“Dan suruhlah kepada manusia untuk mengerjakan haji nscayai mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai untayang kurus2, mereka datang dari
tiap-tiap penjuru yang jauh?”.(27). Supaya mereka nyaksikan berbagai manfaat bagi
mereka dan mereka menyebut nama allah dalam beberapa hari yang telah ditentukan
atas apa yang dia merezkikan pada mereka dari binatang ternak, maka makanlah
sebagian darinya dan beri makanlah orang-orang yang sengsara orang-orang fakir”
(28).
Tujuan melaksanaka ibadah Haji adalah untuk membina dan membentuk rasa
kemanusiaa, persatuan dan persaudaraan. Berarti melaksankan haji bukanlah sekedar
kurban dan bepergian jauh dengan fisik dan biyah yang cukup, akan tetapi untuk dapat
menebalkan rasa kemanusiaan, membela dan memihak kaum yang sengsara, serta dapat
membuat manusia gembira dan penuh harapan di bawah Mahabbah Allah Swt. Sejak
Ihram sampai wukup di padang arafah, semuah rangkaian manasik haji tersebut, adalah
pembebasan manusia dari perangkap duniawi, yaitu pangkat, golongan, harta benda
bahkan keluarga.
Kenyataannya tidak banyak dari para pelaku ibadah haji berhasil, karena mereka
menganggap ibadah haji sebagai kebiasaan rutine tanpa penghayatan. Napak tilas tradisi
Ibrahim Dan Ismail As menjadi perjalanan biasa seperti ibadah sholat Izul Adha pagi hari
ini. Pelaksanaan ibadah haji tidak ada pengaruhnya atau korelasinya dengan perilaku
sehari-hari. Karena para pelaku Ibadah haji masih banyak yang korupsi, tidak jujur, tidak
adil,membiarkan orang-orang miskin dan menghardik anak yatim. Banyak manusia
sekarang ini terperangkap dalam kegelapan di tengah benderang kota yang hirup piuk
degan keramaian yang menggila., sehingga dengan muda mereka saling merampok,
menindas, memperkosa hak-hak anak cucu dan generasi penerus. Banyak manusia yang
mengaku berperadaban, dengan enteng bertindak sadis dengan dalih kemanusiaan
sehingga tidak mungkin disalahkan, bahkan ada yang berdalih syariah. Apa yang mereka
cari telah mengahabiskan waktu, tenaga dan kesempatan. Waktunya dihabiskan utuk
bekerja dan bekerja menjari keduaniaan sehingga mereka semakin jauh dari taqarrub
Ilallah.
Ratusan dan ribuan bahkan jutaan Umat islam kini sedan melaksankan nafak tilas Ibadah
haji. Sesudah wukuf di Arafah, besok malam mereka akan menuju Mina, selanjutnya
mereka bersama jutaan umat islam lainnya ke Makah untuk melaksanakan Tawaf wada
di Kaabah. Disisi utara ka’bah setengah melingkat Hijir Ismail, disisi tenggara
menempel hajar Aswad, sejajar hajar aswad setinggi 1 meter sebesar buah kelapa
hijauh. Sejajar sudut hajar aswad dalam garis lurus di atas altar Ka’bah berwarna coklat
seleber beberapa puluh cm dikenal dengan rukun Yamani, daria mana hitungan awal
tawaf 7 x dimulai dan di akhiri. Ka’bah berlapis emas sekitar 300 kg emas murni, antara
hajar aswad dengan pintu ka’bah terdapat Multazam, di sudut luar sekitar 20m berdiri
makam Ibrahim, sekitar 30 m dari pintu ka’bah terdapat jalan turun masuk terowongan
terbuat dari marmer putih jalan menuju sumur Zam-zam yang letaknya kira2 di
bawah hajar aswad. Dari sumur inilah konon semua penduduk Makah mengambil air dan
jutaan jama’ah haji mengambil air.tiap hari dan tiap tahun.
Lari lari kecil di Bukit Shafa dan Marwah adalah, diaawali dengan kegelisahan Siti
Hajar mencari air utk kelangsungan hidup bay Ismail, Pancaran air yang memancar dari
kakinya Ismail memberikan harapan dari keputus asaan Siti Hajar. Islam diwahyukan
adalah bukti kerahman rahiman Tuhan pada hambanya, sehingga timbul harapan hidup
dari keputus asaan ditengah-tengah kerasnya hidup. Dalam kehidupan moderen ini jutaan
manusia masih kelaparan, banyak manusia hidup dalam bayang2 ketakutan dan ancaman
antar sesama manusia. Api perang masih mengembara, bentrok antar anak muda masih
terus berlangsung dan terjadi hamper setiap tahun. Semangat dakwah dan pendidikan
islam harus tetap berjalan dan dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitasnya.
Tawaf dan melempar jamrah serta rangakian manasik haji lainnya mempunyai pengaruh
social dan rasa keagamaan yang mendalam bagi pelakunya.
Beragama adalah cara tuhan agar manusia menjadi manusiawi yang ramah dan santun
terhadap sesamanya, agar mereka punya harapan mejadi muslim kaffah keluar dari segala
kesengsaraan dalam seluruh kehidupan. Kaum muslimin harus menampakan wajah tuhan
yang rahman rahim, manusiawi, dan bukan wajah tuhan dalam bentuk wajah pendendam.
Diutusnya Rasul dan Nabi serta diturungkannya firman allah adalah untuk manusia.
Tidak ada bukti lain yang dapat diperoleh kecuali bahwa agama dan islam adalah agama
yang bertujuan membuat seluruh manusia bergembira dan menjadi lebih manusiawi.
Toleransi kemanusiaan begitu jelas dalam seluruh epesiode kerasulan Muhammad,
Tradisi Ibrahim, Musa dan Isa Ibnu Maryam serta dalam seluru tradisi rasul pada
Umumnya. Muhammad menyusun Undang Undang Madinah melibatkan semuah
masyarakat dari berbagai keyakinan, dan point-point yang di tetapkan adalah dalam
rangka merangkul dan mnegayomi semua keyaiknan, seprti kaum Zimmy atau naon islam
boleh hidup bebas dalam wilayah Madinah, dengan syarat membayar Jiziyah.
Muhammad masuk kota mekah pada tahun 8 hijriyah kemudian membebaskan atau
memaafkan seluruh isi kota Mekah tidak terkecuali
Risalah Muhammad Saw dan Para rasul lainnya adalah kisa pembebasan manusia dari
berbagai bentuk penindasan dan penderitaan. Seluruh risalah adalah pemberi harapan
mereka yang tertindas dan mau menundukan diri dalam islam..
Mari kita telusuri jejak risalah dan nafak tilas Ibrahim dan Ismail dalam pelaksanaan
Ibadah Haji, agar kita semua menemukan jati diri kemanusiaan kita. Menemukan
kembali kesegaran hidup penuh gembira, penuh perkawanan dan persaudaraan. Inilah ciri
khas islam yang rahmatan lil alamiin. Kurban hewan adalah symbol pembelaan mereka
yang sengsara, symbol cinta kasih antar sesamahnya lebih dari diri sendiri . mereka
adalah orang-orang yang shaleh dn hanya kepada mereka bumi ini diwariskan. Allah
berfirman surat Al Anbiya ayat 105:
Artinya: “Dan sesungguhnya telah kami tulis dalam Zabur sesudah lauhil mahfudz,
bahwa bumi hanya diperuntuhkan kepada bagi hamba-hamba –ku yang shaleh”
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari napak Tilas Ibrahim dalam
rangkaian Ibadah Haji atau manasik haji.