HERPES ZOSTER
Danny Aguswahyudy Jeremy
Pembimbing: dr. Saskia RA Hapsari, Sp.KK, FINSDV
IDENTITAS
Nama: Umar
Umur: 55 Tahun
Alamat: Jalan Cideng Barat
Pekerjaan: Pedagang Sayur Keliling
Status Perkawinan: Sudah Menikah
ANAMNESIS
Autoanamnesis
Keluhan Utama:
Sakit pada leher timbul sejak 2 hari sebelum datang ke
rumah sakit
Keluhan Tambahan:
Timbul vesikel / melinting di tubuh dari 1 hari sebelum
datang ke rumah sakit
Lesi dari leher kanan ke pundak.
Muncul dari leher kanan menyebar ke pundak.
Disertai gatal tetapi pasien tidak menggaruknya
Perih
Nyut-nyutan
Demam
Pegal
Penglihatan ganda (-)
ANAMNESIS
Autoanamnesis
Riwayat Pribadi:
Makan teratur 3x sehari dengan nasi tempe telur
Mandi 1 kali sehari
Tidak selalu mengganti pakaian ketika berkeringat, hanya
menggunakan lap / handuk kecil saja bila berkeringat
Kebiasaan cuci tangan kadang-kadang dengan menggunakan
handsenitizer
Merasa tidak nyaman dan pekerjaan jadi terganggu
IMT: 23,03
PEMERIKSAAN FISIK
Warna Kulit: skin phototype 3
Suhu Kulit: hangat pada perabaan
Kelembapan Kulit: Cukup
Tekstur Kulit: dalam batas normal
Status dermatologis
Lokasi: Belakang telinga kanan, leher kanan bagian luar, bahu kanan,
pipi bagian kanan hingga tulang rahang bawah kanan. Sesuai
dermatom C2-C4
Distribusi: Regional, unilateral, sebagian konfluens, sebagian diskret,
herpetiformis
Bentuk: sebagian teratur, sebagian tidak teratur
Ukuran: Miliar, lenticular dan plakat
Batas: sebagian difuse sebagian sirkumskrip
Efluoresensi: macula eritematosa, papul eritematosa, vesikel
eritematosa, pustule eritematosa, erosi, krusta kuning kehijauan.
PEMERIKSAAN PENUN -
JANG
Pemeriksaan Tzank Smear: pasien menolak
Pemeriksaan Kultur virus: pasien menolak
Pemeriksaan direct fluorescent antibody testing : pasien menolak
RE-
SUME
Pasien Laki-Laki berusia 55 tahun datang dengan keluhan sakit pada leher timbul sejak 2 hari sebelum
datang ke rumah sakit, disertai timbul vesikel pada leher hingga pundak sejak 1 hari lalu, muncul dari leher
dahulu lalu ke pundak, gatal, perih, nyut-nyutan, pegal dan demam. Pasien sebelum ke dokter
mengoleskan minyak kotik dan minum Panadol merah, setelah minum merasa lebih baik sebentar. Pernah
mengalami cacar air pada waktu masih anak- anak. Di tempat kerja tidak diketahui adanya yang
mengalami penyakti serupa. Keluarga tidak terdapat gejala serupa dan dalam keadaan sehat. Makan teratur
3x sehari dengan nasi tempe telur Mandi 1 kali sehari, tidak selalu mengganti pakaian ketika berkeringat,
kebiasaan cuci tangan kadang-kadang dengan menggunakan handsenitizer Merasa tidak nyaman dan
pekerjaan jadi terganggu. Tidak terdapat adanya alergi.
Pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 130/80mmHg, nadi 88 x/menit, napas 14x/menit dan suhu
37.7 oC. Berat badan 65kg, tinggi badan 168cm. Pemeriksaan kepala, thoraks, abdomen dan ekstremitas
dalam batas normal. Pemeriksaan status dermatologis ditemukan suhu kulit hangat pada perabaan. Lesi
lokasi belakang telinga kanan, leher kanan bagian luar, bahu kanan, pipi bagian kanan hingga tulang
rahang bawah kanan. Sesuai dermatom C2-C4; distribusi regional, unilateral, sebagian konfluens, sebagian
diskret, herpetiformis, bentuk sebagian teratur, sebagian tidak teratur; ukuran miliar, lenticular dan plakat,
batas sebagian difuse sebagian sirkumskrip; efluoresensi macula eritematosa, papul eritematosa, vesikel
eritematosa, pustule eritematosa, erosi, krusta kuning kehijauan.
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang karena pasien menolak
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja: Herpes Zoster
Diagnosis Banding:
Herpes simpleks zosteriformis
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis venenata
Penyakit Duhring
Infeksi bakteri setempat
PENATALAK-
SANAAN
Farmakologi Non-Farmakologi
R/ Acyclovir tab 400 mg No. LXX Terapi Supportif
S5 dd tab 2 Istirahat
Komplikasi Mata
Keterlibatan saraf trigeminal cabang pertama
Keratitis
Komplikasi THT
Sindrom Ramsay Hunt
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam: dubia ad bonam
Ad kosmetikum: dubia ad malam
TINJAUAN PUS-
TAKA
DEFINISI HERPES ZOSTER
Herpes zoster / shingles merupakan penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi vesicular
berkelompok dengan dasar eritematosa disertai nyeri radicular unilateral yang umumnya
terbatas di satu dermatom.
Reaktivasi infeksi laten endogen virus varisela zoster di neuron gangliaon sensoris, radiks
dorsalis dan saraf kranialis atau ganglion saraf otonomik yang menyebar ke jaringan saraf dan
kulit dengan segmen yang sama
Etiologi reaktivasi virus Varicella zoster
Transmisi
Orang dengan lesi herpes zoster aktif dapat menyebarkan infeksi VZV dan menyebabkan varicella
pada orang yang belum pernah menderita varicella atau menerima vaksin varicella.
Setelah varicella sembuh, orang-orang ini berisiko terkena herpes zoster.
Lesi herpes zoster aktif menular, melalui kontak langsung dengan cairan vesikuler, sampai mengering
dan mengeras.
EPIDEMIOLOGI
Terjadi secara sporadic di sepanjang tahun tanpa
mengenal musim
2-3 kasus per 1000 orang/tahun
Topikal
Kompres terbuka dengan Burowi atau solusio calamine dapat digunakan pada lesi akut untuk mengurangi nyeri.
Solusio Burowi (aluminium asetat 5%) dilakuakn 4-6 kali per hari selama 30-60 menit.
Kompres dingin dengan cold pack
AINS topical seperti bubuk aspirin dalam klorofon atua etil eter, krim indometasin dan diklofenak banyak dipakai.
Asam asetil salisilat topical dalam pelembab lebih efektif dibandingkan aspirin oral dalam etil eter atau kloroform
dilaporkan aman dan bermanfaat menghilangkan nyeri beberapa jam.
Kortikosteroid topical
Krim/losio yang mengandung kortikostroid tidak dapat digunakan.
Terima Kasih