Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS WAKTU PENYEMBUHAN PENYAKIT DENGAN MODEL


REGRESI KUANTIL (STUDI KASUS PENDERITA PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UNHAS)

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Andi Riska Fitriani; H12116004; 2016
Widya Nauli Amalia Puteri; H12116001; 2016
Imam Amriadi Amran Saru; C11115094; 2015

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

i
ii
DAFTAR ISI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA .................................... i


PENGESAHAN PKM PENELITIAN .................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
1.4 Luaran yang diharapkan ................................................................................ 3
1.5 Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Deman Berdarah Dengue (DBD) .................................................................. 3
2.2 Model Regresi Kuantil .................................................................................. 4
2.3 Metode Interior Point .................................................................................... 6
BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................................ 6
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................... 6
3.2 Sumber Data .................................................................................................. 7
3.3 Tahap-tahap Penelitian .................................................................................. 7
3.4 Analisis Data ................................................................................................. 8
3.5 Laporan Akhir ............................................................................................... 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan Program...............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ........................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............. 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti.................................................... 19

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak
ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan sub-tropis, terutama Asia
Tenggara, Amerika, dan Karibia. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya.
Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health
Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Penyakit DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya
semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat jumlah
penderita DBD di Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487
orang penderita DBD dengan jumlah kematian 108 orang. Sedangkan pada kota
Makassar, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar,
tercatat jumlah penderita DBD sejak Januari hingga Agustus 2016 mencapai 232
kasus. Jumlah serangan DBD terbanyak terjadi pada rentang Februari sampai Juni
2016 kemudian terus mengalami penurunan kasus hingga akhir tahun.
Penyakit DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti yang terinfeksi virus dengue. Pola penularan DBD dipengaruhi iklim dan
kelembaban udara (Wirayoga, 2013). Kelembaban udara yang tinggi dan suhu
panas justru membuat nyamuk Aedes aegypti bertahan lama. Sehingga
kemungkinan pola waktu terjadinya penyakit akan berbeda-beda dari satu tempat
dengan tempat yang lain tergantung dari iklim dan kelembaban udara.
Bukan hanya waktu terjadinya penyakit yang berbeda-beda, waktu
penyembuhan penyakit DBD pun berbeda-beda pada setiap orang. Lama waktu
penyembuhan penyakit DBD merupakan faktor penting yang harus diperhatikan,
baik bagi pihak pasien maupun pihak rumah sakit. Bagi pihak pasien, semakin
lama waktu yang diperlukan dalam tahap penyembuhan akan berdampak pada
besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Sementara bagi pihak rumah sakit, lama
waktu penyembuhan pada pasien penderita penyakit DBD yang dirawat inap
akan berisiko pada terjadinya kepadatan jumlah pasien. Hal ini dikarenakan
lebih banyak jumlah pasien masuk dibandingkan jumlah pasien yang keluar.
Beberapa peneliti telah menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
lama waktu penyembuhan penyakit DBD. Alifa Silfi Mufidah dan Purhadi (2016)
mengungkapkan bahwa faktor usia, jenis kelamin, leukosit, dan hematokrit
mempengaruhi laju penyembuhan penyakit DBD menggunakan analisis survival
dengan model regresi weibull. Meylina, dkk (2016) mengungkapkan bahwa ada 3
2

faktor utama yang mempengaruhi lamanya penyembuhan penyakit DBD


menggunakan model regresi linear berganda. Dari sepuluh faktor yang diduga
mempengaruhi lama waktu penyembuhan penyakit DBD, hanya faktor usia,
hematokrit dan jumlah infus yang signifikan mempengaruhi lama waktu
penyembuhan penyakit DBD. Namun, beberapa penelitian tersebut tidak dapat
menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pasien
dirawat di rumah sakit dan hasil penelitian yang didapatkan tidak dijelaskan
dengan analisis yang mendalam tentang sistem imunitas tubuh.
Dalam penelitian ini, akan diselidiki faktor-faktor yang berpengaruh
sehingga pasien penderita penyakit DBD hanya membutuhkan waktu yang singkat
untuk sembuh. Demikian pula dengan faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga
pasien penderita penyakit DBD membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
proses penyembuhannya. Kedua hal tersebut diselesaikan dengan menggunakan
model regresi kuantil. Pendekatan model regresi kuantil akan membagi data
menjadi dua bagian yang bergantung pada kuantil yang ditetapkan. Untuk proses
penyembuhan dengan waktu yang singkat, dapat menggunakan nilai kuantil
rendah sedangkan untuk proses penyembuhan yang lama, menggunakan nilai
kuantil tinggi. Kemudian hasil yang diperoleh dari analisis dengan menggunakan
model regresi kuantil akan dilanjutkan dengan analisis yang mendalam tentang
sistem imunitas dan kebugaran tubuh pasien.
Berdasarkan uraian sebelumnya, diusulkan penelitian dengan judul:
Analisis Waktu Penyembuhan Penyakit menggunakan Model Regresi
Kuantil (Studi Kasus Penderita Penyakit Demam Berdarah Dengue di
Rumah Sakit Unhas) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cepat
atau lambatnya waktu penyembuhan penyakit DBD.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya
waktu penyembuhan pasien penderita penyakit DBD menggunakan model regresi
kuantil, maka terdapat beberapa masalah yang mesti diselesaikan, yaitu:
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi pasien penderita penyakit DBD
sehingga cepat waktu penyembuhannya?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pasien penderita penyakit DBD
membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama?
3. Bagaimana analisis faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya
penyembuhan pasien penderita penyakit DBD yang dirawat di rumah
sakit?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan faktor-faktor yang berpengaruh sehingga pasien penderita
penyakit DBD dapat sembuh dengan cepat.
3

2. Mendapatkan faktor-faktor yang membuat pasien penderita penyakit DBD


membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.
3. Mendapatkan analisis faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya
penyembuhan pasien penderita penyakit DBD yang dirawat di rumah
sakit.

1.4 Luaran yang diharapkan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan manfaat bagi
tenaga medis dalam hal penanganan terkait penderita penyakit DBD. Selain hal
tersebut penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan dalam jurnal internasional
terindeks Scopus.

1.5 Kegunaan Penelitian


Program penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Mengetahui faktor yang menjadi indikator utama dalam meminimalisir
waktu penyembuhan penyakit DBD.
2. Mengetahui lamanya waktu penyembuhan penderita penyakit DBD.
3. Mendapatkan pola penanganan penderita penyakit DBD yang efisien.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deman Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Pada
DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh (Hendarwanto,
1996; WHO, 2009).
Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Ae. Aegypti
atau Ae albopictus. Organ sasaran dari virus ini adalah organ hepar, nodus
limfaticus, sumsum tulang serta paru-paru. Infeksi pertama kali mungkin memberi
gejala Dengue Fever. Reaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada
infeksi oleh virus. Reaksi yang amat berbeda akan tampak bila seseorang
mendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. DBD baru
dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi dengue pertama kali, kemudian
mendapat infeksi berulang akibat virus dengue lainnya, yang disebut dengan the
secondary heterologous infection atau the sequential infection hypothesis
(Hendarwanto, 1996; Gibbons, 2002; Soegijanto, 2004).
4

Dewasa ini dikenal 4 tipe virus dengue di Indonesia, yaitu virus dengue
tipe 1, 2, 3, dan 4 (DEN-1, 2, 3, 4). Menurut teori infeksi sekunder, seseorang
yang hanya terkena infeksi satu macam virus dengue saja tidak akan jatuh sakit,
kecuali hanya merasa demam ringan. Namun bila orang tersebut terinfeksi oleh
dua macam virus dengue, barulah yang bersangkutan akan menderita sakit DBD
(Hiswani, 2003; Depkes RI, 2005b).

2.2 Model Regresi Kuantil


Regresi kuantil pertama kali diperkenalkan oleh Roger dan Gilbert Basset
pada tahun 1978. Regresi kuantil sangat berguna jika data tidak homogen atau
yang biasa disebut dengan heteroskedasitas dan tidak berbentuk standar seperti
tidak simtersi atau tidak berdistribusi normal, terdapat ekor pada sebaran atau
truncated distribution (Buhai, 2014).
Kuantil dapat dioperasikan dengan penyusunan atau pengurutan sampel
pengamatan sehingga lebih mudah menentukan letaknya dan dapat
mendefinisikan kuantil melalui alternatif yang sederhana sebagai masalah
optimasi. Regresi kuantil dapat mendefinisikan kuantil tertentu sebagai solusi
untuk meminimumkan jumlah absolut error (Uthami, 2013).
Misalkan Y adalah variabel acak dengan fungsi distribusi 𝐹𝑌 dan τ
merupakan konstanta dimana 0 < τ < 1. Kuantil ke-τ dari 𝐹𝑌 dari Y dinyatakan
dalam q merupakan solusi dari persamaan (2.1) berikut (Connover, 1980):
Pr (Y ≤ q) ≤ τ dan Pr(Y > q) ≤ 1 – τ . (2.1)
Menurut Koenker (2005) kuantil juga dapat dicari dengan menggunakan optimasi,
yaitu dengan mendefinisikan fungsi loss:
𝜌τ (e) = e (τ – I (e < 0))
𝑒 (𝜏 – 1), 𝑒 < 0
𝜌τ (e) = { (2.2)
𝑒𝜏 ,𝑒 ≥ 0

dimana:
𝜌τ (e) : fungsi loss ke 𝜏 dari e
e : error dalam hal ini adalah (𝛾𝑖 − x𝛽𝜏 )
τ : konstanta 0 < τ < 1
I (e < 0): fungsi indikator bernilai 1 untuk (e < 0) dan 0 untuk (e ≥ 0)

1
Fungsi loss tersebut merupakan fungsi asimetrsi kecuali pada τ = 2 , untuk
nilai τ yang lain, fungsi loss tersebut memberikan bobot sebesar (1 – τ) untuk
error yang negatif dan bobot sebesar τ untuk error positif. Hal ini dilakukan agar
kuantil yang diperoleh sesuai dengan τ yang ditetapkan.
Kuantil ke-τ dari suatu variabel acak Y dapat diperoleh dengan
meminimumkan ekspektasi loss (2.2), sehingga ekspektasi loss dengan error
e = y − 𝑞𝑦 (τ) adalah sebagai berikut:
5


E[𝜌τ (𝑦 – q)] = ∫−∞ 𝜌τ (𝑦 – 𝑞) 𝑓y (𝑦) 𝑑𝑦

= ∫−∞ 𝜌τ (𝑦 – 𝑞) 𝑑𝐹y (𝑦) (2.3)
Pada persamaan (2.2) nilai error e = y – q ≥ 0 diberi bobot τ, sebaliknya
jika nilai e < 0 diberi bobot 1 – τ. Perbedaan ini membuat ekspektasi loss dibagi
menjadi dua bagian sebagai berikut:
𝑦 𝑞 (τ) ∞
E[𝜌τ (𝑦 – q)] = ∫−∞ (1 – 𝜏) (𝑦 – 𝑞) 𝑑𝐹y (𝑦) + ∫𝑞 𝜏 (𝑦 – 𝑞) 𝑑𝐹y (𝑦).
𝑦 (τ)

Model regresi kuantil ke-τ dari 𝐹y dapat diperoleh dengan meminimunkan


ekspektasi loss yaitu dengan mencari turunan ekspektasi loss terhadap q:
𝑞𝑦 (𝜏) ∞
∫ (1 – 𝜏) (−(𝑦 – 𝑞)) 𝑑𝐹y (𝑦) + ∫ 𝜏 (𝑦 – 𝑞) 𝑑𝐹y (𝑦) = 0
−∞ 𝑞𝑦 (𝜏)
−∞ ∞
∫ (1 – τ) (𝑦 – q) 𝑑𝐹y (𝑦) + ∫ 𝜏 (𝑦 − 𝑞) 𝑑𝐹𝑦 (𝑦) = 0
𝑞𝑦 (𝜏) 𝑞𝑦 (𝜏)

(1 – 𝜏) [ 𝐹y (−∞) − 𝐹y (q)] + τ [ 𝐹y (∞) − 𝐹y (q)] = 0


(1 – 𝜏) [0 − 𝐹y (𝑞)] + τ [1 − 𝐹y (𝑞)] = 0
−𝐹y (𝑞) + τ 𝐹y (𝑞) + τ – τ 𝐹y (𝑞) = 0
τ – 𝐹y (𝑞) = 0
τ = 𝐹y (𝑞) (2.4)
sehingga kuantil ke-τ adalah solusi dari 𝐹y . (Koenker, 2005).
Misalkan Y adalah peubah acak dengan fungsi distribusi 𝐹y dan τ adalah
konstanta dimana 0 < τ < 1. Kuantil ke-τ dari 𝐹y dinotasikan sebagai berikut:
𝑞𝑦 (𝜏) = 𝐹𝑦−1 = inf{𝑦: 𝐹y (𝑦) ≥ 𝜏}
Misalkan pula Y sebagai suatu fungsi dari X, yang memiliki peluang yaitu 𝐹𝑌|𝑋 (y),
−1
maka kuantil ke-τ dari fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai 𝑄𝑌|𝑋 (τ):= 𝐹𝑌|𝑋 (τ).
𝑄𝑌|𝑋 (τ) ini merupakan suatu fungsi dari X dan dapat diselesaikan berikut ini:

𝑚𝑖𝑛 𝑞 [𝜏 ∫ |𝑦 − 𝑞| 𝑑𝐹y (𝑦) + (1 − 𝜏) ∫ |𝑦 − 𝑞| 𝑑𝐹y (𝑦)] (2.5)


𝑦>𝑞 𝑦<𝑞
𝑄𝑌|𝑋 (0,5) adalah median dari Y atau sebagai suatu fungsi dari X yang
menunjukkan titik simetris dari 𝐹𝑌|𝑋 ; untuk nilai τ yang mendekati 0 atau 1,
𝑄𝑌|𝑋 (τ) adalah menunjukkan ekor kiri atau kanan dari 𝐹𝑌|𝑋 . Jika 𝑄𝑌|𝑋 (τ) adalah
fungsi linier X 𝜷 , dengan vektor parameter 𝛽 yang tidak diketahui, sehingga
persamaan (2.5) menjadi:

𝑚𝑖𝑛 𝛽 [𝜏 ∫ |𝑦 − 𝑋𝛽| 𝑑𝐹𝑦 (𝑦) + (1 − 𝜏) ∫ |𝑦 − 𝑋𝛽| 𝑑𝐹y (𝑦)] (2.6)


𝑦>𝑋𝛽 𝑦<𝑋𝛽
Solusi dari persamaan (2.6) ini dinotasikan sebagai 𝛽0 dan kuantil Y (sebagai
fungsi dari X) ke-τ adalah 𝑄𝑌|𝑋 (τ) = 𝑋𝛽0 (Kuan, 2007). Misalnya diberikan suatu
data yaitu (𝑦t , 𝑥t ), jika nilai t = 1,2,3,...,n, dan 𝑥t berukuran k × 1, maka dapat
6

diperoleh model linier dari persamaan analisis regresi kuantil yang dinyatakan
sebagai persamaan (2.7):
𝑦t = 𝑥t 𝛽 + 𝜀𝑡 (2.7)
dimana 𝑄𝑌|𝑋 (τ) = 𝑥t 𝛽 adalah kuarntil ke-τ yang nilainya (0 < τ < 1) dari y dengan
suatu nilai dari 𝑥𝑡 tertentu. Suatu nilai estimasi terhadap 𝛽 dari regresi kuantil ke-τ
diperoleh dengan meminimumkan jumlah nilai mutlak dari error dengan
pembobot τ untuk error positif dan pembobot (1 – τ) untuk error negatif adalah:
𝑛

𝛽̂ (𝜏) = arg min 𝛽 ∑ 𝜌τ (𝑒𝑖 ) (2.8)


𝑖=1
dimana:
𝛽̂ (𝜏) : Estimator parameter
τ : Indeks kuantil dengan τ ∈ (0,1)
𝜌τ (𝑒i ) : Loss Function

Solusi dari persamaan (2.8) tidak dapat diperoleh secara analitik, melainkan
diselesaikan secara numerik, seperti metode simplex, metode interior point, atau
metode smoothing.

2.3 Metode Interior Point


Metode interior point adalah salah satu metode yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah program linier. Metode ini pertama kali ditentukan oleh
Karmarkar pada tahun 1984. Prinsip kerja dari metode ini adalah pencarian solusi
akan dilakukan secara iteratif atau berulang-ulang di dalam daerah layak dari
masalah tersebut. Metode ini dimulai dengan menentukan titik awal (initial
values) sebagai solusi awal, kemudian akan dicari arah pergerakan menuju titik
selanjutnya yang memberikan pengaruh lebih optimal pada fungsi tujuan.
Pergerakan ini akan dihentikan apabila kondisi keoptimalan telah terpenuhi
(Hillier, 2004).

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memodelkan waktu penyembuhan pasien penderita penyakit
DBD dengan variabel-variabel yang ada. Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan pengaruh setiap
variabel terhadap waktu penyembuhan penyakit DBD setiap pasien dalam
pengelompokkan usia di Rumah Sakit Unhas.
7

3.2 Sumber Data


Sumber data dari penelitian ini terbatas pada pasien DBD yang telah
dirawat inap di Rumah Sakit Unhas dalam kurun waktu 3 bulan penelitian.
Digunakan sumber data primer, yaitu data yang diperoleh dari pengisian
kuesioner dan wawancara dengan pasien yang bersangkutan.

3.3 Tahap-tahap Penelitian


Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penelitian (Persiapan)
Dalam tahap persiapan ini, beberapa hal yang dilakukan oleh tim peneliti
adalah koordinasi untuk merencanakan pelaksanaan secara konseptual,
operasional, serta pembagian tugas masing-masing anggota, persiapan
instrument penelitian, publikasi, perizinan, dokumentasi dan sebagainya.
2. Penelitian
Dalam tahapan ini, beberapa hal yang dilakukan oleh tim peneliti adalah
melakukan pengambilan data yang dilanjutkan dengan identifikasi
variabel-variabel yang akan dilibatkan dalam penelitian. Variabel-variabel
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu
penyembuhan penyakit DBD. Waktu penyembuhan (Y) dilihat dari
beberapa hari yang diperlukan pasien penderita penyakit DBD untuk
dirawat inap di Rumah Sakit Unhas.
b. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan adalah sebagai berikut:
No Variabel Cara Pengambilan Data
1 Umur (𝑥1 ) Dihitung dalam tahun sejak tanggal kelahiran
sampai hari pertama pasien dirawat inap di
rumah sakit.
2 Suhu (𝑥2 ) Suhu tubuh pasien yang diukur pada hari
pertama pasien dirawat inap di rumah sakit.
3 Detak nadi Detak nadi pasien yang diukur pada hari
(𝑥3 ) pertama dirawat inap di rumah sakit yang
dinyatakan dalam detak nadi/menit.
4 Pernapasan Deru napas pasien yang diukur pada hari
(𝑥4 ) pertama dirawat inap di rumah sakit yang
dinyatakan dalam kali/menit.
5 WBC (𝑥5 ) Hasil uji laboratorium pasien yang diperoleh
pada hari pertama dirawat inap di rumah sakit
berupa Leukosit yang dinyatakan dalam 103
sel/ul.
8

No Variabel Cara Pengambilan Data


6 HGB (𝑥6 ) Hasil uji laboratorium pasien yang diperoleh
pada hari pertama dirawat inap di rumah sakit
berupa Hemoglobin yang dinyatakan dalam
gram/dl.
7 HCT (𝑥7 ) Hasil uji laboratorium pasien yang diperoleh
pada hari pertama dirawat inap dirRumah sakit
berupa kadar Hematokrit yang dinyatakan
dalam persen (%).
8 PLT (𝑥8 ) Hasil uji laboratorium yang diperoleh pada hari
pertama rawat inap di rumah sakit berupa
Trombosit yang dinyatakan dalam 103 sel/ul.
9 RBC (𝑥9 ) Hasil uji laboratorium yang diperoleh pada hari
pertama dirawat inap di rumah sakit berupa
Eritrosit yang dinyatakan dalam 103 sel/ul.
10 Jumlah infus Jumlah infus diukur berdasarkan berapa kali
(𝑥10 ) dilakukan pergantian infus pada pasien selama
dirawat inap di rumah sakit

3.4 Analisis Data


Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi kuantil.
Model ini dipilih untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, dimana variabel terikat akan dibedakan menjadi dua.
Adapun tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pemusatan data
Tahap pertama mencari nilai pemusatan data dengan menggunakan ukuran
statistik.
2. Regresi kuantil
Regresi kuantil merupakan statistika non parametric, sehingga tidak perlu
uji asumsi. Menentukan model regresi kuantil kemudian melakukan
estimasi parameter regresi kuantil dengan metode interior point, yang
dikerjakan dengan metode numerik.
Mendapatkan estimator 𝛽̂ pada model penyembuhan pasien dengan solusi:

𝛽̂ (𝜏) = arg min 𝛽 {𝜏 ∑ |𝑦𝑡 − 𝑥𝛽| + (1 − 𝜏) ∑ |𝑦𝑡 − 𝑥𝛽|}


𝑡:𝑦𝑡 ≥𝑥𝑡𝛽 𝑡:𝑦𝑡 <𝑥𝑡 𝛽
Kemudian memodelkan pada regresi kuantil.
3. Pengujian hipotesis
a. Rumusan hipotesis.
b. Inferensi asimtotik pada regresi kuantil.
c. Menentukan nilai statistik uji.
9

Sehingga diperoleh uji Wald seperti berikut ini:


1
𝑊𝑛 (𝜏) = 𝑛 (𝑹𝜷̂ 𝝉 − 𝑟)′ 𝛤̂ −2 (𝑹𝜷
̂ 𝝉 − 𝑟) 𝐴 ~𝑋 2 (𝑛)
d. Kriteria penerimaan dan penolakan 𝐻0
1. Jika nilai 𝑊𝑛 (𝜏) ≥ nilai tabel chi-square maka 𝐻0 ditolak.
2. Jika nilai 𝑊𝑛 (𝜏) < nilai tabel chi-square maka 𝐻0 tidak ditolak.

3.5 Laporan Akhir


Laporan akhir dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
penelitian.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Ringkasan Anggaran biaya disusun dengan format Tabel sebagai berikut:
No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang Rp. 1.500.000,-
2 Bahan habis pakai Rp. 2.900.000,-
3 Perjalanan Rp. 1.550.000,-
4 Lain-lain Rp. 5.450.000,-
Jumlah Rp. 11.400.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan Program


Pelaksanaan Penelitian (PKMP) ini berlangsung selama lima bulan,
mulai dari identifikasi masalah, pengambilan sampel sampai analisis data untuk
mengetahui waktu penyembuhan pasien penderita penyakit demam berdarah
dengue. Adapun jadwal yang direncanakan sebagai berikut:
Bulan
Jenis
No. 1 2 3 4 5
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengambilan
Data
3 Pengelolahan
dan Analisis
Data
4 Evaluasi
5 Laporan
Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Buhai, S. (2014). Quantile Regression: Overview and Selected Application.


Connover, W. J. (1980). Practical Nonparametric Statistics 2nd edition. New
York: John Wiley and Son, Inc.
Depkes RI. (2005b). Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue
di Indonesia. Jakarta: Dirjen PP & PL.
Gibbons, R.V., and Vaughn, D.V. (2002). Dengue; An escalating problem.
British Medical Journal; Jun 29, 2002; 324, 7353; Academic Research
Library, pp. 1563.
Hendarwanto. (1996). Dengue. dalam Noer, H.M.S, dkk: Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Hillier. F. S. (2004). Introduction to Operations Research 9th edition. New York:
Mc. Graw-Hill.
Hiswani. (2003). Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue.
Medan: Digitized by USU digital library, access at http://library.usu.ac.id.
Koenker, R. (2005). Quantile Regression. Cambridge University Press.
Kuan, C.-M. (2007). An Introduction To Quantile Regression. Institute of
Economics, Academia Sinica.
Mufidah, Alifa Silfi dan Purhadi. (2016). Analisis Survival Pada Pasien Demam
Berdarah Dengue (DBD) di RSU Haji Surabaya Menggunakan Model
Regresi Weibull. Surabaya: Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol.5, No.2 2337-
3520.
Soegijanto, S. (2004). Demam berdarah dengue. Surabaya: Airlangga University
Press.
Uthami, I.P. (2013). Jurnal Matematika. Regresi Kuantil Median Untuk
Mengatasi Heteroskedasitas Pada Analis Regeresi.
WHO. (2009). Dengue; guidelines for diagnosis, treatment, prevention and
control. New Edition, ISBN 978 92 4 154787 1. France: A joint
publication of the World Health Organization (WHO) and the Special
Programme for Research and Training in Tropical Diseases (TDR).
Wirayoga, Mustazahid Agfadi. (2014). Hubungan Kejadian Demam Berdarah
Dengue Dengan Iklim Di Kota Semarang Tahun 2006-2011. Unnes
Journal of Public Health, [S.l.], v. 2, n. 4, mar. ISSN 2548-7604.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


12

Biodata Anggota 1
13

Biodata Anggota 2
14

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Amran, S.Si., M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Statistika
4 NIDN 0001117003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 01 Nopember 1970
6 E-mail amranihsani@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081342358448

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Institut Teknologi Institut Teknologi
Hasanuddin Bandung Sepuluh Nopember
Jurusan Matematika Analisis-Statistika Statistika
Tahun Masuk-Lulus 1990-1996 2000-2003 2009-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah/
No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
Seminar Analisis Data
Analisis Data Multivariat 26-27 Juni 2006,
Multivariat Menggunakan
1 Menggunakan Software Jur. Matematika,
Software SPSS, Minitab,
SPSS, Minitab, dan SAS. FMIPA Unhas.
dan SAS.
Hasil Penelitian
20 November 2006,
Program Hibah Program Hibah
2 Jur. Matematika,
Kompetisi A2 Kompetisi PHK A2,
FMIPA Unhas.
2006
Model Stokastik Sebaran 2006, Jur.
Seminar Nasional
Debit Air Kota Makassar Matematika, Univ.
3 Matematika dan
dengan Simulasi Negeri Makassar
Pendidikan Matematika
Bersyarat (UNM).
Seminar Nasional
Matematika & Pendidikan
Matematika, Tema: Peran Penaksiran Kadar 18-19 Juli 2007,
4 Matematika Dalam Porositas dengan Ukuran Jur. Matematika,
Meningkatkan Kualitas SDM Grid Kecil FMIPA Unhas.
dan Pengembangan Industri
di Indonesia
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Justifikasi Anggaran biaya yang akan digunakan dalam PKM-P ini adalah
sebesar Rp. 11.400.000,-

1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Volume
Pemakaian (Rp) Biaya (Rp)
Printer Media 1 buah @1.500.000 1.500.000
pencetakan
data
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah
Material Volume
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Kertas Media 3 rim @50.000 150.000
pencetakan
data
Kertas Foto Media 1 rim @100.000 100.000
pencetakan
dokumentasi
Tinta printer Media 2 botol @50.000 100.000
hitam pencetakan
data
Tinta printer Media 2 botol @60.000 120.000
warna pencetakan
data
Map Penyimpanan 10 buah @3.000 30.000
data
Pulsa Komunikasi 3 @100.000 300.000
dan Internet
Pulpen Mencatat data 2 pack @50.000 100.000
dan kuisioner
Administrasi Bahan 20 sampel @100.000 2.000.000
pengambilan penelitian
data
SUB TOTAL (Rp) 2.900.000
17

3. Perjalanan
Harga Jumlah
Justifikasi
Material Volume Satuan Biaya
Perjalanan
(Rp) (Rp)
Persiapan, perjalanan Koordinasi 3 minggu @50.000 150.000
ke kampus tim dan
perencanaan
konsep
Pelaksanaan,
perjalanan ke Rumah
Sakit Unhas,
a. Transportasi Pengambilan 14 minggu @50.000 700.000
Tim Peneliti data
b. Transportasi Pengambilan 14 minggu @50.000 700.000
Dosen data
Pembimbing
SUB TOTAL (Rp) 1.550.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Sewa Dokumentasi 1 buah @300.000 300.000
kamera
Konsumsi Tim peneliti 3 orang @50.000 150.000
Jurnal Publikasi 1 @5.000.000 5.000.000
sebagai jurnal
internasional
terindeks
Scopus
SUB TOTAL (Rp) 5.450.000
Total keseluruhan (Rp) 11.400.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Andi Riska Mengkoordinir
Fitriani Statistika Sains 20 jam/minggu seluruh jajaran
/H12116004 peneliti
2. Mengumpulkan
Widya Nauli data dan
Amalia Puteri Statistika Sains 18 jam/minggu menyelesaikan
/H12116001 masalah
administrasi
3 Mengumpulkan
Imam
Pendidikan data dan
Amriadi
Dokter Sains 18 jam/minggu membuat
Amran Saru
Umum rancangan
/C11115094
penelitian
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai