Anda di halaman 1dari 11

Tugas Pendidikan Anti Korupsi

Judul:
ANTI KORUPSI
Disusun oleh:
Olivia Anuari Putri
(22334094)kelas 1D
Prodi Keperawatan
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga dengan
semangat yang ada saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Anti
Korupsi”.Shalawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad
SAW beserta para pengikutnya.
Saya mengucapkan Alhamdulillah,puji syukur
kehadirat Allah Swt yang selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan
lancar.Saya menyadari karya tulis ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak.Semoga dengan selesainya makalah ini
dapat menambah ilmu kita.
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Korupsi telah menjadi perhatian semua pihak
pada saat ini. Bentuk-bentuk dan perwujudan
korupsi jauh lebih banyak daripada
kemampuan untuk melukiskannya. Iklim yang
diciptakan oleh korupsi menguntungkan bagi
tumbuh suburnya berbagai kejahatan.
Korupsi pun menjadi permasalahan yang
sungguh serius dinegeri ini.Kasus korupsi
sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.
Meskipun sudah ada komisi pemberantasan
korupsi (KPK) dan beberapa instansi
antikorupsi lainnya,faktanya negeri ini
menduduki rangking teratas sebagai negara
terkorup di dunia.
Memerangi korupsi bukan cuma menangkapi
koruptor. Sejarah mencatat, dari sejumlah
kejadian terdahulu, sudah banyak usaha
menangkapi dan menjebloskan koruptor ke
penjara. Era orde baru, yang berlalu, kerap
membentuk lembaga pemberangus korupsi.
Mulai Tim Pemberantasan Korupsi di tahun
1967, Komisi Empat pada tahun 1970, Komisi
Anti Korupsi pada 1970, Opstib di tahun 1977,
hingga Tim Pemberantas Korupsi. Nyatanya,
penangkapan para koruptor tidak membuat
jera yang lain. Koruptor junior terus
bermunculan.
Upaya pencegahan budaya korupsi
dimasyarakat terlebih dahulu dapat dilakukan
dengan mencegah berkembangnya mental
korupsi pada anak bangsa Indonesia melalui
pendidikan. Semangat antikorupsi yang patut
menjadi kajian adalah penanaman pola pikir,
sikap, dan perilaku antikorupsi melalui
sekolah,karena sekolah adalah proses
pembudayaan.Sedikit sekali upaya untuk
pencegahan korupsi, salah satunya yaitu
lewat pendidikan antikorupsi.
Pendidikan antikorupsi melalui jalur
pendidikan lebih efektif, karena pendidikan
merupakan proses perubahan sikap mental
yang terjadi pada diri seseorang, dan melalui
jalur ini lebih tersistem serta mudah terukur,
yaitu perubahan perilaku anti korupsi.
Perubahan dari sikap membiarkan dan
memaafkan para koruptor ke sikap menolak
secara tegas tindakan korupsi, tidak pernah
terjadi jika kita tidak secara sadar membina
kemampuan generasi mendatang untuk
memperbaharui sistem nilai yang diwarisi
(korupsi) sesuai dengan tuntutan yang
muncul dalam setiap tahap pernjalanan
bangsa.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang
telah tersebut di atas, maka peneliti
mengajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penanaman nilai-nilai
Antikorupsi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara?

C.Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana penanaman
nilai-nilai anti korupsi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

D.Manfaat
Menambah wawasan kita untuk bisa
mencegah tindakan korupsi dan memerangi
tindakan korupsi .
Dan menambah pemahaman mengenai nilai-
nilai anti korupsi.
BAB II
PEMBAHASAN

Pendidikan anti korupsi merupakan


tindakan untuk mengendalikan dan
mengurangi korupsi berupa keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi
mendatang untuk mengembangkan sikap
menolak secara tegas terhadap setiap
bentuk korupsi.
Korupsi mengakibatkan melambatnya
pertumbuhan ekonomi suatu negara,
menurunnya investasi, meningkatnya
kemiskinan, serta meningkatnya
ketimpangan pendapatan. Bahkan korupsi
juga dapat menurunkan tingkat
kebahagiaan masyarakat di suatu negara.
Berdasarkan rumusan yang ditentukan
oleh komisipemberantasan korupsi (KPK),
ada sembilan nilai dasar yang perlu
ditanamkan dan diperkuat melalui
pelaksanaan pendidikan antikorupsi di
masyarakat,yaitu:
• nilai kejujuran,
• adil
• berani
• hidup sederhana
• tanggung jawab
• disiplin
• kerja keras
• hemat
• mandiri
Tujuan pendidikan antikorupsi, tidak lain
untuk membangun karakter jujur agar anak
tidak melakukan korupsi.Karena itu, sejak
usia dini generasi muda perlu ditanamkan
mental antikorupsi serta nilai-nilai yang
baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Korupsi diartikan sebagai bentuk
penyimpangan ketidakjujuran berupa
pemberian sogokan, upeti, terjadinya
pertentangan kepentingan kelalaian dan
pemborosan yang memerlukan rencana dan
strategi yang akan memberikan keuntungan
kepada pelakunya, problematika korupsi
merupakan probelem nilai yang harus di
berantas oleh semua pihak, Problematika
korupsi yang sudah mengakar, membudaya
serta sudah menjadi cara pikir, dan mental.
Penanganan problematika korupsi harus
dilakukan dengan cara yang lebih
komprehensif dan pencegahan (preventif)
sejak dini.
terjadinya korupsi adalah sudah mengakarnya
mental korupsi di kalangan masyarakat
indonesia. Dan salah satu cara Untuk
melakukan pencegahan mental korupsi sejak
dini adalah lewat jalur pendidikan.
Peraturan Perundangan tentang korupsi
pada tahun 1957-1960 kurang bisa
mengakomodasi perbuatan korupsi pada
tahun tersebut karena dalam perundang-
undangan harus mensyaratkan adanya
kejahatan koruptif, kemudian dilihat dari
penegakan hukumnya kurang bisa konsisten,
dalam peraturan perundang-undangan
korupsi terdapat dua pertanggung jawaban
hukum, yaitu secara pidana dan
perdata,dimana pertanggung jawaban secara
pidana harus didahulukan dari pertanggung
jawaban perdata.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id
http://eprints.ums.ac.id
https://www.academia.edu
http://digilib.uinsby.ac.id

Anda mungkin juga menyukai