Anda di halaman 1dari 25

Batu Saluran

Kemih
Dosen Pengampu :
Ns. Debby Silvia Dewi, M.Kep.
Kelompok 1

1. Mezzi Utami Putri (22334072)


2. Muhammad Tegar Mulya Permana (22334077)
3. Nabila Naswa (22334081)
4. Nadhira auratul mumtazah (22334082)
5. Nadya Jefri (22334084)
6. Natatsa As syiffa Amran (22334085)
7. Nindi nurafifah (22334090)
8. Olivia anuari putri (22334094)
Pengertian

• Urolithiasis atau batu saluran kemih adalah proses pembentukan batu secara
berbeda bagian dari saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra.
• Urolitiasis juga merupakan suatu kondisi dimana pasien datang ke rumah
sakit untuk mendapatkan perawatan, termasuk analgesia dan perawatan
untuk memfasilitasi pengeluaran batu. Urolithiasis terjadi terutama melalui
supersaturasi urin dan biasanya timbul dengan nyeri pinggang, hematuria,
dan mual / muntah.
Etiologi
 Urolithiasis adalah penyakit batu saluran kemih yang dapat ditemukan di
sepanjang saluran perkemihan. Sekitar 97% batu kemih ditemukan di ginjal dan
ureter (batu ginjal), sisanya 3% di kandung kemih dan uretra.

 Urolithiasis merupakan penyakit multifaktorial akibat interaksi kompleks antara


faktor eksogen seperti lingkungan dan faktor endogen seperti genetik.

Faktor lingkungan, seperti gaya hidup, obesitas, kebiasaan makan dan dehidrasi, serta
kondisi air yang cenderung terdapat butiran pasir, telah terlibat dalam perkembangan
urolitiasis, sedangkan hormonal, faktor genetik atau anatomis mungkin juga
mempengaruhi patogenesisnya.
Patofisiologi
Pembentukan batu saluran kemih adalah prosedur kompleks yang
mencakup gangguan biokimiawi urin yang merangsang
terjadinya nukleasi kristal dan agregasi. Gangguan penyerapan
magnesium pada usus berperan dalam pembentukan kalsium
oksalat. Memang, penyimpangan saluran kemih yang
mempengaruhi perkembangan batu disebabkan oleh meliputi
terus-menerus rendah pH urin yang rendah (faktor utama),
hiperurikosuria (kadar asam urat urin harian melebihi 850 mg /
hari), volume urine yang rendah, dan penghambat makromolekul
kristalisasi.
Manifestasi Klinis
Nyeri Hematuria

Nyeri pada ginjal dapat menimbulkan Batu yang terperangkap di dalam ureter
dua jenis nyeri yaitu nyeri kolik dan non (kolik ureter) sering mengalami desakan
kolik.Nyeri kolik terjadi karena adanya berkemih, tetapi hanya sedikit urin yang
stagnasi batu pada saluran kemih keluar. Batu yang terperangkap di dalam
sehingga terjadi resistensi dan iritabilitas ureter (kolik ureter) sering mengalami
pada jaringan sekitar. Nyeri kolik juga desakan berkemih, tetapi hanya sedikit
karena adanya aktivitas peristaltik otot urin yang keluar.
polos sistem kalises ataupun ureter
meningkat dalam usaha untuk
Mual dan muntah
mengeluarkan batu pada saluran kemih.
Gangguan Miksi Efek samping dari kondisi
Adanya batu pada saluran kemih, ketidaknyamanan pada pasien
maka aliran urin mengalami karena nyeri
penurunan sehingga sulit sekali
untuk miksi secara spontan.
Demam
Distensi vesika urinaria
Tanda demam yang disertai dengan hipotensi,
palpitasi, vasodilatasi pembuluh darah di kulit Akumulasi urin yang tinggi melebihi kemampuan vesika
merupakan tanda terjadinya urosepsis. urinaria akan menyebabkan vasodilatasi maksimal pada
vesika.
Asuhan Keperawatan
I. IDENTITAS PASIEN
Nama / Inisial : Tn. A II. ALASAN MASUK
Umur : 54 Tahun Pasien datang melalui IGD RSUP. Dr. M. Djamil pada tanggal 27
Jenis Kelamin : Laki- Laki agustus 2023 jam 11.40 WIB. Pasien mengeluh nyeri perut bagian
Status : Menikah bawah tembus hingga belakang serta menyebar kebagian genitalia.
Nyeri dirasakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit terutama saat buang
Agama : Islam
air kecil. Pasien juga mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar
Pekerjaan : Petani sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa
Pendidikan : SMP sakit.
Alamat : Jl. Wolter
Moonginsidi,Cimparuh, Ke. Pariaman Tengah III. RIWAYAT KESEHATAN
PENANGUNG JAWAB Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan adanya nyeri pada daerah perut bagian bawah
Nama : Ny. K
tembus hingga belakang serta menyebar ke bagian genitalia. Nyeri
Umur : 49 Tahun dirasakan terutama saat buang air kecil.
Hub. Keluarga : Istri Riwayat Kesehatan Dahulu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pasien mengatakan dia belum pernah terkena penyakit ini.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang mengalami
penyakit ini.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
BB / TB : 62 kg/ 167 cm
Tanda Vital : 140/80 mmHg
Tingkat Nyeri :4
1.Kepala
Rambut : Rambut berwarna hitam bersih
Mata : Baik, konjungtiva anemis
Telinga : Kemampuan mendengar baik, tidak ada 5. Punggung
nyeri. Tidak ada keluhan
Hidung : Tidak ada secret
Mulut dan Gigi : Mukosa bibir kering, 6. Ekstremitas
kebersihan gigi bersih Atas : Bentuk simetris kiri dan kanan
2. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Bawah : Bentuk simetris kiri dan kanan
3. Thorak 7. Genetalia
• Paru-paru
I Simetris kiri dan kanan Tidak dilakukan pengkajian, karena pasien menolak
P Vocal premitus kiri dan kanan 8. Integumen
P Bunyinya sonor
A Suara nafas vesikuler Keadaan kulit (turgor kulit), akral teraba dingin
4. Abdomen 9. Persyarafan
I Ictus cordis tidak tampak
A Ictus cordis teraba Tidak ada kelainan
P Ditemukan batas- batas jantung
P Bunyi timpani
V. Data biologis

No Aktivitas Sehat Sakit

1. Makan dan minum Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk


Makan pauk pauk, dan buah

• Menu
• Porsi 1 porsi 1 porsi
• Makanan kesukaan Ikan nila bakar
• Pantangan Tidak ada Tidak ada
• Cemilan Tidak ada Tidak ada
Buah-buahan
Minum
• jumlah 5-6 gelas/hari 7-8 gelas/hari
• Minum kesukaan Jus alpukat Tidak ada
• pantangan Tidak ada Tidak ada
2. Eliminasi
BAB
• Frekuensi 1-2x sehari 1x sehari
• Warna Kuning Kuning
• Bau Khas Khas
• Konsistensi Lembek Lembek
• Kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAK
• Frekuensi 4-5x sehari 6-8x sehari
• Warna Kuning jernih Kuning jernih
• Bau
• Konsistensi Cair Cair
• kesulitan Tidak ada Susah dan sakit
3. Istirahat dan tidur
• Waktu tidur 22.00 WIB 21.00 WIB
• Lama tidur 7-8 jam 8-9 jam
• Waktu bangun 05.00 WIB 04.00 WIB
• Hal yang mempermudah Tidak ada Tidak ada
bangun
• Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
4. Personal hygiene
• Mandi 2x sehari 1x sehari
• Cuci rambut 1x/2 hari 2x seminggu
• Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
• Potong kuku 2x seminggu 1x seminggu
5. Rekreasi
• Hobby Memancing Tidak ada
• Minat khusus Tidak ada Tidak ada
• Penggunaan waktu senggang Menonton tv Tidak ada

6. Ketergantungan
• Merokok Tidak ada Tidak ada
• Minuman Tidak ada Tidak ada
• Obat-obatan Paracetamol Tidak ada
amoxillin
VI. RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak ada riwayat alergi makanan maupun alergi obat-obatan

VII. DATA PSIKOLOGIS


1. Perilaku non verbal
Tenang
2. Perilaku verbal VIII. DATA SOSIAL
Cara menjawab : Pasien mampu menjawab
dengan baik . 1. Pola komunikasi
Pola komunikasi 2 arah secara verbal
Cara memberi informasi : Pasien memberikan informasi
secara verbal 2. Orang yang dapat member rasa nyaman
Pasien sangat merasa nyaman berada diantara
3. Emosi
Stabil keluarga,istri dan anaknya.
4. Persepsi penyakit 3. Orang yang paling berharga bagi pasien
Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya, tidak tahu tanda dan
gejala penyebab penyakitnya. Keluarga
5. Konsep diri 4. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
Pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya pasien selalu
bersukur dengan apa yang Allah SWT berikan dalam hidupnya. Pasien mempunyai hubungan yang baik dengan
6. Adaptasi keluarga dan tetangga, pasien mudah bersosialisasi
Pasien menerima keadaannya saat ini
7. Mekanisme pertahanan diri dengan masyarakat.
Baik
IX. Data spiritual X. Data penunjang
1. Diagnosa medis
1. Keyakinan : Pasien memeluk
agama Islam 2. Pemeriksaan diagnostic
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
2. Ketaatan beribadah : Pasien
shalat 5x sehari Tabel 1.2 Pemeriksaan laboratorium Tn. A di Ruang alamanda
RSUP Dr. M. Djamil
3. Keyakinan terhadap Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil (satuan) normal
penyembuhan : Pasien sangat pemeriksaan
yakin bahwa dirinya bisa
sembuh. 27 Agustus 2023 Darah rutin
Hb 16,7 gr/dl 14-18
Hematrokit 47% 42-52
Leukosit 8,7 ribu/ul 4,5-11,0
Eritrosit 5,88 juta/l 4,7-6,1
Trombosit 334 ribu/l 150-440
MDV 9,3 7,2-11,1
MCV 79,3 80-100
Basofil 0,2 0-1
Monosit 5,2 4-8
Eosinofil 2,8 1-6
Limfosit 29,8 22-40
Neutofil 62,0 40-70
Berat jenis urine 1010 1015-1075
Tabel Hasil Pemeriksaan Radiologi Pasien Tn. A di
Ruang alamanda I
RSUP Dr. M. Djamil Tanggal 27 Agustus 2023 XI. DATA PENGOBATAN
1. Ceftriaxon 1 gr/ 12 jam
2. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
Hari/ Jenis Kesan/Interpretasi
Tanggal Pemeriksaan 3. Ketorolac 30 mg/ 12 jam
Thorax -Pulmo dalam batas normal
27 - besar cor normal
Agustus XII. DATA FOKUS
2023 -Sugestif ureterolithiasis dexstra distal
Foto bno
a. Data Subjektif : Pasien mengatakan nyeri
-tak tampak kelainan pada di saluran kencingnya, nyeri karena ada
Usg upper dan lower hepar,vesica
felea,lien,pranceas,kedua ren, sumbatan, nyeri seperti ditusuk- tusuk,
abdomen
vesica urinariadan prostat skala 4 nyeri hilang timbul.
-tak tampak limphadenopathy
paraaorta b. Data Objektif : Pasien tampak menahan
saat nyeri dating
ANALISIS DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

Ds :
1 Pasien mengatakan nyeri di saluran Nyeri Akut Agen Pecederaan Fisiologis
kencingnya, nyeri karena ada sumbatan, nyeri
seperti ditusuk- tusuk, skala nyeri 4 hilang
timbul
Do :
Pasien tampak menahan nyeri, saat nyeri
datang
Prosedur infasif (pemasangan
DS : Resiko Infeksi iv plak)
2 Pasien mengatakan tidak nyeri dan tidak
pusing.
DO :
Pasien terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri Kekhawatiran Mengalami
Kegagaglan
3 DS : Ansietes
Pasien mengatakan cemas dalam menghadapi
operasi karena baru pertama kali
DO :
Pasien tampak gelisah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencederaan fisiologis di tandai dengan pasien


mengatakan nyeri di saluran kencingnya, nyeri karena ada sumbatan,
nyeri seperti ditusuk- tusuk, skala nyeri 4 hilang timbul. Dan pasien
tampak menahan nyeri, saat nyeri datang.
2. Ansietes b.d Kekhawatiran mengalami kegagalan ditandai dengan
Pasien mengatakan tegang serta cemas dalam menghadapi operasi
karena baru pertama kali. Dan pasien tampak gelisah.
3. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasive di tandai dengan pasien
mengatakan nyeri sedikit berkurang dan tidak panas/ pusing.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien (initial) : Tn. A Ruangan : Interna Wanita
Diagnosis Medis : Batu Saluran Kemih No MR : MR. 001-000469

no Diagnosa keperawatan Luaran dan kriteria hasil intervensi

1. Nyeri akut b.d agen pencederaan Setelah dilakukan tindakan ManajemenNyeri


fisiologis di tandai dengan pasien keperawatan1x 24 jam diharapkan Obsevasi
mengatakan nyeri di saluran diare teratasi dengan kriteria hasil • Identifikasi, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kencingnya, nyeri karena ada kualitas, intensitas nyeri
sumbatan, nyeri seperti ditusuk- a. Keluhan nyeri menurun • Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respons nyeri non verbal
tusuk, skala nyeri 4 hilang b. Gelisah menurun
• Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
timbul. Dan pasien tampak c. Meringis menurun • Monitor keberhasilan terapi komplomenter yang
meringis, saat nyeri datang. sudah diberikan
Terapeutik
• Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
• Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
• Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Ansietes b.d Kekhawatiran Setelah dilakukan tindakan Redukasi Ansietes
mengalami kegagalan ditandai keperawatan 1x 24 jam diharapkan Observasi
dengan Pasien mengatakan Ansietes dengan kriteria hasil : • Identifikasi saat tingkat ansietes berubah (mis.
tegang serta cemas, dalam a. Verbalisasi khawatir akibat kondisi Kondisi, waktu, stressor)
menghadapi operasi karena baru yang dihadapi menurun • Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
pertama kali. Dan pasien tampak b. Perilaku gelisah menurun • Monitor tanda- tanda ansietas
gelisah. c. Perilaku tegang menurun Terapeutik
• Pahami situasi yang membuat ansietes
• Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
• Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
• Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
• Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
perlu
3. Resiko infeksi b.d efek prosedur Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
invasive di tandai dengan pasien keperawatan 1x 24 jam diharapkan Observasi
mengatakan nyeri sedikit Resiko infeksi dengan kriteria hasil : • Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
berkurang dan tidak panas/ sitematik
pusing. Terapeutik
• Batasi jumlah pengunjungan
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
• Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko
tinggi
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
• Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
• Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
• Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien (initial) : Tn. A Ruangan : Interna Wanita
Diagnosis Medis : Batu Saluran Kemih No MR : MR. 001-000469

No Hari/tgl Diagnosis Keperawatan Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf


dan
nama

1. Rabu/27 Observasi : S
Agustus Nyeri akut b.d agen Mengidentifikasi, lokasi, Pasien mengatakan
2023 karakteristik, durasi, nyeri seperti
pencederaan fisiologis di frekuensi, kualitas,
WIB ditusuk- tusuk, nyeri
tandai dengan pasien intensitas nyeri hilang timbul
Mengidentifikasi skala dengan skala nyeri
mengatakan nyeri di nyeri 4
Mengidentifikasi respons
saluran kencingnya, nyeri nyeri non verbal O
Mengidentifikasi pengaruh Pasien tampak
karena ada sumbatan, nyeri pada kualitas hidup
sedikit meringis
Memonitor keberhasilan
nyeri seperti ditusuk- terapi komplomenter yang
sudah diberikan A
tusuk, skala nyeri 4 hilang Masalah belum
Terapeutik teratasi
timbul. Dan pasien
Memfasilitasi istirahat dan
tampak meringis, saat tidur P
Mengindentifikasi
nyeri datang. Edukasi skala nyeri,
Menjelaskan strategi intervensi
meredakan dilanjutkan
nyeri
Menganjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Menganjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat
Menganjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi :
Mengkolaborasi
pemberian analgetik

Observasi : S:
2. Rabu/27 Ansietes b.d Identifikasi saat tingkat Pasien mengatakan
Agustus Kekhawatiran ansietes berubah (mis. sedikit lebih nyaman
2023 WIB mengalami kegagalan Kondisi, waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan O:
ditandai dengan Pasien Pasien tampak sedikit
mengambil keputusan
mengatakan tegang Monitor tanda- tanda meringis
serta cemas, dalam ansietas
menghadapi operasi A:
karena baru pertama Terapeutik : Masalah teratasi
Pahami situasi yang
kali.Dan pasien tampak membuat ansietes
gelisah. Motivasi mengidentifikasi P:
situasi yang memicu Intervensi dihentikan
kecemasan
Edukasi :
Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
Latih teknik relaksasi

Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
obat antiansietas

Resiko infeksi b.d efek Observasi :


3. Rabu/27 prosedur invasive di Monitor tanda dan S
Agustus tandai dengan pasien gejala infeksi local dan Pasien mengatakan
2023 WIB mengatakan nyeri sedikit sitematik nyeri/ sakit saat di
berkurang dan tidak injeksi antibiotic
panas/ pusing. Terapeutik :
• Batasi jumlah O
pengunjungan Pasien tampak
• Cuci tangan sedikit meringis
sebelum dan
sesudah kontak A
dengan pasien dan Masalah belum
lingkungan pasien teratasi
• Pertahankan teknik
aseptic pada pasien P
berisiko tinggi Intervensi dilanjutkan
Edukasi :
• Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
• Ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
• Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka
operasi
• Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
• Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan

Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
antibiotic, jika perlu
THANK YOU


Anda mungkin juga menyukai