Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 5

1. Wahyu
2. Dela Ramadani
3. Nurrovikoh
4. M. Ihsan
5. Aryaka

Nama Acara : Sapa Indonesia


Stasiun Tv : Inews Tv
Pembawa Acara : Nurrovikoh
Wahyu
Narasumber : M. Ihsan
Aryaka
Psikolog : Dela Ramadani
TEMA : PRO KONTRA WACANA FULLDAY SCHOLL DI INDONESIA

Nurrovikoh : Selamat pagi pemirsa, kembali lagi di program Sapa Indonesia.

Wahyu : Ya, kali ini kita akan membahas isu yang paling hangat di tengah masyarakat yaitu
mengenai wacana penerapan fullday school di Indonesia. Bersama kita sudah ada 3
narasumber yaitu Bapak Ihsan , Bapak Aryaka dan Ibu Dela. Selamat pagi!

Ihsan : Selamat Pagi

Dela : Selamat Pagi

Aryaka : Selamat Pagi

Nurrovikoh : Kita tahu bahwa pemerintah sedang mengkaji ulang wacana fullday school di
Indonesia secara menyeluruh mulai dari SD hingga SMA. Nah, menurut mbak Sinta sendiri
sebagai seorang psikolog ini bagaimana kira-kira?
Dela : Kalau saya sih lebih menekankan pada psikologi dan fisik anak ya. Memang alasan
pemerintah ingin agar anak bisa mendapatkan waktu bersama keluarga yang lebih besar
saat akhir pekan. Tapi, yang perlu digarisbawahi lagi, apakah anak-anak ini benar-benar siap
saat harus belajar mulai dari pagi hingga sore hari?

Wahyu : Kalau menurut pandangan Pak Ihsan dan Pak Aryaka sendiri?

Ihsan , Aryaka : Pemerintah memang sedang berupaya meningkatkan kualitas dunia


pendidikan. Memang dari segi positif, semakin banyak waktu di sekolah, anak akan lebih
minim berada di lingkungan yang negatif. Misalnya saja waktu untuk nongkrong-nongkrong
bahkan hingga tawuran. Namun tidak semua tingkat pendidikan bisa menerapkan sistem
fullday school ini.

Kesimpan melakukan hal-hal negatif dan dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama
keluarga di akhir pekan. Namun sisi negatifnya, anak bisa saja mengalami beban psikis dan
fisik yang jauh lebih berat karena harus belajar seharian

Anda mungkin juga menyukai