P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
LATAR BELAKANG
“Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan
analisis jabatan dan analisis beban kerja”
(Pasal 56, UU 5 TAHUN 2014)
P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
LANDASAN HUKUM
UU 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN
D I L A K U K A N O L E H I N S T A N S I P E M E R I N T A H DILAKUKAN
OLEH BKN
HASIL PENYUSUNAN
KEBUTUHAN ASN
Hasil penyusunan kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan ASN setiap tahun terdiri dari:
✓ Informasi Jabatan;
✓ Jumlah kebutuhan Pegawai ASN; dan
✓ Peta jabatan pada masing-masing unit
organisasi
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN
1 ANALISIS JABATAN
Proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan
penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan
P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
INFORMASI JABATAN
Merupakan hasil / keluaran dari proses analisis jabatan
TAHAPAN PELAKSANAAN
ANALISIS JABATAN
PENGUMPULAN PENGOLAHAN VERIFIKASI
PERSIAPAN
DATA JABATAN DATA JABATAN JABATAN
1 NAMA JABATAN • Jabatan Struktural (JPT & JA) Merujuk pada SOTK Instansi
• Jabatan Pelaksana merujuk pada Peraturan Menteri tentang
nomenklatuf jabatan pelaksana
• Jabatan Fungsional merujuk pada Peraturan Menteri tentang
Penetapan JF
4 IKHTISAR JABATAN Merupakan ringkasan tugas yang dilakukan Pemangku Jabatan, yang
tersusun dalam satu kalimat dan mencerminkan pokok tugas Jabatan
serta memenuhi kaidah WHW
INFORMASI JABATAN
NO ISI INFORMASI JABATAN POIN PENTING
6 TUGAS POKOK Paparan atau uraian atas semua tugas jabatan yang harus
dilakukan oleh pemangku jabatan
7 HASIL KERJA Merupakan suatu keluaran atau output dari pelaksanaan tugas
Jabatan yang dapat diukur atau dihitung berdasarkan bukti fisik
kegiatan.
12 KORELASI JABATAN Hubungan kerja antara jabatan yang dianalisis dengan jabatan
lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas secara vertikal,
horizontal dan/atau diagonal baik di dalam maupun di luar
Instansi Pemerintah dalam hal melaksanakan tugas pokok
Jabatan.
15 SYARAT JABATAN persyaratan minimal lain yang dapat dipenuhi oleh pegawai untuk
menduduki suatu jabatan, agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik.
(Keterampilan, Bakat Kerja, Tempramen Kerja, Minat Kerja, Upaya
Fisik, Kondisi Fisik & Fungsi Pekerja)
16 PRESTASI KERJA Prestasi Pemangku Jabatan yang diharapkan bernilai baik atau
sangat baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang manajemen kinerja.
4 IKTISAR JABATAN :
5 KUALIFIKASI JABATAN
a Pendidikan :
b Diklat
1). Penjejangan :
2). Teknis :
c Pengalaman :
FORMULIR INFORMASI
JABATAN
6 TUGAS POKOK
JUMLAH WAKTU WAKTU KERJA KEBUTUHAN
NO URAIAN TUGAS HASIL KERJA BEBAN KERJA PENYELESAIAN EFEKTIF PEGAWAI
1 TAHUN (JAM) 1 TAHUN 1250
1 0 0 1250 0,000
2 0 0 1250 0,000
JUMLAH 0,000
JUMLAH PEGAWAI 0 Orang
7 HASIL KERJA :
NO HASIL KERJA SATUAN
1 Dokumen
2 Dokumen
8 BAHAN KERJA :
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS
1
9 PERANGKAT KERJA :
NO PERANGKAT KERJA PENGGUNAAN UNTUK TUGAS
1
2
FORMULIR INFORMASI
JABATAN
10 TANGGUNG JAWAB :
a
b
11 WEWENANG :
a
b
12 KORELASI JABATAN :
NO JABATAN UNIT KERJA/ INSTANSI DALAM HAL
1
2
ANALISIS BEBAN
KERJA
“Teknik Manajemen yang digunakan untuk menghitung
jumlah kebutuhan pegawai atau Pemangku Jabatan
berdasarkan sejumlah target pekerjaan yang harus
diselesaikan pada satuan waktu tertentu.”
P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
PELAKSANAAN
ANALISIS BEBAN KERJA
▸ Digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan pegawai atau Pemangku
Jabatan berdasarkan sejumlah target pekerjaan yang harus diselesaikan
pada satuan waktu tertentu
21
ASPEK-ASPEK DALAM
ANALISIS BEBAN KERJA
1. URAIAN TUGAS
paparan semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok pemangku
jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja menggunakan
perangkat kerja dalam kondisi
tertentu.
ASPEK-ASPEK DALAM
ANALISIS BEBAN KERJA
2. NORMA WAKTU (Variabel Tetap)
Waktu yang dipergunakan untuk menghasilkan/menyelesaikan
produk/hasil kerja.
Perubahan kebijakan
▸ Laporan kegiatan seminggu sekali. Hari Kerja Efektif dalam 1 tahun untuk 5
hari kerja = 235 hari. Volume kerja 1 tahun adalah 235 : 5 = 47 frekuensi.
▸ Laporan kegiatan sebulan sekali, maka volume kerja dalam 1 tahun adalah
235 : 20 = 11,75 dibulatkan menjadi 12 frekuensi.
ASPEK-ASPEK DALAM
ANALISIS BEBAN KERJA
4. WAKTU KERJA EFEKTIF
Sesuai dengan kriteria alat ukur (Valid, Konsisten dan Universal) maka dalam
pelaksanaan analisis beban kerja digunakan jam kerja efektif yang harus diisi dengan
tindak kerja untuk menghasilkan berbagai produk baik yang bersifat konkrit (benda)
atau abstrak (jasa). Jam kerja efektif adalah Jam kerja formal dikurangi dengan waktu
kerja yang hilang (allowance) sebesar 30%.
➢ Jam kerja formal: 37 jam 30 menit per minggu (Keputusan Presiden Nomor 68
Tahun 1995 )
➢ Jam kerja efektif: 70% x 37 Jam 30 Menit = 26,25 Jam dibulatkan menjadi 26 Jam 30
Menit per minggu
ASPEK-ASPEK DALAM
ANALISIS BEBAN KERJA
4. WAKTU KERJA EFEKTIF (lanjutan)
5 hari kerja 6 hari kerja
Libur Sabtu-Minggu 104 hari Libur Minggu 52 hari
Libur Resmi (*) 14 hari Libur Resmi (*) 14 hari
Cuti 12 hari Cuti 12 hari
130 hari 78 hari
Hari kerja efektif = 365 – 130 hari = 235 hari Hari kerja efektif = 365 – 78 hari = 287 hari
Jam kerja efektif = 26,5 jam / 5 = 5,5 dibulatkan Jam kerja efektif = 26,5 jam / 6 = 4,4 dibulatkan
menjadi 5 jam 30 menit menjadi 4 jam 30 menit
235 hari x 5 jam 30 menit/hari = 1245 jam 287 hari x 4 jam 30 menit/hari = 1250 jam
dibulatkan menjadi = 1.250 jam dalam setahun dibulatkan menjadi = 1.250 jam dalam setahun
(*) menyesuaikan hari libur nasional dan hari libur kedaerahan
TAHAPAN PELAKSANAAN
ANALISIS BEBAN KERJA
PENGUMPULAN
DATA DAN
INFORMASI VERIFIKASI DAN
JUMLAH BEBAN VALIDASI HASIL
PENGOLAHAN
PERSIAPAN KERJA DAN PENGHITUNGAN
DATA
WAKTU KEBUTUHAN
PENYELESAIAN PEGAWAI
SETIAP URAIAN
TUGAS
PENDEKATAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
JUMLAH DAN JENIS JABATAN
NO PENDEKATAN POIN PENTING
1 HASIL KERJA ➢ Pendekatan ini untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik/kebendaan atau non
fisik yang dapat dikuantifisir.
➢ Informasi yang diperlukan :
• Wujud hasil kerja dan satuannya
• Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus
dicapai
Jumlah Hasil Kerja X 1 orang
SKR • Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja
2 OBJEK KERJA ➢ Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah
objek yang harus dilayani.
➢ Informasi yang diperlukan :
3 PERALATAN KERJA ➢ Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan
kerjanya.
➢ Informasi yang diperlukan :
• Jumlah dan satuan alat kerja
Jumlah Peralatan Kerja • Jabatan yang diperlukan dalam pengoperasian alat kerja
X 1 orang
Rasio penggunaan alat kerja
• Rasio jumlah pegawai per alat kerja
4 TUGAS PER TUGAS ➢ Pendekatan ini dipergunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan yang
JABATAN hasil kerjanya abstrak atau beragam yang artinya hasil kerja dalam jabatan tersebut
banyak jenisnya.
➢ Informasi yang diperlukan :
• Uraian tugas
• Satuan hasil
• Waktu penyelesaian rata-rata setiap uraian tugas
Beban Kerja x Waktu Penyelesaian X 1 orang • Jumlah beban kerja dari setiap uraian tugas
Waktu Kerja Efektif
• Waktu kerja efektif
CONTOH PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
1. Hasil Kerja
Contoh:
Jabatan : Pengolah Data
Hasil Kerja : Data entri
Beban Kerja/Target Hasil : 200 data entri setiap hari
Standar Kemampuan Pengentrian : 30 data entri per hari
200 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = × 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 6,67 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 7 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
30 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖
CONTOH PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
2. Objek Kerja
Contoh:
Jabatan : Dokter
Objek Kerja : Pasien
Beban Kerja : 80 pasien per hari
Standar Kemampuan Pemeriksaan : 25 pasien per hari
80 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = × 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 3,2 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
25 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛
CONTOH PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
3. Peralatan Kerja
3 PETA JABATAN
“Merupakan susunan nama dan tingkat
Jabatan yang tergambar dalam struktur unit
organisasi dari tingkat yang paling rendah
sampai dengan yang paling tinggi”
P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
UNSUR PETA JABATAN
▸ Struktur Jabatan;
▸ Beban kerja unit organisasi;
▸ Jumlah pegawai yang ada;
▸ Kebutuhan pegawai; dan
▸ Kelas jabatan
UNIT KERJA
(Penetapan Unit Kerja untuk suatu Jabatan)
Jabatan Fungsional
PP 11 TAHUN 2017 (Pasal 67) :
Pejabat Fungsional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
secara langsung kepada pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat
administrator, atau pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan
dengan pelaksanaan tugas JF.
Koordinator Substansi
Subkoordinator Unsur
NAMA JABATAN KL B K S
Pengel ol a Data 6 0
Kelas 15
Kepala Bagian Perbendaharaan Kepala Bagian Verifikasi Kepala Bagian Akuntansi dan Pelaporan
Kepala Subbagian Pengelolaan Belanj a Pegaw ai Kepala Subbagian Verifikasi Belanj a Pegaw ai Kepala Subbagian Pengolahan Data Keuangan
Pranata Keuangan APBN Penyel i a 9 0 Veri fi kator Keuangan 6 0 Pranata Komputer Penyel i a 8 0
Pranata Keuangan APBN Mahi r 8 0 Pengadmi ni strasi Keuangan 5 0 Pranata Komputer Mahi r 7 0
Pengel ol a Keuangan 6 0
Kasubbag Pengelolaan Belanj a Lainnya Kepala Subbagian Verifikasi Belanj a Lainnya Kepala Subbagian Akuntansi
Pranata Keuangan APBN Penyel i a 9 0 Veri fi kator Keuangan 6 0 Pranata Keuangan APBN Mahi r 8 0
Pranata Keuangan APBN Mahi r 8 0 Pengadmi ni strasi Keuangan 5 0 Pranata Keuangan APBN T erampi l 7 0
Pengel ol a Data 6 0