Kemih
Dosen Pengampu :
Ns. Debby Silvia Dewi, M.Kep.
Kelompok 1
• Urolithiasis atau batu saluran kemih adalah proses pembentukan batu secara
berbeda bagian dari saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra.
• Urolitiasis juga merupakan suatu kondisi dimana pasien datang ke rumah
sakit untuk mendapatkan perawatan, termasuk analgesia dan perawatan
untuk memfasilitasi pengeluaran batu. Urolithiasis terjadi terutama melalui
supersaturasi urin dan biasanya timbul dengan nyeri pinggang, hematuria,
dan mual / muntah.
Etiologi
Urolithiasis adalah penyakit batu saluran kemih yang dapat ditemukan di
sepanjang saluran perkemihan. Sekitar 97% batu kemih ditemukan di ginjal dan
ureter (batu ginjal), sisanya 3% di kandung kemih dan uretra.
Faktor lingkungan, seperti gaya hidup, obesitas, kebiasaan makan dan dehidrasi, serta
kondisi air yang cenderung terdapat butiran pasir, telah terlibat dalam perkembangan
urolitiasis, sedangkan hormonal, faktor genetik atau anatomis mungkin juga
mempengaruhi patogenesisnya.
Patofisiologi
Pembentukan batu saluran kemih adalah prosedur kompleks yang
mencakup gangguan biokimiawi urin yang merangsang
terjadinya nukleasi kristal dan agregasi. Gangguan penyerapan
magnesium pada usus berperan dalam pembentukan kalsium
oksalat. Memang, penyimpangan saluran kemih yang
mempengaruhi perkembangan batu disebabkan oleh meliputi
terus-menerus rendah pH urin yang rendah (faktor utama),
hiperurikosuria (kadar asam urat urin harian melebihi 850 mg /
hari), volume urine yang rendah, dan penghambat makromolekul
kristalisasi.
Manifestasi Klinis
Nyeri Hematuria
Nyeri pada ginjal dapat menimbulkan Batu yang terperangkap di dalam ureter
dua jenis nyeri yaitu nyeri kolik dan non (kolik ureter) sering mengalami desakan
kolik.Nyeri kolik terjadi karena adanya berkemih, tetapi hanya sedikit urin yang
stagnasi batu pada saluran kemih keluar. Batu yang terperangkap di dalam
sehingga terjadi resistensi dan iritabilitas ureter (kolik ureter) sering mengalami
pada jaringan sekitar. Nyeri kolik juga desakan berkemih, tetapi hanya sedikit
karena adanya aktivitas peristaltik otot urin yang keluar.
polos sistem kalises ataupun ureter
meningkat dalam usaha untuk
Mual dan muntah
mengeluarkan batu pada saluran kemih.
Gangguan Miksi Efek samping dari kondisi
Adanya batu pada saluran kemih, ketidaknyamanan pada pasien
maka aliran urin mengalami karena nyeri
penurunan sehingga sulit sekali
untuk miksi secara spontan.
Demam
Distensi vesika urinaria
Tanda demam yang disertai dengan hipotensi,
palpitasi, vasodilatasi pembuluh darah di kulit Akumulasi urin yang tinggi melebihi kemampuan vesika
merupakan tanda terjadinya urosepsis. urinaria akan menyebabkan vasodilatasi maksimal pada
vesika.
Asuhan Keperawatan
I. IDENTITAS PASIEN
Nama / Inisial : Tn. A II. ALASAN MASUK
Umur : 54 Tahun Pasien datang melalui IGD RSUP. Dr. M. Djamil pada tanggal 27
Jenis Kelamin : Laki- Laki agustus 2023 jam 11.40 WIB. Pasien mengeluh nyeri perut bagian
Status : Menikah bawah tembus hingga belakang serta menyebar kebagian genitalia.
Nyeri dirasakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit terutama saat buang
Agama : Islam
air kecil. Pasien juga mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar
Pekerjaan : Petani sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa
Pendidikan : SMP sakit.
Alamat : Jl. Wolter
Moonginsidi,Cimparuh, Ke. Pariaman Tengah III. RIWAYAT KESEHATAN
PENANGUNG JAWAB Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan adanya nyeri pada daerah perut bagian bawah
Nama : Ny. K
tembus hingga belakang serta menyebar ke bagian genitalia. Nyeri
Umur : 49 Tahun dirasakan terutama saat buang air kecil.
Hub. Keluarga : Istri Riwayat Kesehatan Dahulu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pasien mengatakan dia belum pernah terkena penyakit ini.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang mengalami
penyakit ini.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis
BB / TB : 62 kg/ 167 cm
Tanda Vital : 140/80 mmHg
Tingkat Nyeri :4
1.Kepala
Rambut : Rambut berwarna hitam bersih
Mata : Baik, konjungtiva anemis
Telinga : Kemampuan mendengar baik, tidak ada 5. Punggung
nyeri. Tidak ada keluhan
Hidung : Tidak ada secret
Mulut dan Gigi : Mukosa bibir kering, 6. Ekstremitas
kebersihan gigi bersih Atas : Bentuk simetris kiri dan kanan
2. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Bawah : Bentuk simetris kiri dan kanan
3. Thorak 7. Genetalia
• Paru-paru
I Simetris kiri dan kanan Tidak dilakukan pengkajian, karena pasien menolak
P Vocal premitus kiri dan kanan 8. Integumen
P Bunyinya sonor
A Suara nafas vesikuler Keadaan kulit (turgor kulit), akral teraba dingin
4. Abdomen 9. Persyarafan
I Ictus cordis tidak tampak
A Ictus cordis teraba Tidak ada kelainan
P Ditemukan batas- batas jantung
P Bunyi timpani
V. Data biologis
• Menu
• Porsi 1 porsi 1 porsi
• Makanan kesukaan Ikan nila bakar
• Pantangan Tidak ada Tidak ada
• Cemilan Tidak ada Tidak ada
Buah-buahan
Minum
• jumlah 5-6 gelas/hari 7-8 gelas/hari
• Minum kesukaan Jus alpukat Tidak ada
• pantangan Tidak ada Tidak ada
2. Eliminasi
BAB
• Frekuensi 1-2x sehari 1x sehari
• Warna Kuning Kuning
• Bau Khas Khas
• Konsistensi Lembek Lembek
• Kesulitan Tidak ada Tidak ada
BAK
• Frekuensi 4-5x sehari 6-8x sehari
• Warna Kuning jernih Kuning jernih
• Bau
• Konsistensi Cair Cair
• kesulitan Tidak ada Susah dan sakit
3. Istirahat dan tidur
• Waktu tidur 22.00 WIB 21.00 WIB
• Lama tidur 7-8 jam 8-9 jam
• Waktu bangun 05.00 WIB 04.00 WIB
• Hal yang mempermudah Tidak ada Tidak ada
bangun
• Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
4. Personal hygiene
• Mandi 2x sehari 1x sehari
• Cuci rambut 1x/2 hari 2x seminggu
• Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
• Potong kuku 2x seminggu 1x seminggu
5. Rekreasi
• Hobby Memancing Tidak ada
• Minat khusus Tidak ada Tidak ada
• Penggunaan waktu senggang Menonton tv Tidak ada
6. Ketergantungan
• Merokok Tidak ada Tidak ada
• Minuman Tidak ada Tidak ada
• Obat-obatan Paracetamol Tidak ada
amoxillin
VI. RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak ada riwayat alergi makanan maupun alergi obat-obatan
Ds :
1 Pasien mengatakan nyeri di saluran Nyeri Akut Agen Pecederaan Fisiologis
kencingnya, nyeri karena ada sumbatan, nyeri
seperti ditusuk- tusuk, skala nyeri 4 hilang
timbul
Do :
Pasien tampak menahan nyeri, saat nyeri
datang
Prosedur infasif (pemasangan
DS : Resiko Infeksi iv plak)
2 Pasien mengatakan tidak nyeri dan tidak
pusing.
DO :
Pasien terpasang infus RL 20 tpm pada
tangan kiri Kekhawatiran Mengalami
Kegagaglan
3 DS : Ansietes
Pasien mengatakan cemas dalam menghadapi
operasi karena baru pertama kali
DO :
Pasien tampak gelisah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Rabu/27 Observasi : S
Agustus Nyeri akut b.d agen Mengidentifikasi, lokasi, Pasien mengatakan
2023 karakteristik, durasi, nyeri seperti
pencederaan fisiologis di frekuensi, kualitas,
WIB ditusuk- tusuk, nyeri
tandai dengan pasien intensitas nyeri hilang timbul
Mengidentifikasi skala dengan skala nyeri
mengatakan nyeri di nyeri 4
Mengidentifikasi respons
saluran kencingnya, nyeri nyeri non verbal O
Mengidentifikasi pengaruh Pasien tampak
karena ada sumbatan, nyeri pada kualitas hidup
sedikit meringis
Memonitor keberhasilan
nyeri seperti ditusuk- terapi komplomenter yang
sudah diberikan A
tusuk, skala nyeri 4 hilang Masalah belum
Terapeutik teratasi
timbul. Dan pasien
Memfasilitasi istirahat dan
tampak meringis, saat tidur P
Mengindentifikasi
nyeri datang. Edukasi skala nyeri,
Menjelaskan strategi intervensi
meredakan dilanjutkan
nyeri
Menganjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Menganjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat
Menganjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Mengkolaborasi
pemberian analgetik
Observasi : S:
2. Rabu/27 Ansietes b.d Identifikasi saat tingkat Pasien mengatakan
Agustus Kekhawatiran ansietes berubah (mis. sedikit lebih nyaman
2023 WIB mengalami kegagalan Kondisi, waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan O:
ditandai dengan Pasien Pasien tampak sedikit
mengambil keputusan
mengatakan tegang Monitor tanda- tanda meringis
serta cemas, dalam ansietas
menghadapi operasi A:
karena baru pertama Terapeutik : Masalah teratasi
Pahami situasi yang
kali.Dan pasien tampak membuat ansietes
gelisah. Motivasi mengidentifikasi P:
situasi yang memicu Intervensi dihentikan
kecemasan
Edukasi :
Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
obat antiansietas
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
antibiotic, jika perlu
THANK YOU