki-laki dan perempuan memiliki berolahraga, mampu bertanggung jawab
kepercayaan diri yang berbeda yaitu dengan setiap tindakan yang telah
bagi kaum pria dirinyalah menjadi dipilihnya dalam latihan berolahraga,
standar rasa percyaan diri, sedangkan mampu berfikir rasional dan realistis
pada wanita lebih banyak dimana dapat menerima bagaimana
mempertimbangkan pandangan di luar penampilan fisik yang dimilikinya serta
atau lingkungan dalam kepercayaan tidak membandingkan penampilan fisik
dirinya seperti laki-laki ideal dimana yang dimilikinya dengan orang lain,
sosok laki-laki yang memiliki kualitas berfikir bahwa setiap individu memiliki
mental mandiri atau faktor kemampanan perbedaan.
dibandingkan penampilan fisik, Adapun faktor-faktor yang
sementara masih banyak yang mempengaruhi kepercayaan diri
menempatkan kesempurnaan fisik menurut Lauster (2001) menyebutkan
sebagai standar wanita ideal yang dapat terdapat faktor yang mempengaruhi
menimbulkan rasa ketidak percayaan kepercayaan diri yang berasal dari dalam
diri. yaitu kondisi fisik, usia, jenis kelamin,
Menurut Lauster (2001) harga diri. Sebaliknya menurut Murdoko
Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau (2004) menyebutkan terdapat faktor
perasaan yakin akan kemampuan diri yang mempengaruhi kepercayaan diri
sendiri sehingga tidak terpengaruh yang berasal dari luar diri individu yaitu

3
pendidikan, dukungan sosial, kesuksesan Berdasarkan wawancara peneliti
dalam mencapai tujuan. Adapun ciri-ciri dengan subjek LA, subjek LA memiliki
kepercayaan diri menurut Lauster kepercayaan diri yang rendah karena LA
(dalam Khair & Widiana, 2012) merasa bahwa fisiknya gendut sehingga
menyebutkan ciri-ciri individu yang ia mendaftarkan dirinya sebagai member
memiliki kepercayaan diri yaitu di Fitopia fitness center untuk
mempunya cara pandang positif mendapatkan berat tubuh yang
terhadap diri sendiri, toleransi, optimis, diinginkan sehingga menujang
tidak membandingkan diri dengan orang kepercayaan dirinya. Hal itu
lain secara berlebihan, memiliki menyebabkan subjek LA tidak dapat
keberanian, memiliki kemampuan untuk berfikir secara realistis bahwa pada
membangun hubungan sosial, kenyataannya setiap orang memiliki
bertanggung jawab terhadap keputusan bentuk fisik yang berbeda-beda sehingga
dan perbuatannya. Sebaliknya menurut menjadikan suatu permasalahan dan
Lauster (2002) ciri-ciri individu yang tidak ada rasa optimis sehingga muncul
memiliki kepercayaan diri rendah yaitu rasa rendah diri.
individu merasa bahwa tindakan yang Berbeda dengan subjek TM
dilakukan tidak adekuat, merasa tidak (laki-laki, 31 tahun) menjadi member
diterima oleh kelompok atau orang lain, fitness selama 7 bulan dan
tidak percaya terhadap diri sendiri dan mengungkapkan alasan ia menjadi
mudah gugup. member Fitopia fitness center ialah;
Hasil wawancara peneliti “Alasan aku jadi member disini,
dengan subjek LA (perempuan, 20 karena biar bisa nyeimbangin aktivitas
tahun) menjadi member fitness selama 6 aku kerja sama olahraga, untuk menjaga
bulan dan mengungkapkan alasan ia fisik lebih sehat. Jadi kalo lagi balik
menjadi member Fitopia fitness center kerja cepet pasti aku sempetin untuk
ialah fitness kesini selain hari weekend.
“Pertama kali mutusin untuk Tempat disini juga nyaman dan aku juga
gabung jadi member di Fitopia fitness sudah banyak kenalan disini. Kalau dari
center tuh karena aku gak pede banget segi ngurusin badan, aku tidak mengarah
soalnya aku suka dibilang ih gendutan ke alasan sana, karena badan aku sudah
ya sekarang sama temen-temen. pas aja ya” (wawancara pribadi, 10
Makanya mau coba kurusin badan Maret 2019).
disini. Sebelumnya aku pernah diet Berdasarkan wawancara peneliti
ekstrim dengan makan satu kali sehari dengan subjek TM, subjek TM memiliki
dengan porsi yang dikit akibatnya aku kepercayaan diri yang tinggi karena TM
pernah kena magh kronis. Aku juga mampu berfikir realistis terhadap
sempet coba-coba untuk minum penampilan fisik yang dimilikinya dan
suplemen dan pake jasa prsonal trainer memiliki rasa optimis melakukan
lumayan banget hasilnya, tapi harganya olahraga di Fitopia fitness center karena
cukup mahal, aku pernah sampai ambil ingin menjaga kebugaran fisiknya.
uang bayaran kuliah untuk beli Dari wawancara yang telah
suplemen tersebut tanpa sepengetahuan dilakukan oleh peneliti kepada dua
orang tua aku demi aku bisa kurusin member Fitopia fitness center, dapat
badan” (wawancara pribadi, 10 Maret diketahui ada member yang mempunyai
2019). kepercayaan diri yang rendah dan ada

4
juga member yang memiliki Artinya, bahwa pada umumnya tidak
kepercayaan diri yang tinggi. Diduga yakin terhadap kemampuan dirinya
member Fitopia fitness center yang sendiri.
memiliki kepercayaan diri rendah yaitu Hal tersebut sejalan dengan
member yang mudah terpengaruh oleh penelitian Ifdil, Denich, dan Ilyas (2017)
lingkungan mengenai penampilan fisik yang berjudul Hubungan body image
yang dimilikinya sehingga beranggapan dengan kepercayaan diri remaja putri
bahwa fisiknya tidak ideal hal ini yang menyatakan bahwa kondisi
membuatnya merasa minder dengan kepercayaan diri pada umumnya berada
penampilan fisiknya, sehingga pada kategori sedang. Ini
membuatnya sulit menciptakan mengungkapkan masih adanya sikap
hubungan sosial dengan teman di belum mampu bersikap positif terhadap
lingkungan Fitopia fitness center seperti dirinya sendiri dan kemampuan yang
member yang baru mendaftarkan dirinya dimilikinya. Hal ini dapat dipengaruhi
merasa takut untuk memulai berkenalan oleh beberapa faktor, baik itu dari segi
terlebih dahulu dengan member lainnya, fisik, maupun lingkungan yang
member merasa malu berada dibagian menjadikan remaja tidak memiliki
barisan paling depan karena merasa kepercayaan diri. Penampilan fisik yang
menjadi pusat perhatian pada kelas sangat berpengaruh pada kepercayaan
fitness berlangsung. diri didasarkan bagaimana individu
Sedangkan diduga member tersebut melihat bagaimana kondisi fisik
Fitopia fitness center yang memiliki yang dapat berupa bentuk tubuh ataupun
kepercayaan diri tinggi yaitu member berat tubuh yang ia miliki serta
yang tidak mempermasalahkan kondisi bagaimana penilaian invidu itu terhadap
fisk yang dimiliki melainkan fisik yang ia miliki dan bagaimana
berolahraga dengan tujuan untuk bentuk yang ia inginkan.
menjaga kesehatan serta kebugaran yang Berdasarkan uraian di atas,
dimiliki, serta tidak membandingkan diri peneliti tertarik untuk meneliti tentang
dengan orang lain dimana individu dapat gambaran kepercayaan diri member
menerima apa yang ada pada dirinya, Fitopia fitness center.
memiliki keberanian dan membangun
hubungan sosial individu yang tidak Metode Penelitian
akan cemas atau takut dalam situasi Penelitian ini adalah penelitian
lingkungannya seperti member yang kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
mampu memulai komunikasi bersama metode deskriptif karena untuk melihat
member lain sehingga menjadi akrab dan gambaran kepercayaan diri pada
bisa membangun hubungan sosial saat member Fitopia fitness center. sampel
berolahraga di Fitopia fitness center berjumlah 90 member di Fitopia fitness
maupun diluar lingkungan fitness. center dengan memberikan peluang atau
Hasil penelitian Wiranatha dan kesempatan yang sama bagi setiap
Supriyadi (2015) tentang Hubungan member Fitopia fitness center untuk
antara citra tubuh dengan kepercayaan dipilih menjadi sampel, yaitu dengan
diri pada pada di kota Denpasar membuat nomor urut yang akan
menyatakan sebanyak 241 responden disesuaikan dengan nomor member
penelitian (49%) masuk ke dalam Fitopia fitness center, kemudian diundi
kategori kepercayaan diri yang rendah. untuk mengambil sampel sebanyak yang

5
diperlukan. Pengambilan data pada center yang berjenis kelamin perempuan
penelitian ini menggunakan kuesioner sebanyak 67 responden (74,4%) dan
dengan menggunakan skala Likert. yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
Penelitian ini menggunakan 23 responden (25,6%).
skala kepercayaan diri Andiyati (2016)
yang berjudul Hubungan Antara Body Tabel 3
Image Dengan Kepercayaan Diri Siswa Gambaran Tingkat Pendidikan Subjek
Kelas X di SMA Negeri 2 Bantul yang Penelitian
telah dimodifikasi sesuai dengan Tingkat
Frekuensi Persen
pendidikan
karakteristik penelitian. Skala berisi 42
aitem dan peneliti mengurangi 3 aitem SMP 2 2,2%
sehingga aitem berjumlah 39 aitem.
SMA/SMK 49 54,4%
Setelah uji validitas, aitem gugur
sebanyak 9 aitem sehingga memiliki S1 35 38,9%
aitem total sebanyak 30 aitem. S2 4 4,4%
Reliabilitas pada aitem ini sebesar α =
Total 90 100%
0,906.
Pada tabel 3 Gambaran tingkat
Hasil dan Pembahasan pendidikan subjek penelitian, dapat
Tabel 1 disimpulkan bahwa member Fitopia
Gambaran Usia Subjek Penelitian fitness center paling banyak yang
Usia Frekuensi Persen memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK
Remaja akhir sebanyak 49 reponden (54,4%), diikuti
(18-21 tahun) 31 34,4% S1 sebanyak 35 responden (38,9%),
diikuti S2 sebanyak 4 responden (4,4%),
Dewasa awal
diikuti oleh SMP sebanyak 2 responden
(22-40 tahun) 59 65,6% (2,2%).
Total 90 100%
Tabel 4
Pada tabel 1 Gambaran usia
subjek penelitian, diperoleh data bahwa Hasil Kategorisasi Kepercayaan Diri
Kategorisasi Mean Frekuensi Persen
member Fitopia fitness center berusia
22-40 tahun (dewasa awal) sebanyak 59 Rendah < 47 52,2%
responden (65,6%) dan yang berusia 18- 91,30
21 tahun (remaja akhir) sebanyak 31
responden (34,4%). Tinggi ≥ 43 47,8%
91,30
Tabel 2 Total 90 100%
Gambaran Jenis Kelamin Subjek
Penelitian Dari tabel 4 diperoleh data
Jenis kelamin Frekuensi Persen diatas bahwa member Fitopia fitness
Perempuan 67 74,4% center yang memiliki kepercayaan diri
rendah sebanyak 47 responden (52,2%),
Laki-laki 23 25,6%
dan member Fitopia fitness center yang
Total 90 100% memiliki kepercayan diri tinggi
Pada tabel 2 Gambaran jenis sebanyak 43 responden (47,8%).
kelamin subjek penelitian, diperoleh Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data bahwa member Fitopia fitness member Fitopia fitness center lebih

6
banyak memiliki kepercayaan diri yang dapat disimpulkan bahwa member
rendah. Fitopia fitness center yang berusia 18-21
tahun (remaja akhir) paling banyak
Tabel 5 member Fitopia fitness center yang
Gambaran Dimensi Dominan memiliki kepercayaan diri rendah
Kepercayaan Diri sebanyak 18 responden (58,1%).
Aspek Frekuensi Persentase Tabel 7
Keyakinan 18 20%
Crostab Kepercayaan Diri Ditinjau
Akan
Kemampuan Dari Jenis Kelamin
Diri Jenis Kepercayaan Diri Total
Optimis 15 16,7% Kelamin Tinggi Rendah
Objektif 20 22,2% Laki-Laki 13 10 23
Bertanggun 18 20% (56,5%) (43,5%) (100%)
g Jawab Perempuan 30 37 67
Rasional 19 21,1% (44,8%) (55,2%) (100%)
dan Realistis Total 43 47 90
Total 90 100% (47,8%) (52,2%) (100%)
Dari tabel 5 diatas dapat Berdasarkan dari data tabel 7
disimpulkan bahwa member Fitopia diperoleh data bahwa member Fitopia
fitness center lebih banyak yang fitness center yang berjenis kelamin
memiliki kepercayaan diri dengan laki-laki yang paling banyak memiliki
dimensi dominan objektif sebanyak 20 kepercayaan diri tinggi yaitu sebanyak
responden (22,2%). 13 responden (56,5%), dan member
Fitopia fitness center yang berjenis
Tabel 6 kelamin perempuan paling banyak
Crostab Kepercayaan Diri Ditinjau memiliki kepercayaan diri rendah yaitu
Dari Usia sebanyak 37 responden (55,2%).
Usia Kepercayaan Diri Total Berdasarkan data tersebut, dapat
Tinggi Rendah disimpulkan bahwa paling banyak
Remaja 13 18 31 member Fitopia fitness center yang
Akhir (18- (41,9%) (58,1%) (100%) berjenis kelamin laki-laki memiliki
21 tahun) kepercayaan diri tinggi sebanyak 13
Dewasa 30 29 59 responden (56,5%).
Awal (22- (50,8%) (49,2%) (100%)
40 tahun) Tabel 8
Total 43 47 90 Crostab Kepercayaan Diri Ditinjau
(47,8%) (52,2%) (100%) Dari Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tabel 6 diperoleh Tingkat Kepercayaan Diri Total
data bahwa member Fitopia fitness Pendidikan Tinggi Rendah
SMP 1 1 2
center yang berusia 18-21 tahun (remaja
(50%) (50%) (100%)
akhir) yang paling banyak memiliki SMA/ 23 26 49
kepercayaan diri yang rendah yaitu SMK (46,9%) (53,1%) (100%)
sebanyak 18 responden (58,1%), dan S1 15 20 35
member Fitopia fitness center yang (42,9%) (57,1%) (100%)
berusia 22-40 tahun (dewasa awal) yang S2 4 0 (0%) 4
(100%) (100%)
paling banyak memiliki kepercayaan diri
Total 43 47 90
tinggi yaitu sebanyak 30 responden
(47,8%) (52,2%) (100%)
(50,8%). Berdasarkan data tersebut,

7
Berdasarkan dari data tabel 8 (47,8%) (52,2%) (100%)
diperoleh data bahwa member Fitopia Berdasarkan tabel 9 diperoleh
fitness center yang memiliki tingkat data bahwa member Fitopia fitness
pendidikan SMP sama-sama memiliki center yang memiliki dimensi dominan
kepercayaan diri tinggi dan rendah keyakinan akan kemampuan diri sama-
sebanyak 1 responden (50%), member sama memiliki kepercayaan diri tinggi
Fitopia fitness center yang memiliki dan rendah sebanyak 9 responden
tingkat pendidikan SMA/SMK paling (50%), member Fitopia fitness center
banyak memiliki kepercayaan diri yang memiliki dimensi dominan optimis
rendah sebanyak 26 responden (53,1%), paling banyak memiliki kepercayan diri
member Fitopia fitness center yang tinggi sebanyak 10 responden (66,7%),
memiliki tingkat pendidikan S1 paling member Fitopia fitness center yang
banyak memiliki kepercayaan diri memiliki dimensi dominan objektif
rendah sebanyak 20 responden (57,1%), paling banyak memiliki kepercayaan diri
member Fitopia fitness center yang rendah sebanyak 13 responden (65%),
memiliki tingkat pendidikan S2 paling member Fitopia fitness center yang
banyak memiliki kepercayaan diri tinggi memiliki dimensi dominan bertanggung
sebanyak 4 responden (100%). jawab paling banyak memiliki
Berdasarkan data tersebut, dapat kepercayan rendah sebanyak 13
disimpulkan bahwa member Fitopia responden (72,2%), member Fitopia
fitness center dengan tingkat pendidikan fitness center yang memiliki dimensi
S2 paling banyak memiliki kepercayaan dominan rasional dan realistis paling
diri tinggi sebanyak 4 responden banyak memiliki kepercayaan diri tinggi
(100%), dan member Fitopia fitness sebanyak 12 responden (63,2%).
center yang memiliki kepercayaan diri Berdasarkan data tersebut, dapat
rendah dengan tingkat pendidikan S1 disimpulkan bahwa member Fitopia
sebanyak 20 responden (57,1%), diikuti fitness center dengan dimensi dominan
SMA/SMK sebanyak 26 responden bertanggung jawab paling banyak
(53,1%), diikuti SMP sebanyak 1 memiliki kepercayaan diri rendah
responden (50%). sebanyak 13 responden (72,2%), dan
member Fitopia fitness center dengan
Tabel 9 dimensi dominan optimis paling banyak
Gambaran Kepercayaan Diri Member memiliki kepercayaan diri tinggi
Fitopia Fitness Center Ditinjau sebanyak 10 responden (66,7%).
Berdasarkan Dimensi Dominan
Dimensi Kepercayaan Diri Total Pembahasan
Dominan Tinggi Rendah Berdasarkan hasil uji
Keyakinan 9 9 18 kategorisasi kepercayaan diri pada
Akan (50%) (50%) (100%)
member Fitopia fitness center
Kemampuan
Diri didapatkan hasil bahwa member Fitopia
Optimis 10 5 15 fitness center yang memiliki
(66,7%) (33,3%) (100%) kepercayaan diri rendah yaitu sebanyak
Objektif 7 13 20 47 responden (52,2%), dan member
(35%) (65%) (100%) Fitopia fitness center yang memiliki
Bertanggung 5 13 18
kepercayaan diri tinggi yaitu sebanyak
Jawab (27,8%) (72,2%) (100%)
Rasional dan 12 7 19 43 responden (47,8%). Sehingga dapat
Realistis (63,2%) (36,8%) (100%) disimpulkan bahwa member fitopia
Total 43 47 90 fitness center lebih banyak yang

8
memiliki kepercayaan diri rendah mampu rileks dalam situasi stres seperti
dibandingkan dengan member yang member yang teratur dalam berolahraga
memiliki kepercayaan diri tinggi. di Fitopia fitness center meskipun dalam
Artinya pada member Fitopia tekanan pekerjaan yang dihadapinya,
fitness center yang memiliki member yang memiliki sikap toleransi
kepercayaan diri rendah member yang seperti member yang dapat menghargai
merasa memiliki penampilan fisik yang komentar yang diberikan oleh training
gendut ataupun kurus menjadikan hal mengenai olahraga yang dilakukan. Hal
tersebut sebagai suatu masalah karena ini sejalan dengan yang dikatakan oleh
tidak sesuai dengan apa yang Lauster (2002) mengatakan bahwa ciri-
diinginkannya sehingga berfikir negatif ciri individu yang memiliki kepercayaan
terhadap dirinya membuat member diri yaitu individu mempunyai cara
merasa tidak percaya diri, member pandang yang positif terhadap diri
merasa bahwa dirinya tidak mampu sendiri, toleransi, optimis, tidak
melakukan apa yang dilakukan oleh membandingkan diri dengan orang lain
member lain seperti member yang secara berlebihan, memiliki keberanian,
merasa bahwa latihan pada saat fitness dan memiliki kemampuan untuk
yang ia lakukan akan gagal atau masih membangun hubungan-hubungan sosial.
belum bisa mencapai latihan yang Pernyataan diatas didukung oleh
member lain lakukan sehingga ia merasa Norman (2005) mengatakan bahwa
bahwa penampilan fisiknya tidak lebih berbagai alasan seseorang untuk
menarik dibandingkan dengan member mengikuti fitness diantaranya fitnes
lainnya sehingga membuatnya merasa mampu meningkatkan optimisme, daya
tidak percaya diri, member yang sulit tahan psikologis, kepositifan, kreatifitas,
menyelesaikan permasalahan yang mampu memecahkan masalah, spirit
sering dilakukannya seperti member emosional, kemampuan rileks di situasi
yang sering terlambat dalam mengikuti stres, dan menambah kepercayaan diri.
kelas olahraga di Fitopia fitness center . Aspek objektif merupakan aspek
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan yang memiliki responden terbanyak
oleh Lauster (2002) ciri-ciri individu yaitu berjumlah 20 responden (22,2%).
yang memiliki kepercayaan diri rendah Lauster (2001) objektif adalah orang
yaitu individu merasa bahwa tindakan yang memandang permasalahan atau
yang dilakukan tidak adekuat, merasa sesuatu sesuai dengan kebenaran yang
tidak diterima oleh kelompok atau orang semestinya, bukan menurut kebenaran
lain, tidak percaya terhadap diri sendiri pribadi atau menurut dirinya sendiri.
dan mudah gugup. Artinya pada member Fitopia fitness
Sebaliknya pada member Fitopia center memiliki pandangan objektif
fitness center yang memiliki yaitu dapat menerima arahan serta
kepercayaan diri tinggi yaitu memiliki masukan mengenai olahraga yang akan
cara pandang yang positif terhadap diri dilakukannya sesuai dengan aturan
sendiri seperti member member yang sebagaimana mestinya melakukan
berolahraga ke Fitopia fitness center olahraga yang baik dan benar.
yakin akan mendapatkan goals yang Hasil tabulasi silang antara
diinginkan seperti mendapatkan badan kepercayaan diri dengan usia member
yang sehat dan mendapatkan Fitopia fitness center responden terdiri
penampilan fisik yang diinginkan, mulai usia 18-21 tahun (remaja akhir)

9
yang paling banyak memiliki dewasa yang mencakup perubahan
kepercayaan diri yang rendah yaitu biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
sebanyak 18 responden (58,1%), dan Berdasarkan hasil tabulasi silang
member Fitopia fitness center yang antara kepercayaan diri dengan jenis
berusia 22-40 tahun (dewasa awal) kelamin menunjukan bahwa member
paling banyak memiliki kepercayaan diri Fitopia fitness center yang berjenis
tinggi sebanyak 30 responden (50,8%). kelamin laki-laki yang paling banyak
Sehingga dapat disimpulkan bahwa memiliki kepercayaan diri tinggi yaitu
member Fitopia fitness center yang sebanyak 13 responden (56,5%), dan
berusia 18-21 tahun (remaja akhir) member Fitopia fitness center yang
memiliki kepercayaan diri rendah. Masa berjenis kelamin perempuan paling
remaja lebih banyak memiliki banyak memiliki kepercayaan diri
kepercayaan diri rendah karena pada rendah yaitu sebanyak 37 responden
mengalami berbagai macam perubahan (55,2%). Berdasarkan data tersebut,
baik secara biologis, kognitif, maupun dapat disimpulkan bahwa persentase
sosial-emosional yaitu dimana paling banyak member Fitopia fitness
perubahan-perubahan fisik merupakan center yang memiliki kepercayaan diri
gejala yang dialami pada masa remaja tinggi yaitu laki-laki. Member Fitopia
mengalami pubertas yang berdampak fitness center yang berjenis kelamin
terhadap perubahan-perubahan laki-laki memiliki kepercayaan diri
psikologis, biasanya remaja mengalami tinggi karena member Fitopia fitness
kebingungan mengenai perkembangan center merasa bahwa bentuk fisik
dan pertumbuhan fisik secara lebih ataupun berat tubuh yang ia miliki tidak
cepat, sehingga pada saat remaja mulai menjadi suatu permasalahan sehingga
berpikir dan menginterpretasikan member Fitopia fitness center yang
kepribadian dengan cara-cara yang unik, berjenis kelamin laki-laki berolahraga
sosial-emosional remaja yakni tidak untuk merubah penampilan
kecenderungan remaja untuk menerima fisiknya melainkan ingin menjaga
dunia dan dirinya sendiri sehingga kesehatan dan kebugaran. Pernyataan
berpengaruh terhadap interaksi perilaku diatas didukung oleh Hakim (2002) laki-
individu dan sosialnya. Artinya member laki dan perempuan memiliki
yang berusia remaja mengikuti fitness di kepercayaan diri yang berbeda, terutama
Fitopia merasa bahwa tidak percaya diri pada faktor pencetus rasa kepercayaan
karena mengalami perubahan fisik yang diri tersebut, bagi kaum pria dirinyalah
dialami seperti terlalu gemuk atau terlalu menjadi standar rasa percyaan diri,
kurus membuatnya sulit untuk menerima sedangkan pada wanita lebih banyak
keadaan fisiknya sehingga member ingin mempertimbangkan pandangan di luar
memperbaiki fisik yang dimilikinya atau lingkungan dalam kepercayaan
sesuai dengan apa yang diinginkannya dirinya seperti laki-laki ideal dimana
untuk menunjang penampilan di sosok lelaki yang memiliki kualitas
lingkungan sosialnya. Hal ini sejalan mental mandiri atau faktor kemampanan
dengan yang dikatakan oleh Santrock dibandingkan penampilan fisik,
(2003) mengatakan remaja (adolesence) sementara masih banyak yang
diartikan sebagai masa perkembangan menempatkan kesempurnaan fisik
transisi antara masa anak dan masa sebagai standar wanita ideal.

10
Berdasarkan hasil tabulasi silang dirinya sehingga hanya difokuskan
antara kepercayaan diri dengan tingkat dengan kekurangan yang dimilikinya
pendidikan menunjukan bahwa member seperti member Fitopia fitness center
Fitopia fitness center dengan tingkat yang merasa bahwa penampilan fisik
pendidikan S2 paling banyak memiliki yang dimilikinya merupakan suatu
kepercayaan diri tinggi sebanyak 4 kekurang jika dibandingkan dengan
responden (100%), dan member Fitopia orang lain, hal tersebut menjadi suatu
fitness center yang memiliki permasalahan sehingga membuatnya
kepercayaan diri rendah dengan tingkat menjadi minder dan menimbulkan rasa
pendidikan S1 sebanyak 20 responden ketidak percayaan dirinya.
(57,1%), diikuti SMA/SMK sebanyak Berdasarkan hasil uji tabulasi
26 responden (53,1%), diikuti SMP silang antara kepercayaan diri dengan
sebanyak 1 responden (50%). Menurut dimensi dominan pada member Fitopia
Murdoko (2004) tingkat pendidikan fitness center diperoleh hasil bahwa
mempunyai pengaruh dalam member Fitopia fitness center dengan
menentukan kepercayaan dirinya, dimensi dominan bertanggung jawab
semakin tinggi tingkat pendidikan paling banyak memiliki kepercayaan diri
individu maka semakin banyak hal yang rendah sebanyak 13 responden (72,2%),
diketahuinya sehingga individu tersebut dan member Fitopia fitness center
akan mengenali kekurangan dan dengan dimensi dominan optimis paling
kelebihannya. Artinya member yang banyak memiliki kepercayaan diri tinggi
mengikuti fitness di Fitopia fitness sebanyak 10 responden (66,7%).
center dengan tingkat pendidikan S2 Member Fitopia fitness center dengan
memiliki kepercayaan diri tinggi karena dimensi dominan optimis paling banyak
menyadari kelebihan dan kekurangan memiliki kepercayaan diri tinggi bahwa
yang terdapat didalam dirinya sehingga dirinya tidak merasa malu dengan adaan
dalam melihat kelebihan yang dimiliki fisik yang dimilikinya seperti gendut
member lain menjadikan suatu hal yang ataupun kurus dan yakin bahwa dengan
wajar bahwa setiap individu memiliki mengikuti fitness di Fitopia fitness
kelebihan dan keruangannya masing- center tidak takut gagal bahwa setiap
masing seperti pada member Fitopia latihan olahraga yang member lakukan
fitness center yang tau bahwa di Fitopia fitness center akan
penampilan fisik yang dimiliki gendut mendapatkan manfaat seperti menjaga
ataupun kurus tapi tidak menjadikan hal kesehatan dan kebugaran. Hal ini sejalan
tersebut menjadi masalah karena ia dengan yang dikatakan oleh Lauster
merasa bahwa kelebihan yang ada (2001) optimis dalah sikap positif yang
didalam dirinya yaitu memiliki dimiliki seseorang yang selalu
kesehatan, dan mampu melakukan berpandangan baik dalam menghadapi
aktivitas berolahraga seperti member segala hal tentang diri dan
Fitopia fitness center lainnya kemampuannya. Pernyataan diatas
membuatnya yakin akan kelebihan dan didukung oleh Maysizar (2019) manfaat
kekurangan dirinya sehingga individu dalam mengikuti fitness yaitu
menimbulkan rasa kepercayan diri. menurunkan lemak atau mengendalikan
Sebaliknya member yang mengikuti berat badan secara permanen,
fitness di Fitopia fitness center dengan meningkatkan kualitas hidup,
tingkat pendidikan S1, SMA/SMK, SMP meningkatkan performa olahraga bagi
memiliki kepercayaan diri yang rendah seorang atlet, mencegah berbagai
karena kurang meyadari kelebihan dan macam penyakit degeneratif, menjaga
kekurangan yang terdapat didalam kesehatan dan kebugaran.

11
memiliki kepercayaan diri yang tinggi,
Simpulan hal ini dikarenakan member memiliki
Berdasarkan hasil penelitian kemampuan berfikir positif serta tidak
yang telah dilakukan mengenai takut gagal bahwa setiap latihan
gambaran kepercayaan diri pada olahraga yang member lakukan di
member Fitopia fitness center Fitopia fitness center akan mendapatkan
menujukkan hasil bahwa tingkat manfaat seperti menjaga kesehatan dan
kepercayaan diri member Fitopia fitness kebugaran.
center lebih banyak yang memiliki
kepercayaan diri rendah yaitu sebesar Daftar Pustaka
52,2%, sedangkan pada member Fitopia Akbar, A. (2020, 29 Oktober). 10
fitness center yang memiliki Tempat Gym Murah Di Jakarta
kepercayaan diri tinggi yaitu sebesar Buat Yang Bujetnya RP350 Ribu.
47,8% dengan dimensi dominan objektif Lifepal. Diambil dari:
https://lifepal.co.id/.
yaitu sebesar 22,2%. Pada member
Fitopia fitness center yang berusia 18-21 Andiyati, A., D., W. (2016). Hubungan
tahun (remaja akhir) lebih banyak yang Antara Body Image Dengan
memiliki kepercayaan diri rendah Kepercayaan Diri Siswa Kelas X
Di SMA Negeri Bantul. E-Journal
sebesar 58,1%, dengan jenis kelamin
Bimbingan Dan Konseling, 6(4),
perempuan sebesar 55,2%, sedangkan 80-88. Diambil dari:
pada member Fitopia fitness center yang http://journal.student.uny.ac.id.
berusia 22-40 tahun (dewasa awal) lebih
banyak yang memiliki kepercayaan diri Fikri, D. A. (2018, 1 Januari). Survei
Ungkap Kesadaran Masyarakat
tinggi sebesar 50,8% dengan jenis
Indonesia Terhadap Gaya Hidup
kelamin laki-laki sebesar 56,5%. Sehat Meningkat Hingga 19%.
Member Fitopia fitness center yang Okezone. Diambil dari:
memiliki tingkat pendidikan https://lifestyle.okezone.com.
SMP,SMA/SMK, S1 memiliki
Furnham, A., Badmin, N., & Sneade, I.
kepercayaan diri rendah. Sedangkan (2002). Body Image
member Fitopia fitness center yang Dissatisfaction: Gender
memiliki tingkat pendidikan S2 Differences in Eating Attitudes,
memiliki kepercayaan diri tinggi, bahwa Self-Esteem, and Reasons for
semakin tinggi tingkat pendidikan maka Exercise. Journal of Psychology,
semakin tinggi pula kepercayaan 136(6), 581–596. Doi :
10.1080/00223980209604820.
dirinya.
Diambil dari: http://dx.doi.org.
Temuan dalam penelitian ini
terlihat bahwa member Fitopia fitness Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa
center dengan kemampuan bertanggung Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara.
jawab menjadi rendahnya kepercayaan
diri, hal ini dikarenakan kurangnya Hurlock, E. B. (1997). Psikologi
pemikiran serta sikap yang stabil akan Perkembangan Suatu Pendekatan
kewajiban dalam berolahraga sehingga Rentang Kehidupan. Jakarta:
Erlangga.
membuatnya cemas dan khawatir
dengan penampilan fisiknya. Ifdil, I., Denich, A. U., & Ilyas, A.
Selanjutnya member Fitopia fitness (2017). Hubungan Body Image
center dengan kemampuan yang optimis Dengan Kepercayaan Diri Remaja

12
Putri. Jurnal Kajian Bimbingan Santrock, J. W. (2003). Adolescence :
Dan Konseling, 2(3), 107–13. Perkembangan Remaja. Jakarta:
Diambil dari: Erlangga.
http://journal2.um.ac.id/.
Wiranatha, F., & Supriyadi. (2015).
Irianto, D. P. (2000). Pendidikan Hubungan Antara Citra Tubuh
Kebugaran Jasmani Yang Efektif Dengan Kepercayaan Diri Pada
Dan Aman. Yogyakarta: Lukman Remaja Pelajar Puteri Di Kota
Offset. Denpasar. Jurnal Psikologi, 2(1),
38–47. Diambil dari:
Kany. (2015). Hubungan Antara Body https://ojs.unud.ac.id/.
Image Dengan Konsep Diri Pada
Wanita Yang Melakukan Olahraga
Kebugaran Di Jetset Fitness Center
Palembang. Jurnal Psikologi, 2(3),
1-11. Diambil dari:
http://eprints.binadarma.ac.id/.
Khair & Widiana. (2012). Efektivitas
Pelatihan Pengenalan Diri Untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Pada Remaja Awal. Jurnal
Psikologi Indonesia. 9(2), 131-152.
Diambil dari:
http://psikologi.unj.ac.id/.
Komala, A., & Hardiyansyah, M. (2014,
23 Maret). Memilih Pusat
Kebugaran Fitness. Republika.
Diambil dari:
https://www.republika.co.id.
Lauster, P. (2001). Tes Kepribadian.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Lauster, P. (2002). Tes Keperibadian (D.
H. Gulo, Penerjemah). Jakarta:
Bumi Aksara.
Maysizar, A. P. (2019, 16 Desember).
Tren Gaya Hidup Sehat Di Fitness
Center. Okelifestyle. Diambil dari:
https://lifestyle.okezone.com.
Murdoko, W. H. (2004). Explore Your
Personality-Plush: Prinsip Dasar
Memahami Diri Sendiri Untuk
Mencapai Keberhasilan Dalam
Kehidupan Pribadi Dan Pekerjaan
Tanpa Menyalahkan Orang Lain.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Norman, K. (2005). Fitness And Healty
Lifestyle (Fitness Demi Otak Dan
Mental). Majalah Reps Sportisi
Indonesia, 5(11), 39-42.

13

Anda mungkin juga menyukai