Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE 3
Kode MK : PDGK4407.760003 NIM : 858932508
Nama MK : Pengantar Pendidikan Anak NAMA : DIKY ARWANDI SORYATAMA
Berkebutuhan Khusus
Prodi/Semester : S1 PGSD BI/ SEMESTER 2 Pokjar : GENTENG

JAWABAN !

JAWABAN
1. Layanan Bina komunikasi merupakan suatu upaya untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi anak yang terlambat, sebagai dampak dari kehilangan pendengaran.
berkembang komunis di dasari dengan kemampuan berbahasa dan berbicara yaitu
meliputi:
1. layanan perkembangan kemampuan berbahasa
Layanan ini pemerolehan bahasa tersebut diberikan melalui percakapan dengan
memperhatikan sensori Yang dapat diberikan stimulasi. Metode yang digunakan Adalah
Metode komunikasi oral dan isyarat.
2. Layanan Bina bicara
Layanan Bina bicara merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan anak tunarungu
dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa dalam rangkaian kata-kata, agar dapat dimengerti
atau diinterpretasikan Oleh orang yang mengajak atau diajak bicara. layanan Bina bicara
meliputi:
1. Latihan prabicara
2. Latihan pernafasan
3. Latihan pembentukan suara
4. Pembentukan fonem
5. Gemblengan, pembetulan, serta Penyadaran Irama atau aksen
3. Layanan membaca ujaran
Membaca ujaran dapat dikatakan sebagai interpretasi visual terhadap ujaran pembicara
dalam prakteknya membaca ujaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan berbicara. Membaca
ujaran Dapat kita samakan dengan Membaca,Mengenal huruf, gerakan mulut atau artikulasi
yang diperkuat dengan mimik pembicara.

JAWABAN
2. Upaya yang dapat dilakukan untuk membantu peserta didik yang mengalami hambatan dalam
berbahasa dan berbicara. Salah satunya yaitu dengan melakukan pendekatan pada anak. Adapun
pendekatan yang dapat kita lakukan diantaranya adalah:
a) Pendekatan Task Analysis Approach
Merupakan suatu pendekatan yang diterapkan dalam upaya penanggulangan kesulitan
bahasa. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
berkesulitan bahasa dengan jalan menganalisis arti kata (semantik), struktur bahasa
(sintak dan morphologi) dan fungsi bahasa (pragmatik) secara bertahap dan dalarn tugas
yang diuraikan secara rinci.
b) Pendekatan Perilaku
Untuk mengatasi masalah bahasa yang dialami anak yang berkesulitan bahasa dengan
jalan melakukan perubahan perilaku berbahasa dan berkomunikasi yang diperlihatkan
anak atau behavior modification. Dalam prosedur pelaksanaannya, pendekatan ini
dilakukan dengan memperhatikan interaksi interpersonal anak dengan teman-teman
sebayanya atau orang yang berada di sekitarnya, dan ungkapan-ungkapan verbal yang
diperlihatkan oleh anak. Hasil observasi tersebut akan menjelaskan apakah perilaku anak
dalam melakukan ungkapan verbal sesuai atau tidak sesuai dengan konteksnya dan
temuan ini menjadi dasar untuk program remedial yang ditekankan pada perubahan
perilaku yang bertujuan untuk perbaikan atau perubahan perilaku berbahasa dalam
berkomunikasi, khususnya dalam bahasa verbal.
c) Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk memperkuat dan
menormalisir proses yang berkaitan dengan proses dasar bahasa yaitu proses penerimaan
bahasa dan proses rnengekpresikan bahasa. Dalam pelaksanaannya, pendekatan proses
menekankan pada intervensi dalam bidang persepsi auditori, ingatan. asosiasi.
Interpretasi dan ekspresi verbal. Kegiatan remedial (penanggulangan masalah kesulitan
belajar) ditujukan untuk memperkuat pemahaman bahasa dan keterkaitan integratif antara
persepsi auditori, ingatan. asosiasi, interpretasi yang sangat diperlukan dalam ekspresi
verbal. Kegiatan ini dilakukan secara lisan dan tertulis.
d) Pendekatan Interpersonal Interaktif
Pendekatan interpersonal interaktif (personal interactive approach) bertujuan untuk
memperkuat kemampuan bahasa dalam bidang pragmatik dan mengembangkan
kemampuan berkomunikasi anak yang berkesulitan bahasa. Secara khusus, tuiuan dari
pendekatan ini adalah untuk memperkuat kemampuan dalam menginterpretasikan
isyarat-isyarat bahasa secara kontekstual yang dapat merubah makna dari suatu ekspresi
verbal. Seperti dalam ungkapan “Bukakan pintu” adalah kalimat perintah. kalimat ini
akan berubah maknanya apabila diungkapkan dalam ekspresi verbal yang rnembentak
“Bukakan pintu!” yang dapat diinterpretasi suatu ungkapan verbal yang menunjukkan
kemarahan.
e) Pendekatan Pengaturan sistem Lingkungan secara Menyeturuh
Pendekatan Pengaturan sistem lingkungan secara menyeluruh (total environment system
approach) bertujuan untuk melakukan intervensi bahasa dengan melakukan pengaturan
sistem lingkungan secara menyeluruh, yang mencakup situasi dan peristiwa-peristiwa
yang ada di dalamnya yang dapat mendorong anak untuk melakukan berbagai interaksi
dalam berkomunikasi dan mengekspresikan bahasa verbal. Pendekatan holistik yang
dilakukan melalui pengaturan sistem lingkungan secara menyeluruh atau disebut dengan
istilah “A Whole Language Aproach” merupakan pendekatan yang sangat efektif,
khususnya untuk memperkuat kemampuan dan adaptasi berkomunikasi dalam berbagai
bidang pekerjaan dan berbagai profesi. A whole Language Aproach juga sangat
bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi anak usia dini,
terutama bagi anak yang telah menguasai kemampuan dalam aturan-aturan dasar
berbahasa (basic linguistic rules), ekspresi verbal dan pemahaman ungkapan bahasa
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
verbal. Dengan demikian kemampuan menulis dan ungkapan tertulis tidak menjadi
prasyarat dalam pelaksanaan pendekatan ini.

Selain melakukan pendekatan diatas, ada beberapa langkah untuk membantu perkembangan bahasa
anak. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Membaca. Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling penting yang dapat dilakukan bersama anak
setiap hari. Ketika orang tua membaca, tunjuklah gambar yang ada di buku dan sebutkan nama
dari gambar tersebut keras-keras. Mintalah anak untuk menunjuk gambar yang sama dengan yang
ada sebutkan tadi. Buatlah kegiatan membaca menjadi menyenangkan dan menarik bagi anak
dan lakukanlah setiap hari.
2. Berbicaralah mengenai kegiatan sederhana yang orang tua dan anak lakukan dengan
menggunakan bahasa yang sederhana.
3. Perkenalkan kata-kata baru pada anak setiap hari, dapat berupa nama-nama tanaman, nama
hewan ataupun nama makanan yang disiapkan baginya.
4. Cobalah untuk tidak menyelesaikan kalimat anak. Berikan kesempatan baginya untuk
menemukan sendiri kata yang tepat yang ingin dia sampaikan.
5. Berbicaralah pada anak setiap hari, dan pandanglah mereka ketika berbicara atau mendengarkan
mereka. Biarkan mereka tahu bahwa mereka sangat penting.

JAWABAN
3. Lingkungan adalah tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang. Lingkungan
merupakan salah satu faktor yang yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak karena
pada hakekatnya proses pemerolehan bahasa anak diawali dengan kemampuan mendengar
kemudian meniru suara yang didengarnya yaitu dari lingkungan dimana tempat ia tinggal.
Seorang anak tidak akan mampu berbahasa dan berbicara jika anak tidak diberi
kesempatan untuk mengungkapkan yang pernah didengarnya. Oleh karena itu keluarga
merupakan salah satu lingkungan terdekat dimana anggota keluarga harus memberi
kesempatan kepada anak untuk belajar dari pengalaman yang pernah didengarnya.
Kemudian berangsur-angsur ketika anak mampu mengekspresikan pengalaman, baik dari
pengalaman mendengar, melihat, membaca dan diungkapkan kembali dengan bahasa lisan.

JAWABAN
4. Media belajar yang cocok untuk anak tunagrahita antara lain yaitu geometri tiga dimensi, gradasi
balok, silinder, menara gelang, puzzle bola, puzzle kontruksi, puzzle binatang, multi indra,
konsentrasi mekanik, kotak bilangan, pias huruf, pias kalimat, alphabet fibre box, papan
keseimbangan, abacus dan papan bilangan.

JAWABAN

5. Prinsip dasar tersebut menurut Musjafak Assjari (1995) adalah sebagai berikut :
a. Keseluruhan anak (all the children)
Layanan pendidikan pada anak berkebutuhan khusus harus didasarkan pada
pemberian kesempatan bagi seluruh anak berkebutuhan khusus dari berbagai derajat
ragam dan bentuk kecacatan yang ada. Dengan layanan pendidikan diharapkan anak
dapat mengembangkan potensi anak yang dimilkinya seoptimal mungkin sehingga ia
dapat mencapai hidup bahagia sesuai dengan kecacatanya. Konsekuensi dari ini , guru
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
seyogyanya bersifat kreatif. Guru dituntut mencari berbagai pendekatan pembelajaran
yang cocok bagi anak. Pendekatan tersebut disesuaikan dengan keunikan dan
karakteristik dari masing-masing kecacatan.
b. Kenyataan (reality)
Pengungkapan tentang kemampuan fisik dan psikologis pada masing-masing anak
berkebutuhan khusus mutlak dilakukan. Hal ini penting, mengingat melalui tahapan
tersebut pelaksanaan pendidikan maupun pelaksanaan rehabilitasi dapat memberikan
layanan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anak
berkebutuhan khusus.
c. Program yang dinamis (a dynamic program)
Pendidikan dikatakan dinamis karena yang menjadi subyek pendidikan adalah
manusia yang sedang tumbuh dan berkembang, yang didalamnya terdapat proses yang
bergradasi, berkesinambungan untuk mencapai sasaran pendidikan. Dinamika dalam
proses pendidikan terjadi karena subyeknya selalu berkembang dan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan . kedua kenyataan ini menuntut guru untuk mengkaji
teori-teori pendidikan yang berkembang setiap saat.
d. Kesempatan yang sama (equality of opportunity)
Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus diberikan kesempatan yang sama untuk
mengembangkan potensinya tanpa memprioritaskan jenis jenis kecacatan yang
dialaminya. Titik perhatian pengembangan yang utama pada anak berkebutuhan
khusus adalah optimalisasi potensi yang dimiliki masing masing anak melalui jenjang
pendidikan yang ditempuhnya. Hal hal yangbersifat teknis berkaitan dengan sarana
dan prasarana sekolah disesuaikan dengan kenyataan yang ada. Kesempatan yang
sama dalam memperoleh pendidikan menuntut penyelenggara pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus untuk menyediakan dan mengusahakan sarana dan prasarana
pendidikan sesuai dengan kebutuhan anak dan variasi kecacatannya.
e. Kerjasama (cooperative)
Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tidak akan berhasil mengembangkan
potensi mereka manakala tidak melibatkan pihak-pihak yang terkait. Beberapa pihak
yang terkait adalah orang tua, selain itu pihak yang terkait adalah dokter, psikolog,
psikhiater, pekerja social, ahli terapi okupasi, dan ahli fisioterapi, konselor, dan tokooh
masyarakat utamanya mempunyai perhatian dalam dunia pendidikan.

Selain kelima prinsip tersebut, ada prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Prinsip-prinsip umum tersebut adalah (Suparno,
dkk. t.t):
a) Prinsip kasih sayang
b) Prinsip keperagaan
c) Keterpaduan dan keserasian
d) Pengembangan minat dan bakat
e) Kemampuan anak
f) Model
g) Pembiasaan
h) Latihan
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
i) Pengulangan
j) Penguatan

Prinsip khusus
a. Prinsip Multisensori
Multisensori berarti “banyak indera”, maksudnya dalam proses pendidikan pada anak-anak tunadaksa
sedapat mungkin memanfaatkan dan mengembangkan indera-indera yang ada dalam diri anak.
b. Prinsip Individualisasi
Penanganan pendidikan pada anak tunadaksa perlu memperhatikan prinsip individualisasi, artinya
kemampuan masing-masing diri individu lebih dijadikan titik tolak dalam memberikan pendidikan
pada mereka.

Anda mungkin juga menyukai