Disusun Oleh :
1. Fadli Setiawan
2. Nur Hamni Hadi Jaya
3. Eva Veronika
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
sebuah makalah kelompok untuk mata kuliah Manajemen Strategi dengan judul ‘Audit Strategik,
Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan’.
Makalah ini disusun kami bertiga dari kempok enam untuk memenuhi tugas dari buk
Pika Meri Yanti, S.E., M.Ak, dengan mata kuliah Manajemen Strategi. lewat proses panjang
kelompok kami setidaknya ada beberapa pengetahuan baru yang kami dapatkan dari makalah ini.
Kami pun menyadari bahawa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritiknya kepada kami agar nanti dikemudian hari
kami bisa membuat suatu makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah yang kami susun
bersama-sama ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
Kelompok enam
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB 11 PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Kemampuan Konsep Dalam Bisnis...............................................................3
2.2 Definisi Audit Strategik.................................................................................3
2.3 Pengertian Implementasi................................................................................3
2.4 Implementasi Penataan Staf...........................................................................4
2.5 Implementasi Pada Budaya Perusahaan.........................................................5
2.6 Pengertian Evaluasi Strategik dan Pengawasan Strategik.............................7
2.6.1 Evaluasi Strategik.................................................................................7
2.6.2 Pengawasan Strategik...........................................................................7
2.7 Proses Utama Evaluasi Strategik...................................................................8
2.8 Karakter dari Evaluasi yang Efektif...............................................................8
2.9 Pengukuran yang Harus Diterapkan Dalam Pengawasan Strategik..............9
BAB 111 PENUTUP..................................................................................................11
3.1 Ksimpulan......................................................................................................11
3.2Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam pengembanganya, konsep
mengenai stretegi terus berkembang dan setiap orang mempunyai pendapat dan pemikiran
yang berbeda tentang strategi. Strategi dalam suatu dunia usaha sangat diperlukan untuk
mencapaivisi dan misi yang diterapkan oleh suatu perusahaan, serat pencapaian tujuan, baik
tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keuntungan bersaing. Strategi
merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang efektif dan efisien. Perusahaann harus bias menghadapi masalah
dan hambtan yang dating dari dalam atau luar perusahaan.
Oleh karna itu, suatu organisasi perlu melakukan audit strategic dan merumuskan strategi
korporat. Setelah strategi korporat dirumuskan, unit-unit usaha yang berada dibawah
kepemilikan korporat merumuskan strategi bisnis, sehingga pada akhirnya perusahaan yang
terlibat dapat membuat strategi fungsional. Setelah semua strategi berhasil membuat strategi
fungsional. Setelah semua strategi berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya yang harus
dilakukan oleh perusahaan adalah mengimplementasikan seluruh strategi tersebut. Suatu
implementasi meliputi bagaimana perusahaan mengelolah programnya, menyusun anggaran,
serta menciptakan berbagai prosedur dan aturan untuk memastikan penerapan strategi berjalan
dengan baik.
Untuk menentukan suatu implementasi strategi dapat terlaksana sebagaimana
mestinya,maka pihak manajemen perusahaan mutlak melakukan tiga jenis tindakan. Yaitu
denganmelakukan evaluasi, melakukan pengawasan dan menciptakan suatu sistem umpan yang
sifatnya strategi pula. Evaluasi dan pengawasan dilakukan karena adanya beberapa alasan,seperti
perekonomian yang tidak stabil, daur hidup dari suatu produk yang semakin singkat,keunggulan
teknologi yang menjadi sebentar, dan perubahan-perubahan yang terjadi lainnya.Oleh karena
itulah, suatu evaluasi serta pengawasan diperlukan dalam manajemen strategi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut:
1. Apa kemampuan konsep dalam bisnis?
2. Apa yang dimaksud dengan audit startegik?
3. Apa pengertian dari pada implementasi startegik?
1
4. Bagaimana implementasi dari penataan staf?
5. Apa pengertian dari evolusi startegik dan pengawasan startegik?
6. Bagaimana proses-proses utama dalam pengawasan dan evolusi startegik?
7. Bagaimana karakter-karakter dari evolusi yang efektif?
8. Apa ukuran-ukuran yang harus diterapkan dalam pengawasan startegik?
1.3 Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka diperoleh tujuan penulisan,
yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan konsep dalam bisnis
2. Untuk mengetahui pengertian implementasi startegik
3. Untuk mengetahui pengimplementasian dari penataan staf
4. Untuk mengetahui pengimplementasian untuk pengelolahan budaya perusahaan
5. Untuk mengetahui pengertian dari evolusi startegik, dan pengawasan startegik
6. Untuk mengetahui proses-proses utama pengwasan dan evolusi startegik
7. Untuk mengetahui karakter-karakter dari evaluasi yang efektif
8. Untuk mengetahui pengukuran yang harus diterapkan dalam pengawasan startegik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun
implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan. Akan tetapi
implementasi merupakan kunci dari suksesnya manajemen strategik.
2.4 Implementasi Penataan Staf
Implementasi strategis serta kebijakan baru kerap kali membutuhkan prioritas-
prioritas baru dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan yang
berbeda atas SDMyang tersedia. Jika perusahaan akan mengimplementasikan strategi–
strategi pertumbuhannya.Maka perusahaan perlu merekrut orang baru untuk dipekerjakan
dan dilatih.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan pemanufakturan memutuskan untuk
melakukan integrasi ke hulu dengan membuka gerai ecerannya sendiri, maka satu hal
penting yang harussegera dilakukan adalah dengan menentukan kemampuan perusahaan,
mempekerjakan, dan melatih para manajer tokonya. Akan tetapi, jika perusahaan
mengadopsi strategi perampingan, perusahaan mungkin perlu memberhentikan sejumlah
besar karyawannya.
a) Penataan Staf Mengikuti Strategi
Sama seperti struktur, kebutuhan penataan staf juga hampir dapat dipastikan
mengikuti perubahan strategi.
b) Perubahan dalam kebutuhan merekrut dan melatih
Setelah strategi baru dirumuskan, berbagai jenis sumber daya manusia mungkin
dibutuhkan untuk mengisi posisi-posisi tertentu, atau karyawan yang ada sekarang
mungkin perlu dilatih kembali untuk dapat mengimplementasikan strategi baru. Pelatihan
dan pengembangan adalah salah satu jalan untuk mengimplementasikan strategi bisnis
ataukorporat suatu perusahan dan sangat penting dalam mengimplementasi strategi
diferensi yang menekankan kualitas atau layanan kepada pelanggan. Pelatihan juga
penting dalam mengimplementasi sebuah strategi perampingan.
c) Menyesuaikan manajer dengan strategi
Beberapa ahli menyatakan bahwa jenis “terbaik” atau sosok yang paling sesuai
dari seorang manajer umum (general manajer) yang dapat dengan efektif
mengimplementasi sebuah strategi baru unit bisnis atau perusahaan tergantung para arah
strategis yang di inginkan oleh perusahaan / unit bisnis tersebut. Perusahaan yang
memilih untuk mengambil strategi stabilitas mungkin membutukan CEO nya adalah
perencanaan laba yang hati-hati, yaitu orang yang memiliki gaya konservatif, berlatar
belakang produksi (insinyur), persediaan dan memiliki prosedur strandarisasi.
d) Seleksi dan pengembangan manajemen
4
Seleksi dan pengembangan adalah hal yang sangat penting tidak hanya
memastikan bahwa perusahaan tlah merekrut orang-orang yang memiliki panduan
keahlian dan pengalamanyang tepat, tetapi juga membantu mereka berkembang dalam
pekerjaannya untuk jugamembantu mereka berkembang dalam pekerjaannya untuk
mempersiapkan mereka pada promosi yang akan datang.
e) Mengidentifikasi kemampuan dan potensi
Perusahaan dapat mengidentifikasi dan mempersiapkan orang-orangnya untuk
posisi- posisi penting dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan menetapkan
system penilaian kinerja yang baik untuk mengidentifikasi orang-orang yang berkinerja
baik dengan potensi promosi yang dimilikinya. Banyak perusahaan besar menggunakan
pusat penilaian (assessmentcenter) untuk mengevaluasi kesesuaian seseorang pada posisi-
posisi yang lebih tinggi,termasuk didalamnya AT dan T. standard oil, IBM, dan Sears.
f) Pengurangan Staff
Downsizing (perampingan) merujuk pada eliminasi terencana terhadap posisi
pekerjaan- pekerjaan tertentu. Kabanyakan perusahaan pada umumya menggunakan
pendekatan tersebutdalam mengimplementasikan strategi pengurangan.
5
Peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM;
Peningkatan dukungan dan pengawalan seluruh fungsi terkait kerjasama strategis
perusahaan;
Peningkatan kualitas pelayanan dan operasi serta pengembangan bisnis,
Mempercepat implementasi platform teknologi informasi untuk peningkatan kualitas
layanan, pengendalian, dan efisiensi proses
Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar fungsi
Menerapkan prosedur pengendalian resiko dan meningkatkan pengendalian internal,
Intensifikasi penjualan baik melalui penggarapan pasar korporat maupun ritel secara
lebihintensif.
Budaya perusahaan dikembangkan dari sebuah kumpulan norma, nilai,
keyakinan,harapan, asumsi, dan filsafat dari orang-orang yang berada didalamnya,
sejalan dengan visi,dan misi perusahaan. Untuk menumbuhkan budaya perusahaan, maka
seorang pimpinan harusdapat merefleksikan nilai-nilai dan keyakinan tersebut ke dalam
sistem insentif kebijakan,struktur, sistem, proses, dan prosedur yang dijalankan dalam
praktek-praktek pengelolaan perusahaan.
Budaya perusahaan juga harus diterjemahkan dalam perilaku yang selanjutnya
menjadiacuan bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan atau
cita-cita perusahaan. Budaya perusahaan harus dapat tumbuh menjadi identitas
perusahaan yangmendasari keseluruhan sistem, termasuk mekanisme kontrol, atau
mempengaruhi cara berinteraksi di dalam perusahaan maupun para pemangku
kepentingan di luar perusahaan.
Berikut tahapan dan langkah kerja untuk melakukan transformasi budaya perusahaan:
1. Hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah mengetahui apa yang
diinginkan dari sebuah transformasi budaya dengan melakukan diagnosa awal kondisi
budaya saatini dan membandingkannya dengan harapan dari seluruh karyawan yang
berada dalam perusahaan.
2. Selanjutnya membuat perencanaan perubahan dengan cara melakukan
asessmenkondisi budaya perusahaan saat ini dengan melakukan teknik wawancara
kepada Board Of Director (BOD) dan para eksekutif kunci diperusahaan tersebut. Hal
ini dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner dan focus group discussion
tentunya dengan beberapa tools persiapan yang sudah perusahaan persiapkan
sebelumnya. Contohnya seperti perusahaan yang akan mempersiapkan: kuesioner,
panduan Focus Group Discussion, panduan standarisasi wawancara, kriteria dan
identifikasi responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dengan memilih
lokasi atau tempat meeting yang nyaman. Pada umumnya para pemimpin perusahaan
dan executive senior leader akan menyukai konsinyering atau rapat puncak dengan
6
deadline target kerja dan agenda rapatyang sudah ditetapkan agar rapat lebih efektif,
efisien, dan powerfull.
3. Berikutnya mendesain perubahan dengan beberapa tahapan yaitu:
denganmenyelaraskan budaya perusahaan dengan visi, misi, dan value dan rencana
strategis jangka panjang perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menyelaraskan budaya perusahaan dengan sistem SDM dan organisasi. Selanjutnya
yang paling krusialadalah bagaimana suatu perusahaan menentukan standar perilaku
dan mendefinisikan perilaku tersebut, untuk dituangkan ke dalam kamus kompetensi
(competenciesdirectory).
4. Membuat sebuah strategi terkait dengan cara memanage/mengelola
perubahan,merumuskan strategi komunikasi agar dapat mengimplementasikan atau
menginternalisasikanya ke dalam budaya perusahaan. Selanjutnya merumuskan
instrumen evaluasi, dan memilih suatu kualisifikasi untuk menentukan serta
menyeleksi para agen-agen perubahan yang tentunya akan membawa misi untuk
dapat menularkan dampak positif guna mempengaruhi orang – orang yang memiliki
resistan terhadap perubahan, sekaligus dapat menjadi implementor dalam
mendampingi proses implementasi budaya perusahaan.
5. Selanjutnya proses implementasi budaya perusahaan dapat dilakukan dengan cara
melaksanakan monitoring dan evaluasi. Selanjutnya merayakan keberhasilan apabila
change agent sukses dalam menularkan dampak positif dalam suatu nilai dan standar
perilaku budaya perusahaan. Berikutnya, merumuskan indikator kesuksesan untuk
mengukur keberhasilan dari impelementasi budaya perusahaan. Kemudian yang
terakhir adalah menyusun rekomendasi keberlanjutan untuk pelaksanaan perubahan
dari hasil monitoring dan evaluasi.
7
digunakan untukmengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan serta melihat bahwa
sumber daya manusiayang ada digunakan secara efektif dan efisien mungkin dalam
mencapai tujuan.
8
Berikut ini adalah beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi menjadi
efektif,yaitu:
1. Ekonomikal, dalam evaluasi, aspek yang kita perlukan adalah informasi atas
kinerjayang indikatornya sudah di terapkan terlebih dahulu. Bila informasinya
lengkap akansemakin baik tapi itu bukan berarti lantas informasi harus “sebanyak -
banyaknya”. Jika perusahaan mengkontrol segala sesuatunya (termasuk yang tidak
penting), mungkin hal tersebut malah akan mengganggu organisasi karena setiap
orang akhirnya kerjanyaakan mengontrol.
2. Aspek yang bermakna, karakter ke dua ini masih berubungan dengan karakter yang
pertama. Tindakan evaluasi yang kita lakukan harus sesuai dengan tujuan yang
kitatetapkan sebelunya. Karenaitulah penentuan prioritas, kreteria dalam penilaian,
pembobotanyang akurat menjadipenting dalam evaluasi kinerja.
3. Tepat waktu, evaluasi yang di lakukan selayaknya tepat waktunyakarena itu
perusahaandalam situasi persaingan bisnis sekarang harus memanfaatkan hubungan
teknologi informasi. Berbagai persoaalan yang terkait dengan kemuhtakhiran
informasi untuk pengawasan kini bisa di pecahkan dengan adanya teknologi
9
mendapatkan return yang layak. Jadi EVA, mengukur laba yang kurang dari biaya modal
yangdimanfaatkan. Adapun Rumus mencari EVA adalah sebagai berikut:
Sedangkan MVA, hadir untuk melengkapi EVA. Jika EVA digunakan sebagai alat
ukurkinerja, maka MVA digunakan sebagai alat ukur kekayaan perusahaan. Dimana
definisi dariMVA adalah NPV dari seluruh EVA yang diperoleh perusahaan di masa yang
akan datang.Adapun cara menghitung MVA dengan menggunakan rumus:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya
Auditstrategik merupakan bagian akhir dari proses manajemen strategic, yang dapat
memberikanumpan balik (feedback) kepada pengambil keputusan mengenai apakah
semua rencana kerjadapat diimplementasikan sesuai dengan rencana, atau mungkin perlu
dilakukan perubahanrecana. Sedangkan Implementasi strategi adalah perwujudan dari
rumusan strategi.Implementasi strtategik biasanya dirumuskan oleh sebagian besar
manajer dan supervisor.Dimana para manajer dan supervisor akan merumuskan program,
penganggaran dan juga prosedur kerja dari suatu perusahaan. Selanjutnya,
pengimplementasian dapat dilakukan dengan cara melakukan penggorganisasian dengan
tepat baik itu dari proses penataan staf, serta pengimplementasian budaya pada
perusahaan. Dalam implementasi strategi sinergi jugadibutuhkan, dimana suatu dapat
terwujud dengan cara saling berbagai pengetahuan dan saling bekerja sama dan
berkoordinasi dalam strategi, serta saling berbagi sumber daya.
Selanjutnya pengawasan dan juga evaluasi strategi juga diperlukan. Dengan
adanya pengawsan dan evaluasi dapat membantu dalam proses implementasi strategi agar
sesuai dengan rumusan strategi yang telah dibuat. Adapun proses utama dari evaluasi
strategi adalah menentukan apa yang harus diukur, melakukan pengukuran atas kinerja
aktual, serta membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang telah dibuat.
Ada tiga karakter utama agar suatu evaluasi tidak menjadi sia-sia yaitu ekonomikal,
aspek yang bermakna, dantepat waktu. Ada beberapa model kontemporer yang digunakan
untuk mengukur pengawasan strategik yaitu BSC, strategy map, EVA dan MVA. Dalam
melakukan evaluasi, audit, pengawasan, dan juga implementasi teknologi memegang
peranan penting. Hal ini dikarenakan teknologi memiliki banyak manfaat bagi
perusahaan. Salah satu contohnya adalah teknologi dapat digunakan untuk mengukur
kinerja pada suatu perusahaan.
11
3.2 Saran
Setiap Instansi perusahaan harus membuat suatu perencanaan strategi dengan
baikuntuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan adanya suatu strategi, maka
sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk mengimplementasikannya agar sesuai
dengan strategi yang telah dibuat. Dengan tujuan agar semua yang telah direncanakan
dalam strategi tersebut bisa dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Apabila pengimplementasian sudah dilakukan maka selanjutnya perusahaan
akan melakukan pengawasan yang sifatnya menyeluruh terhadap jalannya
implementasian strategi pada perusahaan. Dan apabila dalam tahapan ini ditemukan suatu
kejanggalan atau ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan strategi yang telah dibuat,
maka perusahaan perlu untuk melakukan audit strategik. Dengan melakukan audit
strategik maka akan ditemukan letakkesalahan dari pengimplementasian strategi. Setelah
mengetahui dimana letak kesalahan, makatahapan selanjutnya yang harus dilakukan oleh
perusahaan mengevaluasinya secara bersama-sama agen perubahan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13