Anda di halaman 1dari 13

METODE PEMBELAJARAN DAN SIMULASI

PENERAPANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang semakin maju ini, semua hal dimulai dari mode, fashion,
food dan khususnya teknologi semakin maju. Namun hal tersebut tidak seiring dengan
majunya sistem metode pendidikan, khususnya di Indonesia.

Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terbesar dari maju atau mundurnya suatu
negara. Dari sebuah pendidikan yang terstruktur dengan baik lah yang melahirkan teknologi
termutakhir. Dari pendidikan yang baik lah yang melahirkan karaker-karakter anak bangsa
yang kuat dan menatap jauh ke depan. Dapat kita lihat dari negara-negara maju umumnya
memiliki sistem pendidikannya juga maju. Pendidikan, khususnya usia dini, sangat
berpengaruh dalam membentuk karakter pemikiran dari pelajar yang akan terbawa hingga dia
dewasa.

Kurang tingginya minat siswa, khususnya di mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)
untuk belajar, mendorong penulis untuk mengemukakan masalah ini. Siswa di zaman ini,
mulai menganggap bahwa sekolah tempat yang menyeramkan dimana pelajaran yang sulit
dicerna dan tidak mereka sukai diajarkan. Pendidikan sekolah kita yang mengakibatkan
kegelisahan dan ketakutan itu disebut  schwarzer paedagogic (pedagogi hitam)
(Sindhunata:2001).

Metodememilikikedudukan yang
sagnatsignifikandalammencapaitujuanpendidikan, khususnya pada zaman khilafah Islam .

1
Bahkanmetodesebagaisenidalammentransferilmupengetahuankepadasiswadianggaplebihsign
ifikandaripadamateriitusendiri.Sebuahadagiummengatakanbahwa,”At
Thariqatuahammuminalmaddah” (metodelebihpenting di banding
materi).Faktamengatakanbahwapenyampaianmateridengancara yang
komunikatiflebihdisukaiolehsiswa, walaupunsebenarnyamateri yang
disampaikantidakterlalumenarik. Sebaliknya, materi yang cukupmenarik,
karenadisampaikandengancara yang kurangmenarik, materiitukurangdapatdicernaolehsiswa. 

Metode pengajaran dan pembelajaran merupakan salah satu strategi untuk


menghilangkan paradigma buruk mengenai sekolah pada anak-anak. Metode dapat diartikan
sebagai cara untuk mempermudah pemberian pemahaman kepada anak didik mengenai
bahan atau materi yg diajarkan (Arifin 2003: 89). Di Indonesia ini, berbagai metode
pembelajaran dimunculkan, seiring dengan bergantinya kurikulum di Indonesia. Dimulai dari
kurikulum 1994 yang memiliki sistem sentralisasi kebijakan pada pusat, kemudian menjadi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada akhirnya pada tahun 2006 muncul Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lahir atas dasar UU no 20 tahun 2003, sisdiknas PP
no 19 tahun 2005, pemdiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi dan pemdiknas no 23
tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan. Dalam KTSP, pusat hanya memberikan
kerangka dan menyerahkan kewenangan sekolah untuk mengembangkannya sendiri, di saat
inilah muncul berbagai macam metode pembelajaran yang menyesuaikan dengan sekolah
atau daerah masing-masing.

Sebelum mengkaji lebih lanjut mengenai berbagai metode pembelajaran baru


yang bermunculan akhir-akhir ini, hendaknya kita melihat dan memperdalam terlebih dahulu
metode yang sudah ada sejak lama, namun terkubur dan kurang dimanfaatkan. Metode
pengajaran dalam Islam merupakan salah satu metode yang terkenal dengan sistematika dan
hasil baik dari pengajaran dan pendidikannya.

Penulis memilih salah satu metode, yaitu metode simulasi. Alasan pemilihan
metode simulasi, untuk memudahkan siswa dan guru “mengalami” pola atau model
kehidupan dan nilai praktis dari suatu pokok masalah tanpa langsung ke dalam suasana
alamiah (yang sebenarnya). Dengan simulasi memungkinkan siswa mampu menghadapi

2
kenyataan yang sesungguhnya atau mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai
dengan situasi sebenarnya.

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana metode simulasi muncul?

1.2.3 Apakah yang menjadikan metode simulasi menjadi salah satu strategi
pembelajaran?

1.2.4 Bagaimana pengaruh pelaksanaan metode simulasi terhadap pembelajaran


berbahasa?

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :

1.3.1 menggali lebih dalam mengenai kemunculan metode simulasi


1.3.2 menganalisis keunggulan dari metode simulasi
1.3.3 pengaruh penerapan metode simulasi dalam pembelajaran berbahasa

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

Makalah ini secara praktis diharapkan bermanfaat bagi:

1.4.1 penulis, sebagai sarana untuk melatih kemampuan menulis;


1.4.2 mahasiswa, sebagai salah satu sumber bahan penyusunan skripsi;
1.4.3 pembaca, sebagai media informasi mengenai metode simulasi dan kepentingan
penerapannya.

3
1.5 Metode Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dengan sistematika kepustakaan. Penulis mengambil datamelalui


kegiatan membaca dari berbagai literatur dan diolah dengan teknik analisis. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan permasalahan yang
dibahas secara komprehensif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Telaah Pustaka

1.1.1 Pengertian Metode Simulasi

Simulasiberasaldari kata “simulate”, yang memilikiartipura-


puraatauberbuatseolah-olah. Dan juga “simulation” yang berartitiruanatauperbuatan yang
hanyaberpura-purasaja.(Banks:1998)Simulasi adalah tiruan dari proses dunia nyata atausi
stem. Simulasi menyangkut pembangkitan proses serta pengamatan dari proses untukmen
arik kesimpulan dari sistem yang diwakili.

Simulasimerupakansuatumetodepembelajaranpraktekinteraktif yang
melibatkanpenciptaansituasiatauruangbelajardalamsuatu program
pelatihan.Tujuandarisimulasiadalahuntukmemunculkanpengalamanpembelajaranselamam
engikuti program pelatihan.Sebagaimetodemengajar,
simulasidapatdiartikancarapenyajianpengalamanbelajardenganmenggunakansituasitiruan
untukmemahamitentangkonsep, prinsip, atauketerampilantertentu. Menurut Ali
(1996 :83), metode simulasi merupakan suatu metode pengajaran dengan melakukan
proses tingkah laku secara tiruan. Model
pembelajaraniniditerapkandidalamduniapendidikandengantujuanmengaktifkankemampua
n yang dianalogikandengan proses sibernetika(pengendalian). 
Pendekatansimulasidirancang agar mendekatikenyataandimanagerakan yang
dianggapkomplekssengajadikontrol, misalnya, dalam proses
simulasiinidilakukandenganmenggunakan simulator. Moedjiono & Dimyati (1992 :81)
mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar dengan metode simulasi, di dalamnya
siswa akan terlibat dengan perilaku pura-pura dan/atau peniruan situasi sehingga siswa

5
dapat memahami konsep, prinsip, keterampilan, atau sikap dan nilai dari yang
diperankan.

1.1.2 Asal Muasal Metode Simulasi

Metode simulasi diyakini pertama kali muncul pada zaman khalifah Islam ,
namun pembukuan mengenai metode ini baru terjadi jauh setelahnya.
Metodesimulasitelahditerapkandalampendidikanlebihdaritigapuluhtahun.Pelopornya
diantara lainadalah Sarene Boocock dan Harold Guetzkow. Sarene Boocock
menuliskan karakter model pembelajarannya dalam buku Model  Simulasi
Sosial pembelajaran, yang di desain untuk membantu pengalaman peserta didik
melalui proses sosial dan realitas dan untuk menilai reaksi mereka terhadap proses-
proses sosial tersebut, juga untuk memperoleh konsep-konsep dan keterampilan-
keterampilan pengambilan keputusan.

Ada jenis lain dari model pembelajaran lain seperti kerja kelompok dengan


karakter Herbert Thelen & JohnDewey, karakter penyelidikan sosial Massialas Byron
dan Benjamin Cox,Juridisprudential James P. Shaver, & Donald Oliver. 

2.2 Pembahasan
2.2.1 Jenis- jenis Simulasi

Simulasiterdiridaribeberpaajenis, diantaranya:

1)      Sosiodrama

Sosiodramaadalaahmetodepembelajaranbermaianperanuntukmemecahkanmasalah
-masalahyangberkaitandenganfenomena social, permasalahan yang
menyangkuthubunganantaramanusiasepertimasalahkenakalanremaja, narkoba,
gambarankeluargayangotoriter, dan lain
sebagainyasosiodramadigunakanuntukmemberikanpemahamandanpenghayatanak

6
anmaslah-masalah social
sertamengembangkankemampuansiswauntukmemecahkannya.

Contoh penerapan dalam siswa sekolah dasar : memperagakan sebuah kisah atau
dongeng, dengan siswa sebagai pemerannya

2)      Psikodrama

Psikodramaadalahmetodepembelajarandenganbermainperan yang
bertitiktolakdaripermasalahan-
permasalahanpsikologis.Psikodramabiasanyadigunakanuntukterapi, yaitu agar
siswamemperolehpemahaman yang lebihbaiktentangdirinya,
menemukankonsepdiri, menyatakanreaksiterhadaptekanan-tekanan yang
dialaminya.

Contoh penerapan psikodrama : mencontohkan berbagai adegan sifat t-sifat terpuji


dengan siswa sebagai lakonnya.

3)      Role playing

Role playing ataubermainperan adalah salah


satukelompok model pembelajaraninteraksisosial dipeloporioleh Fannie Shaftel &
George shafted.Metodepembelajaran ini sebagaibagian darisimulasi yang
diarahkanuntukmengkreasiperistiwasejarah, mengkreasiperistiwa-peristiwa actual,
ataukejadian-kejadian yang mungkinmunculpadamasamendatang.

2.2.2 Keunggulan Metode Simulasi

Metode simulasi memiliki berbagai keunggulan, apabila dibandingkan


dengan metode lain terutama dalam pembelajaran berbahasa, karena:

1)   Metode Simulasi memperagakan secara langsung peristiwa atau kegiatan


yang sedang dibahas, seperti : penceritaan dongeng dengan peragaan, dan
pembacaan pidato dengan bahasa tubuh yang baik.

7
2)Simulasidapatdijadikansebagaibekalbagisiswadalammenghadapisituasi yang
sebenarnyakelak, baikdalamkehidupankeluarga, masyarakat,
maupunmenghadapiduniakerja.

3)  Simulasidapatmengembangkankreativitassiswa,
karenamelaluisimulasisiswadiberikesempatanuntukmemainkanperanansesuaiden
gantopik yang disimulasikan.

4)   Simulasidapatmemupukkeberaniandanpercayadirisiswa.

5)   Memperkayapengetahuan, sikap, danketerampilan yang


diperlukandalammenghadapiberbagaisituasisosial yang problematis.

6) Simulasidapatmeningkatkangairahsiswadalam proses permbelajaran.

2.2.3 Peran Guru/fasilitator dalam Penerapan Metode Simulasi

Proses simulasitergantungpadaperan guru /fasilitator. Ada empatprinsip


yang
harusdipegangolehfasilitator/guru.Pertamaadalahpenjelasan.Untukmelakukansimu
lasi, pemainharusbenar- benarmemahimiaturanmainnya,
olehkarenaitusebelumpermainandimulai, guru/
fasilitatorharusmenjelaskantentangaturanpermainandalamsimulasi.Keduaadalahm
engawasi
(refeereing).Simulasidirancanguntuktujuantertentudenganaturandanprosedurperm
ainantertentu.Olehkarenaitu, fasilitatorharusmengawasijalannyapermainan agar
dapatberjalansesuaidenganketentuan.Ketigaadalahmelatih
(Coaching).Dalamsimulasi, pemainakanmelakukankesalahan. Olehkarenaitu,
fasilitatorharusmemberikanbimbingan, saran danpetunjuk agar
pemaintidakmengulangikesalahan yang sama.

8
Keempatadalahdiskusi.Dalamsimulasi, refleksimenjadibagian yang
penting.Olehkarenaitu, setelahsimulasiselesai,
fasilitatorharusmendiskusikanbeberapahalantara lain: kesulitan- kesulitan, hikmah
yang bisadiambil, bagaimanamemperbaikikekurangansimulasidansebagainya.
(Hamzah B Uno,2007:29) 

Dalampermainansimulasi, yang harusdilakukanoleh guru adalah,


(1)Mempersiapkansiswa yang menjadipemeransimulasi,
(2)Menyusunskenariodenganmemperkenalkansiswaterhadapaturan, peran,
prosedur, pemberiskor(nilai), tujuanpermainandan lain- lain. Guru
menunjuksiswauntukmemegangperan-
perantertentudanmengujicobakansimulasiuntukmemastikanbahwaseluruhsiswame
mahamiaturan main simulasitersebut., (3) Melaksanakansimulasi,
siswaberpartisipasidalampermainansimulasidan guru
melakukanperanannyasebagimanamestinya.( (Hamzah B Uno,2007:30) 

2.2.4 Penerapan Metode Simulasi dalam Pembelajaran Berbahasa

Pentingnya penerapan metode simulasi dalam pembelajaran berbahasa


dalah karena seperti yang kita semua ketahui, praktek atau tindakan yang
dilakukan sendiri oleh masing-masing pribadi akan lebih mempengaruhi
pemahaman dan pengertian siswa akan pelajaran atau ilmu yang akan atau telah di
ajarkan kepadanya.

Dengan penerapan metode simulasi dalam pembelajaran berbahasa,


khususnya berbahasa Indonesia, siswa akan merasa lebih senang dan nilai yang
juga pasti didapatkan dalam metode simulasi ini, diantaranya:kerjasama,
penghargaan diri dan orang lain, serta percaya diri.

Penerapan metode simulasi, khususnya di Indonesia akan membantu


melatih kepercayaan diri, yang sedikit kurang terpupuk dalam kultur budaya
Indonesia, melatih berbicara berhasa Indonesia dengan baik dan benar, karena

9
mereka akan melakonkan peran, dan melatih keaktifan siswa untuk berani
mengungkapkan ide dan gagasan mereka akan segala sesuatu, karena peran yang
mereka perankan adalah diri mereka sendiri.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian yang penulis paparkan pada pembahasan di bab sebelumnya ,


penulis menyimpulkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut.

1.Simulasimerupakansuatumetodepembelajaranpraktekinteraktif yang
melibatkanpenciptaansituasiatauruangbelajardalamsuatu program pelatihan.

2.Jenis-jenis dari metode simulasi adalah : Sosio-drama, psiko-drama, dan role


playing.

3.Hal yang perlu diperhatikan dalam proses metode simulasi,diantaranya


Pertamaadalahpenjelasan. Keduaadalahmengawasi
(refeereing).Ketigaadalahmelatih (Coaching).Keempatadalahdiskusi.

4.Dengan penerapan metode simulasi dalam pembelajaran berbahasa, khususnya


berbahasa Indonesia, siswa akan merasa lebih senang dan nilai yang juga pasti
didapatkan dalam metode simulasi ini, diantaranya:kerjasama, penghargaan diri
dan orang lain, serta percaya diri.

3.2 Saran

1. Untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran berbahasa pada siswa guru harus
mampu menjalankan berbagai metode, sesuai dengan kebutuhan anak.
2. Untuk melatih penggunaan metode simulasi guru harus aktif dalam kegiatan workshop
atau seminar yang berkaitan agar dapat mengaplikasikan ilmunya dengan baik dan tepat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Joyce, B. & Weil, M. (1996).Models of Teaching. 5th Ed. Boston: Allyn and Bacon

Dr. ArmaiArief, M.A., PengantarIlmu Dan MetodologiPendidikan Islam, Jakarta :Ciputat Press,


2002

BasrudinUsman M, MethodologiPembelajaran Agama Islam, Jakarta : PT Ciputat Press

Bruce Joyce & Marsha Weil. 1996. Models of Teaching. Boston, London, Toronto, Sydney,
Tokyo, Singapore: Prentice-Hall, Inc

Winataputra, Udin S. 2001. Model-model pembelajaranInovatif.Universitas Terbuka, Jakarta.

Sanjaya, Wina (2007).StategiPembelajaranBerorientasiStandar


ProsesPendidikan.Bandung.Kencana

Ihwanuddin, M . (2008). Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam. [Online].


Tersedia :http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/metode-pembelajaran-dalam-
pendidikan.html [16 Maret 2012]

agustiasin  . (2011) . Pengertian Metode Simulasi . [Online]


Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190296-pengertian-metode-
simulasi/#ixzz1pGKYoYeD[17 Maret 2012]

Irawan, Joni. (2009). Asal Mula Simulasi . [Online] Tersedia :


http://joni1307100038.blogspot.com/2009/09/asal-mula-simulasi.html[17 Maret 2012]

Utomo, WirawanSutrisno. (2011). PAI bermain peran. [Online] Tersedia :


http://www.scribd.com/doc/73003365/PAI-bermain-peran[17 Maret 2012]

12
mamikrosita .(2010).
PenggunaanMetodeSimulasiSosialSebagaiUpayaMeningkatkanPemahamanTerhadapMotivasiM
enghindariPerilakuTercela (Takabur) padaSiswaKelas IX/d SMP
NegeriNgusikanKabupatenJombangTahun 2009/2010 . [Online]
Tersedia :http://id.netlog.com/mamikrosita/blog/blogid=19712[17 Maret 2012]

JAVA HARY VAN.(2010)PenggolongandanJenis-Jenis Model Pembelajaran BERORIENTASI


PAKEM ( PAKEM PART III ). [Online] Tersedia :
http://www.papantulisku.com/2010/03/penggolongan-dan-jenisjenis-model.html[17 Maret 2012]

13

Anda mungkin juga menyukai