Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL

DASAR PERTUKARAN INTERNASIONAL

Dosen Pengampu:

Reza Kurniawan Sekedang.,S.E.,M.Si

Disusun oleh

Martin Lasmando Simangunsong 220501124

Shania Hanim 220501132

Andreas Mandalahi 220501131

Tengku Zuhulaifa 220501134

Dai Kumandang Sihar 220501144

Antonius Dicky Febrio Sidabutar 220501140

Nurul Adha A BR Sebayang 220501156

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1
2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
Latar Belakang...................................................................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
Tujuan...............................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................9
3.2 SARAN................................................................................................................................9
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………....10

2
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perdagangan internasional adalah kegiatan perekonomian yang sangat penting bagi


setiap negara.Hal ini dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang kurang
optimal produksinya di dalam negeri,merangsang pertumbuhan perekonomian,dan
menmcapai kemakmuran dan keuntungan.Kegiatan lebih lanjut dikenal dengan ekspor
impor.Semakin zaman berkembang,keadaaan ini semakin kompleks dimana tidak hanya
terjadi transaksi barang dan jasa namun juga ada arus investasi dan modal .Faktor yang
berpengaruh dalam perdagangan internasional adalah faktor harga dan biaya,perbedaan
nilai tukar,dan kondisi ekonomi dan politik di negara yang bersangkutan.
Jadi,penting untuk mengetahui dasar-dasar pertukaran internasional,termasuk sejarah
terjadinya pertukaran internasional ini.Diharapkan makalah ini dapat menambah
pengetahuan mahasiswa.
.

Rumusan Masalah

1.Bagaimana sejarah terjadinya pertukaran internasional ?


2.Seperti apa model dasar pertukaran perdagangan internasional ?
3.Bagaimana kedudukan Indonesia dalam perdagangan internasional

Tujuan

1.Mengetahui sejarah terbentuknya pertukaran internasional


2.Mengetahui model dasar pertukaran perdagangan internasional
3.Mengetahui bagaimana kedudukan Indonesia dalam perdagangan internasional

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Terjadinya Pertukaran Internasional


Perdagangan internasional sudah terjadi sejak zaman dahulu dan dilakukan oleh
bangsa-bangsa besar seperti Mesir,China,Romawi.Hal ini bisa juga dipengaruhi oleh faktor
luasnya daerah ekspansi mereka di bidang militer sehingga hal-hal yang berkaitan dengan
perekonomian juga harus mengikuti perkembangan.Dengan jaringan perdagangan yang luas
mereka mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat lain dan dilindungi oleh penguasa
setempat.

Diketahui pertama sekali perdagangan internasional dimulai di zaman pra-sejarah


dimana orang-orang di suatu suku melakukan interaksi ekonomi dengan suku
sekitarnya.Namun kegiatan dan struktur perekonomian internasional yang lebih kompleks
dimulai dari zaman kerajaan-kerajaan kuno hingga sekarang.Contohnya antara Bangsa
Sumeria dan Mesopotamia.Terjadi sekitar tahun 3000 SM,dimana Mesopotamia yang kaya
akan sumber daya alam seperti tanah liat,kayu bertukar dengan hasil pertanian seperti
gandum dan hasil pertanian lain oleh bangsa Sumeria.Hal ini tentunya terjadi karena
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mencari dari luar
daerah atau teritorial.

Lalu muncullah kerajaan-kerajaan kuno yang melakukan ekspansi besar-besaran ke


daerah lain.Sehingga masalah ekonomi yang dihasilkanpun semakin kompleks.Misalnya
adalah kota Konstantinopel di wilayah Kekaisaran Romawi Timur di perbatasan Eropa dan
Asia.Letaknya yang strategis menjadikannya tempat pusat pedagang dari seluruh dunia.Kota
ini juga terkenal akan pelabuhannya yang besar dan strategis yaitu di Selat Bosporus yang
menghubungkan Laut Hitam dan Marmara.Barang-barang yang diimpor biasanya adalah kain
sutera,kayu manis,rempah-rempah dan barang mewah lainnya.Selain strategis dalam
perekonomian laut,juga strategis untuk perekonomian darat.Menghubungkan kota Anatolia.
Kota ini terletak di ujung barat Jalur Sutera yang menghubungkan Asia Tengah dengan
Mediterania.

Di Eropa sendiri kita bisa melihat Konstantinopel,ibukota Kekaisaran Romawi Timur


atau Byzantium yang menjadi pusat perdagangan di Eropa.Kota ini menjadi simpang rute
perjalanan perdagangan para pedagang yang terletak di antara Asia,Eropa,dan Afrika.Karena
lokasinya yang strategis menjadikannya Pelabuhan dan tempat persinggahan barang dari

4
ketiga benua dan menjadikannya negara yang makmur dan berperang penting dalam
perdagangan.

2.2 Model Dasar Pertukaran Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang


tidak bisa dipenuhi secara mandiri.Oleh karena itu maka diadakanlah transaksi dengan negara
lain untuk memenuhi permintaan.Selain itu perdagangan internasional juga dilakukan untuk
mencari keuntungan dan menambah kekayaan.

Pelaku bisnis internasional adalah warga negara yang memiliki bisnis, lembaga
pemerintah, atau organisasi bisnis lainnya. Tentunya masyarakat suatu negara membutuhkan
barang atau jasa yang tidak tersedia di negara tempat tinggalnya. Adanya perdagangan antar
negara tentunya semakin memudahkan dalam memenuhi kebutuhan warga masing-masing
negara perdagangan, misalnya Indonesia membutuhkan mesin-mesin modern untuk
mengolah sawah, maka negara asing menyediakan mesin-mesin tersebut. kebutuhan dan
saling menguntungkan. Tentunya perdagangan antar negara ini sangat menguntungkan dan
menguntungkan kedua belah pihak. Negara yang membutuhkan barang atau jasa dibantu
untuk memenuhi kebutuhannya. Dan negara-negara yang menawarkan barang dan jasa juga
mendapat keuntungan ekonomi dari negara lain.

Lalu bagaimana dengan model dasar tukar perdagangan internasioanal ?Dalam


membahas perdagangan sangat erat kaitannya dengan istilah Term of Trade.Perdagangan
internasioanal bukan hanya membahas tentang keuntungan Ekspor dilakukan karena
harganya lebih tinggi dijual ke luar negeri dan hasil dari ekspor ini juga dipakai untuk
mengimpor barang dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.Jika harga
barang ekspor tinggi,maka keadaan perekonomian negara tersebut bisa dikatakan
baik.Sedangkan jika sebaliknya maka keadaan ekonomi di negara tersebut kurang baik.Selain
itu ada faktor lain,seperti kualitas barang ekspor lebih rendah dibandingkan barang
impor,sehingga posisi barang ekspor kurang dalam pasar global.Ungkapan ini sering disebut
sebagai dasar pertukaran atau Term of Trade yang artinya perbandingan kuantitatif antara
ekspor dengan impor,yang mencerminkan posisi komersial atau negara dalam suatu periode
tertentu.

5
Ekspor barang negara berkembang seringkali hanyalah barang dengan pemakaian
jangka pendek dan sebaliknya ekspor barang negara maju adalah pemakaian jangka panjang
sehingga devisa negara berkembang terus melemah.Berikut adalah konsep dasar tukar:

1.Net Barter Term of Trade adalah perbandingan indeks harga ekspor (Px) dengan
indeks harga impor (Pm) atau diformulasikan dengan N=Px/Pm.Kenaikan N terjadi berarti
perkembangan perdagangan luar negeri yang baik dimana ekspor lebih banyak dari impor.

Contoh:N1965=100(tahun dasar 1965)

Px2005=95(indeks harga ekspor tahun 2005).

Pm2005=105(indeks harga impor tahun 2005).Ditanya N2000

Maka untuk mencari tinggal Px/Pm=95/105=90,48%.

Artinya mulai dari 1965-2000,harga ekspor turun sebanyak 90,48% dibandingkan nilai
impornya.

2.Gross Barter Term of Trade adalah perbandingan antara indeks kuantitas


ekspor(Qx)dengan indeks kuantitas impor(Qm) dan diformulasikan
denganG=Qx/Qm.Apabila nilai expor atau G tinggi,berarti negara tersebut kurang
diuntungkan,karena nilai ekspornya lebih rendah dari impor.

3.Income Term of Trade adalah penting bagi negara berkembang karena


menunjukkan kemampuan sebuah negara untuk mengimpor barang-barang dari hasil
ekspor.Dapat diformulasikan dengan I=N.Qx.

Contoh masih sama seperti soal di atas namun ditambahkan dengan Qx2005=115.

Maka I=(95/105).115=104,53.Artinya kemampuan ekspor didasarkan pada penerimaan


ekspor naik sebesar 4,05% meskipun N harus turun.Dinamika angka Income Term of Trade
ini dipengaruhi oleh kemampuan sebuah negara untuk melakukan impor.Kenaikan nilai I
menunjukkan suatu negara memeroleh jumlah impor dengan dasar kenaikan nilai
ekspornya.Kemampuan mengimpor akan lebih besar jika dipertimbangkan adanya aliran dana
yang masuk selain eskpor.

4.Factorial Term of Trade adalah penghitungan dasar tukar,maka konsep ini


dinamakan demikian yang dibedakan lagi menjadi single dan double.Diformulasikan masing-

6
masing sebagai berikut :1.Single Factorial Term of Trade S=N.Zx dan Double Factorial Term
of Trade dirumuskan dengan D=N.(Zx/Zm)=(Px.Zx)/(Pm/Zm).

Dimana Zx adalah indeks produktivitas barang ekspor dan Zm adalah indeks produktivitas
barang impor.

Contoh:Px=110 artinya harga eskpor naik 10% dan Zx=105 berarti produktivitas barang
ekspor naik 5% per unit.Pm dan Zm=100 maka S=(110.105)/(100.100)=115.Maka Single
Factorial Term of Trade naik sebesar 15%.

Apabila Zm=110 maka D=(110x105)/(100x110)=105.Double Factorial Term of Trade naik


sebesar 5%.

Pada kenyataannya kenaikan factorial term of trade sulit dihitung dan jarang
digunakan.Biasanya dipakai untuk menunjukkan bahwa kita harus memerhatikan beberapa
faktor produksi atau ada tidaknya keseragaman dalam faktor tenaga kerja.

2.3 Bagaimana kedudukan Indonesia dalam perdagangan internasional ?

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki posisi strategis dalam perdagangan
internasional.Terletak di antara dua benua dan dua samudera dan juga dengan sejumlah besar
kekayaan alam.Misalnya minyak bumi,gas alam,nikel,hasil pertanian dan rempah-
rempah,hasil laut,hasil peternakan,logam mulia.Hal ini menarik minat para investor untuk
berinvestasi dan melakukan perdagangan dengan Indonesia.

Tercatat pada 2020 silam,jumlah keseluruhan perdagangan internasional Indonesia


mencapai angka 365,9 miliar USD dengan ekspor senilai 168,8 miliar USD dan impor
sebesar 197,1 miliar USD.Salah satu faktor yang memengaruhi posisi Indonesia dalam
perdagangan internasional adalah perjanjian perdagangan dengan negara lain,misalnya
ASEAN,China,Jepang,Korea Selatan,Australia,dsb.Namun ada beberapa tantangan berupa
tarif impor yang tinggi dan hambatan non tarif yang ketat yang tentunya berpengaruh besar
dalam perdagangan internasional Indonesia.Ada juga tantangan internal seperti kualitas
SDM,infrastruktur yang kurang memadai,dan proses perizinan yang rumit.

Dalam perdagangan internasional,mata uang yang dipakai kebanyakan dalam


transaksi adalah Dolar Amerika Serikat.Lalu bagaimana dengan kondisi kekuatan rupiah
dalam perdagangan internasional ?

7
Seperti yang kita ketahui bahwa rupiah adalah mata uang resmi negara Indonesia.Indonesia
memiliki tantangan tersendiri untuk menjaga kestabilan nilai rupiah .Kestabilan ini
memengaruhi perekonomian internal Indonesia dan ketergantungan Indonesia pada
perekonomian internasional.Pada 2020,nilai rupiah mengalami fluktuasi signifikan,terutama
pada periode awal Pandemi Covid-19.Nilainya melemah sampai ke angka Rp.16.575 per
dolar AS.Melemahnya nilai rupiah ini berpengaruh pada produk Indonesia yang menjadi
lebih mahal dalam pasar internasional.Berlaku juga sebaliknya,saat nilainya menguat,hal ini
akan membantu produk ekspor Indonesia dalam pasar internasional.Selain itui ada juga faktor
eksternal yang memengaruhi nilai rupiah seperti fluktuasi atau perubahan harga komoditas
dunia,kenaikan suku bunga,dan ketidakstabilan geopolitik internasional

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dasar dari pertukaran internasional adalah bahwa perdagangan antar


negara dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi semua pihak yang terlibat dalam
perdagangan tersebut. Pertukaran internasional memungkinkan negara-negara untuk
memanfaatkan keunggulan komparatif dan spesialisasi dalam produksi, sehingga
menghasilkan peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta dapat meningkatkan
kemakmuran ekonomi secara keseluruhan.

Namun demikian, pertukaran internasional juga memiliki beberapa risiko dan


dampak negatif, seperti hilangnya lapangan kerja di sektor yang kurang kompetitif,
ketimpangan perdagangan, dan dampak lingkungan yang mungkin timbul dari aktivitas
perdagangan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola perdagangan internasional secara
bijak dan berkelanjutan, serta memperhitungkan dampaknya secara keseluruhan bagi
masyarakat dan lingkungan

3.2 SARAN

Setelah mempelajari materi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan


pengetahuan bagi para mahasiswa sehingga kelak setelah lulus dari perkuliahan,ilmunya bisa
diaplikasikan di dunia nyata dan akhirnya bisa membangun fondasi perekonomian yang
kokoh dan berkelanjutan di masa depan.Sebagai seorang mahasiswa harus peka juga terhadap
isu perekonomian internasional,sehingga bisa memberikan aspirasi yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi.

9
DAFTAR PUSTAKA

O'Rourke, K.H., & Williamson, J.G. (2002). When Did Globalization Begin? European
Review of Economic History, 6(1), 23-50.

Pomeranz, K. (2000). The Great Divergence: China, Europe, and the Making of the Modern
World Economy. Princeton University Press.

Rosenberg, N. (1982). Inside the Black Box: Technology and Economics. Cambridge
University Press.

Krugman, P. R., Obstfeld, M., & Melitz, M. J. (2014). International Economics: Theory and
Policy (10th ed.). Pearson.

Salvatore, D. (2018). International Economics (12th ed.). Wiley.

Feenstra, R. C., & Taylor, A. M. (2017). International Macroeconomics (4th ed.). Worth
Publishers.

Widodo, T. (2018). Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional (2nd ed.). Salemba
Empat.

Mankiw, N. G., & Sulistyo, H. (2016). Prinsip-prinsip Ekonomi (7th ed.). Erlangga.

Simatupang, P. (2018). Ekonomi Internasional (3rd ed.). Salemba Empat.

Soekarno, R. D. (2018). Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan (1st ed.). CV. Rajawali
Pers.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2022). Perdagangan Internasional Indonesia


2021.Diaksespada26April2023darihttps://www.kemendag.go.id/files/pdf/2022/03/18/
perdagangan-internasional-indonesia-2021

Bank Indonesia. (2021). Ekonomi Indonesia dalam Kajian 2021. Diakses pada 26 April 2023,
dari https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi/ekonomi-indonesia-dalam-kajian/
Contents/Ekonomi%20Indonesia%20dalam%20Kajian%

10

Anda mungkin juga menyukai